You are on page 1of 61

Case Report Session

G1P0A0 GRAVIDA 24-25 MINGGU BELUM INPARTU +


SINDROMA NEFROTIK + JTH INTRAUTERIN PRESBO

Oleh :
Putri Iffah Musyahrofah
G1A216097
Dosen Pembimbing : dr. Hanif M Noor, Sp.OG
Laporan Kasus
Nama : Ny. RS Nama suami : Tn .S
No. RM : 874399 Umur : 25 tahun
Umur : 18 tahun Suku bangsa : Melayu
Suku bangsa : Melayu Agama : Islam
Agama : Islam Pendidikan : SMP
Pendidikan : SMA Pekerjaan : Petani
Pekerjaan : IRT Alamat : RT.02 Ds.
Alamat : RT.02 Ds.
Bakung Sebrang
Bakung Sebrang

MRS :
26 Desember 2017 pukul 15:40 WIB
Keluhan Utama

Kemaluan dan kaki bengkak sejak ±1 minggu


sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Perjalanan Penyakit
• Pasien datang ke rumah sakit umum daerah raden mattaher
jambi pada 26 Desember 2017 atas rujukan dari Puskesmas
Pembantu Desa Bakung dengan diagnosa G1P0A0 gravida 27-28
minggu dengan proteinuria.

• Pasien mengeluhkan kemaluan dan kaki bengkak sejak ±1 minggu


sebelum masuk rumah sakit, keluhan tersebut semakin lama
semakin memberat sejak 2 hari SMRS. Pasien juga mengeluhkan
sakit kepala, nyeri pada ulu hati, nyeri dirasakan tidak menjalar
dan nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri tidak
berhubungan dengan makanan. Mual (+), muntah (+) ± 3x/ hari
berisi makanan yang telah dimakan, sesak (-). Buang Air kecil dan
buang air besar lancar normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), PJK (-), Tumor (-),
Kista (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


• Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), PJK (-), Tumor (-),
Kista (-)
Data Kebidanan
Haid Riwayat Pernikahan
Menarche umur : 13 tahun • Status perkawinan : Kawin
HPHT : 6-7-2017 • Berapa kali : 1 kali
• Usia : 18tahun
Haid : Teratur
Lama haid : 7 hari Riwayat Kehamilan Sekarang :
Siklus : 28 hari • GPA : G1P0A0
Dismenorrhea : Tidak • HPHT : 6-7-2017
Warna : Merah segar • Taksiran Persalinan: 13-4-2018
• ANC : 2 kali
Bentuk perdarahan : Encer
• Imunisasi TT :-
Bau haid : Anyir • Keluhan Umum : -
Flour albous : Sebelum • Riwayat KB : tidak pernah
Lama : 1 hari
Warna : Putih kental
Jumlah : Sedikit
Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
No Tahun Umur Jenis Penolong Penyulit Anak Ket
partus kehamilan persalinan JK/BB

1 ini
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Lemah
• Kesadaran : Compos mentis

100/70 mmHg 84x/menit 20x/menit 36,3˚ C


Status Generalisata
 Cor : BJ I-II reguler, murmur (-),
 Kepala : Normocephale, rambut
galloop (-)
hitam tidak mudah dicabut.
 Abdomen : Pembesaran perut
 Mata : CA -/-, SI -/-, RC +/+, pupil
simetris, dbn
isokhor
 Genitalia externa : labia
 THT : Dalam Batas Normal
mayora/minora edema (+/+)
 Leher : Pembesaran KGB (-),
 Ekstremitas :
pembesaran tyroid (-)
Superior : akral hangat, CRT <2
 Thorak : Pergerakan dada simetris
detik, edema (-)
 Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-,
Inferior : akral hangat, CRT <2
wheezing -/-a
detik, edema (+/+)
Status Obstetri
• Pemeriksaan Leopold
-Leopold I : TFU 21 cm, teraba bagian yang
keras, bundar, dan melenting
-Leopold II : Punggung kanan
-Leopold III : teraba bagian lunak dan tidak
melenting.
-Leopold IV : belum masuk pintu atas
panggul
• TBJ : (21 - 12) x 155 = 1395gram
• HIS : 4x/10’/30”
• Auskultasi : DJJ = 143x/i
• Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Laboratorium
26 Desember 2017

Darah rutin
Parameter Hasil Satuan Harga Normal

WBC 7.49 103/mm3 4.0 – 10.0

RBC 2.77 106/mm3 3.5 – 5.5

HGB 8.8 g/dl 11.0 – 16.0

HCT 23.8 % 35.0 – 50.0

PLT 178 103/mm3 100 – 300


Pemeriksaan Laboratorium
26 Desember 2017
Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
Bilirubin Total 0.7 mg/dl <1.0
Kimia Bilirubin Direk 0.6 mg/dl <0.2

Darah Bilirubin Indirek 0.1 mg/dl


Protein total 3.2 g/dl 6.4-8.4
Albumin 1.4 g/dl 3.5 – 5.0
Globulin 1.8 g/dl 3.0 – 3.6
SGOT 24 U/L <40
SGPT 17 U/L <41
Ureum 26 mg/dl 15-39
L 0.9-1.3
Kreatinin 1.0 mg/dl
P 0.6-1.1
Kolesterol 438 mg/dl <200
Trigliserida 530 mg/dl <150
HDL 48 mg/dl >34
Pemeriksaan Laboratorium
26 Desember 2017

Urin rutin Parameter Hasil

Warna Kuning muda keruh

Protein +++ (positive 3)

Reduksi -

Leukosit 3-4/lpb

Eritrosit 50-60/lpb
Pemeriksaan USG
30 Desember 2017

• Hamil 28-29 minggu


• JTH Intrauterine Presentasi
Bokong
• Plasenta letak normal
• Perkiraan Berat Badan Janin
1200gr
G1P0A0 Gravida 24-25 minggu belum inpartu +
Sindroma Nefrotik+ JTH Intrauterin Presentasi
Bokong
Tatalaksana
• IVFD RL 10gtt/menit
• Inj. Ranitidine 2x1amp
• Inj. Dexamethasone 3x2amp
• PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
• Transfusi PRC 1 kolf
• Transfusi albumin 1fl/hari selama 3 hari: 20gtt/menit
• PO methylprednisolone 16mg : 3x1tab
• PO candesartan 1x8mg
• PO captopril 3x12,5mg
• PO simvastatin 1x20mg
• PO sandimmun 2x50mg
• Terminasi kehamilan
Tanggal Follow Up
26-12-2017 S Kelamin dan kaki bengkak, mual dan muntah (+) sakit kepala (+)
O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 100/70 mmHg; HR: 84 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,3oc;
HPHT : 6-7-2017 //DJJ: 143x/i // TFU: 21cm //HIS : - // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)
Hasil Laboratorium 26-12-2017
HB : 8.8 RBC : 2.77 Ca:1.30 Kr : 1.0
WBC : 7.49 K: 3.94 SGOT : 24 Proteinuria :+3
HT : 23.8 Na: 146,23 SGPT : 17 Albumin : 1.4
PLT : 178 Cl:103.24 Ureum :26 Kolesterol : 438
G1P0A0 Gravida 24-25 minggu belum inpartu +Sindroma Nefrotik+ JTH intrauterin Presbo
A
- IVFD RL 10gtt/menit
- Inj. Ranitidine 2x1amp
P
- Inj. Ondansentron 3x8mg
- Inj. Dexamethasone 3x2amp
- R/Transfusi PRC 1 kolf
Tanggal Follow Up
27-12-2017 S Kemaluan dan kaki bengkak (+), mual dan muntah (-)
O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 100/70 mmHg; HR: 84 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,8oc;
HPHT : 6-7-2017 // DJJ: 141x/i // TFU: 21cm //HIS : - // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)
G1P0A0 Gravida 24-25 minggu belum inpartu + Sindroma Nefrotik + JTH
A intrauterin Presbo
P - IVFD RL 10gtt/menit
- Inj. Ranitidine 2x1amp
- PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
- Inj. Dexamethasone 3x2amp
- Transfusi PRC 1 kolf
R/ Konsul penyakit dalam
Tanggal Follow Up
28-12-2017 S Kemaluan dan kaki bengkak (+), mual dan muntah (-), sakit kepala (-)
O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 110/80 mmHg; HR: 84 x/i; RR: 18 x/i; T: 36,5oc;
HPHT : 6-7-2017 // DJJ: 141x/i // TFU: 21cm //HIS : - // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)

A G1P0A0 Gravida 24-25 minggu belum inpartu + Sindroma Nefrotik + JTH intrauterin Presbo
- IVFD RL 10gtt/menit
- Inj. Ranitidine 2x1amp
P
- PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
- Transfusi PRC 1 kolf
Konsul penyakit dalam
- PO methylprednisolone 16mg : 3x1tab
- PO candesartan 1x8mg
- PO captopril 3x12,5mg
- PO simvastatin 1x20mg
- PO sandimmun 2x50mg
- R/ transfusi albumin 1fl/hari selama 3 hari
Tanggal Follow Up
29-12-2017 S Kemaluan dan kaki bengkak (+)
O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 110/70 mmHg; HR: 86 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,3oc;
HPHT : 6-7-2017 // DJJ: 145x/i // TFU: 21cm //HIS : - // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)
R/USG 30-12-2017
A G1P0A0 Gravida 24-25 minggu belum inpartu + Sindroma Nefrotik + JTH intrauterin Presbo
- IVFD RL 10gtt/menit
P - Inj. Ranitidine 2x1amp
- PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
- Transfusi albumin 1fl (Hari ke-1)
- PO methylprednisolone 16mg : 3x1tab
- PO candesartan 1x8mg
- PO captopril 3x12,5mg
- PO simvastatin 1x20mg
- PO sandimmun 2x50mg
Tanggal Follow Up
30-12-2017 S Kemaluan dan kaki bengkak (+)
O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 110/70 mmHg; HR: 82 x/i; RR: 18 x/i; T: 36,2oc;
HPHT : 6-7-2017 // DJJ: 148x/i // TFU: 20cm //HIS : - // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)
USG 30-12-2017:
Hamil 28-29 minggu JTH IU Presbo
BB janin 1200gr
A G1P0A0 Gravida 28-29 minggu belum inpartu + Sindroma Nefrotik + JTH intrauterin Presbo
- IVFD RL 10gtt/menit
P - Inj. Ranitidine 2x1amp
- PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
- Transfusi albumin 1fl (Hari ke-2)
- PO methylprednisolone 16mg : 3x1tab
- PO candesartan 1x8mg
- PO captopril 3x12,5mg
- PO simvastatin 1x20mg
- PO sandimmun 2x50mg
Tanggal Follow Up
31-12-2017 S Kemaluan dan kaki bengkak (+)
O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 100/70 mmHg; HR: 84 x/i; RR: 20x/i; T: 36,5oc;
HPHT : 6-7-2017 // DJJ: 148x/i // TFU: 21cm //HIS : - // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)
A G1P0A0 Gravida 28-29 minggu belum inpartu + Sindroma Nefrotik + JTH intrauterin Presbo
- IVFD RL 10gtt/menit
P - Inj. Ranitidine 2x1amp
- PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
- Transfusi albumin 1fl (Hari ke-3 ) selanjutnya cek ulang albumin
- PO methylprednisolone 16mg : 3x1tab
- PO candesartan 1x8mg
- PO captopril 3x12,5mg
- PO simvastatin 1x20mg
- PO sandimmun 2x50mg
Tanggal Follow Up
01-01-2018 S Kemaluan dan kaki bengkak (+)
O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 120/80 mmHg; HR: 82 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,3oc;
HPHT : 6-7-2017 // DJJ: 142x/i // TFU: 21cm //HIS : - // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)
Hasil laboratorium 31-12-2017 (post transfusi albumin 3fl):
Albumin : 1.8
A G1P0A0 Gravida 28-29 minggu belum inpartu + Sindroma Nefrotik + JTH intrauterin Presbo
- IVFD RL 10gtt/menit
P - Inj. Ranitidine 2x1amp
- PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
- PO methylprednisolone 16mg : 3x1tab
- PO candesartan 1x8mg
- PO captopril 3x12,5mg
- PO simvastatin 1x20mg
- PO sandimmun 2x50mg
Tanggal Follow Up
02-01-2018 S Kemaluan dan kaki bengkak (+)
O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 110/70 mmHg; HR: 82 x/i; RR: 20x/i; T: 36,3oc;
HPHT : 6-7-2017 // DJJ: 148x/i // TFU: 21cm //HIS : - // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)
A G1P0A0 Gravida 28-29 minggu belum inpartu + Sindroma Nefrotik + JTH intrauterin Presbo
- IVFD RL 10gtt/menit
P - Inj. Ranitidine 2x1amp
- PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
- PO methylprednisolone 16mg : 3x1tab
- PO candesartan 1x8mg
- PO captopril 3x12,5mg
- PO simvastatin 1x20mg
- PO sandimmun 2x50mg
Tanggal Follow Up
03-01-2018 S Kemaluan dan kaki bengkak (+), nyeri perut menjalar hingga pinggang
O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 100/70 mmHg; HR: 86 x/i; RR: 22 x/i; T: 36,3oc;
HPHT : 6-7-2017 // DJJ: 144x/i // TFU: 21cm //HIS : 1x10’/10” // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)
G1P0A0 Gravida 28-29 minggu belum inpartu + Sindroma Nefrotik + JTH intrauterin Presbo
A - IVFD RL 10gtt/menit
- Inj. Ranitidine 2x1amp
P - PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
- PO methylprednisolone 16mg : 3x1tab
- PO candesartan 1x8mg
- PO captopril 3x12,5mg
- PO simvastatin 1x20mg
- PO sandimmun 2x50mg
Tanggal Follow Up

04-01-2018 S Kemaluan dan kaki bengkak (+)


O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
A TD: 110/80 mmHg; HR: 84 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,5oc;
P HPHT : 6-7-2017 // DJJ: 148x/i // TFU: 21cm //HIS : 1x10’/10” // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)
Hasil laboratorium (04-01-2018):
Proteinuria : +3 HB : 10.4
WBC : 9.62 PLT: 185
RBC : 3.31 HT :28.5
G1P0A0 Gravida 28-29 minggu belum inpartu + Sindroma Nefrotik + JTH intrauterin Presbo
- IVFD RL 10gtt/menit
- Inj. Ranitidine 2x1amp
- PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
- PO methylprednisolone 16mg : 3x1tab
- PO candesartan 1x8mg
- PO captopril 3x12,5mg
- PO simvastatin 1x20mg
- PO sandimmun 2x50mg
Tanggal Follow Up
05-01-2018 S Kemaluan dan kaki bengkak (+), nyeri perut menjalar hingga pinggang
O Tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 110/70 mmHg; HR: 80 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,4oc;
HPHT : 6-7-2017 // DJJ: 148x/i // TFU: 21cm //HIS : 1x10’/10” // TBJ :1395gr
Edema anasarka (+)
Hasil laboratorium :
Hipoalbuminemia
Proteinuria : +3
Hiperlipidemia
A G1P0A0 Gravida 28-29 minggu belum inpartu + Sindroma Nefrotik + JTH intrauterin Presbo
P - IVFD RL 10gtt/menit
- Inj. Ranitidine 2x1amp
- PO Ondansentron 3x8mg (k/p)
- PO methylprednisolone 16mg : 3x1tab
- PO candesartan 1x8mg
- PO captopril 3x12,5mg
- PO simvastatin 1x20mg
- PO sandimmun 2x50mg
• Pematangan serviks • Balon kateter lepas • Induksi Persalinan
• Pemasangan balon • DJJ : 144 x/i// HIS : terapi definitif
kateter+bandul 3x10’30”// dengan drip oksitosin
Hasil pemeriksaan 5 IU + 500ml RL
dalam : (mulai dari 8
Portio lunak tebal gtt/menit sampai
maks.40gtt/menit)
Pendataran 40%
• DJJ : 140 x/i// HIS :
Pembukaan 1-2 cm 3x10’30”//
Ketuban (+) • Hasil pemeriksaan
Presentasi Bokong dalam :
Penunjuk Sakrum • Portio lunak tipis
Penurunan H.I • Pembukaan 5-6 cm
Posisi anterior dextra • Ketuban (-)
• Presentasi Bokong
Jam Jam 15.50 •Jam 16.00
Penurunan Hodge II
10.15WIB WIB WIB
• Drip oksitosin 5 IU + • Setelah habis drip oksitosin • SC cito a/i gagal drip
500ml RL (kolf ke-2) kolf ke-2 (partus tak maju)
• DJJ : 142 x/i// HIS :
• DJJ : 140 x/i// HIS : 3x10’30”//
3x10’30”//
• Hasil pemeriksaan dalam :
• Hasil pemeriksaan • Portio lunak tipis
dalam : • Pembukaan 6-7 cm
• Portio lunak tipis • Ketuban (-)
• Pembukaan 5-6 cm • Presentasi Bokong
• Ketuban (-) • Penurunan Hodge II
• Presentasi Bokong • Gagal drip; partus tak maju
• Penurunan Hodge II • Persiapan SC cito a/i gagal
drip (partus tak maju)
• Inj. Ceftriaxone 1x2gr

Jam 19.50 Jam 23.10 Jam 23.55


WIB WIB WIB
Laporan Operasi
Nama operator : dr. Herlambang, Sp.OG,KFM
Tanggal : 5 Desember 2017 (pukul 23.55)

1. Pasien dalam stadium narkose dilakukan tindakan insisi dinding perut


secara pfanennstial
2. Dinding perut dibuka lapis demi lapis
3. Segmen bawah rahim dibuka, dilebarkan secara tumpul
4. Bokong diekstraksi
5. Bayi dilahirkan dengan eksplorasi perabdominal
Jenis kelamin : perempuan PB : 35 cm
BB : 1000 gram AS : 3/5
6. Plasenta dilahirkan perabdominal lengkap
7. Segmen bawah rahim dan dinding perut ditutup lapis demi lapis
8. Dinding perut ditutup
9. Tindakan selesai
P1A0 Post operasi Sectio Caesarea a/i partus
tak maju e.c Sindroma nefrotik
Instruksi Post Op Terapi Post Op
• Observasi TTV dan Inj. ceftriaxone 3x1 gram
perdarahan setiap 15 menit
PO Alinamin tab 3x1
• Posisi tidur terlentang
dengan bantal Kaltopren supp 3x1
• Makan dan minum Ketorolac 3 x 2 amp
bertahap
• Mobilisasi bertahap
Tanggal Follow Up
06-01-2018 S Nyeri bekas operasi, kelamin dan kaki bengkak (+) minimal
O Pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 110/80 mmHg; HR: 82 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,4oc
TFU : 2 jari bawah pusat// Kontraksi Uterus : baik// Perdarahan dalam
batas normal//Lochea: rubra
Hasil laboratorium post sc:
HB : 10.1 HT : 27.3
WBC : 18.8 PLT : 164
RBC : 3.22 Proteinuria : +2
A P1A0 Post operasi Sectio Caesarea hari ke I a/i partus tak maju
+Sindroma nefrotik
P IVFD RL 20ttg/i
Inj. ceftriaxone 3x1 gram Kaltopren supp 3x1
Inj. Ketorolac 3 x 2 amp PO Alinamin tab 3x1
Tanggal Follow Up

07-01-2018 S Nyeri bekas operasi, kelamin dan kaki bengkak (+) minimal
Pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
O TD: 110/80 mmHg; HR: 82 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,4oc
TFU : 2 jari bawah pusat// Kontraksi Uterus : baik//
P1A0 Post operasi Sectio Caesarea hari ke II a/i partus tak maju
+Sindroma nefrotik
A IVFD RL 20ttg/i
Inj. ceftriaxone 3x1 gram Kaltopren supp 3x1
P Inj. Ketorolac 3 x 2 amp PO Alinamin tab 3x1
Tanggal Follow Up

08-01-2018 S Nyeri bekas operasi, kelamin dan kaki bengkak (-)


O Pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
TD: 110/80 mmHg; HR: 82 x/i; RR: 20 x/i; T: 36,4oc
TFU : 3 jari di atas simpisis// Kontraksi Uterus : baik//
A P1A0 Post operasi Sectio Caesarea hari ke III a/i partus tak maju
+Sindroma nefrotik
P IVFD RL 20ttg/i
Inj. ceftriaxone 3x1 gram Kaltopren supp 3x1
Inj. Ketorolac 3 x 2 amp PO Alinamin tab 3x1Ganti verban
Pasien boleh pulang
SINDROMA NEFROTIK (SN)
(1) proteinuria massif
(2) hipoalbuminemia (<3 g/dl)
(3) edema
(4) hiperlipidemia (>250 mg/dl)
• umumnya anak-anak lebih sering terjadi 15 kali lipat daripada orang
dewasa
• Pada dewasa, umur rata-rata 30-50 tahun

• 75%-80%) kasus SN merupakan SN primer (idiopatik).

• Insidens SN pada kehamilan secara umum jarang terjadi.


Etiologi SN
Glomerulonefritis primer
• GN lesi minimal (GNLM)
• Glomerulosklerosis fokal (GSF)
• GN membranosa (GNMN)
• Gn membranoproliferatif (GNMP)
• GN proliferative lain
Glomerulonefritis sekunder
• Infeksi
• Keganasan
• Penyakit jaringan penghubung
• Efek obat dan toksin
PATOFISIOLOGI
Cont...
Diagnosis SN
• Gambaran Klinis : edema, asites, efusi
pleura, sesak nafas, hipertensi
• Pemeriksaan laboratorium :
1. Darah rutin :Hipoalbuminemia,
hiperlipidemia
2. Urin rutin : Proteinuria, Hematuria
mikroskopik
3. Biopsi ginjal
Tatalaksana SN

ACE-Inhibitor (ACE-
Infus salt-poor I) atau Angiotensin
Perawatan Umum Diet kaya protein
human albumin receptor
blocker(ARB)

Imunosupressan
Anti agregrasi Antibiotik • Siklofosfamid
Kortikosteroid
trombosit Profilaksis • Siklosforin
KOMPLIKASI SN
Sindrom nefrotik pada wanita hamil dapat
meningkatkan risiko terjadinya:
• Aborsi spontan
• Pertumbuhan janin yang terhambat
• Kelahiran prematur
• Berat badan bayi lahir rendah
PRESENTASI BOKONG
Presentasi bokong adalah letak memanjang dengan
bagian terbawah bokong

Etiologi:
•Prematuritas, multiparitas, janin multipel.
•Hidroamnion, oligohidroamnion karena anak mudah bergerak.
•Plasenta previa
•Hidrocephalus, anencephalus
•Riwayat presentasi bokong, anomali uterus, berbagai tumor
dalam panggul.
Klasifikasi Presbo

Bokong murni/ frank bokong kaki sempurna/ bokong kaki tidak sempurna/
breech complete breech incomplete or footling
Diagnosis Presbo

USG

Pemeriksaan
dalam

Pemeriksaan
abdominal
Persalinan Presbo
Persalinan Persalinan
pervaginam Perabdominal
Primigravida
Persalinan spontan
(spntaneous breech).
Nilai sosial tinggi

Manual Aid (partial breech Riwayat persalinan yang buruk


extraction; assisted breech
delivery) Makrosomia

CPD
Ekstraksi sungsang (total
breech extraction)
Prematuritas
• Penilaian :
• < 3 persalinan perabdomen
• 4 evaluasi kembali secara cermat, khususnya berat badan janin
bila nilainya tetap maka dapat dilahirkan pervaginam
• > 5 dilahirkan pervaginam
Induksi Persalinan
suatu tindakan yang dilakukan terhadap ibu hamil
yang belum inpartu, baik secara operatif maupun
medisinal untuk merangsang timbulnya kontraksi
rahim sehingga terjadi persalinan
Indikasi Induksi Persalinan Kontraindikasi Induksi Persalinan
Indikasi Janin : • Malposisi dan malpresentasi
• Kehamilan lewat waktu janin
(serotinus) • Insufisiensi plasenta
• Ketuban pecah dini • Disproporsi sefalopelvik (CPD)
• Kematian janin dalam rahim • Bekas seksio sesarea atau
miomektomi
Indikasi Ibu: • Grandemultipara
• Kehamilan dengan hipertensi • Gemelli
• Kehamilan dengan diabetes • Plasenta previa
• Infeksi maternal • Gawat janin, hidrosefalus
Metode Induksi Persalinan
Medikamentosa

Manipulatif / tindakan
• Infus Oksitosin • Amniotomi • Kombinasi
• Prostaglandin • Stripping of medikamentosa
dan tindakan
the Membrane
• Stimulasi
payudara
• Dilatasi serviks
dengan
laminaria atau
dengan kateter
folley
Penilaian Pasien Sebelum Induksi Persalinan
1. Sebelum melakukan induksi, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:32,33,34
2. Konfirmasi indikasi untuk induksi
3. Tinjau kembali kontraindikasi untuk proses persalinan dan/ atau proses persalinan per
vaginam
4. Konfirmasi usia gestasi (kehamilan aterm)
5. Taksiran berat janin (tidak makrosomia)
6. Tentukan presentasi janin (presentasi belakang kepala, tidak ada malpresentasi janin)
7. Lakukan penilaian bentuk dan kecukupan rongga panggul (tidak CPD)
8. Lakukan penilaian pemeriksaan serviks (skor Bishop)
Keberhasilan induksi persalinan bergantung pada skor pelvis.
Jika skor >6, biasanya induksi cukup dilakukan dengan oksitosin.
Jika skor <5, matangkan serviks terlebih dahulu dengan prostaglandin atau kateter Foley
9. Lakukan penilaian kebutuhan dokumentasi kematangan paru janin
Komplikasi Induksi Persalinan
• Bila sudah • Atonia uteri
diinduksi dengan infus drip • Hiperstimulasi
2x tapi tetap tidak ada • Fetal distress
kemajuan, dikatakan induksi • Rupture uteri
gagal: • Solusio plasenta
– Pembukaan tidak lengkap
• Infeksi intra uterin
– His tidak adekuat
• Perdarahan post partum
– Tidak ada kemajuan
Penurunan
Seksio Sesarea
suatu persalinan operatif, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi
pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram

POWER

PASSANGER

PASSAGE
Analisis Masalah
Sindroma Nefrotik Presentasi Bokong
• Sindroma nefrotik pada kasus ini merupakan
sindroma nefrotik primer (idiopatik).
• Presentasi bokong pada
• Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan kasus ini disebabkan oleh
pemeriksaan penunjang pada Ny.R
didapatkan edema pada ekstremitas prematuritas (usia
inferior dan vulva, proteinuria +3,
hipoalbuminemia (albumin 1,4), kehamilan Ny.R 28-29
hiperlipidemia (kolesterol 438), maka
pasien dapat didiagnosa sindroma nefrotik.
minggu)
Tatalaksana
TEORI KASUS
Terapi pengobatan SN Terapi pengobatan SN
1. Perawatan Umum 1. tirah baring
2. Diet kaya protein 2. infus albumin
3. Infus salt-poor human albumin 3. captopril
4. ACE-Inhibitor (ACE-I) atau Angiotensin receptor 4. candesartan
blocker(ARB) 5. simvastatin
5. Antibiotik Profilaksis 6. Methylprednisolon
6. Kortikosteroid 7. Sandimmun
7. Imunosupressan
Observasi jangka panjang hingga kehamilan aterm Terminasi Kehamilan

Metode Induksi : Metode induksi yang digunakan:


1. Medikamentosa 1. kateter folley
2. Manipulatif/Tindakan 2. drip definitif oksitosin
3. Kombinasi medikamentosa dan
manipulatif/tindakan
Indikasi induksi persalinan, yaitu Pada pasien ini dilakukan induksi persalinan dengan
1. Kehamilan aterm, 1. usia kehamilan ibu preterm
2. Presentasi belakang kepala 2. presentasi bokong
Kesimpulan
Gejala klinis sindrom nefrotik terdiri dari (1). proteinuria massif (>3,5 g/ 1,73 m2/
24 jam pada orang dewasa atau 40 mg/m²/jam pada anak-anak), (2).
hipoalbuminemia (<3 g/dl), (3). edema (penumpukan cairan dalam jaringan di
seluruh badan), dan (4). hiperlipidemia (>250 mg/dl).

Sindrom nefrotik dapat terjadi bersamaan dengan kehamilan atau kehamilan


dapat terjadi pada penderita sindrom nefrotik. Prinsip penatalaksanaan secara
umum tidak berbeda dengan keadaan tidak hamil, kecuali penggunaan beberapa
obat-obatan yang perlu menjadi perhatian pada wanita hamil Prognosis dan
keberhasilan kehamilan bergantung pada fungsi ginjal, proteinuri dan hipertensi
yang terjadi.
Daftar Pustaka
1. Wiguno Prodjosudjadi. Sindrom Nefrotik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II : Edisi ke V. Penerbit Interna Publishing FKUI, Jakarta.2010 ;
999 – 1007
2. Wiguno Prodjosudjadi. Glomerulonefritis. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II : Edisi ke V. Penerbit Interna Publishing FKUI. Jakarta. 2010 ;
969 – 978
3. Darmawan John, Remisi lengkap proteinuria dan remisi bebas-terapi sindrom nefrotik, Majalah kedokteran Indonesia, Vol: 50, No.6, Juni
2000, hal: 312-316.
4. Hutagalung. P, Sindrom nefrotik, Majalah Kedokteran FK. UKI XVIII, No. 44, Jakarta, September 2000, hal: 1-10.
5. Winkjosastro, Hanifa, dkk. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan edisi pertama, cetakan ketujuh. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 103-132.
6. Leveno KJ, Gant NF, Cunningham FG. et al. Obsetri williams. 21rd ed. Jakarta: EGC; 2005.
7. Pardede O. Sudung, Sindrom Nefrotik Infantil, Cermin Dunia Kedokteran No. 134, Jakarta, 2002, hal: 32-38.
8. Arif Mansjoer dkk. Sindrom Nefrotik. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Media Aesculapius.2000. hal 459-461.
9. Alatas, Husein dkk, Buku Ajar Nefrologi Anak, Edisi 2, Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2002, Jakarta, hlm. 381 – 422.
10. Price Sylvia A, Wilson Lorraine M, Patofisiologi, EGC, Jakarta, 2006, hlm929-933.
11. Patrick Davey, At a Glance Medicine, Penerbit Erlangga, 2006, hlm 244-245.
12. HARRISON,S PRINCIPLE OF INTERNAL MEDICINE 16th edition 1674-1706
13. www.emedicine.com\nephroticsyndrome.html. Accesed on march 8th, 2013
14. Prodjosudjadi W.2006. Sindrom Nefrotik dalam Aru, Bambang S; Idrus A; Marcellius S.K;Siti S. Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV.
Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Cont…
15. Wirya I.W. Sindroma nefrotik Dalam : Alatas H dkk, editor. Nefrologi Anak: Jakarta: IDAI, 2002.381-
426.
16. Braunwald E. 2008. Syndrome Nefrotic dalam Anthony S.F;Eugene B ; Dennis L; Kasper S.L. H; Don
L. Principles Of Internal Medicine. Edisi 17. Volume II
17. Malik GH, Al-Harbi AS, Al-Mohaya S, Al-Wakeel J, Al-Hozaim W, Kechrid M, et al. Repeated
pregnancies in patients with primary membranous glomerulonephritis.Nephron. 2002;91(1):21-4.
18. Sukandar E, Sindroma Nefrotik. Nefrologi Klinik edisi II. Bandung: ITB, 1997
19. Orth S.R & Berhard E.1998. The Nephrotic Syndrome. NEJM. Volume 338. No.17. Hal 1202-11
20. Carta A. Gunawan.Sindrom Nefrotik: Patogenesis dan Penatalaksanaan. Cermin DuniaKedokteran
No. 150, 2006 53. Website: kalbe farma.
available:http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/18_150_SindromaNefrotik
Patogenesis.pdf/18_150_SindromaNefrotikPatogenesis.html
21. Hull PR. Goldsmith DJ. Nephrotic syndrome in Adult [clinical review]. 2008:vol.336.Website: BMJ
22. Basgul A, Kavak ZN, Sezen D, Basgul A, Gokaslan H, Cakalagaoglu F. A rare case of early onset
nephrotic syndrome in pregnancy. Clin Exp Obstet Gynecol.2006;33(2):127–8.
23. Hull RP, Goldsmith DJA. Nephrotic syndrome in adults. BMJ. 2008;336(7654):1185–9.
Cont…
24. Hamilton P, Myers J, Gillham J, Ayers G, Brown N, Venning M. Urinary protein selectivity in
nephrotic syndrome and pregnancy: resurrection of a biomarker when renal biopsy is
contraindicated. Clin Kidney J. 2014;7(6):595–8.
25. Bagian obstetric dan ginekologi FK UNPAD. Obstetri patologi. Bandung: Elstar offset; 1984.
26. Saifudin AB, Wiknjosastro GH, Affandi B, dan Waspodo D. Buku panduan praktis pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Yayaysan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008.
27. Andrew kotaska. Vaginal delivery of breech presentation. JOGN. 2009; 266:557-566.
28. N Nassar,a CL Roberts, et all. Evaluation of a decision aid for women with breech presentation at
term: a randomized controlled trial. The Authors Journal compilation BJOG An International
Journal of Obstetrics and Gynaecology. 2007; 325-33.
29. Ingvild Vistad1*, Milada Cvancarova2, Berit L Hustad1 and Tore Henriksen. Vaginal breech
delivery: results of a prospective. Vistad et al. BMC Pregnancy and Childbirth 2013, 13:153.
30. Steven, Gabbe dkk. Obstetrics Normal and Problem Pregnancies 5th Edition.Elsevier.2007
31. Evans, Arthur. Manual of Obstetrics 7th Edition. Lippincott Williams & Wilkins.2007
32. Prof.dr.Ida Bagus Gde Manuaba dkk. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Edisi
2.Jakarta:EGC.2013
33. Prawirohardjo S. Ilmu Bedah Kebidanan. Seksio Sesarea. Jakarta. Penerbit: PT. Bina Pustaka

You might also like