You are on page 1of 38

Case Report

“syndrome matabolik”

Pembimbing
dr. Sorta B. Sibuea, Sp.PD-FINASIM

Preti Roseli
1361050129
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
RS TEBET
Identitas Pasien

• Nama : Nn. Choerunnisa


• Umur : 24 Tahun
• Status perkawinan : sudah Menikah
• Pekerjaan : Karyawan
• Alamat : kampong melayu Rt 009/001
• Agama : Islam
• Suku / bangsa : Betawi
• Masuk tanggal : Selasa, 9 Oktober 2018
KELUHAN UTAMA

Batuk sejak sebulan SMRS


Riwayat Penyakit Sekarang

1 bulan SMRS pasien mengeluh batuk berdahak berwarna kuning putih dan banyak. Pasien
mengatakan setiap batuk selalu berdahak dan pada malam hari kemudian dapat menggangu saat tidur malam.
Nyeri perut (-), demam(+) hilang timbul, batuk (+), keringat digin(+) pilek (-). Tidak ada gangguan BAK dan
BAB. Pasien juga mengatakan merasa pusing, lemas, dan nafsu makan tidak ada keluhan. Pasien sudah
meminum obat batuk warung merk OBH namun pasien lupa nama obatnya dan pasien mengatakan keluhan
tidak berkurang.
Sebelum ke IGD RS Tebet pasien sudah berobat ke poli RS Tebet, disana pasien dianjurkan untuk
rawat jalan. Karena keluhan tidak berkurang.

Tanggal 09 Oktober 2018 pasien datang ke IGD RS Tebet, dan disarankan untuk rawat Inap.
Time Line
20-08-18 20-09-18 IGD RS Tebet

1 bulan SMRS • Batuk berdahak


IGD RS Tebet
• Batuk bertambah di • Berobat ke IGD RS
• Batu Berdahak
dalam hari dahak Primer
• Keringat dingin (+)
warna putih • Disarankan ke
• Gelisah (+)
kekuningan puskesmas
• Nyeri dada(-)
menghilang apabila • RPO : OBH syr,
• Demam (-)
pagi dan timbul • Sesak nafas bila batuk (+)
• Mual (+) muntah(+)
apabila malam bila
• Keringat malam hari • Riwayat dahak
(+) berdarah (-)
• Mual (+) muntah(+) • Sesak nafas (+)
bila batuk • Riwayat BB
• Deman hilang timbul disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu
(-) Cacar Air (-) Malaria (-) Batu Empedu
(-) Difteri (-) Disentri (-) Hernia
(-) Batuk Rejan (-) Hepatitis (-) Wasir
(-) Asma Bronkiale (-) Tifus Abdominalis (-) Diabetes Mellitus
(-) Campak (-) Sifilis (-) Alergi
(-) Influenza (-) Gonore (-) Tumor
(-) Tonsilitis (-) Hipertensi (-) Penyakit Pembuluh
(-) Khorea (-) Ulkus Duodeni (-) Perdarahan Otak
(-) Demam Rematik Akut (-) Gastritis (-) Psikosis
(-) Pneumonia (-) Dislipidemia (-) Neurosis
(-) Pleuritis (-)Batu Ginjal/Saluran kemih (-) Operasi
(-) DHF (-) Kecelakaan
(-) Tuberkulosis
Riwayat Penyakit Keluarga

 Riwayat Asma disangkal


 Riwayat Hipertensi disangkal
 Riwayat Diabetes disangkal
 Riwayat Alergi disangkal
 Riwayat Sakit disangkal
 Riwayat Sakit paru disangkal
 Riwayat batu ginjal disangkal
Riwayat Kebiasaan Pasien

• Pasien dulu memiliki kebiasaan merokok, dalam 1 hari 1 batang


dengan jenis rokok filter, namun sudah kurang lebih 4 tahun berhenti
merokok. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol. Pasien tidak rutin
berolahraga. Pasien mengatakan memang suka mengonsumsi
makanan pedas
Anamnesis Sistem
(-) Bisul (-) Rambut (alopekia) (-) Keringat malam (-) lain-lain Tenggorokan
(-) Kuku (-) Kuning/ikterus (-) Sianosis (-) Nyeri tenggorokan
Kepala Hidung (-) Perubahan suara
(-) Trauma (-) Sakit kepala (-) Trauma (-) Gangguan penciuman
(-) Sinkop (-) Nyeri pada sinus (-) Nyeri (-) Epistaksis
Leher
(-) Sekret (-) Pilek
Mata (-) Benjolan
(-) Gejala penyumbatan
(-) Nyeri (-) Radang (-) Nyeri leher
(-) Sekret (-)Gangguan penglihatan Mulut
(-) Ikterus (-)Ketajaman Penglihatan (-) Bibir
Telinga (-) Gusi
(-) Nyeri (-) Tinitus (-) Selaput
(-) Sekret (-) Gangguan (-) Lidah
pendengaran (-) Gangguan Pengecap
(-) Kehilangan pendengaran (-) Stomatitis
Anamnesis Sistem
Dada: Jantung/Paru
Saluran kemih
(-) Nyeri dada (-) Ortopnoe
(-) Disuria (-) Penyakit prostat
(-) Berdebar-debar (-) Sesak napas
(-) Stranguri (-) Kolik
(-) Serangan asma (-) Batuk darah
(-) Poliuria (-) Oliguria
(-) Batuk
(-) Polakisuria (-) Anuria
(-) Hematuria (-) Retensi urine
Abdomen: Lambung/Usus
(-) Kencing batu (-) Kencing menetes
(-) Rasa kembung (-) Perut membesar
(-) Ngompol (tidak disadari)
(-) Mual (-) Wasir
(-) Kencing Nanah
(-) Muntah (-) Mencret
(-) Muntah darah
(-) Sukar menelan
(-) Nyeri Perut
(-) Tinja darah (hitam)
(-) Tinja berwarna dempul
(-) Tinja berwarna ter
(-) Benjolan
Anamnesis Sistem
Saraf dan otot Ekstremitas
(-) Anestesi (-) Bengkak
(-) Ataksia (-) Nyeri Sendi
(-) Otot lemah (-) Deformitas
(-) Tidak sadar (-) Sianosis
(-) Kejang
(-) Afasia
(-) Amnesia
(-) Sukar mengingat
(-) Hipo/Hiper-Ethesi
(-) Pingsan
(-) Kedutan (tick)
(-) Pusing (vertigo)
(-) Gangguan bicara (Disatri)
Berat Bedan rata-rata (kg) : 70 kg
Berat Tertinggi kapan (kg) : 72 kg
Berat Badan
Tetap (Kg) : 69 kg
Turun (Kg) : 65 kg
Naik (Kg) : 72 kg
Berat Badan Sekarang : 69 kg

Tempat lahir : Di rumah


Ditolong : Bidan

Riwayat Imunisasi : Pasien tidak tau riwayat imunisasinya


Riwayat makanan : Frekuensi/hari: 3x/hari
Jumlah/hari : biasa
Variasi : menu makananbervariasi
Nafsu makan : baik
Pendidikan : SMA
Kesulitan
Keuangan : Tidak ada kesulitan
Pekerjaan : Tidak ada kesulitan
Keluarga : Tidak ada kesulitan
Pemeriksaan Umum
Tinggi Badan : 159 cm
Berat Badan : 69 kg
BMI : 25,29 kg/mm2
BBI : 53,1 kg
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36 C
Pernapasan : 20x/menit
Keadaan gizi : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Sianosis :-
Edema umum :-
Habitus :-
Cara berjalan : Normal
Mobilitas : Aktif
Umur menurut taksiran pemeriksaan : 25 tahunan
 Aspek kejiwaan • KELENJAR GETAH BENING
Tingkah laku : wajar Submandibula : Normal
Alam perasaan : biasa Supraklavikula : Normal
Proses pikir : wajar Lipat paha : Normal
 KULIT : Leher : Normal
Warna : Sawo matang Ketiak : Normal
Jaringan perut : Normal • KEPALA
Pertumbuhan rambut : Merata Ekspresi wajah : Wajar
Suhu raba : Hangat Rambut : Hitam, pertumbuhan merata
Keringat : Normal Simetri muka : Simetri
Lapisan lemak : Normal Pembuluh darah temporal : Teraba berdenyut
Effloresensi : Tidak ada • MATA
Pigmentasi : Tidak ada Exophtalmus : -/- Enphothalmus: -/-
Pembuluh darah : Nomal Kelopak : Ptosis -/- Lensa : Jernih
Lembab/kering : Lembab Konjungtiva : Anemis -/- Visus : 6/6
Turgor : Baik Sklera : Ikterik -/- Gerakan mata : Segala arah
Ikterus :- Lapangan penglihatan : Lapang
Edema :- Tekanan bola mata : Normal
Deviatio Konjungasi : -/-
Nystagmus : -/-
• MULUT
Bibir : Lembab
Langit-langit : Normal
• TELINGA Gigi geligi : Lengkap
Tuli : -/- Faring : Hiperemis (-)
Lubang : Normal Lidah : Bersih
Serumen : -/- Tonsil : T1-T1, hiperemis (-)
Cairan : -/- Bau pernapasan : Normal
Selaput pendengaran : Normal Trismus :-
Penyumbatan : -/- Selaput lendir : Normal
Pendarahan : -/- • LEHER
Kelenjar gondok : Normal
• HIDUNG Kaku kuduk : -
Bagian luar Tumor : -
Septum : Di tengah Trakea : Di tengah
Sekret : -/- Tekanan V. Jugularis : 5-2 cm H20
Deformitas :- • DADA
Selaput lendir : Normal Bentuk : Normal
Penyumbatan : -/-
Buah dada : Normal
Perdarahan : -/-
Pembuluh darah : Normal
Thorax (depan)
Paru-paru
Inspeksi  Pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi  Pergerakan dinding dada teraba simetris. Vokal fremitus suara simetris kanan dan kiri.
Perkusi  Perbandingan sonor-sonor; Batas paru – hepar garis midclavicula ICS 5 dextra sonor - pekak;
Batas paru lambung garis axillaris anterior ICS 6 sinistra sonor - timpani
Auskultasi  BND vesikuler pada paru kanan dan kiri, wheeezing -/-, rales -/-, ronkhi -/-

Thorax (belakang)
Inspeksi  Tidak ada perubahan warna kulit. Pergerakan dinding thorax belakang simetris kanan dan kiri.
Gerakan paru simetris kanan dan kiri
Palpasi  Pergerakan dinding thorax belakang teraba simetris. Vokal fremitus suara simetris kanan dan
kiri.
Perkusi  Batas bawah paru kanan di Thorakal 10; Pada paru kanan di thorakal 11.
Auskultasi  BND vesikuler pada paru kanan dan kiri. Wheeezing -/-, rales -/-, ronkhi -/-
Jantung Pembuluh Darah
Inspeksi  Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi  Ictus cordis tidak teraba Arteri Temporalis : Teraba berdenyut (Normal)
Perkusi  Batas jantung kiri di ICS 5 midclavicula Arteri Karotis : Teraba berdenyut (Normal)
sinistra; Batas jantung kanan di ICS 5 parasternalis Arteri Brakialis : Teraba berdenyut (Normal)
dextra Arteri Radialis : Teraba berdenyut (Normal)
Auskultasi Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), Arteri Femoralis, Arteri Poplitea : Teraba
gallop (-); P2>P1 ; A2>A1 ; M1>M2 ; T1>T2 berdenyut (Normal)
Arteri Tibialis Posterior: Teraba berdenyut
Abdomen (Normal)
Inspeksi  Perut datar, pusar tidak menonjol, pelebaran Arteri Dorsalis Pedis : Teraba berdenyut (Normal)
pembuluh darah (-), sikatriks (-)
Auskultasi Bising usus 4x/menit
Perkusi  Timpani, nyeri ketok (-)
Palpasi  Supel, nyeri tekan (-). Nyeri tekan Mc.Burney
(-)
• Hepar tidak teraba membesar

• Limpa tidak teraba membesar

• Nyeri ketok CVA (-/-)


Ekstremitas Refleks
- Lengan : Akral hangat, CRT < 2 detik, Refleks Tendon
edema (-/-), sianosis (-/-), turgor baik, Bisep : ++/++
tremor (-/-), normotonus (-/-), massa (-/-), Trisep : ++/++
gerakan normal, kekuatan 5555/5555 Patela : ++/++
- Tungkai dan Kaki : Achiles : ++/++
Kiri : Akral hangat, CRT < 2 detik, Refleks Patologis : -/-
edema (-), sianosis (-), turgor baik, tremor
(-), luka (-), varises (-), otot eutrofi, sendi
normal, gerakan normal, kekuatan
5555/5555, edema (-)
Kanan : Akral hangat, CRT < 2 detik,
edema (-), sianosis (-), turgor baik, tremor
(-), luka (-), varises (-), otot eutrofi, sendi
normal, gerakan normal, kekuatan
5555/5555, edema (-)
HASIL LABORATORIUM di
IGD RS Tebet
(09/10/18 pukul 09:20)
Eosinofil 5 2-4
Batang 0 2-4
Segmen 46 50-70
Limfosit 42 25-70
Hematokrit 39,8 40-52
LED 42 < 20
Diagnosis 1/09/18

1. Cap III B dd/TB paru


2. Obese 2
3. Hipotensi (perbaikan)
4. Fecal Statis
5. Alergy reaktif ec. Susp dust
Pengobatan 12/09/18 s/d 15/09/18
P/
• Diet : 1800 kkal, tinggi serat, tidak merangsang + 2x250 cc jus pepaya
• IVD : RL II + NaCl 0,9% I/24 jam + 2 amp metoclopramide
• Nabulizer c: p: n: = 3x/hari

Th/
1. Ceftriaxone 1x2 gr
2. Clanin 2x1 tab (PO)
3. N. Asetilgliserin 3x caps I
4. Laxadine syr 1x2 cth
5. Azitromisin 2x1 tab
6. Retafyl 1x1/2 tab malam
7. Dexamethazone 1x1 amp
Tinjauan Pustaka

DHF
Definisi

• DHF atau Demam berdarah dengue adalah penyakit yang


disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada
manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan dapat
menyebabkan kematian

• Etiologi DHF dinamakan dengan virus dengue tipe 1, tipe


2, tipe 3 dan tip 4. Vektor dari DHF adalah Aedes aegypti,
Aedes albopticus, Aedes aobae, Aedes cooki, Aedes
hakanssoni, Aedes polynesis dan Aedes
pseudoscuttelaris
DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE
• ANAMNESIS:
– DEMAM: Awal akut, tinggi dan bersifat kontinu, berlagsung selama 2-7 hari
pada kebanyakan kasus
– Adanya tanda-tanda perdarahan, termaksud uji tourniquet (+), petekie,
purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, dan hematesis/melena.
– Temuan hepatomegaly, sering ditemukan pada 90-98% anak
– Tanda-tanda syok: takikardia, perfusi perifer buruk dengan nadi lemah dan
TD 20mmHg, atau hipotensi dengan akral dingin pucat, dan tampak lemas.

• PEMERIKSAAN LABORATORIUM:
– Trombositopenia (<100.000/mm2)
– Peningkatan Hematokrit >20% dari nilai awal atau rata-rata populasi seusia.
Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium (Sesuai dengan perjalanan penyakit); pada


hari ke-3 umumnya Leukosit menurun atau normal,
hematokrit mulai meningkat, dan Trombositopenia terjadi
pada hari ke 3-7. pada pemeriksaan jenis leukosit ,
ditemukan Limfositosis (peningkatan 15%) mulai hari ke-3,
ditandai dengan adanya limfosit atipik.

• Uji serologi: uji hemaglutinasi inhibisi dilakukan saat fase


akut.
– Infeksi primer: Titer serum akut <1:20 dan serum konvalensens
naik 4x atau lebih tapi tidak melebihi1:1280
– Infeksi sekunder: Titer serum akut <1:20 dan serum konvalensens
1:2560, atau serum akut 1:20 dan konvalensens naik 4x atau
lebih

• Radiologi ( LLD): untuk mendeteksi adanya efusi


pleura atau tidak
Klasifikasi Derajat Infeksi Dengue (WHO,2011)

GRADE TANDA dan GEJALA PEMERIKSAAN LAB


DEMAM DENGUE • Nyeri kepala • Leukopenia (<5000/mm2)
• Nyeri retro orbita • Trombositopenia (150.000/mm2)
• Mialgia • Peningkatan Hematokrit (5-10%)
• Atralgia • Tidak ada kebocoran plasma
• Ruam
• Manifestasi perdarahan
• Tidak ada kebocoran plasma
DEN-I Demam + manifestasi perdarahan • Trombositopenia (100.000/mm2)
(Tornikuet +) dan adanya kebocoran • Peningkatan Hematokrit ≥20%
plasa
DEN-II Seperti DEN-I + Perdarahan spontan • Trombositopenia (100.000/mm2)
• Peningkatan Hematokrit ≥20%

DEN-III Seperti DEN-I,DEN II + Kegagalan • Trombositopenia (100.000/mm2)


sirkulasi: nadi lemah, Tek. Nadi • Peningkatan Hematokrit ≥20%
≤20mmHg, Hipotensi, lemas

DEN-IV Seperti DEN-III, ditambah bukti • Trombositopenia (100.000/mm2)


nyata adanya syok dengan TD tidak • Peningkatan Hematokrit ≥20%
terukur, dan Nadi tidak teraba.
Tatalaksana DBD pada Dewasa

Protokol 1
Penanganan Tersangka ( Probable ) DD/DBD dewasa tanpa syok

Protokol 2
Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa di ruang rawat

Protokol 3
Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht > 20 %

Protokol 4
Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD dewasa

Protokol 5
Tatalaksana sindroma syok Dengue pada dewasa

You might also like