Professional Documents
Culture Documents
Agen Lingkungan
(AGENT) (ENVIRONMENT)
WADUK
AGEN
(reservoir)
Virus,
Tempat
bakteri
agen hidup
PEJAMU
Orang yang TEMPAT
dapat KELUAR
terinfeksi
TEMPAT
CARA
MASUK
PENULARAN
Agen yang
Bagaimana
memasuki
agen
agen
berpindah
berikutnya
Secara alamiah melewati 4 tahap:
1. Tahap Rentan
Kondisi relatif sehat namun peka/labil
Faktor predisposisi : umur, keadaan fisik, kebiasaan hidup,
sosial-ekonomi
2. Tahap Inkubasi
Mulai masuknya mikroba patogen
Muncul tanda dan gejala penyakit
3. Tahap Klinis
Terganggunya fungsi organ timbul tanda dan gejala penyakit
Awal tanda dan gejala ringan, aktivitas (+)
Lanjut aktivitas (-), perlu perawatan
4. Tahap Akhir Penyakit
a) Sembuh sempurna
b) Sembuh dengan cacat (fisik, mental atau sosial)
c) Pembawa/carrier tanda/gejala penyakit hilang namun masih
potensial menularkan
d) Kronis perjalanan penyakit lambat, tanda dan gejala tetap
e) Meninggal dunia (karena kegagalan fungsi organ)u
1. TRANSMISI LANGSUNG (Direct Transmission)
Dari mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai dari
pejamu
Contoh: sentuhan, gigitan, ciuman, droplet nuclei
(batuk, bersin, bicara), transfusi darah
2. TRANSMISI TIDAK LANGSUNG (Indirect Transmission)
Memerlukan media perantara berupa barang/bahan, air,
udara, makanan/minuman, vektor
1. Vehicle-borne
2. Vector-borne
3. Food-borne
4. Water-borne
5. Air-borne
Menghilangkansatu atau lebih keadaan yang
dapat menularkan penyakit, dengan cara:
1. Menghambat atau membunuh agen
contoh: memakai bahan antiseptik pada kulit
sebelum pembedahan
2. Menghambat berbagai cara agen untuk
berpindah
contoh: cuci tangan setelah menyantuh pasien
3. Vaksinasi, khususnya petugas pelayanan
kesehatan
4. Menggunakan sarung tangan yang kuat untuk
mencegah kontak dengan agen infeksius bagi
petugas kesehatan.
Adalah infeksi yang didapat oleh penderita ketika
dalam proses asuhan keperawatan di RS
Ciri-ciri:
1. Pada waktu penderita mulai dirawat di RS tidak
didapatkan tanda-tanda klinik dari infeksi tersebut
2. Pada waktu penderita mulai dirawat di RS tidak
sedang masa inkubasi dari infeksi tersebut
3. Tanda klinik infeksi tersebut timbul sekurang-
kurangnya setelah 3x24 jam mulai dirawat
4. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa dari infeksi
sebelumnya
5. Bila saat mulai dirawat di RS sudah ada tanda
infeksi dan terbukti didapat penderita ketika
dirawat di RS yang sama pada waktu lalu serta
belum pernah dilaporkan sebagai infeksi nosokomial
1. Penderita yang sedang dalam proses asuhan
keperawatan di RS, kemudian menderita
keracunan makanan, bukan produk bakteri
tidak termasuk infeksi nosokomial
2. Penderita yang telah keluar dari RS
kemudian timbul tanda-tanda infeksi dapat
digolongkan sebagai infeksi nosokomial
apabila dapat dibuktikan infeksinya berasal
dari RS tersebut
3. Infeksi yang terjadi pada petugas pelayanan
medis serta keluarga/pengunjung tidak
termasuk infeksi nosokomial
PETUGAS
(DOKTER,
PERAWAT, DLL)
PERALATAN,
PENDERITA
MATERIAL
LAIN
MEDIS
PENDERITA
DALAM
PERAWATAN
BANGSAL/ MAKANAN,
LINGKUNGAN MINUMAN
PENGUNJUNG,
KELUARGA
menghilangkan kotoran dan debu
Tujuan
secara mekanis dari permukaan kulit dan
mengurangi jumlah mikroorganisme
sementara
Sebaiknya dilakukan
Sebelum:
1. Memeriksa pasien (kontak langsung)
2. Memakai sarung tangan bedah steril/DTT sebelum
pembedahan
3. Memakai sarung tangan pemeriksaan untuk tindakan
rutin
Setelah:
1. Situasi kontaminasi
Memegang instrumen yang kotor
Menyentuh selaput lendir, darah, sekresi dan
ekskresi tubuh
Kontak yang lama dan intensif dengan pasien
2. Melepaskan sarung tangan
7
LANGKAH
PENTING
MENCUCI
TANGAN
Proses pencegahan infeksi dasar yang
dianjurkan untuk menurunkan penularan
penyakit dari instrumen yang kotor, sarung
tangan bedah dan barang lain yang dipakai
kembali adalah dekontaminasi,
pembersihan dan sterilisasi atau disinfeksi
tingkat tinggi (DTT)
DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan klorin 0,5% 10 menit
DINGINKAN
(Pakai/segera disimpan)