You are on page 1of 25

Oleh:

Hj. Masamah Almahmudah, SKM, M.Kes


 PengertianInfeksi/penyakit infeksi adalah
penyakit yang disebabkan oleh mikroba
patogen dan bersifat sangat dinamis
 Antisepsis
 Asepsis
 Dekontaminasi
 Pembersihan
 Disinfeksi
 Disinfeksi Tingkat Tinggi
 Sterilisasi
 Antisepsis: pencegahan infeksi dengan
membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh
lainnya.
 Asepsis: semua usaha dalam mencegah
masuknya mikroorganisme kedalam tubuh baik
melalui benda hidup maupun benda mati.
 Dekontaminasi: proses atau penanganan untuk
membuat perangkat, medis, atau permukaan
lingkungan medis menjadi aman digunakan.
 Pembersihan: tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua cemaran darah, cairan
tubuh/benda asing (misalnya debu dan kotoran)
dari kulit atau instrumen/peralatan.
 Disinfeksi: tindakan untuk menghilangkan
hampir semua mikroorganisme peyebab penyakit
pada benda mati (instrumen).
 Disinfeksi Tingkat Tinggi: tindakan yang
dilakukan untuk menghilangkan semua
mikroorganisme kecuali endospora bakteri
dengan cara merebus atau secara kimiawi.
 Sterilisasi: tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua mikroorganisme, yaitu
bakteri, jamur, parasit, dan virus termasuk
endospora bakteri pada benda-benda mati
(instrumen).
Pejamu
(HOST)

Agen Lingkungan
(AGENT) (ENVIRONMENT)
WADUK
AGEN
(reservoir)
Virus,
Tempat
bakteri
agen hidup

PEJAMU
Orang yang TEMPAT
dapat KELUAR
terinfeksi

TEMPAT
CARA
MASUK
PENULARAN
Agen yang
Bagaimana
memasuki
agen
agen
berpindah
berikutnya
 Secara alamiah melewati 4 tahap:
1. Tahap Rentan
 Kondisi relatif sehat namun peka/labil
 Faktor predisposisi : umur, keadaan fisik, kebiasaan hidup,
sosial-ekonomi
2. Tahap Inkubasi
 Mulai masuknya mikroba patogen
 Muncul tanda dan gejala penyakit
3. Tahap Klinis
 Terganggunya fungsi organ  timbul tanda dan gejala penyakit
 Awal  tanda dan gejala ringan, aktivitas (+)
 Lanjut  aktivitas (-), perlu perawatan
4. Tahap Akhir Penyakit
a) Sembuh sempurna
b) Sembuh dengan cacat (fisik, mental atau sosial)
c) Pembawa/carrier  tanda/gejala penyakit hilang namun masih
potensial menularkan
d) Kronis  perjalanan penyakit lambat, tanda dan gejala tetap
e) Meninggal dunia (karena kegagalan fungsi organ)u
1. TRANSMISI LANGSUNG (Direct Transmission)
 Dari mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai dari
pejamu
 Contoh: sentuhan, gigitan, ciuman, droplet nuclei
(batuk, bersin, bicara), transfusi darah
2. TRANSMISI TIDAK LANGSUNG (Indirect Transmission)
 Memerlukan media perantara berupa barang/bahan, air,
udara, makanan/minuman, vektor
1. Vehicle-borne
2. Vector-borne
3. Food-borne
4. Water-borne
5. Air-borne
 Menghilangkansatu atau lebih keadaan yang
dapat menularkan penyakit, dengan cara:
1. Menghambat atau membunuh agen
contoh: memakai bahan antiseptik pada kulit
sebelum pembedahan
2. Menghambat berbagai cara agen untuk
berpindah
contoh: cuci tangan setelah menyantuh pasien
3. Vaksinasi, khususnya petugas pelayanan
kesehatan
4. Menggunakan sarung tangan yang kuat untuk
mencegah kontak dengan agen infeksius bagi
petugas kesehatan.
 Adalah infeksi yang didapat oleh penderita ketika
dalam proses asuhan keperawatan di RS
 Ciri-ciri:
1. Pada waktu penderita mulai dirawat di RS tidak
didapatkan tanda-tanda klinik dari infeksi tersebut
2. Pada waktu penderita mulai dirawat di RS tidak
sedang masa inkubasi dari infeksi tersebut
3. Tanda klinik infeksi tersebut timbul sekurang-
kurangnya setelah 3x24 jam mulai dirawat
4. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa dari infeksi
sebelumnya
5. Bila saat mulai dirawat di RS sudah ada tanda
infeksi dan terbukti didapat penderita ketika
dirawat di RS yang sama pada waktu lalu serta
belum pernah dilaporkan sebagai infeksi nosokomial
1. Penderita yang sedang dalam proses asuhan
keperawatan di RS, kemudian menderita
keracunan makanan, bukan produk bakteri
 tidak termasuk infeksi nosokomial
2. Penderita yang telah keluar dari RS
kemudian timbul tanda-tanda infeksi dapat
digolongkan sebagai infeksi nosokomial
apabila dapat dibuktikan infeksinya berasal
dari RS tersebut
3. Infeksi yang terjadi pada petugas pelayanan
medis serta keluarga/pengunjung tidak
termasuk infeksi nosokomial
PETUGAS
(DOKTER,
PERAWAT, DLL)

PERALATAN,
PENDERITA
MATERIAL
LAIN
MEDIS

PENDERITA
DALAM
PERAWATAN

BANGSAL/ MAKANAN,
LINGKUNGAN MINUMAN

PENGUNJUNG,
KELUARGA
 menghilangkan kotoran dan debu
 Tujuan
secara mekanis dari permukaan kulit dan
mengurangi jumlah mikroorganisme
sementara
 Sebaiknya dilakukan
 Sebelum:
1. Memeriksa pasien (kontak langsung)
2. Memakai sarung tangan bedah steril/DTT sebelum
pembedahan
3. Memakai sarung tangan pemeriksaan untuk tindakan
rutin
 Setelah:
1. Situasi kontaminasi
 Memegang instrumen yang kotor
 Menyentuh selaput lendir, darah, sekresi dan
ekskresi tubuh
 Kontak yang lama dan intensif dengan pasien
2. Melepaskan sarung tangan
7
LANGKAH
PENTING
MENCUCI
TANGAN
Proses pencegahan infeksi dasar yang
dianjurkan untuk menurunkan penularan
penyakit dari instrumen yang kotor, sarung
tangan bedah dan barang lain yang dipakai
kembali adalah dekontaminasi,
pembersihan dan sterilisasi atau disinfeksi
tingkat tinggi (DTT)
DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan klorin 0,5% 10 menit

KESELURUHAN DICUCI DAN DIBILAS


Pakai sarung tangan dan pelindung lain
Cara yang diinginkan Cara yang bisa diterima

STERILISASI DISINFEKSI TINGKAT TINGGI


KIMIAWI OTOKLAF PANASKAN DIDIHKAN/ KIMIAWI
Rendam 106 k/Pa tekanan 170C SEMPROT Rendam
10-20 15 lbs/in2 60 menit UAP 20 menit
menit 121C (250 F) Tutup 20
20 menit tidak menit
dibungkus
30 menit
dibungkus

DINGINKAN
(Pakai/segera disimpan)

You might also like