You are on page 1of 33

NEGARA HUKUM DAN HAM

D4 PARIWISATA C//KELOMPOK 5
NAMA KELOMPOK :
• Ni Putu Ayu Suci Widhawati
(1711411096)
• Sasha Ayu Diancasari (1711411104)
• Wayan Mia Cintya Dewi (1711411101)
• Ni Nyoman Sumini (1711411110)
LATAR BELAKANG
• Negara hukum merupakan terjemahan dari konsep rechtstaat
atau rule of law yang bersumber dari pengalaman demokrasi
konstitusional di Eropa abad ke-19 dan ke-20. Oleh karena itu,
negara demokrasi pada dasarnya supremasi hukum. Di
Indonesia, perwujudan Negara Hukum tersebut terdapat dalam
UUD 1945, serta peraturan perundang-undangan di bawahnya.
Negara hukum Indonesia menganut konsep negara hukum
materiil atau negara kesejateraan (welfare state).
• Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
RUMUSAN MASALAH
• Apa yang dimaksud dengan negara hukum?
• Bagaimanakah ciri-ciri negara hukum?
• Apa yang dimaksud dengan HAM, hakekatnya, dan ciri-ciri
dari HAM?
• Apakah permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam
menegakan HAM?
• Bagaimana upaya masyarakat dalam menegakkan HAM
di Indonesia?
NEGARA HUKUM
D4 PARIWISATA C//KELOMPOK 5
DEFINISI NEGARA
• Secara etimologi istilah “negara” merupakan terjemahan dari kata-kata asing,
yaitu state (bahasa Inggris). Negara pada hakikatnya adalah suatu masyarakat
sempurna yang para anggotanya mentaati aturan yang sudah berlaku.
• Menurut beberapa ahli, definisi negara sebagai berikut:
• Karl Marx: Negara adalah alat kelas yang berkuasa untuk menindas atau
mengeksploitasi kelas yang lain
• Leon Duguit: Negara adalah dominasi sejumlah elite penguasa terhadap rakyat
melalui penegakkan hukum
DEFINISI NEGARA HUKUM
• Istilah negara hukum terjemahan dari kata Rechtsstaat atau Rule of
law. Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahannya didasarkan atas hukum. Di dalamnya pemerintah
dan lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan tindakan apa pun
harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum. Dalam negara hukum, kekuasaan menjalankan
pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum)
dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum.
PEMBAGIAN NEGARA HUKUM
• Negara Hukum Formil
Negara hukum formil adalah negara hukum dalam arti sempit, yaitu negara yang
membatasi ruang geraknya dan bersifat pasif terhadap kepentingan rakyat negara.
Negara tidak campur tangan secara benyak terhadap urusan dan kepentingan
warga negara.
Negara Hukum Materiil
Negara hukum materiil (negara hukum modern) atau dapat disebut welfare state
adalah negara yang mana pemerintah negara memiliki keleluasaan untuk turut
campur tangan dalam urusan warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat. Negara bersifat aktif dan
mandiri dalam upaya membangun kesejahteraan rakyat.
CIRI-CIRI NEGARA HUKUM
• Terdapat pengakuan serta juga perlindungan atas (HAM) Hak
Asasi Manusia.
• Terdapat juga peradilan yang bebas serta tidak memihak.
• Terdapat legalitas didalam arti hukum.
• Kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang berlaku.
• Kegiatan negara berada dalam kontrol kekuasaan kehakiman yang
aktif.
• Berdasarkan Undang-Undang yang menjamin HAM.
• Menuntuk Pembagian kekuasaan.
KONSEP NEGARA HUKUM
1. EROPA KONTINENTAL (Rechstaat)
•Sistem hukum rechtstaat adalah sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai
ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang
ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Perkembangan
rechtstaat di Eropa Continental menurut F.J. Stahl mencakup empat hal :
•Perlindungan hak asasi manusia.
•Pembagian kekuasaan.
•Pemerintahan berdasarkan Undang-Undang.
•Peradilan Tata Usaha Negara.
2. ANGLO SAXON (RULE OF LAW
Rule of Law tumbuh dan berkembang pertama kali pada negara yang menganut
“Common Law Siste,” seperti Inggris dan Amerika Serikat. Sistem Rule of Law adalah
suatu sistem yang didasarkan atas Yurisprudensi yaitu keputusan-keputusan hakim
terdahulu yang menjadi dasar putusan hakim selanjutnya. Konsep rule of law
dipelopori oleh Albert Venn Dicey memiliki tiga ciri penting digabungkan dengan
konsep Negara hukum F.J. Stahl:
• Supremacy of Law artinya bahwa yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam suatu
Negara adalah hukum.
• Equality Before the Law artinya persamaan dalam kedudukan bagi semua warga
Negara baik selakupribadi maupun dalam kualifikasi sebagai pejabat Negara.
• Dive Process of Law artinya bahwa segala tindakan pemerintah harus didasarkan atas
peraturan perundang-undangan yang sah dan tertulis.
NEGARA HUKUM DI INDONESIA
D4 PARIWISATA C//KELOMPOK 5
LANDASAN YURIDIS
• Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum sekarang ini
tertuang dengan jelas pada pasal 1 ayat 3 UUD 1945 perubahan ketiga
yang berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara Hukum” Sebelumnya,
landasan negara hukum Indonesia dapat ditemukan dalam begian
penjelasan umum UUD 1945 tentang sistem pemerintahan negara
sebagai berikut:
• Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum.
• Sistem konstitusional. Pemerintah berdasarkan sistem konstitusi (hukum
dasar)
• Negara hukum yang dimaksud adalah negara yang menegakkan
supremasi hukum, untuk menegakkan kebenaran dan keadilan dan tidak
ada kekuasaan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
MENURUT UUD 1945
• Sistemnya, yaitu sistem konstitusional.
• Kedaulatan rakyat atau prinsip demokrasi.
• Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya (Pasal 27)
• Adanya organ pembentuk undang-undang (DPR).
• Sistem pemerintahannya adalah presidensial.
• Kekuasaan kehakiman yang merdeka bebas dari kekuasaan lain (eksektuif).
• Norma hukumnya bersumber pada pancasila sebagai dasar negara dan adanya
hirerarki jenjang norma.
•  Hukum bertujuan untuk melindungi segenap bengsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaa, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
• Adanya jaminan akan hak asasi dan kewajiban dasar manusia (pasal 28 A-J UUD
1945).
PERWUJUDAN NEGARA HUKUM
Operasionalisasi dari konsep negara hukum Indonesia dituangkan dalam
konstitusi negara, yaitu UUD 1945. Dibawah UUD 1945 terdapat berbagai
aturan hukum/peraturan perundang-undangan yang bersumber dan
berdasarkan pada UUD 1945. Sistem hukum Indonesia tersusun berdasarkan
hukum tertinggi negara, yaitu UUD 1945 kemudian dijabarkan ke dalam
peraturan hukum yang lebih rendah sehingga bersifat hirerarkis pyramidal.
Sistem hukum Indonesia itu sekarang ini sebagaimana tergambar dalam
undang-undang No.12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan
perundang-undangan. Jenis dan hirerarki peraturan perundangan, menurut
pasal 7 undang-undang no.12 tahun 2011 sebagai berikut:
•UUD 1945 - Peraturan Pemerintah
•Peraturan Presiden - UU/Peraturan
Pemerintah Pengganti UU.
•Peraturan Daerah Provinsi - Ketetapan MPR
•Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
HUBUNGAN NEGARA HUKUM DAN HAM

• Negara Hukum haruslah memiliki ciri atau syarat


mutlak bahwa negara itu melindungi dan menjamin
Hak Asasi Manusia setiap warganya. Dengan
demikian, keterkaitan antara Negara hukum dan Hak
Asasi Manusia yaitu, dimana Negara Hukum wajib
menjamin dan melindungi Hak Asasi Manusia setiap
warganya.
D4 PARIWISATA C//KELOMPOK 5

HAM
DEFINISI DAN HAKEKAT HAM
• Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang
melekat pada diri manusia secara kodrati, universal,
dan abadi sebagai anugerah yang diberikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa yang telah dimiliki manusia dan
dibawa bersamaan dengan kelahirannya
• Hak asasi manusia (HAM) pada hakekatnya
merupakan hak kodrati yang secara inheren melekat
dalam setiap diri manusia sejak dilahirkan.
CIRI-CIRI HAM
• Hak asasi manusia tidak bisa diberikan, dibeli, ataupun diwarisi.
Hak asasi manusia adalah bagian dari manusia secara otomatis.
• Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa
memandang jenis kelamin, asal usul, ras, agama, etnik, dan
pandangan politik.
• Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun
mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang
lain. Setiap orang tetap memiliki hak asasi manusia meskipun
sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi bahkan
melanggar hak asasi manusia.
DASAR HUKUM HAM
• 1. Pancasila
Pancasila yang mempunyai dasar-dasar sebagai pelindung hukum
dalam Hak Asasi Manusia sebagai berikut:
• Pengakuan pancasila dalam HAM mempunyai harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
• Pengakuan pancasila dalam HAM mengetahui bahwa kita
sederajat dan sama dalam mengembangkan kewajiban dan
memiliki hak yang sama serta menghormati sesama manusia
• Mengembangkan sikap berani kepada diri sendiri dan kepada
sesama membela kebenaran dan keadilan serta sikap adil dan
jujur.
2. PEMBUKAAN UUD 1945
• Dalam pembukaan UUD 1945, “kemerdekaan itu adalah hak segala
bangsa, dan oleh karena itu penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan.” Pernyataan ini adalah kalimat yang merupakan suatu
unsur pernyataan universal karena semua bangsa ingin merdeka.
Bahkan, didalam bangsa Indonesia yang merdeka, juga ada rakyat
yang ingin merdeka, yakni bebas dari penindasan oleh penguasa,
kelompok atau manusia lainnya.
BATANG TUBUH UUD 1945
• Persamaan kedudukan warga Negara dalam hukum dan
pemerintahan (pasal 27 ayat 1)
• Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)
• Kemerdekaan berserikat dan berkumpul (pasal 28)
• Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan (pasal 28 ayat
1 dan 2)
• Kebebasan memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama
dan kepercayaanya itu (pasal 29 ayat 2)
• Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran (pasal 31 ayat 1)
• BAB XA pasal 28 a s.d 28 j tentang Hak Asasi Manusia
UU NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAM

Undang-undang nomor 39 yang mempunyai dasar


perlindungan hukum dalam Hak Asasi Manusia yang
mempunyai isi sebagai berikut:
• Bahwa setiap hak asasi seseorang menimbulkan kewajiban
dasar dan tanggung jawab untuk menghormati HAM orang
lain secara timbal balik.
• Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.
• Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia
• Deklarasi tentang Perlindungan dan Penyiksaan, melalui UU
No. 5 Tahun 1998.
• Konvensi mengenai Hak Politik Wanita 1979, melalui UU No.
68 Tahun 1958.
• Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
Terhadap wanita, melalui UU No. 7 Tahun 1984.
• Konvensi Perlindungan Hak-Hak Anak, melalui Keppres No.
36 Tahun 1990.
• Konvensi tentang Penghapusan Bentuk Diskriminasi Ras
Tahun 1999, melalui UU No. 29 Tahun 1999.
PELAKSANAAN DAN PENEGAKKAN HAM
• Kenyataan menunjukkan bahwa masalah HAM di Indonesia selalu menjadi sorotan tajam dan bahan
perbincangan terus-menerus, baik karena konsep dasarnya yang bersumber dari UUD 1945 maupun
dalam realita praktisnya di lapangan ditengarai penuh dengan pelanggaran-pelanggaran. Sebab-sebab
pelanggaran HAM antara lain adanya arogansi kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki seorang
pejabat yang berkuasa, yang mengakibatkan sulit mengendalikan dirinya sendiri sehingga terjadi
pelanggaran terhadap hak-hak orang lain. Terutama dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini,
issue HAM di Indonesia bergerak dengan cepat dan dalam jumlah yang sangat mencolok. Gerak yang
cepat tersebut terutama karena memang telah terjadi begitu banyak pelanggaran HAM, mulai dari
yang sederhana sampai pada pelanggaran HAM berat (gross human right violation). Masalah HAM di
Indonesia yang paling “popular” salah satunya pada masa pemerintahan Orde Baru. Sebagian
kalangan menafsirkan, dengan adanya dasar hukum tersebut maka masyarakat Indonesia berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hukum (UUD 1945 Amandemen ke-2 pasal 28-D ayat 1). Memang jika ditilik dari defenisi
HAM maka di Indonesia tercatat banyak sekali kasus yang terjadi khususnya di bidang HAM. Pada
masa menjelang peralihan pemerintahan dari masa Orde Baru ke masa Reformasi banyak sekali
kejadian menyangkut pelanggaran HAM ini. Peristiwa 1998 yang berujung penguduran diri Presiden
Soeharto pada waktu itu sebetulnya adalah puncak dari segela peristiwa yang terjadi sebelumnya.
UPAYA PEMERINTAHAN DALAM
MENEGAKKAN HAM
• Upaya penegakkan HAM akan berhasil jika putusan peradilan tidak memihak dan
merdeka dalam memperjuangkan penegakan HaM di Indonesia. Dibandingkan dengan
masa sebelumnya, pada masa reformasi, perkembangan HAM di Indonesia memiliki
landasan operasional yang lebih jelas.
• Penegakan HAM secara yuridis formal ini diperkuat dengan dikeluarkannya UU No. 39
Tahun 1999 tentang pelaksanaan HAM di Indonesia serta UU No. 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan HAM. Tap MPR No. XVII/MPR/1998 memuat Piagam Hak Asasi
Manusia yang mencakup hak untuk hidup, hak untuk berkeluarga
• dan melanjutkan keturunan, hak untuk mengembangkan diri, hak atas keadilan, hak
kemerdekaan, hak atas kebebasan informasi, hak atas keamanan, hak atas
kesejahteraan, serta hak atas perlindungan dan pemajuan oleh pemerintah. Meskipun
dari sisi perundang-undangan sudah menunjukan kemajuan yang positif, namun
penegakan HAM dan dan keadilan masih jauh dari harapan.
CONTOH KASUS PELANGGARAN HAM
• Pembantaiaan Rawagede
Pembantaian Rawagede merupakan pelanggaran HAM yang terjadi penembakan dan pembunuhan
penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat) oleh
tentara Belanda tanggal 9 Desember 1945 bersamaan dengan Agresi Militer Belanda I. Akibatnya
puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas.
Tanggal 14 September 2011, Pengadilan Den Haaq menyatakan pemerintah Belanda bersalah dan harus
bertanggung jawab dengan membayar ganti rugi (kompensasi) kepada keluarga korban pembantaian
Rawagede.
• Kasus Pembunuhan Munir
Munir Said Thalib merupakan aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir
lahir di Malang pada 8 Desember 1965. ia meninggal pada 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda
Indonesia ketika Munir sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Spekulasi mulai
bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa Munir meninggal di dalam pesawat karena
serangan jantung, dibunuh, bahkan diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal
karena diracun menggunakan Arsenikum di makanan atau minumannya saat ia merada di dalam
pesawat. Kasus ini sampai sekarang masih belum ada titik temu, bahkan kasus ini telah diajukan ke
Amnesty Internasional dan tengah diproses. kemudian pada tahun 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto
selaku Pilot pesawat yang ditumpangi munir dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena terbukti bahwa ia
merupakan tersangka dari kasus pembunuhan Munir, karena dengan sengaja Pollycarpus menaruh
Arsenik di makanan Munir sehingga ia meninggal di pesawat.
• Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah
Kasus Marsinah terjadi pada 3-4 Mei 1993. Seorang pekerja dan aktivitas
wanita PT Catur Putera Surya Porong, Jatim. Peristiwa ini berawal dari aksi
mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh PT CPS. Mereka menuntun
kepastian pada perusahaan yang telah melakukan PHK mereka tanpa alasan.
Setelah aksi demo tersebut, Marsinah malah ditemukan tewas 5 hari
kemudian. Ia tewas di kawasan hutan Wilangan, Nganjuk dalam kondisi
mengenaskan dan diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa
penculikan, penganiayaan dan pembunuhan. Penyelidikan masih belum
menemukan titik terang hingga sekarang.
• Penculikan Aktivis (1997/1998)
Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para aktivis pro-demokrasi,
sekitar 23 aktivis pro-demokrasi diculik. Kebanyakan aktivis yang diculik
disiksa dan menghilang, meskipun ada satu yang terbunuh. 9 aktivis
dilepaskan dan 13 aktivis lainnya masih belum diketahui keberadaannya
sampai kini. Banyak orang berpendapat bahwa mereka diculik dan disiksa
oleh para anggota militer.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
INDONESIA DALAM MENEGAKKAN HAM
•Penegakan Hukum di Indonesia belum dirasakan optimal oleh masyarakat. Hal itu
antara lain, ditunjukan oleh masih rendahnya kinerja lembaga peradilan. Penegakan
hukum sejumlah kasus pelanggaran HAM berat yang sudah selesai tahap
penyelidikannya sampai sekarang belum di tindak lanjuti tahap penyelidikannya.
•Masih ada peraturan perundang-undangan yang belum berwawasan gender dan
belum memberikan perlindungan HAM. Hal itu terjadi antara lain, karena adanya
aparat hukum, baik aparat pelaksana peraturan perundang-undangan, maupun aparat
penyusun peraturan perundang-undangan yang belum mempunyai pemahaman yang
cukup atas prinsip-prinsip perlindungan hak asasi manusia.
•Belum membaiknya kondisi kehidupan ekonomi bangsa sebagai dampak krisis
ekonomi yang terjadi telah menyebabkan sebagian besar rakyat tidak dapat
menikmati hak-hak dasarnya baik itu hak ekonominya seperti belum terpenuhinya hak
atas pekerjaan yang layak dan juga hak atas pendidikan.
•Adanya aksi terorisme yang ditujukan kepada sarana public yang mnyebabkan rasa
tidak aman bagi masyarakat.
UPAYA MASYARAKAT DALAM MENEGAKKAN
HAM
• Dalam usaha penegak HAM di sebuah negara, khususnya di Indonesia,
partisipasi pemerintah dan masyarakat sangatlah dibutuhkan. Pihak masyarakat
yang dapat dan berhak berpartisipasi dalam usaha perlindungan, penegakan,
dan pemajuan hak asasi manusia meliputi individu, kelompok, organisasi politik,
organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, ataupun lembaga
kemsyarakatan lainnya.
• Setiap individu juga berhak mengajukan usulan mengenai kebijakan yang
berkaitan dengan HAM kepada Komnas HAM atau lembaga lainnya
• Untuk mengatasi kendala tersebut, masyarakat dapat membantu dengan
melakukan penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan informasi mengenai
HAM, baik dilakukan secara sendiri-sendiri maupun bekerjasama dengan
Komnas HAM.
SIMPULAN
• Dimana pun suatu negara hukum tujuan pokoknya adalah melindungi
hak asasi manusia dan menciptakan kehidupan bagi warga yang
demokratis. Keberadaan suatu negara hukum menjadi prasyarat bagi
terselenggaranya hak asasi manusia dan kehidupan demokratis.
Dasar filosofi perlunya perlindungan hukum terhadap hak asasi
manusia adalah bahwa hak asasi manusia adalah hak dasar kodrati
setiap orang yang keberadaannya sejak berada dalam kandungan,
dan ada sebagai pemberian Tuhan, negara wajib melindunginya.
Perlindungan hak asasi manusia di Indonesia secara yuridis
didasarkan pada UUD Negara RI 1945.
SARAN
Pengawalan penegakan HAM kian berat. Bangsa indonesia belum bisa
menjamin HAM pada warganya. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk
mempelopori penegakan HAM di indonesia. Tentu saja itu tidak cukup hanya
pemerintah, namun partisipasi dan kerja sama antara warga negara masih
sangat dibutuhkan. Kita sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai
mahasiswa sudah semestinya membantu pemerintah untuk terus menegakkan
HAM di indonesia. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan
menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan
jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.
Penguasa negara harusnya bisa memproyeksikan dan menjadi nyata sebuah
tujuan negara yang terkandung dalam alinea IV UUD NRI 1945. Dengan tidak
bertindak sewenang-wenang. Rakyat juga harus membantu mewujudkannya
dengan mematuhi segala peraturan perundang-uandangan yang ada dalam
negara indonesia, serta membantu pemerintah dalam mewujudkan negara
aman, dan makmur.
TERIMA KASIH

You might also like