diartikan sebagai “alat atau instrumen dasar dalam kontrol kualitas”. Istilah ini sangat erat hubungannya dengan The New Seven Tools atau Seven Basic Quality Tools karena instrumen dasar dari kontrol kualitas yang digunakan terdiri dari tujuh buah instrumen. PENGERTIAN BASIC QUALITY TOOLS
Seven Basic Quality Tools dipelopori oleh seorang ahli
dari Jepang bernama Dr. Kauro Ishikawa pada tahun 1968 dalam bukunya yang berjudul “Gemba No QC Shuho” yang isinya menjelaskan konsep dan teknik dari manajemen kualitas serta aplikasinya dengan mengambil sampel perusahaan-perusahaan di Jepang. Adapun menurut Dr. Ishikawa dalam Neyestani (2017), Konsep The Seven Basic Quality Tools terdiri dari: 1) Check sheets; 2) Graphs (Trend Analysis); 3) Histograms; 4) Pareto charts; 5) Cause-and-effect diagrams; 6) Scatter diagrams; 7) Control charts. PENGERTIAN BASIC QUALITY TOOLS
Gambar 1: The Seven Quality Control
Tools (Kerzner dalam Neyestani, 2017). DIAGRAM ALIR ATAU FLOWCHART
Diagram alir atau flowchart (biasa disebut juga
mapping) adalah suatu diagram yang menyajikan proses dan alur terstruktur dalam sebuah serangkaian kegiatan yang direncanakan sehingga terdapat kemungkinan untuk berputar membentuk siklus atau berakhir pada suatu titik. Diagram alur memvisualisasikan gambar termasuk input, kegiatan, poin keputusan, dan output untuk digunakan dan dipahami dengan mudah mengenai keseluruhan tujuan melalui sebuah proses (Neyestani, 2017). DIAGRAM ALIR ATAU FLOWCHART
Diagram ini sangat efektif apabila diterapkan untuk
mendeteksi dan menganalisa area atau poin proses yang mungkin memiliki beberapa masalah potensial dengan "mendokumentasikan" dan menjelaskan sebuah operasi, sehingga sangat berguna untuk menemukan dan meningkatkan kualitas proses (Forbes dan Ahmed dalam Neyestani, 2017). CONTOH FLOWCHART TUJUAN FLOWCHART DAN ESENSINYA
• Flowchart bertujuan untuk menggambarkan satu
proses atau tahapan suatu penyeleasian tugas atau masalah guna untuk menganalisa, mendiskusikan, serta dapat membantu dalam menemukan wilayah perbaikan dalam proses tersebut dalam bentuk sederhana, terurai, rapi, jelas menggunakan simbol-simbol yang standar. SIMBOL FLOWCHART JENIS FLOWCHART
Bagan alir sistem (systems flowchart).
Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja (proses) dari apa yang sedang dikerjakan didalam system secara keseluruhan dan menjelaskan secara urut dan rinci dari prosedur yang telah tersedia didalam system. Dengan kata lain, flowchart merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur yang terkombinasi dalam bentuk system.
Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem
dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator). JENIS FLOWCHART
Bagan alir dokumen (document flowchart).
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem. JENIS FLOWCHART
Bagan alir skematik (schematic flowchart).
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar- gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya. JENIS FLOWCHART
Bagan alir program (program flowchart).
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu
bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. JENIS FLOWCHART
Bagan alir proses
(process flowchart) Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. HISTOGRAM
Histogram merupakan alat untuk menunjukkan
distribusi frekuansi dalam bentuk diagram batang (bars graph). Bertujuan untuk menunjukkan seberapa sering setiap nilai yang berbeda dalam suatu proses (grafik). Data dalam histogram dibagi menjadi kelas- kelas, nilai pengamatan dari setiap kelas ditunjukkan pada sumbu (X). HISTOGRAM
Teori mengatakan bahwa distribusi yang normal,
yaitu yang kebanyakan datanya mendekati nilai rata-rata akan ditunjukan oleh histrogram yang berbentuk lonceng. Tapi jika histogram serong ke kiri atau ke kanan berarti kebanyakan data berkumpul dekat batas toleransi suatu pengukuran sehingga ada kemungkinan data tidak normal (ada masalah ketika pengukuran, atau bahkan ada masalah dalam proses). Untuk memastikan data normal atau tidak sebaiknya menggunakan metode uji kenormalan data, seperti Kolmogorov-Smirnov test atau Anderson-Darling normality test. GRAFIK HISTOGRAM LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM 1. Mengumpulkan data pengukuran Data yang digunakan yaitu data pengukuran yang berbentuk numerik. Sebagai contoh : • Seorang perancang pemesinan ingin mengumpulkan data pengukuran untuk panjang kaki komponen A seperti tabel berikut : • Data Penggukuran Panjang Kaki Komponen A LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM
2. Menentukan Range Diketahui : Xmaks = 3,2 Xmins = 2,6 𝑅 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 Maka, Range adalah 3,2 -2,6 = 0,6 LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM
3. Menentukan banyaknya kelas interval
Banyaknya sampel data pengukuran adalah 50 data, maka kita memilih banyaknya kelas interval adalah 7 buah (menurut tabel adalah 6 sampai 10). LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM 4. Menentukan lebar kelas interval, batas kelas, dan nilai tengah kelas • Menentukan Lebar Kelas Interval • Lebar = Range / Kelas Interval Lebar = 0.6 / 7 Lebar = 0,086 0.1 (dibulatkan) • Menentukan Batas untuk setiap Kelas Interval : • Nilai terendah – ½ x unit pengukuran • - Batas kelas pertama • 0.6 – ½ x 0.1= 2.55 • Selanjutnya Batas Bawah kelas pertama ditambah dengan Lebar Kelas Interval untuk menentukan Batas atas kelas pertama : 2.55 + 0.1 = 2.65 • -Batas kelas kedua • Batas Bawah Kedua adalah Batas Atas Kelas Pertama = 2,65 • Batas Atas Kedua adalah Batas Bawah Kedua ditambah dengan Lebar Kelas Interval yaitu : 2.65 + 0.1 = 2.75 LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM
• -Batas kelas ketiga
• Batas Bawah Kedua adalah Batas Atas Kelas Pertama = 2,75 • Batas Atas Kedua adalah Batas Bawah Kedua ditambah dengan Lebar Kelas Interval yaitu : 2.75 + 0.1 = 2.85 • -Batas kelas keempat • Batas Bawah Kedua adalah Batas Atas Kelas Pertama = 2,85 • Batas Atas Kedua adalah Batas Bawah Kedua ditambah dengan Lebar Kelas Interval yaitu : 2.85 + 0.1 = 2.95 • -Batas kelas kelima • Batas Bawah Kedua adalah Batas Atas Kelas Pertama = 2,95 • Batas Atas Kedua adalah Batas Bawah Kedua ditambah dengan Lebar Kelas Interval yaitu : 2.95 + 0.1 = 3.05 LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM
• -Batas kelas keenam
• Batas Bawah Kedua adalah Batas Atas Kelas Pertama = 3,05 • Batas Atas Kedua adalah Batas Bawah Kedua ditambah dengan Lebar Kelas Interval yaitu : 3,05 + 0.1 = 3,15 • -Batas kelas ketujuh • Batas Bawah Kedua adalah Batas Atas Kelas Pertama = 3,15 • Batas Atas Kedua adalah Batas Bawah Kedua ditambah dengan Lebar Kelas Interval yaitu : 3,15 + 0.1 = 3,25 LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM
• Menentukan Nilai Tengah setiap Kelas Interval :
• Nilai Tengah Kelas = batas atas + batas bawah kelas Pertama / 2 • • Nilai Tengah Kelas Pertama : Nilai Tengah Kelas Pertama = batas atas + batas bawah kelas Pertama / 2 = 2.55 + 2.65 / 2 = 2.6 • • Nilai Tengah Kelas kedua dan seterusnya : Nilai Tengah Kelas kedua dan seterusnya mempergunakan cara yang sama seperti menghitung Nilai Tengah Kelas Pertama. LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM
• Dari perhitungan diatas ditemukan nilai tengah :
LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM
5. Menentukan Frekuensi dari Setiap Kelas Interval
Tabel frekuensi dan “tally” LANGKAH MEMBUAT HISTOGRAM