You are on page 1of 13

MIFTAHUL JANNAH

ROSNAWATI
SALAWATI
SELVIANA
RITA ROSITA
EDVAH PUSPITASARI
YULIANTI USMAN
ARYA WARDIMAN
RISMAWATI
Kata malaria pertama kali digunakan dalam bahasa
Inggris tahun 1740 oleh H. Walpole.dengan gambaran
penyakit berupa demam yang sering periodik, anemia,
pembesaran limpa dan berbagai kumpulan gejala oleh
karena pengaruhnya pada beberapa organ misalnya
otak, hati dan ginjal .
Di Indonesia, sampai saat ini penyakit malaria masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka
kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di
daerah luar Jawa dan Bali, dimana terdapat campuran
penduduk yang brasal dari daerah endemis dan yang
tidak endemis malaria. Di dearah-dearah tersebut masih
sering terjadi letusan wabah yang menimbulkan banyak
kematian.
 Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan
oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai
dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam daarah.
(NANDA NIC-NOC,2015)

 Malaria adalah suatu serangan protozoa yang


dipindahkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk
terutama pada waktu terbit dan terbenam matahari
(Suara Medika, 2002).

Menurut World Health Organization (WHO) adalah
penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria
(plasmodium) bentuk aseksual yang masuk ke dalam
tubuh manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria
(Anopheles spp) betina.
Malaria disebabkan oleh protozoa dari genus plasmodium
dan plasmodium ini terbagi dari 4 spesies yaitu:
a. Malaria tropica (plasmodium falciparum)
Masa inkubasi pada penularan secara alamiah
plasmodium falciparum adalah 12 hari.
b. Malaria tertiana (plasmodium vivax)
Masa inkubasi pada penularan secara alamiah
plasmodium vivax adalah 13-17 hari
c. Malaria plasmodium ovale (plasmodium ovale)
Masa inkubasi pada penularan secara alamiah
plasmodium ovale adalah 13-17 hari.
d. Malaria kuartana (Plasmodium malariae)
Masa inkubasi pada penularan secara alamiah
plasmodium malariae adalah 28-30 hari.
Gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 jenis:
1. Gejala malaria ringan
Gejala malaria yang utama yaitu: demam dan menggigil, juga dapat
disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot atau pegal-
pegal. Gejala-gejala yang timbul dapat bervariasi tergantung daya tahan
tubuh penderita dan gejala spesifik dari mana parasit berasal. Gejala
malaria ini terdiri dari tiga periode berurutan yaitu :
a. Periode dingin (cold stage)
berlangsung kurang kebih 15-60 menit. Dimulai dengan menggigil,badan
bergetar,gigi saling terantuk,temperatur mulai naik,pada anak sering terjadi
kejang.
b. Periode demam (hot stage)
Muka merah,kulit kering dan terasa sangat panas seperti rasa terbakar,nyeri
kepala,nadi cepat,panas badan tetap tinggi 2-12 jam.
c. Periode berkeringat (sweating stage)
berlangsung lebih dar 2 hingga 4 jam. Penderita berkeringat banyak dan
temperatur turun dan merasa sehat.(NANDA NIC-NOC,2015)
2. Gejala malaria berat

a. Malaria serebral dengan kesadaran menurun


b. Anemia berat, kadar hemoglobin < 5g/dl
c. Dehidrasi,gangguan asam basa dan gangguan elektrolit
d. Gagal ginjal
e. Edema paru akut
f. Kegagalan sirkulasi
g. Kecenderungan terjadi perdarahan
Prose masuknya plasmodium kedalam tubuh yaitu nyamuk mudah mula-mula
menelan parasit malaria dari manusia yang telah terkontaminasi dan nyamuk anopheles
yang dijangkiti membawa sporozoid plasmodium dalam kelenjar liur mereka. Nyamuk
dijangkiti apabila ia mengisap darah dari manusia yang telah terinfeksi apabila ditelan
parasit yang telah dihisap dalam darah akan berubah menjadi gamet jantan dan betina dan
kemudian bersatu dengan perut nyamuk.ia kemudian menghasilkan ookinet yang
menembus lapisan perut yang menghasilkan oocyst pada dinding perut apabila oocyst pada
dinding perut apabila pecah dia membebaskan (sporozoid) yang bergerak melalui tubuh
nyamuk pada kelenjar liur.diaman dia bersedia untuk menjangkiti manusia baru,malaria
tidak dapat ditularkan secara kontak langsung dari satu manusia kemanusia lainnya. Tetapi
penyakit ini dapat menular melalui transfusi donor yang darahnya mengandung parasit
malaria.malaria yang klasik disebarkan oleh nyamuk anopheles betina yang telah terinfeksi
parasit malaria.tidak semua nyamuk dapat menyebarkan malaria.seseorang menjadi
terinfeksi malaria telah digigit nyamuk anopheles betina yang sudah terinfeksi parasit
malaria. Pada saat nyamuk betina menggigit,dia memasukkan air liurnya yang
mengandung parasit kedalam perdearan darah didalam tubuh manusia. Selanjutnya
parasit masuk kedalam sel hati manusia.Sekitar 1 hingga 2 minggu setelah digigit,parasit
kembali masuk kedalam darah.Pada saat ini manusia tersebut mulai menunjukkan tanda-
tanda atau gejala malaria.Parasit tersebut selanjutnya menyerang sel darah merah mulai
memakan hemoglobin,bagian darah yang membawa oksigen.pecahnya sel darah merah
yang terinfeksi plasmodium ni dapat menyebabkan timbul nya gejala demam disertai
menggigil karena banyak sel darah merah yang pecah maka menyebabkan anemia.
a. Penanganan malaria ringan
pengobatan malaria ringan akibat infeksi spesies plasmodium
falciparum dan plasmodium vivax mengunakan obat golongan ACT.
Pada P. falciparum penggunaan primakuin 45mg/hari, dosis tunggal
sedang pada P.vivax sediaan primakuin 15mg di minum setiap hari
selama 14 hari. Contoh sediaan ACT di Indonesia yaitu kombinasi
Artesunate+Amodiakuin (AS+AQ), kombinasi Artemether-
Lumefantrine(AL) dan kombinasi Dihydroartemisinin-Piperaquine
(DHP). Kombinasi DHP merupakan kombinasi terbaru untuk
mengatasi kegagalan kombinasi obat sebelumnya. Kombinasi ini efektif
mengobati spesies P. falciparum dan P. vivax, diberikan sebagai dosis
tungggal selama 3 hari.
Jika penderita belum mengalami perbaikan kondisi, pada hari ke 4
sampai hari ke 28, disertai peningkatan suhu tubuh >37.5°C dan
terjadi parasitemia kombinasi ACT perlu diganti atau ditambah agar
lebih efektif. Contoh kombinasi tersebut adalah
kina+doksisiklin/tetrasiklin+primakuin. Doksisiklin 100mg 1 tablet
dengan dosis 3-5mg/kgBB diberikan 1xsehari selama 7 hari, sedang
tetrasiklin 250mg dengan dosis 4mg/kgBB diberikan 4xsehari.
Pengobatan malaria pada wanita hamil tidak boleh diberikan
doksisiklin/tetrasiklin. Obat-obat tersebut diganti dengan clindamycin
10mg/kgBB diberikan 2xsehari selama 7 hari.
b. Pengobatan malaria berat
Komplikasi malaria terjadi akibat keterlambatan diagnose,
kesalahan diagnose dan kesalahan dalam penanganan malaria.
Untuk menangani komplikasi malaria dipilih obat-obatan yang
dapat diberikan melalui intra vena, perinfuse dan intra
muskuler. Tujuan pemilihan akses ini adalah untuk menurunkan
angka kematian.
Obat-obatan yang dapat digunakan untuk menangani malaria
adalah devirat artemisin. berikut beberapa obat yang dapat
digunakan untuk menangani malaria berat:
 Artesunate injeksi (1 flacon=60mg, dosis intravena
2.4mg/kgBB/kali pemberian)
 Arthemeter (1 ampul=80mg)
Diberikan secara intra muscular dengan dosis 1.6mg/KgBB.
 Vaksin
1. Pemeriksaan dengan mikroskop
Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis
2. Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria,
dengan menggunakan metoda imunokromatografi, dalam bentuk
dipstik Tes ini sangat bermanfaat pada unit gawat darurat, pada saat
terjadi kejadian luar biasa dan di daerah terpencil yang tidak tersedia
fasilitas lab serta untuk survey tertentu.
3. Sidik DNA
Teknik ini bertujuan untuk mengidentifikasi rangkaian DNA dari
tersangka penderita. Apabila ditemukan rangkaian DNA yang sama
dengan rangkaian DNA parasit Plasmodium maka dapat dipastikan
keberadaan Plasmodium.
4. Pemeriksaan penunjang
a. Happus darah tepi
b. Pes serosol
c. Pemeriksaan GBC (NANDA NIC-NOC,2015)
a. Insiden nasional
Secara nasional, Propinsi NTT merupakan propinsi dengan angka kesakitan
malaria tertinggi. Data Depkes RI tahun 2005 menunjukkan bahwa NTT
memiliki angka kesakitan malaria 150/1.000 orang per tahun, diikuti oleh
Papua, 63,91 kasus/1000 penduduk per tahun. Di tahun 2004, dilaporkan
tidak kurang dari 711.480 kasus malaria klinik terjadi di NTT, dimana 20%
dari 75.000 slide darah yang diperiksa positif malaria. Bahkan data Depkes
(2000) menunjukkan bahwa tidak kurang dari 73% kasus yang diobati di
puskesmas dan rumah sakit di NTT adalah malaria. Dinas Kesehatan NTT
juga mencatat bahwa khusus untuk Kabupaten Kupang, rata-rata kasus
malaria klinis dari tahun 2002-2004 mencapai 181 kasus per 1.000 orang
pertahun, bahkan di tahun 2004 mencapai 205 kasus per 1.000 orang
pertahun. Angka ini menunjukkan bahwa untuk daratan Timor, Kabupaten
Kupang menempati rangking tertinggi kejadian malaria klinis setiap
tahunnya. pada 2013 angka penderita Malaria cukup tinggi, yakni 81 per 100,
namun di tahun 2014 angkanya mulai turun dengan 43 per 100. "Data tahun
2014 itu, laporan yang masuk hampir 500 ribu pasien yang dicek malarianya.
Dari jumlah ini, terdeteksi 142 ribu kasus Malaria.
b. Insiden internasional
menurut WHO menunjukkan setiap tahun dilaporkan 350 juta hingga
500 juta kaus malaria diseluruh dunia sedangkan 90% keatas kasus
kematian terjadi bagian selatan sahara afrika,dan jumlah orang yang
meninggal disana mencapai 1 juta lebih setiap tahun.
Sedangkan pada tahun 2013 jumlah penderita malaria di kamboja
sebanyak 59.670 kasus.data ini berasal dari kementrin kesehatan
kamboja ,ada 8 pasien meninggal dunia angka inipun terbilang susut
78% dari posisi sebelumnya yaitu 37 orang pasien meinggal dunia.
c. Insiden di sulawesi selatan
salah satu lokasi kasus malaria disulawesi selatan berada pada
Bulukumba.Secara rinci penderita malaria pada tahun 2011 sebanyak
112 kasus,pada tahun 2012 yakni 49 kasus,51 kasus pada 2013, 23 kasus
tahun 2014, 20 kasus ditahun 2015 dan terhitung mulai januari hingga
april yakni 9 kasus. Penyakit malaria yang dominan terjadi di
Bulukumba yakni vivaks atau infeksi atau melalui penularan.Sebab
sebagian kasus malaria dikategorikan sebagai impor dari papua
TRIMA KASIH

You might also like