You are on page 1of 28

1

• Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (LCM B2SA) rutin
dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan cq. Pusat Penganekaragaman
Konsumsi dan Keamanan Pangan sejak tahun 2002 bekerjasama dengan Tim
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat.
• Mulai thn 2007, LCM diselenggarakan bersamaan dengan peringatan Hari
Pangan Sedunia (HPS)

• LCM sebagai bentuk sosialisasi “Konsumsi Pangan Beragam dan Bergizi


seimbang” kepada masyarakat luas terutama Ibu Rumah Tangga sbg penentu
pemilihan menu dan konsumsi makanan sehari-hari - dapat menyajikan menu
yang beragam, bergizi seimbang dan aman sesuai potensi pangan lokal di
wilayahnya.

• Bentuk LCM tingkat Provinsi tahun 2013  Berbasis Makanan Khas Daerah.
• “Menu yang diciptakan dengan memodifikasi/menggunakan resep khas daerah,
yakni menu utama baik dari yang berasal dari sumber karbohidrat, protein,
vitamin dan mineral yang disesuaikan dengan prinsip beragam, bergizi
seimbang, dan aman”.
• Pangan sumber karbohidrat tetap menggunakan pangan lokal selain beras dan
terigu
Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya
konsumsi pangan B2SA untuk meningkatkan kualitas
hidupnya.
Mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat pada
umumnya dan ibu rumah tangga khususnya dalam memilih,
menentukan, menyusun, dan menciptakan menu B2SA
berbasis sumber daya lokal dengan pangan sumber
karbohidrat selain beras dan terigu.
Membangun budaya keluarga dan masyarakat untuk
mengonsumsi aneka menu makanan khas daerah sesuai
prinsip B2SA , antara lain melalui pemanfaatan hasil
pekarangan.
Mengangkat citra makanan khas daerah agar dapat
digemari di negerinya sendiri dan mampu bersaing dengan
makanan modern.

3
Pengetahuan
PENGANEKA + Pendapatan
RAGAMAN
Menambah konsumsi
PANGAN sayur, buah, ikan,
Peraturan Presiden
No.22 Tahun 2009
daging, susu
Tentang Percepatan
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
B2SA
Berbasis Sumberdaya
lokal
Menambah
konsumsi
karbohidrat/energi
dari selain beras- teknologi,
padi bisnis dan
kebijakan

A. Mikro :  Perubahan budaya makan RT


 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan
B. Makro:  Pengemb. Industri pengolahan pangan
lokal:
 kudapan
 beras/nasi non padi 4
Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) adalah aneka ragam
bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang
bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang
dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan.

Pangan lokal adalah pangan baik sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral
yang diproduksi dan dikembangkan sesuai dengan potensi sumber daya wilayah dan
budaya setempat (kearifan pangan lokal).

Makanan adalah bahan pangan yang telah mengalami pengolahan atau pemasakan
sehingga siap untuk disajikan.

Menu adalah susunan makanan yang dikonsumsi seseorang untuk sekali makan
atau untuk sehari menurut waktu makan (pagi, siang, dan sore/malam). Menu
tersebut merupakan menu B2SA yang dapat dan biasa dikonsumsi oleh
keluarga sehari-hari.

Makanan khas daerah adalah makanan yang dikonsumsi masyarakat golongan


etnik(Banjar) dan wilayah spesifik(Kabupaten/Kota), diolah berdasarkan resep yang
secara turun temurun. Bahan yang digunakan berasal dari daerah setempat dan
makanan yang dihasilkan juga sesuai dengan selera masyarakat setempat. 5
Menu sarapan adalah susunan makanan dan minuman yang dikonsumsi antara
bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi seimbang
dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan cerdas.
Menu komersial adalah susunan makanan dan minuman yang dapat digunakan
untuk maksud diperdagangkan karena bernilai niaga tinggi.
Garnish (hiasan untuk makanan) adalah bahan pangan yang dibuat sedemikian
rupa sebagai hiasan untuk menunjang penampilan suatu hidangan dan menggugah
selera makan seseorang. Dengan demikian, garnish akan menambah total porsi
kebutuhan pangan dari menu yang disajikan.
Pekarangan adalah lahan yang ada di sekitar rumah dengan batas pemilikan yang
jelas (lahan boleh berpagar dan boleh tidak berpagar) dan tempat tumbuh berbagai
jenis tanaman dan tempat memelihara berbagai jenis ternak dan ikan.
Penampilan makanan adalah proses atau cara untuk menampilkan makanan yang
memperhatikan warna, bentuk, konsistensi, dan porsi makanan.

6
A. Penyelenggara
• LCM B2SA Berbasis Makanan Khas Daerah dilaksanakan secara
berjenjang dari tingkat kabupaten, provinsi hingga tk. Nasional.
• Penyelenggara tk. Provinsi : Badan Ketahanan Pangan Provinsi
Kalimantan Selatan bekerjasama dengan TP PKK Provinsi KalSel

B. Peserta
• Peserta lomba tk propinsi adalah pemenang lomba tingkat
kabupaten/kota tahun 2013 atau tahun sebelumnya.
• Peserta lomba tk. Provinsi adalah juara I LCM tk. Kabupaten
tahun 2013 atau tahun sebelumnya.

C. Juri
• Tim juri tk. Provinsi terdiri dari: ahli gizi, ahli kuliner, TP PKK,
Akademisi, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
• Jumlah tim juri ganjil dan ditetapkan sesuai SK Kepala Badan
Ketahan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan. 7
Kategori Juara Umum Lomba Cipta Menu
B2SA Berbasis Makanan Khas Daerah

Dinilai berdasarkan :
keseimbangan menu keluarga sesuai porsi,
kreativitas pengembangan resep makanan khas daerah,
penampilan dan cara penyajian,
cita rasa,
aspek penggalian pangan lokal,
serta aman (menggunakan Bahan Tambahan Pangan/BTP sesuai
dengan aturannya dan tidak mengunakan BTP yang dilarang).

Ada 6 (enam) pemenang: Juara I, II, II, Harapan I, II, dan III

8
Lanjutan....(Kategori Pemenang)

Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Menu


Makanan Utama
• Diberikan kepada peserta yang menyajikan menu berdasarkan kreativitas dalam pengembangan
resep makanan khas daerah berbahan baku pangan sumber karbohidrat selain beras dan terigu
yang disajikan sebagai menu utama.
• Dipilih 2 (dua) penerima

Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Lauk Pauk

• Diberikan kepada peserta yang menyajikan menu berdasarkan kreativitas dalam pengembangan
resep makanan khas daerah berbahan baku sumber protein hewani dan nabati.
• Dipilih 1 (satu) penerima.

Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Sayuran


atau Buah-Buahan
• Diberikan kepada peserta yang menyajikan menu berdasarkan kreativitas dalam pengembangan
resep makanan khas daerah berbahan baku sumber vitamin dan mineral.
• Dipilih 1 (satu) penerima. 9
Lanjutan....(Kategori Pemenang)
Penghargaan Menu Sarapan
• Diberikan kepada peserta yang menyajikan makanan khas daerah yang cocok disajikan
sebagai menu sarapan (bahan baku mudah didapat, mudah disiapkan/praktis, kreatif
dalam pengolahan dan penyajian, dan citarasa yang lezat), dapat memenuhi 15-30% dari
total asupan gizi harian, serta sesuai dengan prinsip B2SA.
• Dipilih 1 (Satu) penerima.

Penghargaan Menu Komersial


• Diberikan kepada peserta yang menyajikan menu makanan khas daerah yang mempunyai
nilai ekonomis/nilai niaga tinggi dan mempunyai citarasa yang mampu bersaing dengan
makanan modern.
• Dipilih 1 (satu) penerima.

Penghargaan Penampilan, Penyajian, dan Cita Rasa


• Diberikan kepada peserta yang menyajikan menu makanan khas daerah dengan
penampilan, cara penyajian makanan, dan rasa yang menarik selera.
• Dipilih 1 (satu) penerima.

Komposisi (jumlah) penerima untuk masing-masing Penghargaan Kreativitas


Pengembangan Makanan Khas Daerah dapat berubah sesuai dengan kondisi peserta.
10
Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi
Seimbang, dan Aman Berbasis
Makanan Khas Daerah

Ayah usia 45 tahun


Ibu usia 43 tahun
Anak perempuan usia 18
tahun
Anak laki-laki usia 15 tahun
11
1. Peserta wajib menyusun menu beragam, bergizi seimbang selama 1 (satu) hari untuk
satu keluarga sesuai ketentuan. Menu satu hari disajikan dalam bentuk makan pagi
(sarapan), siang, dan malam, tanpa ada makanan kudapan atau selingan diantara ketiga
waktu makan.
2. Bahan pangan yang digunakan : mudah didapat, tersedia setiap waktu, harga
terjangkau dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Bahan pangan sumber
karbohidrat yang digunakan untuk menyusun menu selain beras dan terigu maupun
olahannya.
3. Untuk tahun 2013 : menu yang disajikan adalah menu makanan khas daerah yang
umum dikonsumsi oleh masyarakat setempat dengan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan keluarga satu hari
4. Makanan khas yang disajikan adalah makanan daerah yang dapat memenuhi selera
masyarakat luas dan dapat menjadi makanan kegemaran.
5. Menyerahkan profil pangan lokal (meliputi potensi, jumlah produksi dan
ketersediaannya, serta pemanfaatan dalam konsumsi sehari-hari).
6. Menyerahkan profil makanan khas daerah sesuai budaya masyarakat setempat
(meliputi jenis menu, bahan dasar, kebiasaan/waktu penyajian).
12
Lanjutan....(Persyaratan lomba)
6. Menu yang ditampilkan pada saat lomba adalah menu 1 (satu) hari
7. Biaya menu satu hari untuk keluarga maksimal sebesar Rp. 50.000,-/keluarga/hari  harga
pembelian bahan utama yg terdiri dari makanan pokok, lauk (nabati+hewani), sayur dan buah,
tidak termasuk bumbu-bumbuan dan bahan bakar.
8. Resep menu yang disusun dilengkapi dengan:
 Daftar berat bahan pangan mentah (dalam satuan porsi dan gram)
 Daftar harga bahan pangan
 Cara membuat masakan
 Keterangan mengenai jenis bahan pangan lokal bila bahan pangan tersebut menggunakan nama
daerah setempat)
7. Peserta lomba tingkat nasional diusulkan oleh Badan/Instansi Ketahanan Pangan tingkat provinsi
secara tertulis dengan menyertakan resep menu lomba selambat-lambatnya 15 (limabelas) hari
sebelum pelaksanaan lomba tingkat provinsi.
8. Resep yang telah diserahkan kepada panitia untuk dilombakan, menjadi hak panitia penyelenggara
Lomba Cipta Menu
9. Peserta wajib mentaati peraturan lomba.

13
MEKANISME PENILAIAN PADA LCM Th. 2013
Keragaman/Keseimbangan
antar klpk pangan
60% (25 %)
1. Pemilihan bahan pangan lokal (sb
Kreativitas Karbohidrat, protein, vita&mineral)
menu
Pengembangan resep (60 %)
display
makanan khas daerah 2. Kreativitas daya cipta modifikasi resep
sesusi prinsip baru makanan khas daerah (35%)
B2SA (35 %) 3. Kesesuaian Pemilihan Menu (30%)

M 1. Penampilan hasil olahan (40%)


Penampilan & cara
E Penyajian (20 %)
2. Penyajian dan kreativitas penataan
(30%)
N Fokus
3. Kebersihan dalam penyajian (30%)

U !!! Cita Rasa (20 %)

Pemenuhan prinsip beragam, bergizi seimbang


dan aman, dengan kecukupan menu keluarga
sesuai porsi (70%)
Menu Resep

Keragaman Jenis Pangan


40% (30%) 14
Mekanisme Penilaian (Lanjutan....)

Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Menu Makanan

1
Utama
Penilaian ini meliputi: kreativitas pemilihan jenis pangan lokal sumber
karbohidrat (selain beras dan terigu) yang digunakan dan kesesuaian
dengan makanan khas daerah serta cita rasa.

Penghargaan Kreativitas Pengembangan Menu Lauk Pauk

2 Penilaian ini meliputi pemilihan jenis pangan lokal sumber protein


yang digunakan dan kesesuaian dengan makanan khas daerah serta
cita rasa.

Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Menu Sayuran dan


Buah-Buahan

3 Penilaian ini meliputi pemilihan jenis sayuran dan buah-buahan lokal


yang digunakan dan disajikan dalam makanan khas daerah serta cita
rasa.
Mekanisme Penilaian (Lanjutan....)

Penghargaan Kategori Menu Sarapan

4 Penilaian menu sarapan meliputi: penggunaan bahan yang mudah diperoleh,


relatif mudah disiapkan/praktis, kreatif dalam pengolahan dan penyajian, cita
rasa yang lezat, memenuhi 15-30% dari total asupan gizi harian, serta
memenuhi prinsip B2SA.

Penghargaan Kategori Penampilan, Penyajian, dan Cita Rasa

5 Penilaian ini meliputi: cara penyajian dan penyusunan makanan,


dengan memperhatikan warna, bentuk, konsitensi, dan porsi
makanan, serta mempunyai citarasa yang lezat

Penghargaan Kategori Menu Komersial

6 Penilaian menu komersial meliputi: bahan baku mudah diperoleh


dan mudah diolah, penampilan menarik, cita rasa yang lezat, dan
mempunyai nilai ekonomis serta nilai niaga tinggi.
Technical Meeting
Dilaksanakan tanggal 8 Mei 2013 di Aula Dinas
Perikanan Prov.Kal.Sel di Banjarbaru
Dihadiri oleh perwakilan Badan/Instansi
Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota dan TP
PKK tingkat Kabupaten
Agenda : 1) Teknis pelaksanaan lomba, 2)
Pembagian nomor peserta

17
Penyelenggaraan (Lanjutan....)

Pelaksanaan Lomba
Pelaksanaan Lomba pada hari Kamis, tanggal 30 Mei 2013 di
Lapangan Murjani Banjarbaru.
Peserta menyajikan menu lengkap 1 (satu) hari siap saji untuk keluarga yang telah
disusun dan dikirim sebelumnya kepada panitia penyelenggara.
Susunan menu anggota keluarga dikelompokkan menurut waktu makan (makan
pagi/sarapan, makan siang, dan makan malam). Susunan menu disajikan dalam
bentuk buffet (prasmanan) untuk satu keluarga per waktu makan.
Peralatan penyajian untuk display lomba disediakan oleh panitia.
Peserta dilarang memasang dekorasi dan lambang daerah pada meja
penyajian.
Pada saat penyajian menu lomba, peserta wajib mencantumkan susunan anggota
keluarga yang mencakup umur dan jenis kelamin serta jumlah porsi dari masing-
masing anggota keluarga.
Pada saat penilaian oleh tim juri, masing - masing peserta diwakili oleh 1 (satu)
orang yang mampu memberikan informasi mengenai menu yang disajikan. Peserta
tidak diperkenankan memberikan buku resep kepada Tim Juri.
Menu yang disajikan diharapkan masih dalam keadaan rapi sampai acara
pengumuman pemenang lomba selesai dibacakan. 18
LCM Tingkat Provinsi

Peserta :  Instansi Ketahanan Kabupaten menyerahkan resep


• TP PKK Kecamatan menu 1 hari kepada panitia BKP provinsi paling lambat
• TP PKK Kecamatan Juara I LCM Tk. Kabupaten 15 hari sebelum pelaksanaan lomba
• TP PKK Kecamatan Tahun 2013  Menu yang disusun : menu keluarga yang terdiri dari
• Dst ayah usia 45 tahun, ibu usia 43 tahun, 1 (satu)
perempuan usia 18 tahun, dan 1 (satu) anak laki-laki
usia 15 tahun.

LCM Tingkat Provinsi

Peserta Penilaian Juara/Penerima Penghargaan

A. Kategori Umum Lomba Cipta Menu


I Resep menu yang diterima panitia - Juara I, II, III, Harapan I, II, III
(40%) B. Penghargaan dalam rangka Kreativitas
Peserta: - Pemenuhan Prinsip B2SA (70%) Pengembangan Makanan Khas Daerah
• TP PKK Juara I LCM Tk. Kabupaten 1. Penghargaani Kreativitas Pengembangan
- Keragaman Jenis Pangan (30%)
• TP PKK Juara I LCM Tk. Kabupaten Resep Menu Makanan Utama, ada 2 penerima
• TP PKK Juara I LCM Tk. Kabupaten II. Display Menu 1 (satu) Hari (60%) 2. Penghargaan Kreativitas Pengembangan
• Dst. Resep Menu Lauk Pauk, ada 1 penerima
- Keragaman dan keseimbangan antar 3. Kategori kreativitas Pengembangan Resep
kelompok pangan (25%) Menu Sayuran atau Buah-buahan, ada 1
- Kreativitas dalam pengembangan penerima
resep makanan khas daerah yang 4. Kategori Menu Sarapan, ada 1 penerima
memenuhi prinsip B2SA serta 5. Kategori Menu Komersial, ada 1 penerima
penggunaan bahan pangan lokal 6. Kategori Penampilan, Penyajian, dan Citarasa,
ada 1 penerima
(35%)
Catatan: komposisi (jumlah) penerima untuk tiap
- Penampilan dan penyajian (20%) kategori pengahragaan dapat berubah sesuai
- Citarasa (20%) dengan kondisi peserta. 19
Kebutuhan Konsumsi Pangan Untuk Memenuhi Kecukupan Gizi Per Hari Masing-
masing Angggota Keluarga (Dalam Satuan Porsi)

Jumlah Porsi
Anggota Jenis
Umur (Th) Pangan Sayur Buah Lauk Lauk
keluarga Kelamin Susu Gula Minyak
Pokok Hewani Nabati
Ayah 45 Laki-laki 7 3 5 3 3 - 2 6
Ibu 43 Perempuan 4,5 3 5 3 3 - 2 6
Anak I 18 Perempuan 5 3 4 3 3 - 2 5
Anak II 15 Laki-laki 6,5 3 4 3 3 1*) 2 6
Total 23 12 18 12 12 1 8 23

1 porsi pangan pokok setara dengan 100 gram nasi atau padanannya
1 porsi sayur nabati setara dengan 100 gram sayuran
1 porsi buah setara dengan 50 gram buah, contoh sawo
1 porsi lauk hewani setara dengan 50 gram daging/padanannya
*) 1porsi susu merupakan pengganti porsi pangan hewani, setara dengan 200 gram susu segar

1 porsi gula setara 10 gram gula


1 porsi minyak setara 5 gram minyak

20
2012 Triwulan 1 PPH Ideal
No Kelompok Pangan % Skor % Skor
Gram Energi Gram Energi
AKG PPH AKG PPH
1. Padi-padian 299,9 1.167 58,4 25,0 275,0 1.000 50,0 25,0
2. Umbi-umbian 33,1 40 2,6 1,0 100,0 120 6,0 2,5
3. Pangan hewani 91,7 165 8,4 16,5 150,0 240 12,0 24,0
4. Minyak dan lemak 23,7 212 10,2 5,0 20,0 200 10,0 5,0
5. Buah/biji berminyak 5,5 30 1,7 0,7 10,0 60 3,0 1,0
6. Kacang-kacangan 20,0 54 2,8 5,4 35,0 100 5,0 10,0
7. Gula 19,2 70 4,1 1,8 30,0 100 5,0 2,5
8. Sayur dan buah 199,1 80 4,2 20,0 250,0 120 6,0 30,0
9. Lain-lain 60,4 35 1,9 - - 60 3,0 -
Total 1.853 96,3 2.000 100,0
Skor PPH 75,4 100,0

Sumber : Susenas 2012 Triwulan I, BPS; diolah oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian
Keterangan: Angka Kecukupan Energi 2000 kkal/kap/hari (Widya Karya Pangan dan Gizi VIII, 2004)
- Energi : dalam kkal
- Gram : untuk berat jenis pangan menurut kelompok
- AKG : Angka Kecukupan Gizi
Kapurung, Sulawesi Selatan Mie dari tepung Mocaf
Kabuto, Sulawesi Tenggara Cassava
Beras Analog

Papeda Jagung Bose, NTT Tiwul, Wonogiri Sagu Rendang, Riau

Binthe Biluhuta, Gorontalo Beras Aruk Enbal, Maluku Rasi


PANGAN LOKAL SUMBER KARBOHIDRAT
YANG DAPAT DIKEMBANGKAN

 Padi-padian  Umbi-umbian  Buah

singkong
hermada jawawut sukun

ubi jalar

jagung sorghum bakau

sagu

umbi-umbian lainnya pisang


gandum lokal
Let’s Color Our Plate sumber Protein
Let’s Color Our Plate  sumber vitamineral
1. Tomat, semangka, jeruk bali,
1. Bayam, daun katuk, daun
pepaya, buah naga merah,
singkong, bayam, sawi hijau, dll
strawberry, paprika merah, Bit
2. Mengandung lutein, zeaxanthin,
2. Mengandung likopen
indoles, saponin
3. Mencegah penyakit jantung dan
3. Mengurangi resiko kanker
kanker

1. Kentang, blewah, ubi kuning,


1. Bawang putih, Bawang
mangga, wortel, kedondong,
bombay, kembang kol, pir
jeruk, jagung, pisang
2. Mengandung Alisin
2. Mengandung betakaroten
3. Antikanker, menurunkan
3. Meningkatkan fungsi mata dan
kolesterol, anti bakteri
sistem imun, kaya vit C

Lemak rendah, 1. Bit, terung ungu, ubi ungu, kol ungu Konsumsi sayur&buah
kaya vit, min, air, 2. Mengandung antosianin dan berwarna-warni (5-10
elektrolit, serat, flavonoid jenis/hr)
zat fitokimia 3. Mempertajam memori,
antikarsinogen, meningkatkan
kekebalan tubuh
26
27

You might also like