You are on page 1of 13

1 . Aulia Rahmawati M .

(03)
2 . Iqbal Maulana R . (11)
3 . M.Wildan Firdaus (19)
4 . Sony Widyanto (27)
 Minyak bumi (crude oil) adalah
campuran secara alami dari
berbagai senyawa hidrokarbon yang
terdapat dalam fase cair di
reservoir di bawah permukaan tanah
dan tetap cair pada tekanan
atmosfer di atas permukaan,
meskipun telah melalui fasilitas
pemisahan di atas permukaan.
Jenis Senyawa Jumlah Contoh
(persentase)
Hidrokarbon 90 - 99% Alkana, Sikloalkana,
aromatis

Senyawa 0,1 - 7% Tioalkana (R-S-R)


Belerang Alkanatiol (R-S-H)

Senyawa 0,01 – 0,9 % Pirol (C4H5N)


Nitrogen
Senyawa 0,01 – 0,4 % Asam karbosilat
Oksigen (RCOOH)

Organo logam Sangat kecil Senyawa logam nikel


Secara kimia, minyak bumi adalah suatu campuran
senyawa yang pada umumnya terdiri atas unsur
karbon (C) dan unsur hidrogen (H). Unsur-unsur
lainnya adalah oksigen (O), nitrogen (N), dan sulfur
(S).
UNSUR JUMLAH
Karbon (C) 80–85%
Hidrogen (H) 15-20 %
Oksigen (O) 5%
Nitrogen (N) 5%
Sulfur (S) 5%
 Minyak Bumi berasal dari jasad-jasad senyawa
organik hidup yang telah mati ribuan tahun
yang lalu.

 Minyak bumi disebut sumber daya alam yang


tidak dapat diperbarui karena terbentuknya
minyak bumi membutuhkan waktu yang sangat
lama.
1. Pengolahan Tahap Pertama (primary
processing)

Dilakukan dengan cara Distilisasi


bertingkat (pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih)
1.Fraksi pertama
: LPG

2.Fraksi kedua :
Nafta (gas
bumi)
3.Fraksi ketiga
: Kerosin
dan avtur
4.Fraksin keempat
: Solar

5.Fraksi kelima
Pra. Perengkahan (cracking)
Perubahan struktur kimia senyawa hidrokarbon
b. Proses Ekstrasi
Pembersihan produk menggunakan pelarut.
c. Proses Kristalisasi
Peisahan produk melalui perbedaan titik cair.
d. Pembersihan dari kontaminasi ( Treating)
Menambahkan soda akustik (NaOH)

Hasilnya dikelompokkan berdasarkan titik didih dan


jumlah atom karbon , sebagai berikut:
Titik Didih Jumlah Atom Yang dihasilakan
Karbon
<20’C C1 – C4 Elpiji atau LPG (Lequefied Petroleum
Gas)
20 – 60’C C5 – C6 Petroteleum eter, cairanpembersih

60 – 100’C C6 – C7 Ligrolin atau nafta, pelarut non-polar,


dan cairan pembersih
40 – 200’C C5 – C10 Bensin

175 – 325 ‘C C 12 – C18 Kerosin (Minyak Tanah), Bahan bakar


jet (Avtur)
250 – 400’C C12 ke atas Solar
Zat Cair C20 ke atas Oli, pelumas
Zat padat C20 ke atas Lilin/Residu, aspal, parafin.
BENSIN
Fraksi minyak bumi yang paling banyak kegunaan-nya adalah
bensin yang kandungan utamanya adalah iso oktana (2,2,4
trimetil pentana).

Bensin yang dihasilkan dari proses distilasi biasanya masih


ditambah zat-zat yang lain untuk mendapatkan campuran yang
mempunyai efisiensi pembakaran tinggi.

Efisiensi ini diukur dengan suatu besaran yang dikenal dengan


bilangan oktana.

Bilangan oktana menunjukkan persentase volume dari 2,2,4–


trimetil pentana (iso oktana) dalam campuran 2,2,4–trimetil
pentana dan n-heptana yang memberikan daya letup sama
seperti bensin yang diuji.
Bensin yang buruk mempunyai bilangan oktana 0.
Bensin yang baik mempunyai bilangan oktana 100.
Semakin besar bilangan oktana, semakin baik proses
pembakaran di dalam mesin kendaraan.

Alkana dengan rantai bercabang mempunyai bilangan


oktana lebih tinggi daripada rantai lurus.

Untuk mencegah pemanasan yang terlalu cepat pada


mesin kendaraan, biasanya bensin ditambah
tetraetillead (TEL) dengan rumus molekul Pb(C2H5)4.

Akhir-akhir ini TEL diganti dengan MTBE (metil tersier


butileter) dengan rumus struktur (CH3)3COCH3 yang
bertujuan untuk mengurangi pencemaran udara.
DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR

 Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna


akan menghasilakan volume gas oksigen (O) lebih
banyak dari gas karbon (C).
 Gas CO2 menyebabakan pemnasan global
 Gas CO, gas beracun dan tidak berbau dan tidak
berasa. Jika terhirup pada kadar tertentu akan
menyebabkan kematian.
 Gas Oksida Nitrogen (NOx) dapat menyebabkan
iritasi mata dan penyebab pemanasan global.

You might also like