You are on page 1of 34

KUALIFIKASI DAN

VALIDASI
Pendahuluan

3 prinsip dasar Quality Assurance:


 Kualitas, keamanan dan khasiat
 Inspeksi tidak mempengaruhi mutu produk
 Proses harus dikendalikan
Validasi

CPOB 2012 :
“Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap
bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau
mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan akan
senantiasa mencapai hasil yang diinginkan “

WHO :
“ The documented act of proving that any procedure, process,
equipment, material, activity, or system actually leads to the expected
results “
Kualifikasi atau Validasi ?

 Sistem harus dikualifikasi untuk mengoperasikan


proses yang tervalidasi
 Kualifikasi dilakukan untuk sistem atau peralatan
 Validasi dilakukan untuk proses
 Kualifikasi vs Validasi
Contoh :
Anda melakukan kualifikasi alat pengering, di lain pihak
Anda melakukan validasi proses pengeringan
Validasi

Quality is designed and built


into the
process/method/premises

Functionality, consistency and repeatability


is confirmed by

validation
Validation

Validation as such
does not improve the process
but it
Confirms and assures
that the process
•Has been well developed
•It is well maintained
•It operates as it should
Validation of new premises

VALIDATION

Clean area Utility Manufacturing Manufacturing


Equipment
Premises Systems Support Syst. Processes
- HVAC System - Water systems - Sterilizers - Fermentors - Fermentation
- LAF Units - Plant Steam - Depyrogenators - Scales - Separation
- Cold Storage - Pure/Clean Steam - SIP Systems - Incubators - Purification
- Env. Monitoring - Process Gases - CIP Systems - Filtration Units - Filtration
- Facility Cleaning - Washing - Filling Equipment - Filling
- Transfer hatches - Waste Systems - Computerised
- Verifi. of classific. systems

Aseptic Packaging & In-Process Personnel Analytical


Processing Labeling Control Training Methods
- Media Fills - Packaging - Process - GMP - Chemical - Cleaning valid
- Labeling Measurem. - Gpwning - Physical - Sterility tests
- Visual Inspection valid.. - Biological - Stability
- Label Control - SOPs
- Sampling - Equipment
- Processes
PERANAN VALIDASI DALAM CPOB

1. bagian penting dalam implementasi CPOB

2. memberikan bukti bahwa suatu proses telah dilakukan dengan baik


& terkendali

3. dapat beresiko terhadap fasilitas produksi & produk yang diedarkan


jika tidak dilakukan dengan benar
PERENCANAAN VALIDASI

 Unsur utama validasi hendaknya dirinci dengan jelas dan


didokumentasi dalam Rencana Induk Validasi (RIV)
 RIV mencakup sekurang-kurangnya data sbb :
kebijakan validasi
Struktur organisasi kegiatan validasi
Ringkasan fasilitas, sistem, peralatan dan proses yang akan
divalidasi
Format dokumen : format protokol dan laporan validasi,
perencanaan dan jadwal pelaksanaan
Pengendalian perubahan
Acuan dokumen yang digunakan
DOKUMENTASI

 Protokol validasi tertulis dibuat untuk :


- merinci kualifikasi & validasi yang akan dilakukan
- merinci langkah kritis & kriteria penerimaan
 Manajer Managemen Mutu mengkaji & menyetujui protokol validasi
 Laporan validasi mengacu pd protokol kualifikasi/validasi
Isi laporan: Ringkasan hasil
Tanggapan thdp penyimpangan
Kesimpulan
Rekomendasi perbaikan
 Perubahan dari rencana yg ada dalam protokol didokumentasikan
termasuk pertimbangannya
 Setelah kualifikasi harus ada persetujuan tertulis untuk melaksanakan
tahap kualifikasi & validasi berikutnya
Kualifikasi Desain

Kualifikasi Instalasi

KUALIFIKASI

Kualifikasi Operasional

Kualifikasi Kinerja
Kualifikasi
Kualifikasi

Kualifikasi Desain (KD)


Dokumen yang memverifikasikan bahwa desain dari fasilitas,
sistem dan peralatan sesuai untuk tujuan yang diinginkan.

Kualifikasi Instalasi (KI)


Dokumentasi yang memverifikasikan bahwa seluruh aspek
kunci dari instalasi peralatan atau sistem telah sesuai dengan
tujuan desainnya dan mengikuti rekomendasi yang diberikan
oleh industri pembuat.
Kualifikasi

Kualifikasi Operasional (KO)


Dokumentasi yang memverifikasikan bahwa seluruh fasilitas,
sistem dan peralatan yang telah diinstalasi atau dimodifikasi
berfungsi sesuai rancangan pada rentang operasional yang
diantisipasi.

Kualifikasi Kinerja (KK)


Dokumentasi yang memverifikasikan bahwa fasilitas, sistem
dan peralatan, yang telah terpasang dan difungsikan, dapat
bekerja secara efektif dan memberi hasil yang dapat
terulang, berdasarkan metode proses dan spesifikasi yang
disetujui.
Kualifikasi

 Kualifikasi Desain (KD)


Unsur pertama dalam validasi terhadap fasilitas, sistem atau peralatan baru
Desain sesuai CPOB & didokumentasi

 Kualifikasi Instalasi (KI)


Dilakukan terhadap fasilitas, sistem dan peralatan baru/modifikasi
Mencakup, tidak terbatas pada :
- instalasi & instrumen sesuai spek. dan desain
- verifikasi bahan kontruksi
- persyaratan kalibrasi
- pengumpulan & penyusunan dokumen pengoperasian &
perawatan peralatan
Kualifikasi

 Kualifikasi Operasional (KO)


Hendaklah dilakukan setelah KI selesai dilaksanakan, dikaji & disetujui
Mencakup , tidak terbatas pada :
- kalibrasi
- prosedur pengoperasian & pembersihan
- pelatihan operator & perawatan preventif
Dilengkapi dengan persetujuan tertulis

 Kualifikasi Kinerja (KK)


Hendaklah dilakukan Setelah KI & KO selesai dilaksanakan, dikaji & disetujui
Mencakup, tidak terbatas pada :
- pengujian menggunakan bahan baku, bahan pengganti yang memenuhi
spesifikasi atau produk simulasi yg dilakukan berdasarkan pengetahuan.
- uji meliputi satu atau beberapa kondisi yang mencakup batas operasional
atas & bawah
Kualifikasi

Kualifikasi fasilitas, peralatan & sistem terpasang yang telah


operasional hendaknya tersedia bukti untuk mendukung dan
memverifikasi parameter operasional dan batas variabel
kritis pengoperasian alat.

Dilakukan dokumentasi untuk :


- kalibrasi;
- prosedur pengoperasian;
- pembersihan;
- perawatan preventif;
- prosedur & catatan pelatihan operator
PROSPEKTIF

VALIDASI
PROSES KONKUREN

RETROSPEKTIF
 Berlaku utk pembuatan sediaan obat, yg mencakup:
 Validasi proses baru (initial validation),
 Validasi bila ada perubahan proses, dan
 Validasi ulang

 Validasi proses dilakukan


 Sebelum produk dipasarkan (validasi prospektif), atau
 Selama proses produksi rutin (validasi konkuren), atau
 Proses yg sudah berjalan (validasi retrospektif )

• Peralatan, sistem & fasilitas sudah dikualifikasi


• Metode analisis sudah divalidasi
• Personalia sudah mendapat pelatihan
• Peralatan, sistem & fasilitas harus dievaluasi secara berkala
utk verifikasi apakah masih bekerja dgn baik
VALIDASI  Minimum mencakup:

PROSPEKTIF  Uraian singkat proses


 Ringkasan tahap kritis proses yg harus
 Ukuran bets sama dgn diinvestigasi
ukuran bets produksi
 3 bets berurutan harus  Daftar peralatan,fasilitas, alat ukur,
memenuhi syarat yg telah pemantau & pencatat, serta kalibrasinya
ditetapkan  Spesifikasi produk jadi untuk pelulusan
 Jika bets akan dipasarkan:
 Daftar metode analisis yg digunakan
• Kondisi pembuatan harus
memenuhi ketentuan  IPC & kriteria penerimaan
CPOB
 Pengujian tambahan, termasuk validasi &
• Memenuhi spesifikasi
kriteria penerimaannya, jika ada
• Sesuai izin edar
 Pola pengambilan sampel

 Metode pencatatan & evaluasi hasil


 Fungsi & tanggung jawab
 Jadwal validasi
VALIDASI KONKUREN
( CONCURRENT VALIDATION )

 Dalam hal tertentu, produksi  Keputusan utk melakukan


rutin dpt dimulai tanpa lebih validasi konkuren harus ada
dulu divalidasi justifikasi, didokumentasi, dan
disetujui oleh manajer QA

Persyaratan dokumentasi sama seperti validasi prospektif


VALIDASI RETROSPEKTIF
( PROSPECTIVE VALIDATION)

o Hanya utk proses yg sudah o Sumber data


mapan
o Berdasarkan riwayat produk  Catatan pengolahan bets
o Tahap validasi  Catatan pengemasan bets
 Pembuatan protokol khusus
 Laporan hasil kajian data  Rekaman pengawasan proses
 Kesimpulan  Buku log perawatan alat
 Rekomendasi
o Bets yg dipilih  Catatan penggantian personil
 Mewakili semua bets yg  Studi kapabilitas proses
dibuat selama pengamatan
 Bets yg TMS dimasukkan  Data produk jadi
 Jumlah bets 10 – 30  Catatan data tren
 Pengujian sampel pertinggal,
jika perlu
PENGENDALIAN PERUBAHAN
( CHANGE CONTROL )

 Tersedia protap mengenai  Usulan perubahan yg


usulan perubahan thdp berpengaruh thdp mutu produk
− bahan awal, komponen produk, atau reprodusibilitas proses:
peralatan, lingkungan kerja,  Diajukan resmi
metode produksi, metode  Didokumentasikan
analisis, atau perubahan yg
 Disetujui
mempengaruhi mutu atau
reprodusibilitas proses
 Dampak perubahan thdp produk:
− Dievaluasi
 Prosedur pengendalian − Dianalisis resikonya
perubahan:
 Pastikan data pendukung
perubahan cukup
 Kualifikasi & validasi ulang:
 Mutu tdk dipengaruhi akibat o Tetapkan kebutuhan & cakupan
perubahan utk melakukannya
VALIDASI ULANG
( REVALIDATION )

 Peralatan, sistem, fasilitas,  Jika ada perubahan yg


proses, prosedur signifikan, validasi ulang dpt
pembersihan, metode dilakukan
analisis:
 Validasi ulang juga dpt
 Dievaluasi secara dilakukan berdasarkan
periodik utk konfirmasi jadwal yg telah ditetapkan
bahwa validasi masih
absah
VALIDASI METODE ANALISIS

 Tujuan:  MA lain yg divalidasi:


 Utk mengetahui bahwa MA  Uji disolusi
sesuai tujuan penggunaan  Penentuan ukuran partikel
nya
 MA yg divalidasi:
 Uji identifikasi
 Uji kuantitatif cemaran
(impurity)
 Uji batas cemaran
 Uji kuantitatif zat aktif
(bahan/obat/komponen ter
tentu dlm obat)
MA UJI IDENTIFIKASI

 Tujuan:  Caranya:
 Memastikan identitas analit  Membandingkan
dlm sampel karakteristik sampel,
misalnya:
 Spektrum
 Kromatogram
 Reaksi kimia
dgn baku pembanding
MA UJI CEMARAN / IMPURITAS

 Tujuan:  Caranya:
 Utk merefleksikan secara  Uji batas kuantitatif
tepat karakteristik  Uji batas deteksi / impuritas
kemurnian sampel
 Catatan:
 Karakteristik validasi yg
berbeda diperlukan utk uji
batas kuantitatif dibanding
utk uji batas deteksi
MA PENETAPAN KADAR

 Tujuan:  Obat:
 Utk menentukan kadar  Karakteristik validasi yg
analit dlm sampel serupa berlaku utk
penetapan kadar zat aktif
 Caranya: atau komponen tertentu
 Pengukuran komponen  Karakteristik validasi yg
utama yg terkandunng dlm sama dpt dilakukan utk
bhn aktif penetapan kadar zat aktif
yg terkait dgn MA lain,
misal MA uji disolusi
KARAKTERISTIK VALIDASI MA

 Akurasi  Batas deteksi

 Presisi  Batas kuantitasi

 Ripitabilitas  Linearitas

 Presisi intermediet  rentang

 Spesifitas
VALIDASI MA ULANG

 Tingkat validasi ulang yg diperlukan tergantung pd sifat perubahan

 Contoh perubahan yg dpt berakibat validasi ulang:


 Perubahan sintesis bahan aktif
 Perubahan komposisi produk jadi
 Perubahan metode analisis
VALIDASI PEMBERSIHAN
( CLEANING VALIDATION )

 Tujuan  Penentuan batas


• Utk mengkonfirmasi efektivitas  Dpt dicapai & diverifikasi
prosedur pembersihan
 MA yg digunakan
 Penentuan batas kandungan  Sudah divalidasi
residu produk, bhn pembersih &  Kepekaan tinggi utk mendeteksi
pencemaran mikroba residu/ cemaran
• Secara rasional didasarkan pd
bhn yg terkait dgn proses
pembersihan
VALIDASI PEMBERSIHAN
( CLEANING VALIDATION )

 Hanya utk permukaan alat yg  Metode & interval pembersihan


bersentuhan langsung dgn  Harus ditetapkan
produk
 Utk yg tdk bersentuhan  Prosedur pembersihan utk
langsung dpt dipertimbangkan
produk & proses yg serupa
 Dpt memilih suatu rentang yg
 Interval waktu antara mewakili produk/proses
penggunaan alat & pembersih
annya, dan antara pembersih an
 Pendekatan kondisi terburuk
& penggunaan kembali
(worst case)
 Harus divalidasi
 Dpt dilakukan & harus
memperhatikan isu kritis
VALIDASI PEMBERSIHAN
( CLEANING VALIDATION )

 Dilakukan 3 kali berurutan  Pada keadaan tertentu produk yg


• Dgn hasil memenuhi syarat punya sifat fisiko kimia yg sama
 Dpt digunakan utk simulasi
menggantikan suatu produk
 “Test until clean” (Uji sampai
 Syarat bhn pengganti tdk
bersih)
beracun / berbahaya
• Tidak dianggap sebagai
alternatif yg tepat utk validasi
pembersihan

You might also like