You are on page 1of 52

TUJUAN PENDIDIKAN & PERKULIAHAN PANCASILA

Tujuan Pendidikan Pancasila


Mempersiapkan peserta didik agar dalam
memasuki kehidupan masyarakat dapat
mengembangkan kehidupan pribadi yang
memuaskan, menjadi anggota keluarga yang
berbahagia, menjadi warga negara yang
berkesadaran kebangsaan yang tinggi serta
bertanggung jawab pada NKRI yang
bersendikan Pancasila
• Tujuan Perkuliahan Pancasila
Diharapkan mahasiswa dapat :
* Memahami, menganalisa dan menjawab
masalah-masalah yang dihadapi
masyarakat secara berkesinambungan,
konsisten dengan cita-cita yang
digariskan dalam UUD 1945
* Menghayati filsafat dan tata nilai filsafat
Pancasila, sehingga menjiwai tingkah
lakunya selaku warga negara Republik
Indonesia
KOMPETENSI KULIAH
PENDIDIKAN PANCASILA
• Pendidikan Pancasila di PT mengantarkan
mahasiswa :
• memiliki kemampuan untuk mengambil SIKAP yang
bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya
• memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan
kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya
• Mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan
IPTEK – SENI
• Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan
nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan
Indonesia
Yang kesemuanya dilandasi oleh nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam Pancasila
ARAH PENDIDIKAN
PANCASILA
Pendidikan Pancasila merupakan
pendidikan nilai. Oleh sebab itu arah
pendidikan Pancasila DITEKANKAN pada
pendidikan moral yang diharapkan dapat
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari
berupa perilaku yang dilandasi oleh nilai-
nilai Pancasila, artinya nilai-nilai Pancasila
dijadikan landasan moral dalam setiap
kegiatan pribadi, kelompok, masyarakat
dan juga bangsa bahkan negara
Substansi Kajian

• Arti dan makna yang terkandung kata demi kata


dari tiap-tiap sila Pancasila
• Pancasila sebagai filsafat
• Pancasila sebagai ideologi nasional
• Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Republik Indonesia
• Pancasila sebagai paradigma kehidupan dalam
masyarakat berbangsa & bernegara
• Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan
bangsa Indonesia
POKOK-POKOK ISI AJARAN
PANCASILA

Mampu mewujudkan
keharmonisan dalam
Pancasila mengandung
tata kehidupan masyarakat
nilai-nilai luhur bangsa
secara selaras, serasi
(sosio budaya asli)
Dan seimbang

Dihayati, diamalkan oleh bangsa


Sebagai :
Pandangan hidup
Pedoman Hidup
Kepribadian Bangsa Indonesia
PANCASILA sebagai PANDANGAN
HIDUP BANGSA
• Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa berisikan :
* Konsep dasar mengenai kehidupan
yang dicita-citakan
* Pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan
yang mendalam mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik
oleh bangsa
PANCASILA sebagai
PEDOMAN HIDUP BANGSA
• Pedoman hidup bangsa adalah kristalisasi
nilai-nilai yang dimiliki bangsa, yang :
* merupakan pedoman, pegangan
dalam menghadapi setiap masalah
* diyakini kebenarannya
* menimbulkan tekad pada bangsa
untuk mewujudkannya
Mengapa suatu bangsa memerlukan
pandangan dan pedoman hidup ?

1. Untuk mengetahui ke arah mana tujuan yang ingin


dicapai oleh bangsa itu
2. Untuk memandang setiap masalah yang dihadapi
bangsa itu
3. Untuk dipakai sebagai pedoman menentukan arah
serta bagaimana bangsa itu memecahkan
masalah-masalah yang timbul
(IPOLEKSOSBUDHANKAM)
4. Untuk dipakai sebagai pedoman dalam
membangun dirinya pribadi (lahir – bathin)
TUHAN

MANUSIA

SATU

RAKYAT

ADIL
KETUHANAN YANG MAHA ESA

• Asal kata “TUHAN” : dzat yang maha kuasa,


pencipta alam semesta (kausa prima). Istilah
KeTuhanan berarti : keyakinan dan pengakuan yang
diekspresikan dalam bentuk perbuatan “nyata”
terhadap adanya dzat yang maha kuasa.

• Yakin yang tak disertai dengan pengakuan dan


perbuatan nyata = ingkar

• Mengakui tidak disertai dengan keyakinan dan


perbuatan nyata = munafik
CARANYA :
Melakukan hal-hal yang diperintahkan dan
menjauhi segala larangan-larangan- Nya
(TAQWA)

Untuk menghindari “konflik” perlu


ditumbuhkembangkan dan dipelihara secara
terus menerus SIKAP TOLERANSI dengan
mengakui dan menghargai keyakinan orang
yang beragama lain secara otentik termasuk
sistem peribadatannya
Yang Maha Esa
Artinya yang maha tunggal.
 Tunggal dalam dzatNya, tidak terdiri dari
beberapa hal menjadi satu, tidak terdiri
dari beberapa unsur menjadi satu kesatuan
 Tunggal dalam sifatNya : sifat Tuhan maha
sempurna tidak ada yang menyamai
 Tunggal dalam perbuatanNya : perbuatan
(karsa) Tuhan tidak ada dorongan dari
yang lain, murni atas kehendakNya sendiri
KE-ESA-AN TUHAN
• Tuhan disebut sebagai Yang Maha Esa
yang mempunyai kekuasaan melebihi
dari segala yang ada atau paling
kuasa. Oleh karena itu Tuhan adalah
satu (esa) adanya.
• Jadi Ke-Tuhanan YME artinya :
keyakinan dan pengakuan yang
diwujudkan dalam bentuk perbuatan
terhadap adanya dzat yang maha
tunggal, tiada duanya, yang sempurna,
tiada awal dan tiada akhir, sebagai
penyebab pertama
Kesimpulan

 Ajaran Ke-Tuhan-an YME tidak membenarkan


adanya sikap dan perbuatan yang ANTI
Tuhan YME dan ANTI AGAMA
 Yang seharusnya ada adalah melaksanakan
perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya.
 Toleransi terhadap kebebasan untuk
memeluk agama sesuai dengan keyakinan,
dan antara pemeluk agama harus saling
hormat-menghormati serta bekerja sama
 Kemanusiaan berasal dari kata MANUSIA yang berarti
organisme yang berindera dan berakal & berbudi (pembeda
dengan hewan) serta makhluk yang berbudaya (mempunyai
cipta, rasa dan karsa)

Dapat merubah, membentuk, memberi


arti dan nilai kepada alam semesta,
kemudian memberi fungsi

Arti “kemanusiaan” : kesadaran sikap


dan perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai
Hidup manusia (secara kodratnya dapat
Membedakan baik dan buruk)
Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab
 Anatomi manusia seutuhnya
RAGA Terdiri dari Memerlukan
JASMANI jaringan Kebutuhan
LAHIR (kumpulan Sel) fisik

MANUSIA

JIWA AKAL Memerlukan


ROKHANI PERASAAN Kebutuhan
BATHIN NAFSU psikis
ADIL

 Memperlakukan dan memberikan sebagai rasa wajib


sesuatu hal yang telah menjadi hak, baik terhadap diri
sendiri, sesama umat manusia maupun terhadap Tuhan

 Diri sendiri : memenuhi tuntutan dari pribadi secara


manusiawi

 Sesama manusia : memberikan sesuatu yang telah menjadi


hak orang lain sebagaimana mestinya

 Terhadap Tuhan : adil terhadap diri sendiri & sesama


berarti pula memenuhi tuntutan Tuhan dengan taat &
taklim (mengikuti petunjuk Tuhan yang telah diwahyukan
melalui agama)
Beradab

• Berarti kesopanan, yaitu penilaian baik dan buruk


dalam kelompok manusia tertentu yang dipengaruhi
oleh keadaan alam sekeliling maupun perkembangan
alam pikirannya (bersifat subyektif) dan tidak
universil

• Dalam pelaksanaannya harus dihubungkan dengan


pengertian “adil” yang bersifat universil. Maka “baik”
disini mempunyai maksud sesuatu yang membangun
dan mengembangkan hidup dan “buruk” bila
sebaliknya yang meruntuhkan dan merusak hidup
Perwujudan dari sila Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab yang perlu diperhatikan adalah

•PENGAKUAN HAK AZASI MANUSIA


Manusia diakui dan diperlakukan sesuai
dengan harkat & martabatnya sebagai
makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan
sama haknya serta kewajiban azasinya
Perlu dikembangkan sikap saling mencintai
sesama manusia, sikap “tenggang rasa”
Pengamalan sifat & sikap luhur
• Antara lain :
1. Kebijaksanaan : melakukan perbuatan atas dorongan
kehendak yang tertuju kepada kebaikan
2. Kesederhanaan : membatasi diri jangan sampai
tindakan kita berlebih-lebihan melampaui batas
3. Keteguhan : membatasi diri jangan sampai tindakan
kita melampaui batas kewajaran dalam menghadapi
penderitaan
4. Keadilan : memberikan & melakukan dengan rasa
wajib kpd. diri sendiri, sesama manusia dan Tuhan
segala sesuatu yang telah menjadi hak
5. Dan sifat-sifat terpuji lainnya
HAK AZASI MANUSIA
 Hak Azasi Manusia dalam pasal-pasal UUD 1945 (setelah amandemen)

BAB X A
HAK AZASI MANUSIA

Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya**)

Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah **)
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi **)

Pasal 28 C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia **)
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuik membangun masyarakat, bangsa dan negaranya **)
Kesimpulan

 Pengamalan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


menjadikan manusia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia. Karenanya berkembanglah sikap
saling hormat-menghormati dan kerja sama sesama umat
manusia

 Sila Kedua ini dijiwai oleh sila pertama yang mewajibkan


kita untuk mengikuti ajaran Tuhan untuk mengisi dan
melengkapi keyakinan dan pengakuan yang diwujudkan
dalam bentuk perbuatan terhadap adanya Tuhan Ynag
Maha Esa
PERSATUAN INDONESIA
(1)
Asal kata “satu” yang artinya UTUH, tidak terpecah
belah.
Arti persatuan : Usaha untuk menjadikan keseluruhan
ke arah satu kesatuan yang tidak terpisahkan
 Jadi merupakan suatu proses atau usaha, sedangkan

tujuannya adalah kesatuan.


 Terhimpunnya menjadi satu kesatuan karena adanya
keinginan hidup bersama dalam satu negara
PERSATUAN INDONESIA (2)
 Dalam mukadimah Konstitusi RIS 1949 &
mukadimah UUDS 1950, Sila ke 3 ini disebut sila
“kebangsaan”.

 Antara sila Persatuan Indonesia dan sila


Kebangsaan ada persamaan dan perbedaannya.

 Persamaan : sama-sama mengusahakan satu


kesatuan

 Perbedaan : Kebangsaan hanya dikhususkan dlm.


kesatuan negara, sedangkan “persatuan”
mempunyai arti lebih luas lagi, di samping
kesatuan dlm. satu negara (sempit),
dimungkinkan adanya kesatuan seluruh umat
manusia.
PERSATUAN INDONESIA (3)

 INDONESIA
Mempunyai 2 makna :
a.Geografis : wilayah (darat & laut) yang membentang dari
95o – 141o BT dan 6o LU – 11o LS
b. Politis : bangsa Indonesia atau rakyat Indonesia.

Bangsa Indonesia mempunyai 2 makna :


* Bangsa alami : sekelompok manusia yg. bertabiat sama
dan berketurunan sama dan berasal dari
wilayah Indonesia
* Bangsa negara : sekelompok manusia yg. mempunyai cita-
cita yg. sama (hidup bersama) dlm. satu
ikatan politis kenegaraan Indonesia
Dalam sila ke 3, “INDONESIA” berarti Indonesia dlm. arti politis
PERSATUAN INDONESIA (4)
 Jadi RAKYAT INDONESIA :
sekelompok manusia yg. menjadi
warga negara Indonesia dan
mempunyai pertautan hukum yg.
berlaku di Indonesia baik yg. berdiam
di luar negeri maupun di dalam negeri

 Nasionalisme Indonesia : rasa


kesatuan yg. bangkit dalam hati
rakyat Indonesia berdasarkan cita-
cita yg. sama dalam satu ikatan
organisasi kenegaraan Indonesia
PERSATUAN INDONESIA (
5)
 Kelahiran bangsa Indonesia memiliki sejarah
yang analog dengan sejumlah negara di
kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latin,

Misalnya :
Jajahan Inggris : India, Malaya, Singapura,
Kenya dll.
Jajahan Belanda : Indonesia, Suriname dll.
Jajahan Portugal : Brasilia, Angola, Timor Leste,
dll.
Jajahan Perancis : Aljazair, Zaire, VietNam,
Madagaskar, Kamboja dll
PERSATUAN INDONESIA (6)

 Gerakan Nasional yang bertujuan menghimpun dan


membangkitkan semangat kebangsaan dapat berupa :

 Perlawanan bersenjata yg. masih bersifat kedaerahan


(Teuku Umar, Cut Nya’ Din, Imam Bonjol, Sultan Agung,
Diponegoro, Hasanuddin, Pattimura, dll.)

 Perlawanan melalui organisasi modern :


a. 1908 : Boedi Oetomo, memajukan kehidupan
penduduk lahir-batin
b. 1922 : Pendidikan Taman Siswa
c. 1928 : Sumpah Pemuda
d. 1945 : 1 Juni : Lahirnya Pancasila
17 Agustus : proklamasi kemerdekaan
PERSATUAN INDONESIA (7)
 Lahir bangsa Indonesia yang serba
majemuk ( kebhinekaan, plural) atau
multidimensional : etnis, kultur, religi,
linguage dll) membentuk suatu keaneka
ragaman yang dapat berpotensi :
positip : keindahan, kekayaan dalam
hidup
negatip : konflik sosial
PERSATUAN INDONESIA (8)
• Makna kebangsaan,
TIDAK DITENTUKAN hanya oleh :
warna kulit, bahasa ibu, adat istiadat,
nama, tetapi oleh : SENSE OF
BELONGING akan INDONESIA sebagai
tanah tumpah darah dan “rumah” kita
bersama
PRINSIP PERSATUAN
INDONESIA
1. BHINEKA TUNGGAL IKA
Bangsa Indonesia pluralistik (beragam)
→ wajib untuk TETAP BERSATU mempertahankan NKRI (tugas
berat tapi mulia)
2. NASIONALISME INDONESIA
Setiap warga negara mencintai Indonesia, tapi tidak
mengagungkan bangsa sendiri secara berlebihan
3. Kebebasan WN dalam rangka persatuan mempunayi faktor
pembatas :
a. kemampuan jasmani-rokhani
b. alam lingkungan (sumber kebutuhan)
4. WAWASAN NUSANTARA
Mengandung pokok-pokok pengertian, bahwa Indonesia
merupakan : kesatuan politik, kesatuan sosial-budaya, kesatuan
ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan
Kesimpulan

• Persatuan Indonesia : Usaha ke arah bersatu dalam


kebulatan, satu kesatuan rakyat untuk membawa
nasionalisme dalam negara Indonesia

• Nasionalisme Indonesia dijiwai oleh KeTuhanan YME


dan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sehingga
nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang
dapat menerima bangsa lain menjadi rakyat
Indonesia sebagai kesatuan dan juga menghargai
bangsa lain sebagai sesama makhluk Tuhan
MENGAPA MUNCUL BENIH SEPARATIS DALAM
TUBUH NKRI ?

 Anggota masyarakat masih mengalami rasa


ketidak adilan dalam hidup sehari-hari.
+ Kekayaan daerah diraub ke pusat/dilarikan ke LN
+ Putra daerah belum semuanya dilibatkan dlm
pengelolaan SDA dgn alasan al rendahnya kua SDM
lokal
Akibatnya SDA daerah sirna terjadi
ketidak adilan sosial bid. ekonomi, sosial,
politik & religius
MENGAPA MUNCUL BENIH SEPARATIS DALAM
TUBUH NKRI ?

 Diskriminasi sosial masih terasa dalam


hampir semua lapisan sosial
+ Diskriminasi pelaksanaan hukum / perundangan
+ Pemikiran primordialisme masih melekat dalam benak
sejumlah wakil rakyat / penguasa
 Trauma politik masa lampau
+ dalam batin warga negara di kawasan tertentu ada
rasa sakit hati yang menimbulkan semangat balas
dendam terhadap pihak yang pernah menyakiti hati
dan merenggut nyawa
KEMUNGKINAN SOLUSI ?

 Mitos kebangsaan yang telah dirintis tak


cukup hanya dipertahankan dengan
KEKUATAN IDEOLOGI,
MILITERISTIK, tetapi terutama :
* Penegakan hukum yang adil, non-sektorian, non-iskriminasi
yang sungguh-sungguh menjunjung HARKAT & MARTABAT
tiap pribadi dalam setiap sektor hidup manusia
* Kebangsaan akan kokoh bila tiap pribadi menjadi warga
negara yang mendapat tempat layak dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN (1)

 Kerakyatan berasal dari kata “rakyat”:


sekelompok manusia yang menjadi warga dalam suatu
negara.
Apabila kedaulatan tertinggi dalam negara tersebut
berada di tangan rakyat disebut : DEMOKRASI
 Tujuan akhir demokrasi adalah kebahagiaan hidup –
pemenuhan kebutuhan lahir-bathin Tiap-tiap bangsa
mempunyai keragaman dalam pelaksanaannya,
bergantung pada :
* adat istiadat, kebudayaan, agama dan pandangan
hidupnya
TUJUAN DEMOKRASI
PANCASILA
 Ingin mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Artinya :
Ingin mewujudkan kesejahteraan
bersama yang memperhatikan
kesejahteraan individu, bukan
kebahagiaan golongan atau sekelompok
manusia tertentu
Hikmat Kebijaksanaan

Hikmat :
 suatu kebenaran yang mengandung kebenaran bagi
kepentingan umum
 bersumber dari Tuhan YME; dengan demikian kebenarannya
dari Tuhan (harus memperhatikan petunjuk Tuhan)

Kebijaksanaan :
 Perbuatan atas dorongan yg. Tertuju kepada kebaikan untuk
mencapai kebenaran yang sesuai dengan rasa kemanusiaan
 Kebaikan harus dikaitkan dengan kehidupan manusia untuk
mencapai taraf yg. Lebih baik dan harus sesuai dengan rasa
kemanusiaan untuk mencapai kebaikan hidup
Jadi HIKMAT KEBIJAKSANAAN
menghubungkan dua hal yang fundamentil
yaitu firman Tuhan dan hasil pemikiran
manusia
Jadi “kerakyatan” harus dijiwai oleh Ke-
Tuhan-an YME dan kemanusiaan yang
adil dan beradab
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN

 Permusyawaratan :
* suatu sistem dlm. merumuskan
suatu persoalan dengan cara
mengadakan pertemuan/rapat
sebagai “pertukaran pendapat”
untuk mencapai kesepakatan
* pelaksanaan permusyawaratan
disebut “musyawarah” dgn.
Tujuan untuk mencapai mufakat
• Perwakilan
Suatu tata cara dalam mengusahakan
turut sertanya rakyat ambil bagian dalam
pemerintahan dilakukan dgn. Melalui
badan-badan tertentu sebagai wakilnya

• Tanda garis miring (/) maksudnya “dan


atau” artinya dlm. memutuskan sesuatu
persoalan ada yang dengan musyawarah
langsung tanpa perwakilan, ada yang tidak
langsung yaitu melalui perwakilan
Kesimpulan

 Sila ke empat :
suatu sistim pemerintahan rakyat dgn.
cara melalui badan tertentu serta dlm.
menetapkan suatu peraturan dgn. jalan
musyawarah untuk mufakat atas dasar
kebenaran dari Tuhan dan putusan akal
sesuai dgn. rasa kemanusiaan dan
persatuan dgn. memperhatikan kehendak
rakyat untuk mencapai kebaikan hidup
bersama
Pengamalan Demokrasi
Pancasila
 Setiap warganegara mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban
yang sama
 Penggunaan haknya harus memperhatikan dan mengutamakan
kepentingan negara dan kepentingan rakyat
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada pihak lain sebelum ada
keputusan yang menyangkut kepentingan bersama
 Harus menghormati dan mentaati setiap hasil musyawarah dengan
itikat baik dan penuh rasa tanggung jawab
 Keputusan yang diambil harus menjunjung tinggi harkat & martabat
manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan untuk membangun
dan mengembangkan hidup yang mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama
Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
 Keadilan : berasal dari kata “adil” yang
berarti memperlakukan dan memberikan
sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telah
menjadi “haknya” baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap sesama manusia
dan terhadap Tuhan.
 Adil untuk sila ke 5 adalah khusus, dalam
artian TERHADAP SESAMA MANUSIA
Sila ke 5 (lanjutan)
 Ada 3 macam bentuk KEADILAN POKOK di
masyarakat :
1. Keadilan komutatif : keadilan yang berlaku
dalam hubungan antara pribadi dengan pribadi
2. Keadilan distributif : keadilan yang berlaku
dalam hubungan antara masyarakat dengan
pribadi
3. Keadilan legalis : keadilan yang berlaku dalam
hubungan antara pribadi dengan masyarakat
Sila ke 5 (lanjutan)

masyarakat
Keadilan
Keadian
distributif
legalis

Manusia Manusia
pribadi pribadi
Keadilan
komutatif
Sila ke 5 (lanjutan)
 Dalam pelaksanaannya di masyarakat berdasar Pancasila,
ada “2 musuh besar” yang bertentangan dengan ke 3
bentuk keadilan tsb.
 Kedua hal tersebut merupakan sifat kodrati manusia,
yaitu :
A. Individualisme mutlak
masyarakat dianggap sbg. Kumpulan individu yang
banyak, tanpa ada peretalian kepentingan bersama.
Setiap individu hanya mengutamakan kepentingan
sendiri, kepentingan umum tidak terlalu diperhatikan.
Dalam pandangan ini hanya ada satu bentuk keadilan,
yaitu keadilan komutatif
Sila ke 5 (lanjutan)
 B. Kolektivisme mutlak
nasyarakat ditempatkan sbg. Keseluruhan
umat manusia yg. hanya memperhatikan
kepentingan umum, tidak ada pengakuan
kepentingan individu, semua milik umum,
kebebasan manusia pribadi pada dasarnya tidak
diakui dan tidak dilindungi. Dalam pandangan ini
yang ada hanya keadilan legalis. Tidak diakui
adanya keadilan komutatif, (karena setiap
anggota harus taat kepada keseluruhan) dan
keadilan distributif (karena semua hal adalah
milik bersama)
Sila ke 5 (lanjutan)

 Bagaimana keadilan dalam masyarakat


Pancasila seharusnya ?
 Keadilan sosial
 Keadilan yang menghimpun ke 3 macam
keadilan dan dilaksanakan dalam
kehidupan masyarakat.
Sila ke 5 (lanjutan)

 Sosial
Berasal dari kata “socius”, bahasa latin,
yang berarti kawan atau teman yang
dalam perbendaharaan bahasa Indonesia
telah mengalami perubahan menjadi
“sosial” yang berarti persaudaraan dalam
pergaulan hidup manusia.

You might also like