You are on page 1of 29

Hesti Prawita W, SST., M.

Kes
 Suatu kondisi kerusakan ginjal yang terjadi
selama 3 bulan atau lebih berupa abnormalitas
struktur atau fungsional ginjal atau tanpa
penurunan LGF yang bermanifestasi sebagai
kelainan patologis atau kerusakan ginjal
termasuk ketidakseimbangan komposisi zat
didalam darah atau urin.
 Suatu kondisi kerusakan ginjal selama 3 bulan
berupa penurunan LGF < 60 ml/menit/1,73 m
lebih dari 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan
ginjal
 Menurut data Indonesian Renal Registry tahun
2013, jumlah Pasien dengan kasus gagal ginjal di
Indonesia mencapai 90.000 jiwa.
 Jumlah penderita sekitar empat kali lipat dalam 5
tahun terakhir.
 Saat ini diperkirakan gagal ginjal terminal di
Indonesia yang membutuhkan cuci darah atau
dialisis mencapai 150.000 orang.
 Namun penderita yang sudah mendapatkan
terapi dialisis baru sekitar 100.000 orang.
 Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri)
melaporkan, setiap tahunnya terdapat 200.000
kasus baru gagal ginjal stadium akhir.
 Untuk mempertahankan fungsi ginjal dan
homeostasis selama mungkin. Seluruh factor
yang berperan pada gagal ginjal tahap akhir
dan factor yang dapat dipulihkan (mis :
obstruksi) diidentifikasi dan ditangani.
1. Manajemen diet
 Diberikan kepada penderita gangguan ginjal sejak dari
tahap awal sampai tahap akhir.
 Manajemen diet bertujuan untuk membantu
mempertahankan status gizi yang optimal, mencegah
faktor-faktor pemberat, mencoba untuk memperlambat
penurunan fungsi ginjal, mengurangi dan bila mungkin
menghilangkan gejala yang menganggu dan mengatur
keseimbangan cairan elektrolit
 Selain itu dengan adanya pengaturan diet yang baik,
maka penderita gangguan ginjal yang mencapai tahap
gagal ginjal kronis akan dapat hidup normal dan
produktif serta dapat menunda menjalani dialisa untuk
jangka waktu yang cukup lama
2. Dialisa, yang lebih populer dengan sebutan cuci darah,
merupakan tindakan terapi perawatan yang harus
dilakukan oleh penderita gagal ginjal baik akut
maupun kronis.

 Dialisa saat ini hanya mengeluarkan 48 sampai


maksimum 52% saja dari toksin uremik, oleh karena itu
penderita tetap memerlukan pembatasan pemasukan
makanan dan minuman yang ketat serta intervensi obat-
obatan untuk mengatur aspek-aspek dari kegagalan
fungsi ginjal yang lain serta untuk mencegah terjadinya
akumulasi sisa-sisa metabolisme diantara waktu dialisa
3.Tranplantasi ginjal merupakan upaya terakhir dalam
perawatan penderita gangguan ginjal.

 Hal ini terutama dilakukan apabila fungsi ginjal yang


tersisa sangat sedikit sekali bahkan tidak ada.
 Prinsip utamanya adalah mengganti ginjal yang rusak
dengan ginjal donor yang sehat lewat prosedur operasi.
Perawatan ini memerlukan biaya yang mahal dan waktu
yang panjang karena harus melalui serangkaian pengujian
laboratorium untuk mengetahui apakah ginjal donor cocok
dengan penderita dan perawatan pasca operasi.
 Walaupun begitu, tranplantasi ginjal tidak menjamin
penderita sembuh total karena pada banyak kasus
ditemukan bahwa mereka yang sudah menjalani
transplantasi ginjal kembali menjalani dialisa
 Transplantasi ginjal merupakan salah satu
pilihan yang lebih murah dibandingkan
dengan hemodialisa dan lebih baik dalam
meningkatkan kualitas hidup dan
produktifitas pasien

 Pada tanggal 18 januari 2016 RSUP sanglah


telah melakukan operasi transplantasi yang
pertama dan berjalan lancar
 Asumsi HD 5 tahun, dgn biaya Rp. 1.390.000
per sesi HD x 8 sesi /bulan x 60 bulan = Rp.
480.000.000,-
 Biaya obat dan jasa dokter Rp.160.000,- x 5
tahun = Rp. 8.000.000,-
 Total biaya HD 5 tahun = Rp.488.000.000,-

 Biaya transplantasi ginjal Rp. 250.000.000,-


a. Hiperkalemia akibat penurunan ekskresi,
asidosis metabolic, katabolisme, dan
masukkan diet berlebih

Biasanya dicegah dengan penanganan dialysis


yang adekuat disertai pengambilan kalium dan
pemantauan yang cermat terhadap kandungan
kalium pada seluruh medikasi oral atau
intravena.
 Gagal jantung kongestif dan edema pulmoner
juga memerlukan penanganan pembatasan
cairan, diet rendah natrium, diuretic, obat2
digitalis atau dobutamine, dan dialysis.
 Asidosis metabolic pada gagal ginjal kronis
biasanya tanpa gejala dan tidak memerlukan
penanganan, namun demikian, suplemen
natrium karbonat atau dialysis diperlukan
untuk mengoreksi asidosis jika kondisi ini
menimbulkan gejala.
c. Keluhan gastrointestinal
 Anoreksi, cegukan, mual dan muntah,
merupakan keluhan yang sering dijumpai
pada GGK.
 Keluhan gastrointestinal ini merupakan
keluhan utama (chief complaint) dari GGK.
 Keluhan gastrointestinal yang lain adalah
ulserasi mukosa mulai dari mulut sampai
anus
d. Kelainan kulit
Tindakan yang diberikan harus tergantung
dengan jenis keluhan kulit.
 Pemberian salep, krim untuk mengurangi
gatal pada pasien hemedialisis sesuai
evidance based.
 Tindakan medis pemberian pelayanan terapi
pengganti fungsi ginjal sebagai bagian dari
pengobatan pasien gagal ginjal dalam upaya
mempertahankan kualitas hidup yang optimal
yang terdiri dari dialisis peritoneal dan
hemodialisis.
 Salah satu terapi pengganti fungsi ginjal yang
mempergunakan peritoneum pasien yang
bersangkutan sebagai membran semiperiable
atara lain continuous ambulatory peritoneal
dialysis (CAPD) dan ambulatory peritoneal
dialysis (APD)
 Salah satu terapi pengganti ginjal yang
menggunakan alat khusus dengan tujuan
mengeluarkan toksin ureum dan mengatur
cairan, elektrolit tubuh
 Sebagian pasien hemodialisa dirawat di rumah sakit
atau unit dialisa dimana mereka menjadi pasien rawat
jalan. Sebagian besar pasien membutuhkan 12 – 15 jam
hemodialisa setiap minggunya yang terbagi dalam dua
atau tiga sesi dimana setiap sesi berlangsung antara 3–6
jam
 Keadaan ketergantungan pada mesin dialisa seumur
hidupnya mengakibatkan terjadinya perubahan dalam
kehidupan penderita gagal ginjal terminal yang
melakukan terapi hemodialisa
1. Menerima dengan ikhlas keadaan, bahwa sakit-sehat, hidup-mati adalah
proses yang normal
2. Mempertahankan kebiasaan rutin sebisa mungkin.
3. Memperkirakan kejadian dan keadaan stres yang mungkin muncul dimasa
yang akan datang.
4. Mencoba memiliki pandangan baru tentang masalah kesehatan dan
perawatannya dengan menemukan tujuan jangka panjang atau makna dari
pengalaman tersebut.
5. Mencari informasi tentang masalah kesehatan tersebut dan prosedur
perawatannya.
6. Mencari dukungan instrumental dan emosional dari keluarga, teman dan
praktisi kesehatan yang terlibat dengan menunjukkan kebutuhan dan
perasaan
 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu yang
memiliki interaksi yang dekat dengan teman dan kerabat
lebih dapat menghindari penyakit sedangkan untuk mereka
yang sedang dalam masa penyembuhan akan sembuh lebih
cepat apabila mereka memiliki keluarga yang menolong
mereka

 individu yang merasa menerima penghiburan, perhatian dan


pertolongan yang mereka butuhkan dari seseorang atau
kelompok biasanya cenderung lebih mudah mengikuti
nasehat medis
 Interaksi yang dekat, penghiburan, perhatian dan
pertolongan yang diberikan kepada seseorang disebut juga
dengan dukungan sosial.

 Dukungan sosial adalah derajat dimana kebutuhan dasar


individu pada afeksi, persetujuan, rasa memiliki dan
keamanan didapatkan lewat interaksi dengan orang lain.

 Secara garis besar, dukungan sosial yang diberikan dapat


dikelompokkan ke dalam lima bentuk, yaitu dukungan
instrumental, dukungan informasional, dukungan
emosional, dukungan harga diri dan dukungan dari
kelompok sosial
 Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi
yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti
pinjaman uang, pemberian, makanan serta pelayanan.
Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stres karena
individu dapat langsung memecahkan masalahnya yang
berhubungan dengan materi.
 Dukungan instrumental sangat diperlukan terutama
dalam mengatasi masalah yang dianggap dapat
dikontrol.
 Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi,
saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi
individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong
individu untuk mengenali dan mengatasi masalah
dengan lebih mudah.
 Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki
perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh
sumber dukungan sosial sehingga individu dapat
menghadapi masalah dengan lebih baik.
 Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi
keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol.
 Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada
individu, pemberian semangat, persetujuan pada
pendapat individu, perbandingan yang positif dengan
individu lain.

 Bentuk dukungan ini membantu individu dalam


membangun harga diri dan kompetensi.
 Bentuk dukungan ini akan membuat individu merasa
menjadi anggota dari suatu kelompok yang memiliki
kesamaan minat dan aktivitas sosial dengannya.
Dengan begitu individu akan merasa memiliki teman
senasib.
1. Model Efek Langsung
Model ini melibatkan jaringan sosial yang besar dan
memiliki efek positif pada kesejahteraan.
Model ini berfokus pada hubungan dan jaringan sosial
dasar.
Model ini juga dideskripsikan sebagai struktur dari
dukungan sosial yang meliputi faktor status
perkawinan, keanggotaan dalam suatu kelompok, peran
sosial dan keikutsertaan dalam kegiatan agama
 Model ini berfokus pada aspek dari dukungan sosial yang
berperilaku sebagai Buffer dalam mempertahankan diri dari
efek negatif stres.
 Model ini mengacu pada sumber daya interpersonal yang
akan melindungi individu dari efek negatif stres dengan
memberikan kebutuhan khusus yang disebabkan oleh
kejadian yang mengakibatkan stres.
 Model ini bekerja dengan mengarahkan kembali hal-hal
yang menimbulkan stres atau mengatur keadaan emosional
yang disebabkan oleh hal-hal tersebut.
 Model ini berfokus pada fungsi dukungan sosial yang
melibatkan kualitas hubungan sosial yang ada
1. Hal ini dapat terjadi karena dukungan yang diberikan tidak
cukup, individu merasa tidak perlu dibantu atau terlalu
khawatir secara emosional sehingga tidak memperhatikan
dukungan yang diberikan.
2. Dukungan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang
dibutuhkan individu.
3. Sumber dukungan memberikan contoh buruk pada individu,
seperti melakukan atau menyarankan perilaku tidak sehat.
4. Terlalu menjaga atau tidak mendukung individu dalam
melakukan sesuatu yang diinginkannya. Keadaan ini dapat
mengganggu program rehabilitasi yang seharusnya dilakukan
oleh individu dan menyebabkan individu menjadi tergantung
pada orang lain.
Sekian

You might also like