You are on page 1of 14

POPULASI DAN SAMPEL

OLEH :
Kelompok 6

 Dea Emia
 Nita Arindah Hutauruk
 Raysa Rejeki
 Tissa Olga Novriani Hasibuan
A. POPULASI
 Menurut Sugiono (2013) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.

 Menurut Sofiyan Siregar (2014) Populasi berasal dari bahasa Inggris,


yaitu “population” yang berarti jumlah penduduk. Dalam metodologi
penelitian, kata populasi amat popular dipakai untuk menyebutkan
serumpun/ sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi
penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian
yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh – tumbuhan, udara, gejala,
nilai peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek – objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2006:99).
Jenis Populasi

Populasi finit

Populasi
infinit
B. SAMPEL
 Menurut Sugiono (2013) Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
harus betul – betul representatif (mewakili).

 Menurut Sofiyan Siregar (2014) Sampel adalah suatu


prosedur pengambilan data, di mana hanya sebagian populasi
saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat
ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.
Sampel sebagai sumber data atau sebagai informan
sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui


proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar
diketahui, tetapi juga dihayati.

Mereka yang tergolong masih sedang


berkecimpung atau terlibat pada kegiatan
yang tengah diteliti.
Mereka yang mempunyai waktu yang
memadai untuk dimintai informasi.

Mereka yang tidak cenderung


menyampaikan informasi hasil “
kemasannya” sendiri
Mereka yang pada mulanya tergolong
“cukup asing” dengan peneliti sehingga
lebih menggairahkan untuk dijadikan
semacam guru atau narasumber.
Beberapa alasan mengapa dalam suatu
penelitian dilakukan pengambilan sampel
antara lain adalah:

infinite
Homogenitas
population

Penarikan
sampel Ketelitian atau
menghemat ketepatan
biaya dan waktu pengukuran
C. TEKNIK SAMPLING

 Menurut Sugiono (2013) Teknik sampling


adalah merupakan teknik pengambilan
sampel. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian terdapat berbagai
teknik sampling yang digunakan.
Tehnik sampling
Probability Sampling
Probability sampling meliputi : simpel
random, proportionate stratified random,
disproportionate stratified random, dan
area random.

non probability sampling


sampling sisteatis, sampling kuota, sampling
aksidental, purposive sampling, sampling
jenuh, dan snowball sampling.
D. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

 Menurut Sugiono (2013) Jumlah anggota sampel


sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah
sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi
adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu
sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil
penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang
tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel
yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut
yaitu 1000 orang.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam
menentukan ukuran sampel dari suatu populasi, antara lain :



Glenn D Israel, dari university of Florida (1992), mengemukakan pertimbangan dalam
menentukan ukuran sampel (sample size) untuk penelitian adalah ; thelevel of precision,
the confidence level, and the degree of variability.

1. The level of proecision


The level of proecision, merupakan tingkat kepresisian suatu
sampel, atau sering disebut sebagi sampling error, atau kesalahan
sampel.
2. The confidence level
The confidence level, merupakan tingkat kepercayaan suatu
sampel.
3. Degree of variability
Degree of Variability merupakan derajat variabilitas suatu
populasi. Populasi yang variabilitasnya tinggi berarti sangat
heterogen
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

#JANGAN LUPA BILANG


SAMA - SAMA

You might also like