You are on page 1of 54

FISIKA FISIK II

Anggota Kelompok I :
1. Ade Citra Nursakti 9. Fadilah Ayu Lestari
10. Faradilla Cahyani
2. Ade Israwati 11. Hendra Febriansyah
3. Ahmad waliudin 12. Ismar Wulan
13. La Lio
4. Aisyah Hambali
14. Muh. Hidayat Haofu
5. Astrid Amaliah 15. Devita Suba Mairi
6. Aswan Sudiman 16. Israwati

7. Ari Putra Utama JURUSAN FARMASI


8. Eka Mustika FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
Beberapa topik tegangan permukaan
Fenomena permukaan sangat mempengaruhi :
 Penetrasi melalui membran biologis
 Dalam pembuatan bahan pangan dengan sistem dispersi
(suspensi, emulsi, koloid) dan stabilisasinya
 Kimia Fisik Pangan
 Enkapsulasi
Sifat Cairan
Vol. Tetap Bentuk
Mengikuti
Tempatnya Memiliki
Fluiditas Difusi
Agak Cepat
Kerapatan
Agak Besar kompresibilitas
kecil Energi Geraknya
Translasi, Rotasi,
Vibrasi

Memiliki Gaya Tarik-


menarik Antar
Memiliki Tegangan
Molekulnya
Permukaan
Fenomena Tegangan Permukaan
Nyamuk di atas permukaan air
Silet dan jarum terapung di atas permukaan air
Deterjen membasahi pakaian
Alkohol dan antiseptik membasahi permukaan
luka
Butir-butir tanah yang basah saling menempel
Tetesan air berbentuk bulat
Tegangan Permukaan
Gaya tarik molekul sejenis (kohesif)
Gaya tarik antar molekul berlainan jenis
(adhesif) di permukaan  Tegangan
Permukaan
Fenomena Permukaan

Molekul-molekul di permukaan
mengalami gaya tarik antar mole-
kular di sekitarnya baik dengan
sesama molekul (kohesif) mau-
pun dengan molekul-molekul lain
di atasnya (adhesif)

Molekul-molekul di bagian bawah


mengalami gaya tarik dengan
kekuatan yang sama ke segala arah
oleh sesama molekul
Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan (ɣ) dapat di-gambarkan
seperti seseorang yang mengangkat beban dari
samping lembah menggunakan tali dengan
menariknya secara horisontal.

Sehingga didefinisikan sebagai :


Gaya per satuan panjang yang be-kerja sejajar
dengan permukaan untuk mengimbangi gaya
kohesi dari molekul dalam cairan terhadap F
mole-kul di permukaan cairan.  = L

F
Fenomena Tegangan Permukaan

r r
2r

2 r  cos  = W
2  cos 
h
gr
Pengukuran Tegangan
Permukaan
1. Metoda Kapiler
Prinsip : bila sebatang pipa kapiler dimasukkan ke dalam zat cair, maka
permukaan cairan dalam pipa kapiler dapat mengalami kenaikan
atau penurunan.

Bila cairan membasahi bejana => cairan naik


Bila tidak membasahi bejana => cairan turun

Kapilaritas : proses naik turunnya cairan dalam pipa kapiler.


Akibat tegangan permukaan (permukaan cairan yg menyentuh
dinding sepanjang keliling pipa)
2. Metode Wihelmy
Prinsip : berdasarkan gaya yang diperlukan untuk menarik
pelat tipis dari permukaan cairan.
Alat berupa lempeng tipis dari kaca, platina atau mika
dilengkapi neraca.
Pelat digantungkan pada salah satu lengan neraca dan
dimasukkan ke dalam cairan. Besarnya gaya tarik pada
neraca yang digunakan untuk melepas pelat
daripermukaan cairan dicatat.

Saat pelat terlepas => F = W + 2 l γ

Tegangan permukaan : γ = F – W
2l
Sudut kontak ~ 0, pengaruh ujung lempeng
diabaikan.
Aplikasi tegangan permukaan
1. formulasi sediaan serbuk yang hidrofob
2. menentukan jenis surfaktan untuk membuat emulsi
3. meningkatkan stabilitas suspensi dan emulsi
4. mengatasi sediaan obat yang berbusa
5. adsorbsi obat pada saluran pencernaan
6. mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu
padat pada sediaan obat
7. penetrasi molekul melalui membrane biologis
8. pembentukan dan kestabilan emulsi dan dispersi
partikel tidak larut dalam media cair.
Adsorbsi
Penyerapan zat pada permukaan zat lain.

fase terserap (adsorbat),


sedangkan
zat yang menyerap disebut adsorben
Pembagian Absorbsi

FISIK KIMIA

Aspek farmasi
Terjadi karena gaya yang penting dari
Van der Walls
adsorbsi pada Terjadi ketika
dimana ketika gaya
tarik molekul
permukaan terbentuknya
antara larutan dan cairan adalah ikatan kimia antara
permukaan media aktivitas substansi terlarut
lebih besar antibakteri yang dalam larutan
daripada gaya tarik zat aktif dengan molekul
substansi terlarut dalam media
permukaan
dan larutan tertentu.
Isoterm Adsorpsi
Isoterm adsorpsi adalah adsorpsi yang
menggambarkan hubungan antara zat yang
teradsorpsi oleh adsorben dengan tekanan atau
konsentrasi pada keadaan kesetimbangan dan
temperatur konstan. Persamaan yang sering
digunakan untuk menggambarkan data percobaan
isoterm telah dikembangkan oleh 1) Freundlich, 2)
Langmuir, dan 3) Brunauer, Emmett, dan Teller
(Isoterm BET).
Adsorpsi
pada antarmuka cairan
Energi bebas permukaan didefinisikan sebagai kerja
yang harus dilakukan untuk memperbesar permukaan
dengan satu-satuan luas.

Adsorpsi bahan pada antarmuk cairan


hanya terjadi pada fase cair. Molekul dan ion-ion
tertentu apabila terdispersi akan bergerak sesuai
dengan keinginannya sendiri keantarmuka.
Adsorpsi
pada antarmuka padatan
Adsipsi bahan pada antarmuka padatan terjadi
dari fase cair atau fase gas yang berdekatan. adsorpsi
jenis ini bisa dipandang sebagai suatu usaha untuk
mengurangi energi bebas permukaan dari zat padat
tersebut.
Sifat sifat listrik dari antarmuka

Lapisan Listrik
Ganda

Potensial Nemat
dan Zeta

Pengaruh
Elektrolit
Viskosita
s
MANA YANG LEBIH CEPAT JATUH
KELERENG YANG DIJATUHKAN DI AIR
ATAU OLI?
Ukuran kekentalan zat cair atau gesekan
dalam zat cair disebut viskositas.
Gaya gesek dalam zat cair tergantung pada
koefisien viskositas, kecepatan relatif benda
terhadap zat cair, serta ukuran dan bentuk
geometris benda. Untuk benda yang
berbentuk bola dengan jari-jari r, gaya gesek
zat cair dirumuskan:

HUKUM
STOKES
Kecepatan
Terminal
Jika sebuah benda yang dijatuhkan ke dalam
sebuah fluida kental, kecepatannya makin
membesar sampai mencapai kecepatan maksimum
yang tetap. Kecepatan ini di namakan kecepatan
terminal
Pada gambar bekerja gaya, dan
kecepatan terminal dicapai apabila
:
W–F–F =0
Untuk bendasberbentuk bola,
kecepatan terminal dirumuskan
sebagai
FLUIDA
BERGERAK

Pada gambar bekerja gaya, dan


kecepatan terminal dicapai apabila
:
W – F – Fs = 0
Karakteristik Aliran
Laminer ~ V rendah
Turbulen ~ V tinggi
Karakteristik Aliran
HYDRODINAMIK
Syarat fluida ideal (Bernoulli) :
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam
(cairan tidak viskous)
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak
berubah) dalam hal kecepatan, arah maupun
besarnya (selalu konstan)
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu melalui
lintasan tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan (incompressible)
dan mengalir sejumlah cairan yang sama
besarnya (kontinuitas)
Kenapa kapal terbang yang berat
bisa terbang di udara ?

Ada gaya angkat dari fluida

Kenapa perahu layar


bisa mudah berbelok ?
Persamaan Bernoulli
Kecepatan rendah  tekanan tinggi
Kecepatan tinggi  tekanan rendah

kenapa Selembar kain tipis


ditiup dari bagian atasnya,
ternyata kain tersebut naik ke
atas?
Persamaan Bernoulli
Persamaan Kontinuitas Fluida Dinamis

Persamaan
kontinuitas atau
A1 v1  A2 v2
kekekalan massa:
hasil kali A2 v2
penampang (A) dan
kecepatan fluida (v) v1
sepanjang v 2t

pembuluh garis A1
v 1t
arus selalu bersifat
konstan

Gambar: Unsur fluida menga-


lami kelestarian massa.
Ini berarti, ketika fluida melewati daerah yang
lebar, kecepatannya akan berkurang dan
sebaliknya jika melewati daerah yang sempit,
kecepatannya bertambah.

A3 v3
A1 A2 A4
v2
v4
v1

x1 x2 x3 x1 x2 x3

Gambar: Fluida yang Gambar: Berdasarkan persamaan


melewati saluran dengan luas kontinuitas,perbandingan
penampang yang berbeda- menampang A1>A4>A2>A3 akan
beda. Misalkan A1 > A4 > A2 menyebabkan hubungan
> A3. Perbandingan kecepatan aliran v1 < v4 < v2 <
kecepatannya dapat dilihat v3 .
pada gambar 7.
Asas Bernoulli dan Akibat-akibatnya.

A’2
Asas Bernoulli: A2

Perubahan tekanan dalam A’1 F2


v2

fluida mengalir A
dipengaruhi oleh
1
v1
x2

perubahan kecepatan F 1

alirannya dan ketinggian x1

tempat melalui persamaan h1 h2

p  12  v 2   g hkonstan
Asas Bernoulli dapat ditafsirkan sebagai asas
kelestarian energi dalam fluida. Kenapa dikatakan
demikian ? Tentu saja karena suku 1/2v2 menyatakan
energi kinetik fluida persatuan volume dan suku gh
menyatakan energi potensial fluida persatuan volume.
Dengan memakai sudut pandang ini, tekanan p dapat pula
dipandang sebagai energi persatuan volume.

• Akibat Asas Bernoulli:

1. Fluida Statis: Saat v = 0, persamaan Bernoulli


kembali pada persamaan fluida statis
2. Daya angkat pesawat:

Jika h1 = h2 (ketinggian fluida


tetap), maka
p   v konstan
1
2
2

kecepatan fluida yang


makin besar akan diimbangi F
p1
dengan turunnya tekanan v1

fluida, dan sebaliknya .


Prinsip inilah yang yang v2
p2
digunakan untuk
menghasilkan daya angkat
pesawat : “ Perbedaan Gambar: Dengan mengatur kecepatan
kecepatan aliran udara udara pada sisi bawah sayap (v2) lebih
pada sisi atas dan sisi lambat dari kecepatan udara sisi
bawah sayap pesawat, akan atasnya (v1), akan timbul resultan gaya
menghasilkan gaya angkat F yang timbul akibat perbedaan tekanan
pesawat “ udara pada kedua sisi tersebut
Teorema Torricelli
Teori Torricelli menyatakan bahwa
kecepatan aliran zat cair pada lubang
sama dengan kecepatan benda yang
jatuh bebas dari ketinggian yang sama.

V= kecepatan aliran fluida pada lubang (m/s)


g = percepatan gravitasi (m/s2 )
h = tinggi fluida dari permukaan ( m )
Teorema Torricelli
Venturimeter Dengan Manometer
Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju
aliran zat cair dalam pipa. Untuk venturimeter yang dilengkapi
manometer, besarnya kecepatan aliran zat cair pada pipa besar
(v1) dirumuskan:
•Venturimeter tanpa manometer

Untuk venturimeter yang tanpa dilengkapi manometer,


pada prinsipnya sama, tabung manometer diganti dengan
pipa pengukur beda tekanan seperti pada Gambar
Pipa Pitot
Tabut pitot digunakan untuk mengukur laju aliran gas.
Alat
penyemprot

Cara kerja :
Apabila pengisap ditekan, udara keluar dengan cepat melalui lubang
sempit pada ujung pompa. Berdasarkan Hukum Bernoulli, pada
tempat yang kecepatannya besar, tekanannya akan mengecil.
Akibatnya, tekanan udara pada bagian atas penampung lebih kecil
daripada tekanan udara pada permukaan cairan dalam
penampung. Karena perbedaan tekanan ini cairan akan bergerak
naik dan tersembur keluar dalam bentuk kabut bersama semburan
udara pada ujung pompa.
Contoh
Air dipompa dengan kecepatan 0,5 m/s melalui pipa
berdiameter 4 cm di lantai dasar dengan tekanan 3
atm. Berapakah kecepatan dan tekanan air di dalam
pipa berdiameter 2,6 cm di lantai atas yang tingginya 5
m?
Aliran Viskos
Kenapa aliran sungai terdapat
perbedaan kecepatan aliran
pada titik tengah dengan pinggir
sungai ? Fluida ideal
Adanya gaya gesek antara fluida
dan dinding

Fluida real
Viskositas
P1 P2
L

V  r ( P1 - P2 )
4

t 8h L
Debit alir ( volum per detik)
Viskositas pada pembuluh darah
V r ( P1 - P2 )
4 h = Viskousitas = 10-3 Pa (air)


= 3 – 4 .10-3 Pa (darah)

t 8hL r = jari-jari pembuluh, L = Panjang


P = Tekanan, V = Volume, t = Waktu

Debit aliran fluida dipengaruhi oleh tahanan yang tergantung pd:


• Panjang pembuluh
• Diameter pembuluh
• Viskous / kekentalan zat cair (pada darah normal kekentalan
3.5 kali air)
• Tekanan

Mengapa aliran darah penderita anemia sangat cepat ??


Contoh
Oli mesin dengan viskositas 0,2 N.s/m2 dilewatkan pada
sebuah pipa berdiameter 1,8 mm dengan panjang 5,5 cm.
Hitunglah beda tekanan yang diperlukan untuk menjaga
agar laju alirannya 5,6 mL/menit !
Latihan
Seorang menyelam sampai kedalaman 4 m (1 meter
sebelum sampai dasar kolam) jika massa jenis air
1000 kg/m3 dan g=10 m/s2, berapakah
a.Tekanan hidrostatik yang dialami orang
b.Tekanan hidrostatik dasar kolam
Jawab:
Dik: ho = 4 m,
a.Porang = .g.h
hdasar = 5 m, =103 = 1000.10.4
kg/m3, g=10 m/s2 = 4.104 Pa
a.Pdasar = .g.h
= 1000.10.5
Dit: Porang , Pdasar
= 4.105 Pa
Latihan
Barometer menunjukan angka 76 cm Hg. Panjang x
= 6 cm dan penampang pipa = 2 cm2. Tekanan
udara dalam pipa (P) adalah... .
Dik:
Po = 76 cmHg, x = 6 cm A x

= 2 cm2.

Dit: P

Jawab: P = 76 + 6
P = 82 cmHg
P = Po + Praksa
Latihan
Sebuah alat hidrolik memiliki Silinder besar dan
kecil berbanding kecil 30 : 1. Jika berat mobil yang
diangkat 20.000 N, maka dorongan pada penghisap
silinder kecil adalah...

Dik: Ab : Ak = 30 : 1. Jawab
wb = 20.000 N,
wb : Ab = wk : Ak
wb : wk = Ab : Ak
Dit: Fk
2.104 : wk = 30 :1
wk = 2.104 : 30
wk = 2.104 : 30
wk = 666,67 N
Latihan
Air mengalir pada pipa mendatar dengan
diameter pada masing-masing ujungnya 6 cm
dan 2 cm, jika pada penampang besar
kecepatan air 2 m/s, tentukan :
a. Kecepatan aliran pada penampang kecil
b. volume fluida yang keluar setelah 3 sekon!

Jawab
Latihan
Diketahui :
A1 = 1/4πd2 =1/4 3.14 62
= 28,26 cm2 = 28,26 10-4 m2
v1 = 2m/s
di tanya : v2 = ?
V = ? Pada t = 3 s
Di jawab :
A1 v1 = A2 v2

3
v = A v ; v2  .2  6 m / s
1
2
A 2
1
1

Q = 28,26 10-4 m2 2 m/s = 56,52 10-4 m3/s


Q= V/t : sehingga
V = Q t = 56,52 10-4 m3/s . 3s = 169,56 10-4 m3
TERIMA KASIH

You might also like