You are on page 1of 29

1

PENDAHULUAN

Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 1


Pangan
 Definisi Pangan
 segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan,
dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
dan/atau pembuatan makanan atau minuman. (UU No. 18/2012 tentang Pangan)
 Pangan segar
Pangan yang belum mengalami pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung
dan/atau yang dapat menjadi bahan baku pengolahan pangan.
 termasuk pangan yang mengalami pengolahan minimal (pascapanen) meliputi
pencucian, pengupasan, pengeringan, penggilingan,pemotongan, penggaraman,
pembekuan, pencampuran, dan blansir serta tanpa penambahan Bahan Tambahan
Pangan (BTP) kecuali pelilinan
 Pangan Olahan
makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan
atau tanpa bahan tambahan.
 termasuk pangan siap saji danTemu
Pangan Olahan
Teknis OKKPD, Industri
Oktober 2016 Rumah Tangga 2
Dasar Hukum
Dasar hukum kebijakan terkait keamanan pangan
 UU No/ 18 Tahun 2012 tentang Pangan
 PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan
 direvisi menjadi RPP tentang Keamanan Pangan
 PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
 direvisi menjadi RPP tentang Label dan Iklan Pangan
 Peraturan pelaksana PP
 Peraturan Kepala Badan, Peraturan Menteri Pertanian,
Peraturan Menteri Kesehatan, Peraturan Menteri
Perindustrian, Peraturan Menteri Perdagangan, Peraturan
Daerah, dsb
Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 3
Rantai Pangan

konsumsi
produksi pengolahan Distribusi Penyimpanan

Pangan Segar Pangan Olahan


 Kementerian  Kementerian Perindustrian
Pertanian  Kementerian Kesehatan
 KKP  Badan POM
 Pemda  Pemda
 dll

Perlu Koordinasi yang Baik


Untuk memenuhi ekspektasi masyarakat:
‘seluruh pangan aman dan bermutu 4
Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016
PRODUKSI, PEREDARAN, PERSYARATAN KEAMANAN PANGAN, SERTA
PENGAWASAN DAN PEMBINAANNYA

Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 5


PERSYARATAN KEAMANAN
PENGAWASAN PEMBINAAN
PANGAN & MUTU PANGAN

• Persyaratan sanitasi (cara Pencegahan Sebelum Pembinaan terhadap:


yang baik/good practices) Peredaran • Pelaku Usaha
• Bahan tambahan pangan • Registrasi Sarana Produksi, • Pengawas Pangan
• Kemasan Pangan IRTP • Penyuluh Keamanan
• Pelabelan dan iklan pangan • Izin Edar (MD, ML, P-IRT) Pangan
• Cemaran Pangan • SKE/SKI
• Pangan hasil rekayasa Pengakuan terhadap
genetika Jaminan Keamanan Pangan/
• Pangan yang diiradiasi Mutu Pangan diberikan
melalui sertifikasi
Jaminan Keamanan Pangan/ Penegakan Hukum
Mutu Pangan
• Sanksi administratif

Penanganan KLB
Keracunan Pangan

6
Menjadi muatan RPP tentang Keamanan Pangan dan
RPP tentang Label
Temu Teknis dan
OKKPD, Iklan
Oktober 2016 Pangan
2
KEBIJAKAN PENGAWASAN
KEAMANAN PANGAN
(RPP tentang Keamanan Pangan)

Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 7


UU No 18/2012 tentang Pangan

Definisi keamanan pangan

pencegahan cemaran biologis, tidak bertentangan dengan


kimia, dan benda lain agama, keyakinan, dan budaya

Pangan aman dikonsumsi

 Pasal 68(1): Pemerintah menjamin terwujudnya penyelenggaraan


Keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu

Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 8


Struktur RPP Keamanan Pangan
No Rincian Keterangan
1 BAB I Ketentuan Umum
2 BAB II Jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan
Bagian Kesatu Umum
Bagian Kedua Standar Keamanan Pangan
Bagian Ketiga Persyaratan Mutu Pangan
Bagian Keempat Pengujian Laboratoris
Bagian Kelima Jenis Sanksi Administrasi
3 BAB III Persyaratan Keamanan Pangan dalam Pangan
Impor
4 BAB IV Pengawasan
Bagian Kesatu Umum
Bagian Kedua Pengawasan dalam rangka Pencegahan
Bagian Ketiga Pengawasan dalam rangka Penegakan hukum
Bagian Keempat Surveilan dan Kajian Risiko Keamanan Pangan
BPOM 13 OKT 2016 9
Struktur RPP tentang Keamanan Pangan
No Rincian Keterangan
5 BAB V Tata Cara Pengenaan Sanksi Administrasi
6 BAB VI Kejadian Luar Biasa dan Kesiapan Kedaruratan
7 BAB VII Pembinaan
Bagian Kesatu Pembinaan Pelaku Usaha Pangan
Bagian Kedua Pembinaan Pengawas Pangan dan Penyuluh Pangan
Bagian Ketiga Koordinasi dalam Pembinaan dan Pengawasan
Keamanan Pangan
8 BAB VIII Peran Serta Masyarakat
9 BAB IX Ketentuan Peralihan
10 BAB X Ketentuan Penutup
11 Penjelasan 10 BAB
75 Pasal
BPOM 13 OKT 2016 10
Jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan
• Penerapan sistem jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan
 sertifikasi oleh menteri, Kepala Lembaga, Bupati/Walikota, atau lembaga
penilaian kesesuaian.
• Pemenuhan standar keamanan pangan:
– Sanitasi pangan
– Bahan tambahan pangan
– Pangan produk rekayasa genetik
– Iradiasi pangan
– Kemasan pangan
– Larangan mengedarkan pangan tercemar
• Persyaratan mutu pangan
– Penetapan oleh menteri atau kepala lembaga
• Pengujian laboratoris
– Pangan segar oleh Menteri pertanian atau menteri kelautan dan perikanan
– Pangan olahan oleh Kepala Lembaga
Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 11
– Pengujian di laboratorium yang terakreditasi atau yang ditunjuk oleh Pemerintah
Persyaratan Keamanan Pangan dalam Impor Pangan
 Setiap Orang yang mengimpor Pangan untuk diedarkan bertanggung jawab atas
Keamanan Pangan dan Mutu Pangan.
 Persyaratan:
 Pangan telah diuji, diperiksa, dan/atau dinyatakan memenuhi persyaratan Keamanan
Pangan dan Mutu Pangan oleh pihak yang berwenang di Indonesia atau oleh pihak
yang mempunyai kesepakatan saling pengakuan serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat;
 Dilengkapi dengan dokumen hasil pengujian dan/atau pemeriksaan dan mendapat
persetujuan pemasukan
 Persetujuan pemasukan Pangan:
 Untuk Pangan yang dicurigai dapat menimbulkan risiko kesehatan  persetujuan
pemasukan diberikan setelah dilakukan pengujian laboratorium oleh pihak yang
berwenang di Indonesia.
 Berlaku juga untuk Impor di wilayah kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
bebas serta kawasan berikat
 Tata cara ditetapkan oleh menteri pertanian, menteri perdagangan, menteri kelautan
dan perikanan, atau Kepala Lembaga.
 Apabila Pangan impor ditolak, Pelaku Usaha wajib memusnahkan Pangan atau
mengeluarkan Pangan dari wilayah Indonesia
BPOM 13 OKT 2016 12
UMUM

 Menteri Pertanian,  pemantauan,


 Menteri KKP,  evaluasi, dan
 Menteri Kesehatan,  pengawasan terhadap
kegiatan atau proses
 Menteri menyelenggarakan produksi, penyimpanan,
Perindustrian, program pengangkutan,
 Gubernur, dan/atau dan/atau Peredaran
Bupati/Walikota Pangan.

• Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala melalui


kegiatan surveilan.
• Pengawasan dilakukan dalam rangka pencegahan dan penegakan
hukum
Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 13
Pengawasan dalam Rangka Pencegahan
Persyaratan dan tata cara ditetapkan
Pendaftaran Sarana Produksi oleh menteri pertanian, menteri
perindustrian, kelautan dan perikanan,
Kepala Lembaga atau bupati/walikota.
Izin Sarana Produksi Pangan Siap  sertifikat laik higiene sanitasi yang
Saji dikeluarkan oleh Bupati/Walikota
atau Kantor Kesehatan Pelabuhan
 Persyaratan dan tata cara
Pendaftaran Pangan Olahan ditetapkan oleh menteri kesehatan.
 Izin edar yang diterbitkan Kepala
Lembaga.
Izin Produksi Pangan Olahan
Industri Rumah Tangga  sertifikat produksi Pangan Olahan
industri rumah tangga yang
diterbitkan oleh bupati/walikota..
Izin edar pangan segar asal
tumbuhan (dikemas dan berlabel)  Izin edar yang diterbitkan oleh
menteri pertanian dan pemda14

Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016


Pengawasan dalam rangka Penegakan Hukum

 Pemeriksaan terhadap kegiatan atau proses produksi, penyimpanan,


pengangkutan, dan/atau Peredaran Pangan oleh Pelaku Usaha, termasuk
pengambilan contoh Pangan dan pengujian
 Pelaksanaan pengawasan diselenggarakan secara berkala, intensifikasi dalam
rangka waktu tertentu dan dalam hal adanya dugaan pelanggaran.

Pangan Olahan Pangan Segar Pangan Olahan industri


• dilaksanakan oleh • dilaksanakan oleh rumah tangga dan
Kepala Lembaga kepala lembaga Pangan siap saji
pemerintah yang • dilaksanakan oleh
menyelenggarakan Kepala Lembaga
urusan pemerintahan dan/atau
di bidang Pangan bupati/walikota secara
sendiri atau bersama
Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 15
Surveilan dan Kajian Risiko
Keamanan Pangan

Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan,


Menteri Kesehatan atau Kepala Lembaga sesuai
bidang tugas dan kewenangannya masing-masing
melaksanakan:

 Surveilan Keamanan Pangan,


 penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
terkait Surveilan Keamanan Pangan.

Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 16


TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF

Pelaksanaan sanksi administratif:


a. dikenakan secara berjenjang dan bertingkat dari yang paling
ringan sampai berat, kecuali dalam hal tertentu.
b. ditetapkan berdasarkan kriteria pelanggaran ringan, sedang, dan
berat.

Pengenaan besar denda administratif dibedakan berdasarkan


kriteria pelanggaran dan skala usaha.

Mekanisme pelaksanaan pengenaan sanksi denda administratif


ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Lembaga, kepala lembaga
pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang Pangan atau Gubernur/Bupati/Walikota.
BPOM 13 OKT 2016 17
KEJADIAN LUAR BIASA DAN KESIAPAN KEDARURATAN

• Dalam hal KLB keracunan Pangan terjadi pada lintas:


- Kabupaten/Kota atau ada permintaan dari bupati/walikota,
gubernur wajib melaksanakan pemeriksaan dan
penanggulangan KLB Keracunan Pangan.
- Propinsi, atau ada permintaan dari gubernur, menteri
kesehatan bersama dengan menteri pertanian, menteri
kelautan dan perikanan, atau Kepala Lembaga wajib
melaksanakan pemeriksaan dan penanggulangan KLB
Keracunan Pangan.
• Penanggulangan KLB Keracunan Pangan dilaksanakan oleh
menteri kesehatan, Kepala Lembaga, gubernur dan
bupati/walikota.

BPOM 13 OKT 2016 18


PEMBINAAN
a. Pembinaan Pelaku Usaha Pangan:
• Pembinaan Penerapan sistem jaminan Keamanan
Pangan dilakukan oleh Menteri kesehatan, menteri
pertanian, menteri kelautan dan perikanan, menteri
kehutanan, Kepala Lembaga atau bupati/walikota
Pangan Segar oleh menteri pertanian, menteri kelautan
dan perikanan, menteri kehutanan.
Pangan Olahan oleh menteri perindustrian, menteri
kelautan dan perikanan atau Kepala Lembaga.
Pangan Olahan tertentu oleh Kepala Lembaga.
Pembinaan terhadap Pelaku Usaha Pangan siap saji dan
Industri Rumah Tangga Pangan dilaksanakan oleh
bupati/walikota. BPOM 13 OKT 2016 19
PEMBINAAN (lanj)

b. Pembinaan Pengawas Pangan dan Penyuluh Pangan

Dalam rangka melaksanakan pembinaan penerapan


norma, standar, prosedur, dan kriteria Keamanan
Pangan , bupati/walikota wajib membentuk unit yang
bertanggung jawab dalam pengawasan dan Penyuluhan
Keamanan Pangan dengan mendayagunakan sumber
daya di daerah masing-masing.

BPOM 13 OKT 2016 20


PEMBINAAN (lanj)

Koordinasi dalam Pembinaan dan Pengawasan


Keamanan Pangan

• Dalam rangka penguatan komunikasi antarkementerian


dan antarlembaga dalam pengawasan dan pembinaan
Keamanan Pangan, Kepala Lembaga melakukan
koordinasi melalui jejaring Keamanan Pangan nasional.
• Jejaring keamanan pangan nasional melakukan
koordinasi dalam hal kajian risiko, manajemen risiko,
dan komunikasi risiko Keamanan Pangan.
BPOM 13 OKT 2016 21
PERAN SERTA MASYARAKAT

• Setiap Orang, organisasi masyarakat, atau lembaga swadaya


masyarakat dapat menyampaikan masalah, memberikan masukan,
dan/atau menyampaikan pendapat secara langsung atau tertulis
kepada bupati/walikota dan/atau Kepala Lembaga mengenai
masalah perbuatan pelanggaran Keamanan Pangan.
• Penyampaian informasi, masukan, dan/atau pendapat atau
permintaan informasi harus dilakukan secara bertanggung jawab
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, agama,
norma kesusilaan, dan kesopanan.
• Kepala Lembaga dan/atau bupati/walikota wajib merahasiakan
kemungkinan dapat diketahuinya identitas pelapor atau isi
informasi, masukan, atau pendapat yang disampaikan

BPOM 13 OKT 2016 22


Pembagian Kewenangan Matriks

Kementerian Kementerian
Badan POM Kementerian
Pertanian Kelautan dan
Kesehatan
Perikanan

Kementerian
Kementerian Kementerian Lembaga Pangan
Perindustrian Perdagangan Lingkungan Hidup
dan Kehutanan

Lembaga
Pemerintah Penilaian
Daerah Kesesuaian

Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 23


Sanksi Administratif
a. peringatan tertulis;

b. denda administratif;
* Pelanggaran c. pengumuman kepada publik;
dikenai Sanksi
Administratif. d. penghentian sementara dari kegiatan,
produksi, dan/atau peredaran ;
* Dapat berupa e. perintah penarikan Pangan dari peredaran
: kepada Pelaku Usaha;
f. pembekuan izin usaha ; dan/atau

g. pencabutan izin
BPOM 13 OKT 2016 24
Pengenaan Denda Administratif berdasarkan
kriteria pelanggaran dan skala usaha

Kriteria Skala Usaha


Pelanggaran
Besar Menengah Kecil Mikro

Berat Rp.100.000.000,- Rp.50.000.000,- Rp.20.000.000,- Rp.10.000.000,-

Sedang Rp.50.000.000,- Rp.20.000.000,- Rp.10.000.000,- Rp.5.000.000,-

Ringan Rp.20.000.000,- Rp.10.000.000,- Rp.5.000.000,- Rp.2.000.000,-

BPOM 13 OKT 2016 25


• Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku,
organisasi dan tata kerja Lembaga Pemerintah yang
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Pangan belum terbentuk, tugas dan fungsi Lembaga
Pemerintah dilaksanakan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pertanian dan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kelautan dan
perikanan sesuai dengan kewenangan masing-
masing.
Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 26
PERAN SERTA MASYARAKAT

• setiap orang dapat berperan serta dalam menyampaikan


informasi mengenai permasalahan, masukan dan/atau cara
pemecahan mengenai hal-hal di bidang Pangan.
• Penyampaian informasi dapat dilakukan secara lisan atau
tertulis kepada menteri, kepala lembaga, dan/atau
bupati/walikota
• Setiap masalah, masukan dan/atau pendapat ditindaklanjuti
oleh menteri Kepala Lembaga, dan/atau bupati/walikota.
• Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme pengelolaan
penerimaan informasi dan tindaklanjutnya ditetapkan oleh
menteri, Kepala Lembaga, dan/atau bupati/walikota
PENUTUP
• Dengan adanya PP tentang Keamanan Pangan dan PP
tentang Label dan Iklan Pangan, diharapkan
ketentuan yang tertuang UU No. 18 Tahun 2012
tentang Pangan dapat diimplementasikan dengan
baik dan jelas oleh setiap pihak yang berwenang
secara sinergis.
• Segala ketentuan terkait keamanan pangan, label dan
iklan pangan menjadi tools untuk menjamin
keamanan pangan yang beredar untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan
menciptakan iklim perdagangan pangan yang sehat
28
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
JL. PERCETAKAN NEGARA NO.23
Telp. (021) 42875584, Fax. (021) 42875780
www.pom.go.id
http://standarpangan.pom.go.id/
SEKRETARIAT RPP BADAN POM:
rpp.kmp.lip@gmail.com
Temu Teknis OKKPD, Oktober 2016 29

You might also like