You are on page 1of 12

PENGERTIAN BISINOSIS

Kata bisinosis berasal dari perkataan yunani bysoss yang berarti fine flax atau
fine linen yang dihasilkan tanaman flax. Penyakit bisinosis adalah penyakit
pneumoconiosis yang di sebabkan oleh pencemaran debu nafas atau serat kapas di
udara yang kemudian terhisap kedalam paru-paru.
Pasien umumnya mengeluh sesak nafas batuk-batuk, mengi batuk
mengeluarkan dahak. Pasien penyakit paru kerja umumnya mengeluh penyakit paru
(asma) timbul atau makin berat apabila berada di tempat kerja dan mengurang lagi
apabila keluar dari tempat tersebut. Karena polutan berefek tidak hanya pada paru-
paru tetapi juga di luar organ paru, maka pasien juga bisa dapat mengeluh akibat
proses-proses di luar paru yang mungkin timbul.
LANJUTAN

Bisinosis, disebut juga brown lung disease, yang merupakan penyakit paru pada
pabrik yang tidak memiliki ventilasi yang memadahi. Teori tentang mekanisme
debu dan kapas yang dapat menimbulkan gangguan saluran napas antara lain;
• teori alergi atau imunologi
• teori pelepasan histamine dan
• mediator lainnya, mekanisme kemotaktik, aktivasi endotoksin serta teori enzim.
Etiologi maupun pathogenesis bisinosis mungkin disebabkan multikomponen
berbagai gen atau sel yang saling memperberat satu sama lain, mencakup
PENCEGAHAN

 Kontrol kadar debu dalam lingkungan

 Pemantauan medis agar bisinosis dan obstruksi saluran nafas dapat di temukan
dan di cegah sedini mungkin.

 Menggunakan alat pelindung diri

 Kontrol keselamatan rutin.


FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI BERAT ATAU RINGANNYA
GRADE BISINOSIS

1. Lamanya bekerja di industri tekstil.

2. Level dari paparan debu (Fishman et al., 2008).

Penyebab yang sebenarnya sampai debu kapas bisa mengakibatkan bisinosis masih tetap
merupakan tantangan untuk dilakukan penelitian yang lebih lanjut. Dan selama puluhan tahun
berlaku hipotesis mengenai etiologi bisinosis berikut :
1. Efek mekanis debu kapas yang dihirup ke dalam paru.

2. Akibat pengaruh endotoksin bakteri Gram-negatif pada fungsi pernafasan

3. Merupakan reaksi allergi dari pekerja kepada debu kapas.


LANJUTAN

4. Akibat bekerjanya zat kimia dari debu kapas kepada paru seperti zat kimia bronkho-
konstriktor atau enzim.

5. Reaksi psikis dari para pekerja.

Namun tidak secara tunggal dari etiologi diatas yang sebenarnya dapat dibuktikan secara
pasti sebagai penyebab bisinosis, oleh karena itu beberapa peneliti mengusulkan teori jamak
bisinosis di mana kelima faktor penyebab diatas bersama-sama menjadi penyebab yang
menimbulkan gejala penyakit.
GEJALA YANG DI TIMBULKAN MENURUT TINGKAT BERATNYA OLEH SCHILLING.

1. Tingkat 0 : Tidak ada gejala


2. Tingkat ½ : Kadang-kadang berat di dada (chest tightness) dan pendek nafas (shortness of
breath) pada hari Senin atau rangsangan pada alat-alat pernafasan pada hari-hari Senin (hari
pertama bekerja sesuda tidak bekerja 2 hari)
3. Tingkat 1 : Berat di dada atau pendek nafas pada hari-hari Senin hamper pada setiap minggu.
4. Tingkat 2 : Berat di dada atau pendek nafas pada hari-hari Senin dan hari-hari lainnya pada
setiap minggu.
5. Tingkat 3 : Bisinosis dengan cacat paru.
LANJUTAN

Sedangkan Menurut WHO

1. Derajat B 1 Rasa tertekan di dada dan atau sesak napas pada hari pertama
kembali bekerja

2. Derajat B 2 Rasa tertekan di dada dan atau sesak napas pada hari pertama
kembali bekerja dan pada hari-hari bekerja selanjutnya

Dengan menggunakan tingkatan berdasarkan beratnya gejala diatas, maka dapat


disimpulkan bahwa pekerja yang memiliki gejala Bisinosis dengan tingkatan lebih
tinggi cenderung memiliki resiko penurunan fungsi paru yang lebih besar.
GEJALA KLINIS

Debu kapas dapat menyebabkan iritasi saluran napas dengan keluhan


berupa batuk kering yang awalnya masih dapat hilang bila pekerja dipindahkan
dari tempat berdebu kapas. Gejala lain adalah rasa berat atau sempit di dada (chest
tightness), batuk dan sesak napas saat hari pertama kembali masuk kerja setelah
istirahat akhir pekan, mill fever dan weaver cough yang bisa terjadi sendiri-sendiri
atau bersamaan. Mill fever atau factory fever ditandai dengan meriang, batuk,
lemah dan pilek pada pajanan debu kapas pertama kali.
LANJUTAN

Gejala biasanya ringan dan hilang dalam beberapa jam tetapi dapat juga
berlangsung beberapa hari dan hilang meskipun pajanan tetap
berlangsung. Weaver cough adalah gejala seperti asma reaksi lambat tetapi
disertai panas dan lemah, terjadi pada penenun yang menggunakan kanji.
PENGOBATAN

Pengobatan awal adalah bronkodilator untuk mengatasi penyempitan


saluran napas. Apabila kelainannya berlanjut menjadi bronkhitis atau emfisema
maka penatalaksanaan yang diberikan seperti penyakit paru obstruktif pada
umumnya. Tindakan yang paling penting adalah memindahkan mereka yang
terkena bisinosis dari pabrik tekstil atau setidaknya memindahkan dari bagian
pabrik yang terkena pajanan debu kapas.
Thank
Terimakasih
You.

You might also like