An.

A sudah 2 hari BAB cair berwarna kuning, hari

pertama BAB 3x dan hari ini mulai tadi pagi jam 07.00 sampai
dengan sore pukul 17.00 sudah BAB 5x. Sehari sebelumnya
An.A bermain hujan-hujanan bersama teman temannya
sepulangnya dari sekolah. Awalnya Ny.A tidak memperdulikan
hal tersebut, karena sudah menjadi budaya di masyarakat kalau
diare itu merupakan hal biasa yang terjadi pada anak-anak,
sehingga tidak terlalu mendapat perhatian khusus kecuali bila
BAB sudah lebih dari 5x
 Ny. A tidak langsung memeriksakan ke petugas
kesehatan, Ny.A berfikir kalau anaknya akan sembuh
setelah diberi minum air perasan daun jambu itu sepet
sehingga kotoran
Ny. A tidak BAB menjadi
langsung keset dan
memeriksakan akan terhambat
ke petugas
keluar, namun ternyata semakin lemas dan rewel, badannya
semakin panas, bibir dan mulutnya kering, turgor kulit
jelek, mual dan muntah 3x. Sehingga Ny.A merasa
khawatir, setelah sang suami Tn.A pulng dari sawah, An.A
langsung dibawa ke puskesmas
 Pinggan, Kintamani,bangli. Suku Bali, sehari-hari
berbicara bahasa Bali. Setiap hari Tn.A dan Ny.A selalu
menanamkan nilai religi kepada putri semata wayangnya
dengan mengajari untuk sembahyang 3x sehari. Tn.A berusia
32 Keluarga
th dan Ny.A berusia
kecil Tn.A 30 th sehari-hari
beragama Hindu,Tn.A bekerja
tinggal di Desa
diperkebunan dan berternak sapi. Ny.A tidak berkerja, hanya
mengurusi rumah. An.A sekarang berusia 8 th tahun ini
masuk sekolah, di SD N 1 Kintamani. Tn.A dan Ny.A adalah
lulusan SMP. Penduduk di desa sebagian besar masih belum
mempunyai jamban dan biasa melakukan buang air besar di
semak-semak atau di kebun.
CULTURE SHOCK

CULTURE IMPOSTION
 CULTURE SHOCK

KEMUNGKINAN PERAWAT TERPENGARUH

PADA BUDAYA KLIEN KARENA KEDUA
ORANG TUA KLIEN MENYAKINI PERAWAT
BAHWA JIKA UNTUK KEADAAN SEDANG
SAKIT TIDAK DIPERBOLEHKAN UNTUK
MEMOTONG KUKU KARENA DIPERCAYA
DAPAT MEMPERPARAH PENYAKITNYA.

KEMUNGKINAN PERAWAT
KEMUNGKINAN PERAWAT TAKUT
MEMILIKI BUDAYA YANG
KEPADA KEDUA ORANG TUA
SAMA DENGAN KELUARGA
DAN TERPAKSA MENGIKUTI
KLIEN
BUDAYANYA KLIEN
CULTURE IMPOSTION :

ORANG TUA KLIEN MAU UNTUK DILAKUKAN

TINDAKAN KARENA PERAWAT MENGANCAM
JIKA TIDAK MAU MENGIKUTI KEHENDAK
PERAWAT MAKA PERAWAT TIDAK AKAN MAU
MERAWAT ANAKNYA
PERAWAT MEMBERIKAN EDUKASI
MELALUI CONTOH-CONTOH KASUS
DIARE PADA KLIEN LAIN YANG
AKHIRNYA MENYEBABKAN
KEMATIAN

PERAWAT JUGA MEMBERIKAN PENDIDIKAN BAHWA

MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN POTONG
KUKU PENTING BAGI KESEHATAN TANGAN
MERUPAKAN SALAH SATU JALANNYA SUATU
PENYAKIT
 CULTURE CARE PRESERVATION

KEDUA ORANG TUA KLIEN MENGINGINKAN ANAKNYA CEPAT

SEMBUH DAN CEPAT PULANG TAPI TIDAK MAU MELAKUKAN
TINDAKAN MEMOTONG KUKU KARENA DIYAKINI AKAN
MEMPERPARAH PENYAKITNYA.
 CULTURE CARE ACCOMADITION

JIKA ORANG TUA PASIEN TETAP BERSIKERAS UNTUK TIDAK

MELAKUKAN TINDAKAN,MAKA PERAWAT AKAN MEMBERIKAN
SOLUSI LAIN YAKNI DENGAN MEMBERSIHKAN KUKU PASIEN SAJA
TANPA MEMOTONGNYA DAN MENGHIMBAU KELUARGA UNTUK
TIDAK MEMBERIKAN IZIN PADA ANAKNYA UNTUK MAKAN SECARA
LANGSUNG MELALUI TANGANNYA. PERAWAT MENGATAKAN
KELUARGA BISA MEMBANTU PASIEN SAAT MAKAN
 CULTURE CARE REPALTERNING:

PERAWAT BERUSAHA MERUNDINGKAN KEMUNGKINAN

KONSEKUENSI YANG AKAN TERJADI PADA PASIEN APABILA
TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN. PERAWAT MEMBERIKAN
GAMBARAN CONTOH-CONTOH KASUS YANG SAMA DENGAN
PASIEN YANG AKHIRNYA AKAN MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN
PASIEN BAIK DARI KONDISI PASIEN YANG AKAN SEMAKIN
MEMBURUK SERTA KEMUNGKINAN BIAYA YANG AKAN TERUS
MENGALIR APABILA PASIEN TIDAK KUNJUNG SEMBUH.