Professional Documents
Culture Documents
KEMENTERIAN KESEHATAN
TENTANG SPM RS
OUTPUT:
1. TERSUSUNNYA SPM DENGAN KETENTUAN JENIS PELAYANAN, MUTU, DAN PENERIMA
LAYANAN;
2. TERSUSUNNYA PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL (ALNGKAH2) PELAKSANAAN SPM;
3. TERSUSUNNYA VARIABEL DAN ELEMEN PEMBIAYAAN SPM
4. TERSUSUNNYA PETUNJUK MONITORING PELAKSANAAN SPM
PENYUSUNAN SPM
KRITERIA SPM
1 JENIS
DITERIMA OLEH SETIAP
2 MUTU INDIVIDU/WARGA NEGARA
3 PELAYANAN DASAR
1. Identifikasi penerima;
2. Identifikasi ketersediaan
barang/jasa kebutuhan dasar;
3. Identifikasi pemenuhan Integrasi ke dalam Integrasi ke dalam
keutuhan dasar yang menjadi dokumen dokumen anggaran
tanggung jawab pemerintah perencanaan (Program
daerah; (Program Pemenuhan SPM)
4. Pengadaan dan pemberian Pemenuhan SPM)
(delivery) barang/jasa
kebutuhan dasar yang menjadi
tanggung jawab pemerintah.
Diatur PP/Permen Diatur PP/Permen
Materi Yang Diatur Dalam PP SPM
Perencanaan Penganggaran
Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dalam UU 23/2014
SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib
daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal
Bersifat :
- Sederhana - terbuka
- Konkrit - terjangkau
- dapat dipertanggungjawabkan
- mempunyai batas waktu pencapaian.
Pasal 39 ayat 2 PP 58
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
SPM adalah:
Tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian
jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah
Kep Menkes No. 1457 Tahun 2003 Tentang SPM
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
Menimbang :
a. bahwa dg diberlakukannya Otoda kesehatan merupakan
bidang pemerintahan yg wajib dilaksanakan kab/kota.
berarti pemerintah kab/kota bertanggung jawab sepenuhnya
dalam pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayahnya.
Menimbang :
c. dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM, maka perlu
ditindaklanjuti dg penyusunan SPM-RS yang wajib dimiliki
oleh RS;
Mengingat :
1. UU No. 23 Th. 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI
Th. 1992 No. 100 Tambahan Lembaran Negara No. 3495)
2. UU No.17 Th. 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara RI Th. 2003 No. 47 Tambahan Lembara Negara No. 4286)
3. UU No.1 Th. 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara RI Th. 2004 No.5 Tambahan Lembaran Negara No. 4355)
4. UU No.15 Th. 2004 tentang Pemeriksanaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI
tahun 2004 No. 66 Tambahan Lembaran Negara No. 4400)
5. UU No. 33 Th. 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara RI tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara
No. 4438)
KEPMENKES RI No. 129/Menkes/SK/II/2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Mengingat :
6. PP No. 23 Th. 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara RI Th. 2005 No. 48 Tambahan
Lembaran Negara No. 4502)
7. PP No. 58 Th. 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara RI Th, 2005 No. 140 Tambahan Lembaran
Negara No. 4578)
8. PP No. 65 Th. 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara RI Th.
2005 No. 150 Tambahan Lembaran Negara No. 4585)
9. PERMENKES RI No. 159b/Menkes/SK/Per/II/1988 tentang RS
10. PERMENKES RI No. 749a/Menkes/SK/Per/XII/1989 tentang
Rekam Medis/Medical Record
11. PERMENKES RI No. 1575/Menkes/SK/XI/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan Republik Indonesia
KEPMENKES RI No. 129/Menkes/SK/II/2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
RUMAH SAKIT (SPM-RS)
Kedua :SPM-RS sebagaimana tercantum
dalam lampiran ini
Ketiga : SPM- RS sebagaimana dimaksud pada Diktum
Ke 2 agar digunakan sebagai pedoman bagi RS
dalam menjamin pelaksanaan pelayanan
kesehatan
Keempat: Setiap RS agar menyesuaikan dengan SPM- RS
ini dalam waktu 2 (dua) tahun sejak Keputusan
ini ditetapkan
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan
Ditetapkan di : J a k a r t a
Pada tanggal : 6 Februari 2008
1. G
1 awat 1. Kemampuan menangani life saving anak 1. 100%
Darurat dan dewasa
2. Jam buka Pelayanan Gawat Darurat 2. 24 jam
3. Pemberi pelayanan kegawat daruratan
yang bersertifikasi yang masih berlaku 3. 100%
ATLS/BTLS/ACLS/ PPGD
4. Ketersediaan tim penanggulangan
bencana
4. Satu tim
5. Waktu tanggap pelayanan Dokter di
Gawat Darurat
5. ≤ menit terlayani setelah
6. Kepuasan Pelanggan pasien datang
7. Kematian pasien < 24 Jam 6. ≥ 70 %
8. Khusus untuk RS Jiwa Pasien dapat 7. ≤ dua perseribu (pindah
ditenangkan dalam Waktu < 48 Jam ke pelayanan rawat inap
setelah 8 jam
9. Tidak adanya pasien yang diharuskan
8. 100%
membayar uang muka
9. 100%
Kerangka (outline) SPM yang
dituangkan dalam perda:
Bab I Pendahuluan yang terdiri dari;
Latar Belakang
Maksud dan tujuan
Pengertian umum dan khusus
Landasan Hukum
Bab II Sistematika Dokumen Standar Pelayanan
Minimal Rumahsakit
Bab III Standar Pelayanan Minimal Rumahsakit.
Jenis Pelayanan
SPM setiap jenis pelayanan,Indikator dan Standar
Penutup
Lampiran
MANFAAT SPM-RS
1. UPAYA MENJAMIN KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI RS
2. MENJAMIN KEAMANAN PASIEN
3. PENGENDALIAN BIAYA BEROBAT
4. MENJAMIN KEMUDAHAN MENDAPATKAN
PELAYANAN
5. PERSYARATAN ADMINISTRATIF SUATU
RUMAH SAKIT UNTUK MENJADI BLUD
6. SEBAGAI TOLOK UKUR KINERJA PELAYANAN
KESEHATAN YANG DISELENGGARAKAN
DAERAH
PENERAPAN SPM-RS DI RS BLUD
KERANGKA
FOKUS TERUKUR
WAKTU
RELEVAN DAPAT
& ANDAL DICAPAI
Penganggaran BLUD
RPJMD
Pemda menyusun
RPJMD dan Renja RENJA
PEMDA
BLUD menyusun
Renstra bisnis BLUD
yang berisi visi, misi,
program strategis, RENSTRA
pengukuran BISNIS BLUD
pencapaian kinerja,
rencana pencapaian
lima tahunan dan
proyeksi keuangan
lima tahunan
RBA merupakan
penjabaran dari
Program dan RBA
kegiatan yang
tercantum dalam
Renstra Bisnis dan
Renja
RBA disampaikan ke
PPKD RBA
TAPD melakukan
penelaahan atas RBA
RBA
Setelah dilakukan
penelaahan oleh
TAPD disampaikan RBA
ke PPKD untuk
dimaksukkan dalam
Raperda tentang
APBD
PEMIMPIN
URAIAN PEMDA/KDH PPKD TAPD DPRD MDN/GUB
BLUD
RAPERDA
Raperda ttg APBD APBD
disampaikan kepada
Kepala Daerah RAPERDA
APBD
Raperda APBD
dievaluasi oleh MDN RAPERDA
utk Provinsi, dan
oleh Gubernur utk APBD
Kab/Kota
Setelah dilakukan
penyesuaian Kepala PERDA
Daerah menetapkan APBD
Raper APBD menjadi
Perda APBD
BLUD melakukan
penyesuaian RBA PENYESUAIAN
dengan Perda APBD RBA
RBA yg telah
disesuaikan dengan RBA
Perda APBD menjadi DEFINITIF
RBA definitif.
PPKD mengesahkan
rancangan DPA
BLUD menjadi DPA DPA-BLUD
BLUD.
PELAKSANAAN
ANGGARAN
PELAKSANAAN ANGGARAN
PEMIMPIN BLUD
BENDAHARA BENDAHARA
PENERIMAAN PENGELUARAN
31BAKD
DITJEN
PELAKSANAAN ANGGARAN
PENDAPATAN BIAYA
SPTJ SPTJ
PPKD
DITJEN BAKD
PELAKSANAAN
ANGGARAN BIAYA
BERSUMBER
DARI APBD
MEKANISME
FORMAT PELAKSANAAN SESUAI
DPA-BLUD PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
DITJEN BAKD
Penyusunan RBA
PROGRAM
KEGIATAN
TARGET KINERJA
ANGGARAN
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RBA
Halaman Sampul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
a. Gambaran Umum
b. Visi dan misi
c. Maksud dan Tujuan
d. Kegiatan/Produk layanan
e. Prinsip-prinsip dasar
f. Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan
Pengawas
BAB II Kinerja BLUD Tahun Berjalan (TA. 2xxn)
c. Pencapaian Kinerja
1. Non Keuangan: Pelayanan, dan Pendukung pelayanan.
2. Keuangan: Pendapatan & Biaya berdasarkan jenis
layanan, Pencapaian Program Investasi, Pencapaian
Program Pendanaan/Pembiayaan
d. Laporan Keuangan
1. Neraca
2. Laporan Operasional
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
e. Hal-Hal Lain yang Perlu Dijelaskan terkait
dengan pencapaian Kinerja
BAB III Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD Tahun yang
dianggarkan [TA. 2xx (n+1)]
a. Kondisi Lingkungan yang akan mempengaruhi.
1. Analisis Internal
2. Analisis Eksternal
b. Asumsi yang Digunakan
1. Aspek Makro
2. Aspek Mikro
c. Sasaran, Target Kinerja dan Kegiatan
1. Pelayanan
2. Pendukung Pelayanan
d. Program Kerja dan Kegiatan
1. Program Kerja
2. Kegiatan
a. Kegiatan Pelayanan
b. Kegiatan Pendukung Pelayanan
LANJUTAN ..............................
e. Perkiraan Pendapatan
1. Pendapatan Pelayanan.
2. Pendapatan Pendukung Pelayanan.
3. Total Pendapatan Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan
f. Perkiraan Biaya
1. Biaya Pelayanan.
2. Biaya Pendukung Pelayanan.
3. Total Biaya Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan.
g. Anggaran BLUD
1. Anggaran Pendapatan/Penerimaan.
2. Anggaran Biaya/Pengeluaran.
h. Ambang Batas RBA
BAB IV. Proyeksi Keuangan Tahun yang
Dianggarkan
a. Neraca
b. Laporan Operasional
c. Laporan Arus Kas
d. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
BAB V. Penutup
a. Hal-Hal yang Perlu Mendapat perhatian
Dalam Rangka Melaksanakan Kegiatan
BLUD
b. Kesimpulan
Lampiran
RSB
(Rencana Strategis Bisnis)
Pernyataan Visi, Misi
(Perumusan strategis & Perencanaan
Strategis)
Program Strategis
Pengukuran dan pencapaian
kinerja
Rencana Pencapaian 5 tahun
(dalam bentuk Renstra KL/RPJMD)
RSB dan SPM
I K
S N E KEGIATAN
T
A D B PROGRAM
M U
S I I KEGIATAN
I J
A K J
S U A A
R
I A T K KEGIATAN
A
V N
N O
R
A
N
PROGRAM
KEGIATAN
I FORMAT RENJA SKPD
S I K KEGIATAN
S
I T
A
N
D
E
B
PROGRAM
KEGIATAN
M U
S I I
I J
A K J
S U A A KEGIATAN
R
I A T K PROGRAM
A
N O A KEGIATAN
N
R N
43
KETERKAITAN
RSB, RBA DAN SPM
RSB - Mindset
-Value
TATA
KELOLA
SPM RBA
PROSES
PENILAIAN AUDIT
KINERJA
KERANGKA BSc
RENCANA TINDAK LANJUT