You are on page 1of 20

Penyakit Infeksi Saluran Kemih Bagian Bawah

D1
Adityo Putra Belindo Wandray – 102009248
Royke Fabian Novan – 102011120
Farella Kartika Huzna – 102011408
Siti Mariam Narastitian Pambudi – 102012153
Leni Putu Gantiasih – 102012276
Oktarita Gracia Nenobais – 102013126
Vitalis Diego Nelciano Wungubelen – 102013267
Brigita Dwi Cahyaningtyas - 102013271
Abdul Rahman Bin Mohd Yusof Zaki - 102013535
Skenario 7
 Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang
dibawa ibunya ke klinik dengan keluhan kencing
berwarna merah. Keluhan disertai nyeri perut dan rasa
panas saat berkemih. Ibunya mengatakan bahwa anak
sering menahan buang air kecil saat di sekolah karena
takut meminta izin. Pada pemeriksaan fisik didapati
normal kecuali nyeri tekan pada daerah suprapubik.
 Identifikasi istilah yang tidak diketahui
Tidak ada

 Rumusan Masalah
Anak perempuan mengeluh kencing berwarna merah
disertai nyeri perut dan rasa panas saat berkemih.
Mind Map
Anamnesis
Pemeriksaan
Komplikasi • Fisik
• Penunjang

Diagnosis
Epidemiologi • WD
• DD

Rumusan
Masalah
Gejala
Pencegahan Klinis

Prognosis Etiologi

Terapi Patofisiologi
Anamnesis
Alloanamnesis
 Identitas pasien
 Keluhan Utama
 Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
 Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
 Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)
 Riwayat sosial
 Riwayat pemakaian obat
Pemeriksaan Fisik
 TTV
 Inspeksi
untuk mencari tanda-tanda adanya peradangan
ataupun infeksi lokal pada daerah genital
 Palpasi
Nyeri suprapubik (+)
Bimanual, Balotemen
 Perkusi
Perkusi pada CVA
Pemeriksaan Penunjang
1. Urinalisis
 Leukosuria / piuria
 Hematuria
2. Bakteriologis
 Mikroskopis
 Biakan bakteri
3. Kultur urin
4. Hitung koloni
Pemeriksaan Penunjang
 Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase
lekosit) dan nitrit (tes Griess untuk pengurangan
nitrat). Tes esterase lekosit positif: pasien mengalami
piuria. Tes pengurangan nitrat, Griess positif 
terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin normal
menjadi nitrit.
 Urogram intravena (IVU)
 Pielografi (IVP)
 Ultrasonografi (USG)
Working Diagnosis
Hemoragik sistitis akut
Differensial Diagnosis
 Glomerulonefritis akut
 IgA nefropati
 Pielonefritis
 Kanker vesica urinaria
Gejala Klinis
 Gejala: sering timbulnya dorongan untuk berkemih
 Rasa terbakar dan perih pada saat berkemih
 Seringnya berkemih, namun urinnya dalam jumlah
sedikit (oliguria)
 Adanya sel darah merah pada urin (hematuria)
 Urin berwarna gelap dan keruh, serta adanya bau yang
menyengat dari urin
 Ketidaknyamanan pada daerah pelvis renalis
 Rasa sakit pada daerah di atas pubis
 Perasaan tertekan pada perut bagian bawah
 Demam
Etiologi
 Biasanya disebabkan Escherichia coli dan merupakan
dari infeksi yang didapat di rumah sakit (nosokomial)
sering disebabkan oleh Enterobacter atau Klebsiella.
 Sistitis suatu ISK bagian bawah yang sering terjadi
pada wanita karena uretra yang pendek (dibandingkan
dengan pria), umumnya disebabkan oleh Escherichia
coli
Epidemiologi
 ISK pada perempuan sangat umum, sekitar 25-40 %
wanita di Amerika Serikat berusia 20-40 tahun
memiliki UTI. Cystitis terjadi pada 0,3-1,3 % dari
kehamilan, namun tampaknya tidak terkait dengan
bakteriuria asimptomatik.
 UTI telah diteliti dengan baik di Swedia dan bagian
lain Eropa. Penelitian-penelitian telah menunjukkan
bahwa 1 dari 5 wanita dewasa mengalami UTI di
beberapa titik,yang menyatakan bahwa itu adalah
masalah di seluruh dunia sangat umum.
Patofisiologi
Tatalaksana
Nama Obat Penggunaan Kegunaan
Trimetoprim- 7-10 hari E.coli
sulfametoksazol
Nitrofurantion 5-7 mg/kg/24 hari dalam Klebsiella-Enterobacter
dosis yang terbagi 3-4
Amoksisilin 50mg/kg/24 jam, efektif
pada pengobatan
permulaan.

Pencegahan kekambuhan:
Menggunakan kombinasi sulfametoksazol-tripetroprim atau nitrofurantoin
dengan dosis 1/3 dosis terapeutik 1 x sehari.
Komplikasi
 Bakteremia dan syok septik,
 Abses ginjal,
 Perinefrik,
 Metastasis,
 Kerusakan ginjal dan gagal ginjal akut/kronis akibat
ascending infection
Prognosis
 ISK bagian bawah biasanya tidak berbahaya dan
mudah diobati
Pencegahan
 Menjaga daerah kebersihan daerah genital.
 Meningkatkan asupan cairan sehingga memungkinkan
akan sering buang air kecil untuk menyiram bakteri
dari kandung kemih.
 Tidak menahan saat hendak buang air kecil.
Pencegahan
 Cauterization pada lapisan kandung kemih melalui
sistoscopy memberikan bantuan jangka panjang
(kadang-kadang beberapa tahun) dari kondisi ini.
 Hindari minum teh dan kopi karena dapat mengiritasi
saluran kemih dan uretra.
 Ganti baju bersih segera setelah olahraga / berenang.
Sehingga bakteri yang menempel di baju tersebut
tidak merayap kearah vagina.
 Kenakan pakaian dalam yang menyerap air dan
memudahkan sirkulasi udara yaitu berbahan sutra
dana katun
Kesimpulan
 Sistitis suatu ISK bagian bawah yang sering terjadi
pada wanita karena uretra yang pendek (dibandingkan
dengan pria), umumnya disebabkan oleh Escherichia
coli. Gejala-gejalanya adalah nyeri dan rasa terbakar
sewaktu berkemih, dan sering berkemih serta rasa
dorongan berkemih. Pembiakan urin dilakukan
sebelum terapi obat antibiotik dimulai. Pada pria, ISK
bagian bawah umumnya merupakan prostatitis dengan
gejala-gejala yang hampir serupa dengan sistitis.

You might also like