Professional Documents
Culture Documents
Lama Kerja
Ikatan dengan protein plasma, karena reseptor anastesi local
adalah protein
Dipengaruhi oleh kecepatan absorbs
Dipengaruhi oleh banyaknya pembuluh darah perifer didaerah
pemberian.
Farmakokinetik
A. Absorbsi
Tempat suntikan
Kecepatan absorbs sebanding dengan banyaknya vaskularisasi ditempat
suntikan : intravena > trakeal > intercostal > kaudal > para- servikal >
epidural > pleksus brakhialis > subkutan
Penambahan vasokonstriktor
Adrenaline 5 µg/ml atau 1:200.000 membuat vasokonstriksi pembuluh
darah ditempat suntikan sehingga dapat memperlambat absorbs sampai
50%
Karakteristik obat anastesi lokal
Obat anastesi local terikat kuat pada jaringan sehingga dapat diabsorbsi
secara lambat
B. Distribusi
Dipengaruhi oleh organ uptake dan ditentukan oleh
beberapa factor
Perfusi jaringan
Koefisienpartisi jaringan / darah
Ikatan kuat dengan protein plasma membuat obat
lebih lama di darah
Kelarutan dalam lemak tinggi meningkatkan
ambilan jaringan
Massa jaringan
Otot merupakan tempat reservoir bagi anastesi lokal
C. Metabolisme dan ekskresi
1. Golongan ester
Metabolisem oleh enzim pseudo-kolinesterase (kolinesterase
plasma).
Hidrolisis ester sangat cepat
Metabolit diekskresi melalui urin
2. Golongan amida
Metabolism terutama oleh enzim microsomal di hati.
Kecepatan metabolism tergantung kepada spesifikasi obat
anastesi local.
Metabolismenya lebih lambat dari hidrosa ester.
Metabolit diekskresi lewat urin dan sebagian kecil diekskresi
dalam bentuk utuh
Efek Samping Terhadap Sistem Tubuh
Sistem kardiovaskular
Penurunan kecepatan penerusan impuls dan daya kontraksi jantung
Efek ini digunakan sebagai obat anti aritmia spt : prokain dan prokainamida
Sistem pernafasan
Relaksasi otot polos bronkus. Henti nafas akibat paralisis saraf fenikus, paralisis intercostal atau
depresi langsung ousat pengaturan nafas.
Sistem saraf pusat
ssp rentan terhadapa obat anastesi local, dengan tanda-tanda awal parastesia lidah,
pusing, kepala terasa ringan, tinnitus, pandangan kabur, agitasi, twitching, dpresi
pernafasan, tidak sadar, konvulsi, koma. Penambahan adrenalin beriesiko kerusakan saraf
Imunologi
Menyebabkan reaksi alergi yang lebih sering, karena merupakan derivate para-amino-
benzoic-acid (PABA) yang dikenal sebagai alergen
Sistem musculoskeletal
Bersifat miotoksisk (bupivacaine>lidocaine>prokain)
Anastesi Local Yang Ideal