Professional Documents
Culture Documents
1
Zat-zat yang mudah menguap terlalu banyak
- Nyala api panjang, hal ini kurang baik karena oksigen tdk dapat
bercampur dgn sempurna, sehingga dpt mengakibatkan
terbentuknya gas CO
- Mudah terbentuk asap hitam
2
Komponen-komponen utama yg terkandung dalam bahan bakar
A. Karbon (C)
- minyak berat ± 83,03%
- batu bara - 16 – 24%
B. Hidrogen (H2)
- minyak berat - 11 – 13%
- batu bara -- 2 – 4%
C. Oksigen (O2)
- minyak berat - 0,36 – 0,7%
- batu bara - 10 – 20%
pada bahan bakar batu bara, bila terlalu lama ditimbun, gas
oksigen akan keluar dari batu bara tsb. Hal ini penting utk
mengetahui kualitas batu bara.
3
D. Nitrogen (N2)
- minyak berat 0,03 – 0,3%
- batu bara -- 0,8 – 1,9%
Nitrogen berubah menjadi gas NOx setelah pembakaran, gas
ini menyebabkan polusi
E. Sulfur (S)
- minyak berat -- 0,1 – 3,0%
- batu bara --- 0,1 – 3,5%
Sulfur/belerang berubah menjadu gas asam sulfit (Sox)
setelah pembakaran, gas ini menyebabkan polusi
F. Abu
- minyak berat -- < 0,05%
- batu bara ---- 16 – 24%
4
TEMPERATUR API (LIGHTING TEMPERATURE)
Adalah temperatur ketika bahan bakar mendapat panas dan
terbakar sendiri tanpa bantuan nyala api. Titik api (lighting point)
ditentukan oleh keseimbangan yg terjadi antara nilai pembakaran
yg dihasilkan oleh bahan bakar dgn nilai pembakaran yg
dikeluarkan ke atmosfir. Tabel 2.1.
5
ADA 2 JENIS NILAI PEMBAKARAN :
Nilai pembakaran atas dan bawah berbeda sesuai dgn jumlah kandungan
Hidrogen dan kandungan Air yg terdapat dalam bahan bakar.
6
Contoh :
Batu bara bukit asam dengan komposisi 63,5% C, 5,8% H, 15,2% S,
1% N, 9% air dan 5% abu.
7
PERHITUNGAN PEMBAKARAN
Dasar-dasar
(a) Kapasitas gas berbeda-beda menurut temperatur dan tekanan
pada kondisi normal (suhu gas 0 C atau suhu gas absolut 273 K
dan tekanan absolut 1 atm atau 1,33 kg/cm2) dan volume gas 1
Nm3
(b) Volume gas 1 k mol adalah 22,4 Nm3 pd kondisi normal
(c) Udara normal ialah kering (dry base) dan komponennya adalah
21% oksigen (O2) dan 79% Nitrogen (N2)
(d) Nilai partikel atom adalah :
Oksigen (O2) = 32 Hidrogen (H2) = 2
Sulfur (S) = 32 Nitrogen (N2) = 28
Karbon (C) = 12
8
REAKSI PEMBAKARAN
adalah panas dilepaskan oleh partikel-partikel karbon, hidrogen,
oksigen dan unsur-unsur ini berekasi dengan oksigen dalam udara
dan terjadi reaksi oksidasi pada saat mengeluarkan panas dan
cahaya.
Pembakaran adalah reaksi kimia (persenyawaan) antara unsur-
unsur bahan bakar dengan oksigen disertai pelepasan panas
dengan suhu tinggi
Reaksinya :
(1) Pembakaran tidak sempurna C (karbon)
C + ½ O2 -- CO + 29400 kkal/kmol
(2) Pembakaran sempurna CO (karbon monoksida)
CO + ½ O2 -- CO2 + 67600 kkal/kmol
(3) Pembakaran sempurna
C + O2 -- CO2 + 97000 kkal/kmol
9
(4) Pembakaran sempurna Hidrogen (H2)
H2 + ½ O2 -- H2O (gas) + 57600 kkal/kmol
(5) Pembakaran sempurna Sulfur (S, belerang)
S + O2 -- SO2 + 80000 kkal/kmol
10
JUMLAH UDARA TEORITIS
11
PERHITUNGAN JUMLAH UDARA TEORITIS MENURUT REAKSI
PEMBAKARAN ADALAH SBB :
12
3. Jumlah oksigen dari 1 kmol sulfur (berat 32 kg) adalah 1 kmol
(vol 22,4 Nm3), sehingga jumlah udara yg dibutuhkan utk
pembakaran 1 kg sulfur adalah : S + O2 - SO2
13
Contoh :
Analisa unsur
C H S O N W
84,5 12,8 1,0 0,8 0,1 0,8
14
Jumlah udara sebenarnya dan kelebihan udara
Kebutuhan jumlah udara sebenarnya (A) lebih besar jika
dibandingkan jumlah udara teoritis (Ao)
16
Komponen2 gas hasil pembakaran akan berubah-ubah menurut :
- Komponen bahan bakar
- Metode pembakaran
- Perbandingan udara
17
Vdo = 8,89 C + 21,1 (H – O/8) + 3,33 S + 0,8 N, Nm3/kg
19
MAKSIMUM CO2 (CO2 MAX)
Adalah % volume gas CO2 di dalam gas pembakaran kering ketika
bahan bakar terbakar sempurna oleh sejumlah udara pembakaran
teoritis.
21
PERHITUNGAN PEMBAKARAN BAHAN BAKAR GAS
Bahan bakar gas terdiri dari kombinasi antara karbon (C) dan
hidrogen (H2), misal gas propana, gas metana
Perhitungannya hampir sama dgn bahan bakar cair dan padat
22
Berat 1 k mol LPG adalah 44 kg, vol 1 kg = 22,4/44 kg = 0,509 Nm3
23
Oksigen yg terdapat dalam bahan bakar gas meliputi O2 yg
dikonsumsi utk pembakaran, sehingga dapat diabaikan ketika
melakukan perbandingan jumlah udara teoritis
1
Ao = x (2CH4 + 3,5 C2H4 + 5 C3H8 + 6,5 (C4H10), Nm3
0,21
24
CONTOH
Data mengenai ketel uap (sebatang tube)
Diameter luas tube 9 cm, diameter dalam 5 cm
Panjang tube 300 cm, pada sisi api terdekat jelaga setebal 1,5
mm dan pada sisi air terjadi kerak 1 mm
Dimana :
K1 = 0,42 (Kcal/jam 0C) (pada jelaga)
K2 = 225 (Kcal/jam 0C) (pada dinding pipa)
K3 = 8,0 (Kcal/jam 0C) (pada kerak ketel uap)
h1 = 90 (Kcal/jam 0C) (pada api ke dinding)
h2 = 80 (Kcal/jam 0C) (pada dinding ke air)
25
Penyelesaian : Q = K0 . A (Tg - Ta)
K0 = 36,5
Luas pipa = A = n . d . k
= 3,14 . 0,5 . 3
= 0,471
1 1 t 1 1 1 0,02 1
2
K0 h1 h2 h2 K 0 90 225 80
K0 = 42,2
Q loss = Q2 - Q1
= 141.121 - 12.206 kcal/jam
= 1.906,1 kcal/jam
27
Bila bahan bakar yang digunakan minyak solar
NPb = 10.000 kcal/jam, dengan harga per Kg = Rp. 560
Diperhitungkan jumlah pipa = 200 batang
Maka kerugian akibat ada jelaga dan kerak selama 1 bulan, adalah :
28