Professional Documents
Culture Documents
Sukrosa dapat dipakai dalam teknologi formulasi farmasi sebagai sirup (50-67% ), sebagai bahan
pengikat pada granulasi tablet baik secara granulasi basah maupun granulasi kering (2-20%). Sukrosa
juga dapat digunakan sebagai bulking agent dan pemanis pada tablet kunyah (Rowe et al, 2009).
Stabilitas : stabil pada suhu ruang dengan kelembaban relatid sedang, dapat mengabsorbsi hingga 1%
bau yang dilepaskan ketika dipanaskan pada suhu 90oC. Membentuk karamel ketika dipanaskan pada
suhu 160oC. Bisa disterilkan dengan autoklaf atau penyaringan. Pada suhu 111oC-145oC dapat mengalami
inversi menjadi dekstrosa dan fruktosa. Inversi dipercepat pada suhu diatas 13oC dan dengan adanya
asam.
Inkompatibilitas : Serbuk sukrosa dapat terkontaminasi oleh logam berat yang cenderung tidak dapat
bercampur dengan bahan aktif, misal asam askorbat. Sukrossa mungkin saja terkontaminasi sulfit pada
konsenterasi yang tinggi menyebabkan perubahan warna saat penyalutan tablet.
pKa-pKb : 12,62
2. CARBOMER
Stabilitas : Paparan suhu yang berlebihan dapat
Salah satu basis yang digunakan dalam menyebabkan perubahan warna dan stabilitas berkurang.
pembuatan gel adalah basis carbomer 934 Dekomposisi terjadi dengan pemanasan selama 30 menit
yang dibuat dalam konsentrasi 0,5-2,0% pada suhu 260oC. Mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik
(Rowe,et al., 2009). Semakin tinggi konsentrasi pada dispersi berair yang belum diawetkan, maka
carbomer yang digunakan maka semakin tinggi ditambahkan pengawet anti-mikroba seperti klorokseol,
pula viskositasnya. Sedangkan semakin tinggi methylparaben dan prpylparaben. Harus disimpan dalam
viskositas maka zat aktif yang keluar dari wadah kedap udara dan dilindungi dari kelembaban.
senyawa obat akan semakin sulit (Madan & Penggunaan kaca, plastik atau wadah resin berlapis
Singh, 2010). Basis tersebut merupakan basis dianjurkan untuk formulasi yang mengandung carbomer.
yang dapat menghasilkan gel yang bening,
mudah larut didalam air, dan mempunyai
ketoksikan yang rendah. Menurut Madan &
Singh (2010) basis carbomer mempunyai sifat
yang lebih baik dalam hal pelepasan zat aktif
Inkompatibilitas : Inkompatibilitas dengan fenol, polimer
dibandingkan dengan gel basis lainnya.
kationik, asam kuat dan Elektrolit. Carbomer akan kehilangan
warna dengan adanya resorsinol. Intensitas panas akan
meningkat ketika kontak dengan basa kuat seperti amonia,
pH : Tingkat viskositas yang lebih tinggi KOH, NaOH, dan basa amin kuat.
pada pH 6-11 dan viskositas akan menurun
pada pH di bawah 3 atau di atas 12.
3. Gelatin