You are on page 1of 22

Diare pada anak

DEFINISI DIARE

Buang air besar dengan peningkatan


frekuensi tiga kali atau lebih dalam 24 jam
dengan konsistensi lembek atau bahkan
dapat berupa air saja, dengan atau tanpa
darah dan lendir ,dan dapat disertai gejala
lain seperti mual, muntah, demam, atau
nyeri perut

Neonatus - frekuensi buang air besar > 4


kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih
dari 1 bulan dan anak - frekuensinya > 3 kali
KLASIFIKASI

• Diare cair akut


Secara • Diare akut berdarah
klinis • Diare persisten
• Diare dengan malnutrisi berat

Menurut • Diare akut


waktu • Diare kronik
DIARE AKUT

American Academy of Pediatrics (AAP) mendefinisikan


diare akut dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan
atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa
gejala dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit
perut yang berlangsung selama 3 – 7 hari
EPIDEMIOLOGI

Diare merupakan penyebab kematian bayi dan balita di


Indonesia

Berdasarkan hasil survey morbiditas dari diare yang


dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI, angka
morbiditas diare meningkat dari tahun 1996 hingga
tahun 2006 lalu kemudian menurun pada tahun 2010
Infeksi
parenteral

Faktor Faktor
psikologis malabsorbsi
Etiologi

Faktor
Faktor
infeksi
makanan
enteral
PATOFISIOLOGI

Gangguan Gangguan
motilitas usus osmotik

Gangguan sekresi
Demam

Nyeri Muntah
perut

Manifestasi
klinis

Nafsu
Perut
makan
kembung
turun

Rewel,
gelisah
Gejala klinik Rotavirus Shigella Salmonella E .coli entero E . coli entero cholera
sigenik invasif

Mual muntah Sering Jarang Sering + - Sering

Panas + ++ ++ - ++ -
Nyeri perut Tenesmus Tenesmus Tenesmus Kadang” Tenesmus Kolik
kolik kolik kolik

Gejala lain Sering distensi Pusing ,dapat Hipotensi Pusing


abdomen ada kejang bakterimia
toksemia
sistemik

Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak

frekuensi 5-10 kali >10kali Sering Sering Sering Terus-


menerus

Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair

Darah - Sering Kadang - + -

Bau - - Busuk Tdk spesifik - Amis

Warna Kuning hijau Merah hijau Hijau Tdk berwarna Merah – hijau Seperti cucian
beras

Leukosit - + + - - -

Sifat lain anoreksia Kejang Sepsis Meteorismus Infeksi -


sistemik
DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan
fisik

Pemeriksaan
penunjang
Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari,
warna dan konsistensi tinja, lendir atau darah
dalam tinja

Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah,


kesadaran menurun, buang air kecil terakhir,
demam, sesak, kejang, kembung

Jumlah cairan yang masuk selama diare

Jenis makanan dan minuman yang diminum


sebelum dan selama diare, mengkonsumsi
makanan yang tidak biasa

Penderita diare di sekitarnya dan sumber air


minum
Keadaan umum, kesadaran, dan tanda vital

Tanda utama : keadaan umum gelisah/cengeng atau


lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor kulit abdomen
menurun

Tanda tambahan : ubun-ubun besar, kelopak mata,


air mata, mukosa bibir, mulut dan lidah

Berat badan dan status gizi (antropometri)

Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan


elektrolit seperti napas cepat dan dalam (asidosis
metabolik), kembung (hipokalemia), kejang (hipo atau
hipernatremia)

Penilaian derajat dehidrasi


1. Pemeriksaan tinja
Makroskopis dan mikroskopis.
Biakan kuman untuk mencari kumam penyebab.
Tes resistensi terhadap berbagai antibiotika.
pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus , bila
diduga terdapat intoleransi glukosa.

2. Pemeriksaan darah
Darah lengkap.
pH, cadangan alkali dan elektrolit untuk menentukan
gangguan keseimbangan asam – basa.
Kadar ureum untuk mengetahui adanya gangguan faal ginjal.

3. Pemeriksaan Elektrolit, terutama kadar natrium, kalium,


kalsium dan fosfor dalam serum (terutama pada penderita
yang disertai kejang).
TATALAKSANA

Rehidrasi cairan dan


elektrolit
Antibiotik sesuai
penyebab

Pemberian zinc

Nutrisi

Edukasi

Prebiotik
Dehidrasi

Gangguan Gangguan
sirkulasi Komplikasi keseimbangan
asam basa

Hipoglikemia
Pemberian
ASI

Perbaikan
Hygiene
Pencegahan pola
yang baik
penyapihan

Imunisasi
campak
DEHIDRASI

Dehidrasi terjadi karena kehilangan air


(output) lebih banyak daripada pemasukan air
(input).
Klasifikasi Tanda atau gejala Pengobatan
Dehidrasi berat Terdapat dua atau lebih dari tanda  Beri cairan untuk diare dengan
dibawah ini : dehidrasi berat ( Rencana terapi C )
 Letargis/tidak sadar
 Mata cekung
 Tidak bisa minum atau malas
minum
 Cubitan kulit perut kembali
sangat lambat (>2 detik)

Dehidrasi ringan-sedang Terdapat dua atau lebih tanda  Beri cairan dan makanan untuk
dibawah in : dehidrasi ringan ( Rencana terapi B
 Rewel, gelisah )
 Mata cekung  Setelah rehidrasi, nasihati ibu untuk
 Minum dengan lahap, haus penanganan di rumah dan kapan
 Cubitan kulit kembali lambat kembali segera
 Kunjungan ulang dalam waktu 5
hari jika tidak membaik
Tanpa dehidrasi Tidak terdapat cukup tanda untuk  Beri cairan dan makanan untuk
diklasifikasikan sebagai dehidrasi menangani diare di rumah (
ringan atau berat Rencana terapi A )
 Nasihati kapan kembalik segera
 Kunjungan ulang dalam waktu 5
hari jika tidak membaik
Terima Kasih

You might also like