Professional Documents
Culture Documents
DOSEN PENGASUH :
NOVIA, ST., MT., PH.D
Literatur
1. Mutu terjamin
2. Pengendalian aman
3. Ekonomis
4. Memenuhi pemasaran
Kegunaan Sistem Pengendalian
I. Untuk Menekan pengaruh gangguan eksternal
seperti laju alir material atau temperatur
Pengendalian Feedback
dilakukan setelah pengaruh
gangguan dirasakan oleh
proses.
Temperatur fluida, T diukur
besarnya oleh thermocouple
yang meneruskan hasil
pengukuran ke controller yang
akan membandingkan T dan
Ts (set point) dan hasil
pengendalian diteruskan untuk
membuka atau menutup keran
uap. Jika T > Ts, aliran uap
dikurangi dan jika T < Ts,
aliran uap ditambah.
Pengendalian ini untuk menjaga T = Ts jika Ti atau Fi berubah.
T diukur oleh Thermokopel dan dibandingkan dengan Set Point Ts
untuk memberikan deviasi ϵ = Ts - T.
Deviasi dikirim ke bagian pengendali (controller).
Jika ϵ>0, T<Ts
Controller membuka steam valve sehingga Q (panas) disuplai ke
sistem.
Jika ϵ<0, T>Ts
Controller menutup steam valve sehingga Q tidak disuplai ke sistem.
Jika ϵ=0, T=Ts
Controller tidak bekerja karena temperatur yang dikendalikan sama
dengan temperatur set point.
Pengendalian Liquid Level
(sistem pengendalian feedback)
• Panas reaksi Q‘2 lebih besar dari panas yang diambil oleh coolant Q‘‘2. Sehingga T dalam
reaktor naik dan meningkatkan laju reaksi yang menghasilkan jumlah panas berlebih dari
yang dibebaskan oleh reaksi eksotermik sehingga Temperatur terus naik. (Gambar 1.9a).
• Jika diturunkan Ti temperatur turun T2 dari ke T1 (Gambar 1.9b).
• Jika operasi pada Steady State P3 atau P1 , proses terganggu dan kestabilan akan tercapai
ke kondisi semula.
• Pengendalian perlu dilakukan agar T2 stabil. Jika T2 > T2‘ maka laju alir coolant dinaikkan.
Jika T2 < T2‘ maka laju alir coolant diturunkan.
Sistem pengendali untuk optimisasi kinerja proses kimia
Tujuan pengendalian:
Temperatur output (T) = TR =
setting point
- Reaksi endotermis → memerlukan panas heater
- Reaksi eksotermis → melepaskan panas jaket pendingin
Asumsi:
- ρ → V konstan
- tidak ada heat loss
- pencampuran sempurna
w = mass flowrate
...................(3)
Strategi Pengendalian Proses Texit
Kc = Controller gain
1.
Temperatur exit T dari tangki diukur dengan thermokouple yang
menghasilkan sinyal millivolt. Sinyal ini diperkuat ke sinyal volt dc
sebelum dikirim ke Controller sebagai Controller Input V(t)
2. Controller melaksanakan 3 pekerjaan: (a) Mengubah set point T R
yang diinput oleh operator ke dalam internal controller voltage, V R.
Ini dilakukan oleh thermokouple calibration; (b) Controller
menghitung sinyal error (e(t)). e(t) = VR-V(t). Operasi pengurangan
ditunjukkan oleh Comparator; © Heat Duty Q (t) dihitung dari
proportional Controller Law +Kc [TR – T(t)]
3. Controller Output p(t) yaitu dc voltage sinyal, dikirim ke heater
listrik untuk menghasilkan Q(t). Heater diasumsi memiliki silicon-
controlled Rectifier (SCR) untuk mengubah sinyal volt DC ke
alternating current yang kompatibel dg elemen heater
4. Berdasarkan respon sinyal input p(t) heater menghasilkan Q(t)
sebagai input stirred tank. Q(t): heating rate sebanding dengan p(t)
Pengendalian dan Filosopi pemodelan
Sistem pengendalian dirancang menggunakan salah
satu pendekatan:
1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach). Pemilihan strategi
pengendalian dan hardware sistem pengendali berdasarkan
pengetahuan tentang proses, pengalaman, dan kemampuan setelah
sistem pengendali dipasang di pabrik, Controller setting (sepereti Kc)
dilakukan pengaturan (Controller dilakukan tunning)
2. Pendekatan model (Model-Based Approach). Pengembangan proses
model memiliki keuntungan: (a) dapat digunakan sebagai basis
metoda perancangan alat pengendali; (b) Dapat dihubungkan
langsung dengan Control Law; © Dapat digunakan untuk simulasi
komputer suatu proses untuk mencari strategi pengendalian
alternatif dan menghitung nilai Controller Setting; (d) Berguna untuk
pabrik modern yang kompleks dan terintegrasi; (e) Membantu
pengoperasian pabrik pada kondisi mendekati “Constraints” untuk
memaksimalkan keuntungan tetapi tetap memperhatikan
keselamatan dan lingkungan
Tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem pengendali
Available Control Management
Objectives
Information Objectives
Available
Process Control
Data
Theory Devise Control Computer
Strategy Simulation
Experience
Select hardware
and software
Vendor
Information
Install Control
System
Engineering Activity
F, z
R D, y
B, x
Semua flow rate dapat diukur dan dimanipulasi
kecuali F yang hanya dapat diukur.
Pengukuran y dilakukan oleh composition analyzer.
a. Buatlah diagram untuk pengendalian feed-back
b. Buatlah diagram untuk pengendalian feed-forward