Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Pasien Cedera Kepala” Latar belakang Trauma kepala merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan gangguan fisiK dan menTal yang kompleks. Gangguan yang ditimbulkan dapat bersifat sementara maupun menetap, seperti defisit kognitif, psikis, intelektual, serta gangguan fungsi fisiologis lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena trauma kepala dapat mengenai berbagai komponen kepala mulai dari bagian terluar hingga terdalam, termasuk tengkorak dan otak (Soertiwdewi, Misbach dkk, 2006). Menurut profil kesehatan indonesia tahun 2008 cedera merupakan penyebab kematian utama keempat (6,5%) untuk semua setelah stroke, TB, dan Hipertensi. Metode dasar dalam melakukan proteksi otak adalah dengan cara membebaskan jalan nafas dan oksigenasi yang adekuat (Safrizal, Saanin, Bachtiar, 2013). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh oksigenasi nasal prong terhadap perubahan saturasi oksigen pasien cedera kepala. Diskripsi analisis PICO Populasi: Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 16 orang.
Intervensi: Pada penelitian ini kelompok intervensi sebelum
dilakukan pemasangan oksigen menggunakan nasal prong atau nasal kanul dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen terlebih dahulu, kemudian dilakukan pemasangan oksigen menggunakan nasal prong atau nasal kanul setelahnya dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen lagi. Untuk pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu 10 menit pertama , 10 menit kedua, dan 10 menit berikutnya. Outcome: Dalam jurnal ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden dating ke rumah sakit dengan keadaan hipoksia ringan-sedang dengan SaO2 90% - < 95%. Setelah pemberian oksigenasi nasal prong selama 30 menit berada dalam kondisi normal dengan saturasi oksigen 95% - 100%. kesimpulan • Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi oksigenasi nasal prong berpengaruh terhadap perubahan saturasi oksigen pasien cedera kepala. .