You are on page 1of 14

UNSUR – UNSUR HUKUM PERBANKAN

 Serangkaian Hukum POSITIF


 Berdasarkan ketentuan yang
tertulis dan tidak tertulis
 Mengatur ketatalaksanaan
kelembagaan tersebut
 Mengatur aspek – aspek kegiatan
usahanya.
HUKUM MEMAKSA

TUNDUK DAN PATUH

DILANGGAR

BI BERWENANG

SANKSI ADMINISTRATIF
1. Dalam menghadapi perkembangan
perekonomian nasional yang bergerak cepat,
kompetitif, terintegrasi serta system keuangan
yang semakin maju
Di perlukan penyesuaian kebijakan dibidang
ekonomi termasuk perbankan
2. Dalam memasuki era globalisasi dan dengan
telah diratifikasi beberapa perjanjian
international dibidang perdagangan dan jasa
Diperlukan penyesuaian terhadap peraturan
perundang- undangan.
 Agar peraturan perbankan lebih sesuai dengan
perkembangan dan kebijakan di bidang ekonomi
dan perdagangan maupun dunia usaha
UU No. 14 / 1967 jo UU No. 7 / 1992
“ SERANGKAIAN HUKUM POSITIF
YANG MENGATUR SEGALA
SESUATU YANG MENYANGKUT
TENTANG BANK, KELEMBAGAAN,
KEGIATAN USAHA SERTA CARA
DAN PROSES PELAKSANAAN
KEGIATAN USAHANYA “
AZAS – AZAS HUKUM PERBANKAN
 Az. DEMOKRASI EKONOMI (Penjelasan
Umum UU Perbankan )
 Az. KEPERCAYAAN ( FIDUCIARY P) ,
(Hub.Kepercayaan )
 Az. KERAHASIAAN ( CONFIDENTIAL P ),
Pasal 40
 Az. KEHATI – HATIAN ( PRUDENTIAL P ),
pasal 29 UU Perbankan
SUMBER HUKUM PERBANKAN
1.Sumber hukum dalam arti material
Sumber hukum yang menentukan isi hukum itu
sendiri dan tergantung dari sudut mana dilakukan
peninjauan
2.Sumber hukum dalam arti formil
Tempat ditemukannya ketentuan hukum dan
perundang – undangan ( tertulis / tidak tertulis )

Dari sudut sifatnya, struktur kaidah hukum


 Hukum Imperatif ( hukum memaksa )
 Hukum Fakultatif ( hukum mengatur )

Didasarkan pada ketentuan sanksinya.


Hukum memaksa : hukum yang dalam
keadaan konkrit tidak
dapat dikesampingkan
oleh perjanjian yang
dibuat oleh ke 2 belah
pihak.
Paksaan mutlak, harus ditaati
Hukum mengatur : dapat dikesampingkan
apabila ke 2 pihak dapat
menyelesaikan
SISTEM KEUANGAN, SISTEM PERBANKAN,
HUKUM PERBANKAN
SISTEM : perangkat unsur yang secara terstruktur saling
berkaitan sehingga membentuk totalitas
KEUANGAN : seluk beluk uang

Kredit, perbankan, investasi


SYSTEM KEUANGAN : suatu kesatuan system yang dibentuk
dari semua lembaga keuangan yang
ada / suatu sistem yg terdiri dari sistem
moneter dan diluar sistem moneter
KEGIATAN UTAMA : menarik dana dari masyarakat dan
menyalurkan kepada masyarakat

Lembaga perantara keuangan


S.K 1. S. MONETER
2. L. KEUANGAN LAINNYA
1) - otoritas moneter = UU 23 / 1999 :
BI jo UU No. 3 / 2004
- system bank umum
BI penanggung jawab otoritas
kebijakan moneter
SYSTEM KEUANGAN DI INDONESIA :
System moneter
Lembaga keuangan lainnya
1. Otoritas Moneter
UU No. 23 / 99 : BI
JO UU No. 3 / 2004 : perubahan atas UU RI No. 23 /
1999 : BI

• “BI penanggung jawab otoritas kebijakan moneter


yang lazim disebut “OM “

• Berwenang untuk menetapkan dan melaksanakan


kebijakan moneter dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah
BI sebagai Bank sentral didirikan pada tanggal
1 Juli 1953 berdasarkan UU No 11/1953
sebagai usaha pokok Bi
2. System Bank Umum
 System Bank Umum Bagian dari system
perbankan
 Indonesia UU No. 7 / 1992 JO UU No. 10 /
1998
UU No. 7 / 1992
Bank Umum
Bank Tabungan
Bank Pembangunan
BPR
UU No. 10 / 1998
• Bank Umum - PRINSIP KONVENSIONAL
• BPR - PRINSIP SYARIAH
BANK UMUM
1. Bank Umum Milik Negara
- BAPINDO - BTN
- BNI 46 - BRI
- BDN - BANK EXIM
- BBD

• BERDASARKAN UU 7 / 92
• HARUS MENYESUAIKAN DENGAN BENTUK HUKUM
BANK YANG DIATUR DALAM UU TERSEBUT DARI
BANK UMUM ke PT PERSERO
KE-4 nya menggabungkan diri menjadi PT BANK
MANDIRI ( 1999 ) 160.5 triliun

You might also like