You are on page 1of 15

Kelompok 1

RESIKO DAN BAHAYA DI Yusni Ismayana


BENGKEL BESI FITRI JAYA Annisa Millenda
Michel Kezia
GAMBARAN UMUM LOKASI

Bengkel besi Fitri Jaya berlokasi di Jl. Balai Rakyat Cakung Timur, dan terletak
di pinggir jalan raya. Bengkel ini memiliki tenaga kerja berjumlah tiga orang.
Bengkel Besi Fitri Jaya beroperasi setiap hari mulai pukul 10.00-21.00. Setiap
hari bengkel besi Fitri Jaya memproduksi folding gate, teralis, rolling door, dll.
Pekerja di bengkel ini sudah mengetahui mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) tetapi mereka belum menerapkannya dalam sehari-hari dengan
alasan belum tersedianya alat pelindung diri (APD) di bengkel tersebut, dan
mereka menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa walaupun banyak
terdapat faktor resiko dan bahaya di bengkel tersebut.
PROSES KERJA

 Pemotongan besi sesuai dengan


lokasi pengukuran lalu dirakit dan
di las.
 Selanjutnya yaitu pemasangan
daun folding gate. ERGONO
KIMIA
 Lalu pengecatan pada besi MIS MEKANIK FISIK
menggunakan compressor.
BAHAYA ERGONOMI

Bahaya ergonomi adalah ilmu multidisiplin yang mencari kenyamanan pekerja di


tempat kerja dan semua aspek fisiologinya (Kavianian & Wentz, 1990 dalam
Vaidogas, 2008). Ergonomi ditunjukkan untuk mencapai kesesuaian antara manusia
dan pekerjaannya demi mencapai kesejahteraan (ILO, 1998).
Berdasarkan pengamatan kami, bahaya ergonomic di bengkel besi Fitri Jaya adalah
kebiasaan pekerja jongkok untuk melakukan pekerjaan dalam waktu yang lama.
Kebiasaan jongkok tersebut dapat menyebabkan overuse syndrome. Overuse syndrome
adalah rasa nyeri pada lutut akibat terlalu lama jongkok, dapat digambarkan seperti
perasaan sakit yang tajam, kaku atau kram pada lutut ketika hendak berdiri, dan
akan terasa sangat sulit diluruskan serta menyakitkan. Apabila kondisi ini dibiarkan,
akan menimbulkan penyakit- penyakit yang lain.
BAHAYA MEKANIK

Bahaya mekanik adalah bahaya yang disebabkan oleh mesin atau alat kerja
mekanik seperti tersayat, terjatuh, tertindih dan terpeleset. Cidera yang
dapat diakibatkan bervariasi mulai dari teriris, tertusuk, putus, hingga
meninggal.
Berdasarkan pengamatan kami, bahaya mekanik di bengkel besi Fitri Jaya
adalah banyaknya kabel yang berserakan di lantai dan peralatan yang
tidak diletakkan pada tempatnya setelah digunakan. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan terjatuhnya pekerja akibat tersandung oleh kabel dan
peralatan tersebut.
Bahaya fisik adalah potensi bahaya
yang dapat menyebabkan gangguan-
gangguan kesehatan terhadap tenaga
BAHAYA FISIK kerja yang terpapar, misalnya: terpapar
kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim
(panas & dingin), intensitas penerangan
kurang memadai, getaran, radiasi.

Kebisingan Getaran

Bahaya
Fisik

Gangguan Bahaya Kimia


Penglihatan
KEBISINGAN

Kebisingan adalah segala bunyi yang


tidak dikehendaki yang dapat
memberi pengaruh negatif terhadap
kesehatan dan kesejahteraan
seseorang maupun suatu populasi.
Pada bengkel Fitri Jaya kebisingan
bersumber dari sebuah mesin seperti
mesin gerinda dan compressor.
Pekerja terpapar kebisingan setiap
saat sehingga memungkinkan resiko
gangguan pendengaran dan gangguan
psikologis pekerja.
GETARAN
Getaran atau Vibrasi adalah faktor
fisik yang ditimbulkan oleh subjek
dengan gerakan isolasi misalnya
mesin, peralatan atau perkakas kerja
yang bergetar dan memajani pekerja
melalui transmisi. Berdasarkan
pengamatan kami, di bengkel besi Fitri
Jaya perkerja terpapar oleh bahaya
getaran yang disebabkan oleh proses
pengelasan menggunakan mesin
gerinda dalam jangka yang cukup
lama.
GANGGUAN PENGLIHATAN
Gangguan yang ditimbulkan oleh mesin yang
digunakan untuk bekerja yang dapat
menyebabkan penglihatan terganggu.
Berdasarkan pengamatan kami, pada
bengkel besi Fitri Jaya terdapat bahaya yang
ditimbulkan oleh percikan api dari mesin
gerinda pada saat proses pengelasan.
BAHAYA KIMIA
Bahaya kimia adalah bahaya yang berasal dari bahan-
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi.
Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi
tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan),
ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin
contact (melalui kulit). Pada bengkel besi Fitri Jaya,
pekerja terpapar bahan kimia yang berasal dari cat untuk
mengecat besi. Bahan kimia tersebut masuk ke dalam
tubuh pekerja melalui inhalasi (pernapasan). Hal ini dapat
menyebabkan gangguan indra penciuman berupa
ketidakpekaan pada saraf penciuman
PROSES PENGENDALIAN

Substitusi Rekayasa Pengendalian Menggunakan


Teknik Administratif APD
SUBSTITUSI REKAYASA TEKNIK
(ENGINEERING CONTROL)
Pengendalian ini dimaksudkan untuk Pengendalian atau rekayasa teknik
menggantikan bahan-bahan dan termasuk merubah struktur objek kerja
peralatan yang lebih berbahaya dengan untuk mencegah tenaga kerja terpapar
yang kurang berbahaya atau yang lebih kepada potensi bahaya. Pada bengkel
aman, sehingga pemaparannya selalu ini dapat dilakukan rekayasa teknik
dalam batas yang masih diterima. Pada dengan isolasi, yaitu menghalangi
pergerakan bahaya dengan memberikan
bengkel besi Fitri Jaya dapat dilakukan
pembatas atau pemisah terhadap bahaya
pengendalian dengan substitusi yaitu maupun pekerja. Misalnya pembuatan
mesin compressor yang digunakan tembok yang membatasi mesin
untuk mengecat diganti dengan cara compressor dengan pekerja agar
manual (menggunakan kuas) sehingga pekerja tidak langsung terpapar dengan
tidak menimbulkan kebisingan. sumber kebisingan.
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF

Pengendalian administratif dilakukan dengan menyediakan suatu


sistem kerja yang dapat mengurangi kemungkinan seseorang
terpapar potensi bahaya. Metode pengendalian ini sangat
tergantung dari perilaku pekerjanya dan memerlukan pengawasan
yang teratur untuk dipatuhinya pengendalian administrasi ini.
Pada bengkel ini pengendalian administrative dapat dilakukan
dengan pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat, yaitu dengan
mengubah jadwal kerja dari 11 jam menjadi normal yaitu 8 jam
dalam 5 hari kerja, agar pekerja tidak terpapar bahaya dalam
jangka waktu yang lama. Selain itu dapat juga dilakukan
pendidikan dan pelatihan pada pekerja tentang bahaya pekerjaan
yang akan membantu pekerja dalam mengambil keputusan dalam
menghadapi bahaya.
MENGGUNAKAN APD

Alat pelindung diri (APD) merupakan sarana


pengendalian yang digunakan untuk jangka pendek dan
bersifat sementara jika sistem pengendalian yang lebih
permanen belum dapat diimplementasikan. Pada
bengkel ini, APD yang dapat digunakan yaitu :

Kacamata
Masker Sarung Tangan Earplug / Earmuffs Baju Pelindung
pelindung

You might also like