You are on page 1of 11

KELOMPOK 4

ERISLIN DWI RAMADHONIATI (212016141)


DONA SILVANA SYAHRI (212016142)
AYANG DWI CAHYANI (212016143)
Pengertian pernikahan
PENGERTIAN PERNIKAHAN PENGERTIAN PERNIKAHAN
(AIK 1,3,5) (FIQH MUNAKAHAT)
Menurut UU No. 1 tahun 1974 Menurut Istilah Hukum
pasal 1 sebagai berikut: Islam
perkawinan ialah ikatan lahir Perkawinan menurutb syara’
dan batin antara seorang pria yaitu akad yang ditetapkan
dengan seorang wanita syara’ untuk
sebagai suami isteri dengan memperbolehkan bersenang
tujuan membentuk keluarga –senang antara laki-laki
[rumah tangga] yang bahagia dengan perempuan dan
dan kekal berdasarkan menghalalkan bersenang-
ketuhanan yang maha esa senang perempuan dengan
laki-laki
HUKUM MELAKUKAN PERNIKAHAN (FIQH
MUNAKAHAT & AIK 1,3,5)

Wajib
Sunnat
Haram
Makruh
Mubah
TUJUAN PERKAWINAN
(AIK 1,3,5) (FIQH MUNAKAHAT)
 Untuk mengikuti sunnah rasul
 Sebagai mana sabda nabi saw yang  tujuan perkawinan menurut agama
artinya islam ialah untuk memenuhi
 Nikah itu sunnahku, barang siapa tidak petunjuk agama dalam rangka
mengikuti sunnahku, maka ia bukan dari mendirikan keluarga yang
golonganku harmonis, sejahtera, dan bahagia
 Untuk mungikuti kebutuhan biologis
secara sah
 Untuk menghindari praktek sex bebas
 Untuk memperoleh ketentraman hidup
 Untuk melanjutkan keturunan
 Untuk terpeliharanya hak dan kewajiban
PRINSIP-PRINSIP PERKAWINAN
(FIQH MUNAKAHAT)
 Memenuhi dan melaksanakan perintah agama
 Kerelaan dan persetujuan
 Perkawinan untuk selamanya
 Suami sebagai penanggung jawab umum dalam rumah
tangga
RUKUN PERKAWINAN
(FIQH MUNAKAHAT) (AIK 1,3,5)
 Adanya calon suami dan  Sighat ialah ijab dan
istri yang akan kabul
melakukan perkawinan  Wali mempelai
 Adanyan wali dari pihak perempuan
calon pengantin  Dua orang saksi
 Adanya dua orang saksi  Adanya calon suami
 Sighat akad nikah  Adanya calon isteri
 Mahar/ emas kawin
WALIMAH (AIK 1,3,5)
Menurut mahmud ; walimah itu adalah pemberitahuan
kepada masyarakat lantaran mendapat kegembiraan telah
melangsungkan perkawinan, dengan mengadakan acara
jamuan atau pesta perkawina.
Menghadiri undangan walimah
 Para ulama berpendapat bahwa menghadiri walimah itu
wajib hukumnya, tetapi dengan syarat:
 Pengundang ; islam, merdeka, baligh, dan berakal
 Undangan untuk umum, bukan khusus orang tertentu
 Belum didahului undangan lain
 Tidak ada kemungkaran menghadirinya
 Yang di undang tidak uzur
LARANGAN KAWIN (FIQH
MUNAKAHAT)
Secara garis besar, larangan kawin antara seorang pria
dan seorang wanita menurut syara’ dibagi 2, yaitu:
 Halangan abadi
 Halangan sementara
KEHIDUPAN KELUARGA ( AIK 1,3,5)
Kewajiban suami terhadap Kewajiban isteri terhadap
isteri suami
 Memberikan kebutuhan
pokok  Taat dan patuh kepada suami
 Bergaul dengan isteri secara  Isteri menjaga nama baik
baikn-baik suami
 Memberikan nafkah batin  Tidak memasukan seseorang
 Tidak boleh mebuka rahasia ke dalam rumah tanpa izin
isteri kepada orang lain suami
 Memperkuat kekeluargaan  Menghormati suami
 Memelihara keluarga dalam  Jangan meminta sesuatu
keimanan melebihi kesanggupan suami
 Suami wajib atas isteri-  Amanat tehadap harta dan
isterinya ikhlas memelihara anak
MASALAH POLIGAMI
 poligami itu artinya Hikmah dilarang
beristri banyak. Secara menikah lebih dari
terminologi, poligami yaitu empat
“seorang laki laki  Batas kemampuan
mempunyai lebih dari sati beristeri bagi manusia
isteri. Atau seorang laki biasa adalah empat istreri
laki beristeri lebih dari  Karena melampaui batas
seorang, tetapi dibatasi kemampuan
paling banyak empat orang
 Manusia biasa pada
umumnya didominasi oleh
nafsu syahwatnya
SEBAB-SEBAB PUTUSNYA
PERNIKAHAN
(AIK 1,3,5) (FIQH MUNAKAHAT)
 Kematian  Talak
 Nusyus  Perceraian
 Syiqaq  Sebab-sebab yang lain:
 Talak * syiqoq
* sebab pembatalan

You might also like