Professional Documents
Culture Documents
BAB VII
Guru Pembimbing :
MUSYAWARAH
Bpk. Sugiono S.ag
OLEH :
- NADHIFATU ZULFA
- NIZAM ADIL RAIS
- NUR AZIZAH LUTFIA
- NUR INDAH F
SEMUA BISA DISELESAIKAN
DENGAN MUSYAWARAH
Artinya:
“Maka di sebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan
tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada- Nya.” (QS.
Ali Imran: 159)
PENJELASAN AYAT
Ayat ini diturunkan stelah perang uhud, karna dalam perang uhud ini
termasuk dalam perang yang menyakitkan bagi nabi Muhammad SAW
dikarenakan muncul berbagai masalah salah satunya adalah perbedaan
pendapat antara sahabat dengan sahabat yang lain tentang bertahan dalam kota
madinah dan sahabat yang lain memaksa untuk perang diluar kota Madinah
masalah yang lainnya adalah kesalahpahaman dan penghianatan.
Ayat ini juga sebagai landasan bagi praktek dakwah yang rahmatan lil
Alamin. Dakwah haruslah membawa kesan damai dan mencerahkan, dan
jangan melakukan dakwah dengan cara cara yang menyeramkan.
Perang uhud memberi banyak pelajaran penting bagi umat islam.
Meskipun meyisakan kepahitan namun nabi Muhammad dilarang
menghilangkan Musyawarah dan di perintahkan untuk mengembangkan tradisi
musyawarah.
Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk dilakukan
sebelum bermusyawarah yaitu sebagai berikut.
1) Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus
menghindari tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak, maka mitra
musyawarah akan pergi menghindar.
2) Memberi maaf dan bersedia membuka diri.Kecerahan pikiran hanya dapat hadir
bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.
3) Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian
bertawakal kepada- Nya atas keputusan yang dicapai.
BACK
KARAKTER MUSYAWARAH
Ayat ini menjelaskan beberapa sifat hamba Allah Swt. yang baik,
antara lain selalu menerima dan mematuhi seruan Allah Swt., selalu
mendirikan salat yang telah sdi wajibkan kepadanya, Serta menafkahkan
rezekinya di jalan Allah.
Ayat diatas juga mengajarkan agar membiasakan diri melakukan
musyawarah dalam mengatasi berbagai persoalan, baik di lingkup keluarga,
masyarakat, atau sebagai bagian dari warga negara. Dengan catatan,
masalah tersebut tidak mempunyai penyelesaian atau dasar dalil yang kuat
yang terdapat pada Al-Qur'an maupun Hadist. Adapun bagi masalah yang
sudah terdapat aturan yang jelas dan tegas di kedua sumber tersebut, maka
tidak perlu di musyawarahkan lagi.
Ayat ini juga memerintahkan kita agar selalu berusaha untuk
mendirikan (menegakkan) salat dan menginfakan sebagian Rezeki yang kita
peroleh untuk hal yang telah diatur dalam ketentuan islam, misalnya untuk
zakat dan shadaqah.
BACK
KEPEMIMPINAN DAN
MUSYAWARAH
BACK
KEPEMIMPINAN DAN AMANAH