You are on page 1of 25

DIAGNOSIS KOMUNITAS

KELOMPOK SGD 3
LATAR BELAKANG

• Diagnosis komunitas ini mengidentifikasi masalah kemudian mengarahkan suatu intervensi


perbaikan sehingga menghasilkan suatu rencana kerja yang konkrit.Tujuan utama dari
penguatan kompetensi diagnosis komunitas adalah dokter mampu mengidentifikasi masalah
kesehatan di komunitas dan membuat solusi pemecahannya.
• Diagnosis komunitas yang kelompok 3 lakukan berlokasi di Puskesmas Cakranegara, salah satu
Puskesmas dari 11 Puskesmas yang ada di wilayah Kota Mataram, Kecamatan Sandubaya dan
masih satu lingkup kecamatan dengan Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) Mataram.
• Dari data Puskesmas Cakranegara tahun 2017 didapatkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas
mulai dari hidung hingga alveoli, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
• WHO memperkirakan insiden Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang
dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun
pada usia balita.
• Di Indonesia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan pertama
penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. (WHO,2008)
ANALISA SITUASI
Gambaran Umum Kelurahan Turida

• Kelurahan Turida terdiri dari 5 Lingkungan yaitu Lingkungan Turida Barat,


Lingkungan Turida Timur, Lingkungan Lendang Lekong, Lingkungan
Gegerung Indah dan Lingkungan Sayo Baru.
• Dari Kelima Lingkungan ini ada 3 Lingkungan yang masih berupa kampung
antara lain Lingkungan Turida Barat, Lingkungan Turida Timur, Lingkungan
Lendang Lekong, sedangkan 2 lingkungannya lagi merupakan wilayah
berupa BTN.
Gambaran Umum Kelurahan Turida

• Kelurahan Turida terdiri dari 5 Lingkungan yaitu Lingkungan Turida Barat,


Lingkungan Turida Timur, Lingkungan Lendang Lekong, Lingkungan
Gegerung Indah dan Lingkungan Sayo Baru.
• Dari Kelima Lingkungan ini ada 3 Lingkungan yang masih berupa kampung
antara lain Lingkungan Turida Barat, Lingkungan Turida Timur, Lingkungan
Lendang Lekong, sedangkan 2 lingkungannya lagi merupakan wilayah
berupa BTN.
Batas Wilayah Kelurahan Turida

• Batas sebelah Utara : Kelurahan Mandalika


• Batas sebelah Selatan :Bengkel, Kec. Labuapi, Kab.Lombok Barat
• Batas sebelah Barat : Kelurahan Babakan
• Batas Sebelah Timur : Kelurahan Cakra Selatan Baru, Kec. Cakranegara
Tabel 1. Batas Kelurahan Turida

Batas Kelurahan Kecamatan

Sebelah utara Kelurahan Mandalika Sandubaya

Sebelah selatan Bengkel Labuapi

Sebelah timur Cakraselatan Baru Cakranegara

Sebelah barat Kelurahan Babakan Sandubaya

Jarak Pusat Pemerintahan Kelurahan dengan :


•Ibu Kota Kecamatan : 4 km
•Ibu Kota Kabupaten/Kota : 7,5 km
•Ibu Kota Provinsi : 7,5 km
Topografi Kelurahan

• Secara umum, keadaan topografi Kelurahan Turida adalah tanah pertanian


dan pemukiman.
• Iklim Kelurahan Turida sebagaimana kelurahan yang lainnya di wilayah
Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut
mempunyai pengaruh terhadap pola tanam dan kesehatan masyarakat
yang ada di kelurahan ini.
Kebersihan Lingkungan dan Kesehatan

• Kelurahan Turida merupakan daerah yang belum memiliki sistem pengelolaan selokan yang
baik dan drainase yang sempit. Masyarakat Turida sebagian besar masih membuang
sampah di sembarang tempat karena kurang strategisnya Tempat Pembuangan Sampah di
setiap lingkungan, namun ada beberapa yang sudah memiliki lubang sampah sendiri.
• Untuk tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK) sendiri sudah ada dirumah masing-masing
meskipun ada beberapa tempat mandi yang kebersihannya kurang.
• Dikelurahan Turida juga jalanan masih sangat berdebu sehingga berpengaruh pada
kesehatan warga disekitarnya.
• Kebiasaan-kebiasaan tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan
masyarakat.
Sarana dan Prasarana Kesehatan

• Kondisi POSKESDES rata-rata cukup baik dan bisa beroperasi.


• Keberadaaan poskesdes sudah memenuhi syarat sebagai sarana pelayanan
kesehatan yang mudah diakses (accessible), lebih terjangkau (affordable),
serta lebih berkualitas (quality).
• Sarana dan Prasarana Kesehatan yang dimiliki Kelurahan Turida adalah:
• Puskesmas Pembantu
• Polindes/Poskesdes
Data dari Puskesmas Cakranegara

• Dari data Puskesmas Cakranegara tahun 2017 didapatkan 10


penyakit terbanyak antara lain: Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA), faringitis akut, hipertensi, diare, gastritis, asma,
myalgia, febris, dyspepsia, dan luka terbuka
• Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit
terbanyak.
Tabel penyakit terbanyak
No Penyakit Jumlah
1 ISPA 6478
2 Faringitis Akut 5195
3 Hipertensi Esensial 3631
4 Diare 1985
5 Gastritis 1772
6 Asma 1849
7 Mialgia 1702
8 Febris 1271
9 Dyspepsia 864
10 Luka Terbuka 844
Data P2 ISPA Puskesmas Cakranegara 2017
NO KELURAHAN TARGET JAN FEB MART APR MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOP DES

1 CAKTIM 27 0 0 0 1 2 0 0 1 1 5 2 1

2 CAKSEL 47 1 1 3 3 3 3 0 2 0 0 1 1

3 BERTAIS 76 4 0 6 6 4 1 0 4 2 4 6 1

4 MANDALIKA 91 3 5 2 2 9 4 2 3 2 6 2 6

5 TURIDA 82 3 9 6 6 8 7 7 12 0 10 3 4

6 SELAGALAS 85 4 4 7 7 13 3 6 7 5 3 4 3

PUSKESMAS 408 15 19 24 25 39 18 15 29 10 28 18 16

7 LW (Dalam Kota) 0 0 0 1 0 2 0 0 1 0 0 0 1

8 LW (Luar Kota)

TOTAL 408 15 19 25 25 41 18 15 30 10 28 18 17
• Berdasarkan table, jumlah kasus ISPA untuk penyakit terbanyak adalah
pneumonia di wilayah Turida dan yang terendah di wilayah Cakranegara
Timur.
• Adapun faktor penyebab terjadinya kasus tersebut berdasarkan hasil
pantauan di lapangan adalah :
• Kepadatan tempat tinggal
• Adanya anggota keluarga yang merokok di dalam rumah
• Keadaan rumah tidak sehat (ventilasi kurang
Penetapan Prioritas Masalah
• Dalam penentuan prioritas masalah dari beberapa masalah yang kami temukan,
kelompok kami menggunakan metode delbecque.
• metode delbeque ini merupakan metode penentuan prioritas masalah dengan
non-scoring technique, dimana teknik ini yang menentukan prioritas masalah
adalah masyarakat yang terdiri dari tingkat pendidikan yang berbeda-beda :
• Waktu : Senin, 21-Mei-2018
• Tempat : Kantor Lurah Turida.
• Peserta : Lurah Turida, Kepala Lingkungan Turida, Ketua RT, Ketua Remaja Turida, Kader
Posyandu, Perwakilan warga masing-masing RT.
• Agenda : Penentuan Prioritas Masalah dan Penyebab Masalah
• Hasil : Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah menggunakan teknik Delbeque,
masyarakat mendapatkan satu prioritas masalah yaitu ISPA.
APA ITU ISPA?

• InfeksiSaluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi pada saluran


pernapasan baik saluran pernapasan atas atau bawah yang dipengaruhi oleh
patogen penyebab, faktor lingkungan, dan faktor pejamu.
• Penyakit ini dapat menyerang saluran napas mulai dari hidung sampai
alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura)
(Kemenkes RI, 2010).
• ISPA termasuk golongan Air Borne Disease yang penularan penyakitnya
melalui udara.
• Penyakit infeksi ini dapat menyerang semua golongan umur, akan tetapi
bayi, balita, dan manula merupakan yang paling rentan untuk terinfeksi
penyakit ini (Sofia, 2017).
Etiologi ISPA

• Balita dan anak pra-sekolah


• Anak usia sekolah dan remaja
• Bayi baru lahir
Faktor Risiko ISPA
• Faktor lingkungan
• Pencemaran udara dalam rumah
• Ventilasi rumah
• Kepadatan hunian rumah
• Faktor individu anak
• Umur anak
• Berat badan lahir
• Status gizi
• Faktor perilaku
TAHAPAN KLINIS ISPA
• Tahap prepatogenesis, penyebab telah ada tetapi penderita belum menunjukkan
reaksi apa-apa.

• Tahap inkubasi, virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah
apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya memang sudah rendah.

• Tahap dini penyakit, dimulai dari munculnya gejala penyakit.Timbul gejala demam dan
batuk.

• Tahap lanjut penyakit, dibagi menjadi empat, yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh
dengan ateletaksis, menjadi kronis dan dapat meninggal akibat pneumonia.
Gejala klinis ISPA

• Demam • Keluarnya cairan dari lubang hidung


• Meningismus • Batuk
• Muntah • Bunyi pernafasan
• Diare • Sakit tenggorokan
• Sumbatan lubang hidung
Penanganan ISPA

• Mengatasi panas (demam)


• Mengatasi batuk
• Pemberian makanan
• Pemberian minuman
PENCEGAHAN ISPA

Menurut Ching (2007) pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan:


• Menyediakan makanan bergizi sesuai preferensi anak dan kemampuan untuk
mengkonsumsi makanan untuk mendukung kekebalan tubuh alami.
• Pemberian imunisasi lengkap kepada anak.
• Keadaan fisik rumah yang baik, seperti: ventilasi rumah dan kelembaban yang
memenuhi syarat.
• Menjaga kebersihan rumah, tubuh, makanan dan lingkungan agar bebas kuman
penyakit.
• Menghindari pajanan asap rokok, asap dapur.
• Mencegah kontak dengan penderita ISPA dan isolasi penderita ISPA untuk mencegah
penyebaran penyakit
Kerangka teori
Kerangka konsep
kesimpulan

• Kami mengambil diagnosis komunitas penyakit ISPA pada wilayah turida


berdasarkan data yang kami terima dari puskesmas, dan setelah melakukan
validasi ke masyarakat turida memang benar adanya permaslaahan seperti
kepadatan tempat tinggal, adanya anggota keluarga yang merokok di dalam
rumah, Keadaan rumah tidak sehat (ventilasi kurang), dari wawancara kami
dengan lurah dan warga setempat juga memang sangat sering dijumpai kasus yang
sama. Dan juga kelurahan turida masih banyak berupa kampung yang
lingkungannya mendukung perkembangan penyakit Pneumonia sehingga
memerlukan adanya lintas sectoral untuk menanggulangi atau menata agar udara
disana masih bisa terjaga dan penyebaran penyakit tidak mudah terjadi.

You might also like