You are on page 1of 39

GIZI PADA USIA LANJUT

N.L.K SULISNADEWI,M.Kep., Ns. Sp.Kep.An


10/24/2018 1
Batasan lansia
 Menurut Durmin : Young ederly (65-75
th), older ederly (75 th)
 Munro dkk : older ederly dibagi 2, usia
75-84 th dan 85 th
 M.Alwi Dahlan : usia diatas 60 th
 Menurut usia pensiun : usia diatas 56
th
 WHO : usia pertengahan(45-59), usia
lanjut(60-74), usia tua(75-90), usia
sangat tua(>90)

10/24/2018 2
PENDAHULUAN

 Pada usia yang sudah lanjut, seseorang


banyak mengalami kemunduran dalam
kehidupan sehari-hari. .
 Kegiatannya sudah jauh berkurang
dibandingkan dengan usia muda, fungsi
organ tubuh juga telah banyak mengalami
kemunduran.
 Pada kondisi tersebut akan mudah timbul
masalah gizi

10/24/2018 3
PENDAHULUAN
 Manusia dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya berlangsung sepanjang masa
hidupnya sejak bayi hingga dewasa sampai masa
tua.
 Di dalam struktur anatomis proses menjadi tua
terlihat sebagai kemunduran di dalam sel.
 Proses ini berlangsung secara alamiah, terus
menerus dan berkesinambungan, yang
selanjutnya akan menyebabkan perubahan
anatomi, fisiologi dan biokimia pada jaringan
tubuh dan akhirnya akan mempengaruhi fungsi
dan kemampuan tubuh secara keseluruhan

10/24/2018 4
PENDAHULUAN
 Proses menua sangat individual dan
berbeda perkembangannya bagi setiap
individu karena dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal yang saling
mempengaruhi.
 Asupan gizi atau konsumsi makanan
sangat mempengaruhi proses menjadi
tua, mengingat seluruh aktifitas sel atau
metabolisme dalam tubuh memerlukan zat
gizi yang cukup disamping faktor penyakit
dan lingkungan

10/24/2018 5
Perubahan fisiologik yang
berhubungan dan
mempengaruhi status gizi
lansia.

10/24/2018 6
 Massa otot yang berkurang dan massa
lemak yang bertambah mengakibatkan
jumlah cairan tubuh berkurang, sehingga
kulit kelihatan mengkerut dan kering,
wajah keriput serta muncul garis-garis
yang menetap . Oleh karena itu , pada
usia lanjut seringkali terlihat kurus
 Penurunan indera penglihatan akibat
katarak pada usia lanjut sehingga
dihubungkan dengan kekurangan
vitamin A. Gangguan pada indera
pengecapan yang dihubungkan dengan
kekurangan Zn dapat menurunkan
nafsu makan.

10/24/2018 7
 Dengan banyaknya gigi geligi yang tanggal,
mengakibatkan gangguan fungsi mengunyah
berdampak pada kurangnya asupan gizi pada
usia lanjut.
 Penurunan mobilitas usus, menyebabkan
gangguan pada saluran pencernaan seperti perut
kembung, nyeri yang menurunkan nafsu makan
usia lanjut. Penurunan mobilitas usus dapat juga
menyebabkan susah buang air besar yang dapat
mnyebabkan wasir.
 Kemampuan motorik menurun, selain
menyebabkan usia lanjut menjadi lamban,
kurang aktif dan kesulitan untuk menyuap
makanan, dapat ,mengganggu aktivitas dan
kegiatan sehari-hari.

10/24/2018 8
Indera
 Indera pengecap, pencium dan
penglihatan menurun yang akan secara
langsung dan tak langsung mempengaruhi
nafsu makan dan asupan makanan.
 Papila pengecap mulai mengalami atrofi
pada usia 50 tahun.
 Dari jumlah 245 pada anak menjadi hanya
88 pada usia 74 – 85 tahun.
 Terjadi penurunan sensitifitas terhadap
rasa manis dan asin. Selain itu muncul
glossodyna atau nyeri pada lidah.

10/24/2018 9
Saluran cerna /digestif
 Terjadi perubahan – perubahan pada kemampuan digesti
dan absorbsi yang terjadi sehingga muncul anoreksia.
 Penyakit periodonsia dan gigi palsu yang tidak tepat akan
makin memberi rasa sakit dan tak nyaman saat
mengunyah.
 Selain itu sekresi ludah juga menurun hingga terjadi
gangguan pengunyahan dan penelanan.
 Hipoklorhidria yang terjadi oleh karena berkurangnya sel-
sel parietal mukosa lambung akan mengakibatkan
penurunan absorbsi kalsium.
 Terjadi pula overgrowth bakteri yang akan menurunkan
bioavailability B12, malabsorbsi lemak, fungsi asam
empedu yang menurun dan diare.
 Selain itu dapat terjadi penurunan motilitas usus, hingga
terjadi konstipasi

10/24/2018 10
Metabolisme
 Pada lansia dapat terjadi penurunan
toleransi glukosa yang akan
mengakibatkan kenaikan glukosa di dalam
plasma sekitar 1,5 mg/dl untuk tiap
decade umur.
 Hal ini terjadi mungkin karena penurunan
produksi insulin atau karena respons
jaringan terhadap insulin yang menurun.
 Metabolisme basal (BM) menurun sekitar
20% antara usia 30 – 90 tahun. Hal ini
terjadi karena berkurangnya lean body
mass pada lansia.

10/24/2018 11
Ginjal
 Pada lansia dapat terjadi penurunan
toleransi glukosa yang akan
mengakibatkan kenaikan glukosa di
dalam plasma sekitar 1,5 mg/dl
untuk tiap decade umur.
 Hal ini terjadi mungkin karena
penurunan produksi insulin atau
karena respons jaringan terhadap
insulin yang menurun.

10/24/2018 12
Ginjal
 Fungsi ginjal menurun sekitar 50%
antara usia 30 – 80 tahun. Reaksi
respon asam basa terhadap
perubahan-perubahan metabolik
melambat.
 Pembuangan sisa-sisa metabolisme
protein dan elektrolit yang harus
dilakukan ginjal akan merupakan
beban tersendiri.

10/24/2018 13
Fungsi jaringan
 Pada usia sekitar 75 tahun, maka
prosentase fungsi jaringan yang
tertinggal adalah 82% untuk cairan
/air tubuh, 56% glumerulus, 63%
serat syaraf, 36% taste buds dan
56% berat otak.

10/24/2018 14
MASALAH GIZI YANG MUNGKIN
TERJADI PADA LANSIA
1. Gizi berlebih
 Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di
negara-negara barat dan kota-kota besar.
 Kebiasaan makan banyak pada waktu muda
menyebabkan berat badan berlebih, apalagi pada
lansia penggunaan kalori berkurang karena
berkurangnya aktivitas fisik.
 Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun
disadari untuk mengurangi makan. Kegemukan
merupakan salah satu pencetus berbagai
penyakit, misalnya : penyakit jantung, kencing
manis, dan darah tinggi.
10/24/2018 15
2. Gizi Kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social
ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila
konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan
menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal
ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan
kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki,
akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit
menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.

3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang
dan ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan
akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun,
kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak
bersemangat.

10/24/2018 16
PEMANTAUAN STATUS
NUTRISI
1. Penimbangan Berat Badan
a. Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu
sekali, waspadai peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5
Kg/minggu. Peningkatan BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu
beresiko terhadap kelebihan berat badan dan penurunan berat
badan lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan kekurangan berat
badan.
b. Menghitung berat badan ideal pada dewasa :
Rumus : Berat badan ideal = 0.9 x (TB dalam cm –
100)
Catatan untuk wanita dengan TB kurang dari 150 cm dan pria
dengan TB kurang dari 160 cm, digunakan rumus :
Berat badan ideal = TB dalam cm – 100
 Jika BB lebih dari ideal artinya gizi berlebih

 Jika BB kurang dari ideal artinya gizi kurang

10/24/2018 17
2. Kekurangan kalori protein
Waspadai lansia dengan riwayat : Pendapatan yang kurang,
kurang bersosialisasi, hidup sendirian, kehilangan pasangan
hidup atau teman, kesulitan mengunyah, pemasangan gigi
palsu yang kurang tepat, sulit untuk menyiapkan makanan,
sering mangkonsumsi obat-obatan yang mangganggu nafsu
makan, nafsu makan berkurang, makanan yang ditawarkan
tidak mengundang selera. Karena hal ini dapat menurunkan
asupan protein bagi lansia, akibatnya lansia menjadi lebih
mudah sakit dan tidak bersemangat.

3. Kekurangan vitamin D
Biasanya terjadi pada lansia yang kurang mendapatkan
paparan sinar matahari, jarang atau tidak pernah minum
susu, dan kurang mengkonsumsi vitamin D yang banyak
terkandung pada ikan, hati, susu dan produk olahannya.

10/24/2018 18
KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA
LANSIA

10/24/2018 19
Kalori
 Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme
basal pada orang-orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%,
disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas.
 Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan
protein 4 kal per gramnya.
 Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari
protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari karbohidrat.
 Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal,
sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal.
 Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian
energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul
obesitas.
 Sebaliknya, bila terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan
digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.

10/24/2018 21
Protein
 Untuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi
orang dewasa per hari adalah 1 gram per kg berat badan.
 Pada lansia, masa ototnya berkurang.
 Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak
berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa,
karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen
(protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan
pencernaan dan penyerapannya kurang efisien).
 Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia
sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-
14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang
baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-
kacangan.

10/24/2018 22
Lemak
 Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30%
atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan.
 Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih
dari 40% dari konsumsi energi) dapat
menimbulkan penyakit atherosclerosis
(penyumbatan pembuluh darah ke jantung).
 Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak
tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA =
poly unsaturated faty acid).
 Minyak nabati merupakan sumber asam lemak
tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan
banyak mengandung asam lemak jenuh.
10/24/2018 23
Karbohidrat dan serat makanan
 Salah satu masalah yang banyak diderita para
lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah
BAB).
 Serat makanan telah terbukti dapat
menyembuhkan kesulitan tersebut.
 Sumber serat yang baik bagi lansia adalah
sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh.
 Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi
gula-gula sederhana dan menggantinya dengan
karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-
kacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai
sumber energi dan sumber serat.
10/24/2018 24
Vitamin dan mineral
 Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia
kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam
folat, vitamin C, D, dan E
 Umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya
konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran.
 Kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia
adalah kekurangan kalsium yang menyebabkan kerapuhan
tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia.
 Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting
untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain.
 Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur
sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.

10/24/2018 25
Air
 Cairan dalam bentuk air dalam
minuman dan makanan sangat
diperlukan tubuh untuk mengganti
yang hilang (dalam bentuk keringat
dan urine), membantu pencernaan
makanan dan membersihkan ginjal
(membantu fungsi kerja ginjal).
 Pada lansia dianjurkan minum lebih
dari 6-8 gelas per hari.
10/24/2018 26
ANJURAN MENU HARIAN
UNTUK LANSIA
 Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai
dengan persyaratan kebutuhan lansia.
 Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya
 Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan
(menempel pada bahan pangan, terutama pangan hewani)
 Membatasi konsumsi gula dan minuman yang banyak
mengandung gula
 Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok
dan minuman beralkohol
 Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah-
buahan, sayuran dan sereal) untuk menghindari sembelit
atau konstipasi
 Minuman yang cukup

10/24/2018 27
Contoh menu makanan manula dalam
sehari dapat disusun berdasarkan konsep ‘4
sehat 5 sempuna” atau “Konsep gizi
seimbang.
 Kelompok makanan pokok (utama) : nasi (1
porsi= 200 gram)
 Kelompok lauk pauk : daging (1 potong= 50
gram), tahu (1 potong = 25 gr)
 Kelompok sayuran : bayam (1 mangkok = 1001
gr)
 Kelompok buah-buahan : pepaya (1 potong =
100 gr) dan susu (1 gelas = 100 gr)

10/24/2018 28
Kecukupan makanan satu hari ( usia 60 tahun ke atas )

N JENIS BAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN


O MAKANAN
1 Nasi 3 X 200 gram 2 X 200 gram
(3 X 1,5 gls belimbing ) (2 X 1,5 gls belimbing )

2 Lauk daging/ikan 1,5 X 50 gram 2 X 50 gram


Tempe 5 X 25 gram ( 1 pt kecil 4 X 25 gram ( 1 pt kecil )
Tahu ) 4 x 50 gram
5 x 50 gram
Sayur 1,5 X 100 gram 1,5 X 100 gram
3 1,5 X ( 1 gls penuh 1,5 X ( 1 gls penuh sayur
sayur ) )
Depkes RI : leaflet
Buah 2 X 100 gram 2 X 100 gram
4 (1 pt sedang ) (1 pt sedang )

10/24/2018 29
Dalam kehidupan sehari- hari, pada
kenyataannya hampir tak pernah seseorang
menghitung dengan tepat konsumsi makanannya
agar sesuai dengan kecukupan . Tetapi secara
garis besar perlu diperhatikan meskipun hanya
perkiraan yang kadang-kadang agak kasar, agar
apa yang dikonsumsi mendekati kebutuhan gizi,
perhatikan
– Macam makanan yang digunakan seimbang
– Banyaknya yang dimakan sedemikian sehingga tercapai
rasa kenyang, tetapi jangan berlebihan
– Makanan dibagi untuk makan pagi, siang dan malam
– Jika mampu sebaiknya adakan makanan selingan.

10/24/2018 30
PENGKAJIAN STATUS GIZI
ANAMNESIS
 Keluhan

 Riwayat asupan makanan

 Riwayat pengobatan

 Aktivitas sehari-hari

 Riwayat BAB dan BAK

 Dll

10/24/2018 31
PENGKAJIAN STATUS GIZI
 PEMERIKSAAN TANDA VITAL
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 PEMERIKSAAN FISIK
– Tanda-tanda klinis gizi kurang/gizi lebih
– Pemeriksaan berbagai system tubuh
 PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

10/24/2018 32
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
 IMT ( Indeks Massa Tubuh )

Berat badan ( kg )
IMT =
Tinggi badan X Tinggi badan (
m2 )

10/24/2018 33
Status Gizi ditentukan bila IMT :

WANITA LAKI- LAKI

Normal 17 – 23 18 – 25
Kegemukan 23 – 27 25 - 27
Obesitas >27 > 27

Sumber : Depkes RI, Pedoman praktis memantau Status Gizi Orang dewasa 1996

10/24/2018 34
Menghitung tinggi Lutut
 Digunakan pada lansia yang mengalami
osteoporosis, sehingga terjadi penurunan tinggi
badan.
 Dari tinggi lutut dapat dihitung tinggi badan
sesungguhnya, dengan rumus :
 Tinggi Badan ( Laki – Laki ) = 59,01 + ( 2,08
X TL )
 Tinggi Badan ( Perempuan ) = 75,00 + ( 1,91 X
TL )
Sumber : Eleanor D. Sthlenker, Nuyrision and
Aging, Second edition, 1993
 TL : Tinggi lutut ( cm )
 Selanjutnya IMT dihitung seperti di atas.

10/24/2018 35
CARA MENGHITUNG TINGGI LUTUT
(Untuk Orang Sehat)
 Orang diukur duduk pada kursi roda
 Posisi duduk sempurna ( badan tegak,
tangan bebas ke bawah dan muka
menghadap ke depan
 Lutut kedua kaki membentuk sudut 90º
 Telapak kaki yang diukur membentuk
sudut siku ( 90° )
 Pasang alat pengukur pada telapak kaki
yang diukur bagian tumit dan lutut
 Baca angka ( panjang lutut ( secara
seksama ) dan catat hasilnya

10/24/2018 36
10/24/2018 37
CARA MENGHITUNG TINGGI LUTUT
(Untuk Orang sakit / tidak dapat
duduk )
 Untuk Pasien tidur telentang pada tempat
tidur ( usahakan posisi tempat tidur/
kasur rata/horizontal )
 Tempatkan alat penyangga diantara
lipatan paha dan betis kaki yang diukur
membentuk sudut 90 º
 Telapak kaki yang diukur membentuk
sudut siku ( 90° )
 Pasang alat pengukur pada telapak kaki
yang diukur bagian tumit dan lutut
 Baca angka ( panjang lutut ( secara
seksama ) dan catat hasilnya
10/24/2018 38
10/24/2018 39

You might also like