Professional Documents
Culture Documents
Mampu mewujudkan
keharmonisan dalam
Pancasila mengandung
tata kehidupan masyarakat
nilai-nilai luhur bangsa
secara selaras, serasi
(sosio budaya asli)
Dan seimbang
MANUSIA
SATU
RAKYAT
ADIL
KETUHANAN YANG MAHA ESA
MANUSIA
BAB X A
HAK AZASI MANUSIA
Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya**)
Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah **)
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi **)
Pasal 28 C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia **)
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuik membangun masyarakat, bangsa dan negaranya **)
Kesimpulan
INDONESIA
Mempunyai 2 makna :
a.Geografis : wilayah (darat & laut) yang membentang dari
95o – 141o BT dan 6o LU – 11o LS
b. Politis : bangsa Indonesia atau rakyat Indonesia.
Misalnya :
Jajahan Inggris : India, Malaya, Singapura,
Kenya dll.
Jajahan Belanda : Indonesia, Suriname dll.
Jajahan Portugal : Brasilia, Angola, Timor Leste,
dll.
Jajahan Perancis : Aljazair, Zaire, VietNam,
Madagaskar, Kamboja dll
PERSATUAN INDONESIA (6)
Hikmat :
suatu kebenaran yang mengandung kebenaran bagi
kepentingan umum
bersumber dari Tuhan YME; dengan demikian kebenarannya
dari Tuhan (harus memperhatikan petunjuk Tuhan)
Kebijaksanaan :
Perbuatan atas dorongan yg. Tertuju kepada kebaikan untuk
mencapai kebenaran yang sesuai dengan rasa kemanusiaan
Kebaikan harus dikaitkan dengan kehidupan manusia untuk
mencapai taraf yg. Lebih baik dan harus sesuai dengan rasa
kemanusiaan untuk mencapai kebaikan hidup
Jadi HIKMAT KEBIJAKSANAAN
menghubungkan dua hal yang fundamentil
yaitu firman Tuhan dan hasil pemikiran
manusia
Jadi “kerakyatan” harus dijiwai oleh Ke-
Tuhan-an YME dan kemanusiaan yang
adil dan beradab
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
Permusyawaratan :
* suatu sistem dlm. merumuskan
suatu persoalan dengan cara
mengadakan pertemuan/rapat
sebagai “pertukaran pendapat”
untuk mencapai kesepakatan
* pelaksanaan permusyawaratan
disebut “musyawarah” dgn.
Tujuan untuk mencapai mufakat
• Perwakilan
Suatu tata cara dalam mengusahakan
turut sertanya rakyat ambil bagian dalam
pemerintahan dilakukan dgn. Melalui
badan-badan tertentu sebagai wakilnya
Sila ke empat :
suatu sistim pemerintahan rakyat dgn.
cara melalui badan tertentu serta dlm.
menetapkan suatu peraturan dgn. jalan
musyawarah untuk mufakat atas dasar
kebenaran dari Tuhan dan putusan akal
sesuai dgn. rasa kemanusiaan dan
persatuan dgn. memperhatikan kehendak
rakyat untuk mencapai kebaikan hidup
bersama
Pengamalan Demokrasi
Pancasila
Setiap warganegara mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban
yang sama
Penggunaan haknya harus memperhatikan dan mengutamakan
kepentingan negara dan kepentingan rakyat
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada pihak lain sebelum ada
keputusan yang menyangkut kepentingan bersama
Harus menghormati dan mentaati setiap hasil musyawarah dengan
itikat baik dan penuh rasa tanggung jawab
Keputusan yang diambil harus menjunjung tinggi harkat & martabat
manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan untuk membangun
dan mengembangkan hidup yang mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama
Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Keadilan : berasal dari kata “adil” yang
berarti memperlakukan dan memberikan
sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telah
menjadi “haknya” baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap sesama manusia
dan terhadap Tuhan.
Adil untuk sila ke 5 adalah khusus, dalam
artian TERHADAP SESAMA MANUSIA
Sila ke 5 (lanjutan)
Ada 3 macam bentuk KEADILAN POKOK di
masyarakat :
1. Keadilan komutatif : keadilan yang berlaku
dalam hubungan antara pribadi dengan pribadi
2. Keadilan distributif : keadilan yang berlaku
dalam hubungan antara masyarakat dengan
pribadi
3. Keadilan legalis : keadilan yang berlaku dalam
hubungan antara pribadi dengan masyarakat
Sila ke 5 (lanjutan)
masyarakat
Keadilan
Keadian
distributif
legalis
Manusia Manusia
pribadi pribadi
Keadilan
komutatif
Sila ke 5 (lanjutan)
Dalam pelaksanaannya di masyarakat berdasar Pancasila,
ada “2 musuh besar” yang bertentangan dengan ke 3
bentuk keadilan tsb.
Kedua hal tersebut merupakan sifat kodrati manusia,
yaitu :
A. Individualisme mutlak
masyarakat dianggap sbg. Kumpulan individu yang
banyak, tanpa ada peretalian kepentingan bersama.
Setiap individu hanya mengutamakan kepentingan
sendiri, kepentingan umum tidak terlalu diperhatikan.
Dalam pandangan ini hanya ada satu bentuk keadilan,
yaitu keadilan komutatif
Sila ke 5 (lanjutan)
B. Kolektivisme mutlak
nasyarakat ditempatkan sbg. Keseluruhan
umat manusia yg. hanya memperhatikan
kepentingan umum, tidak ada pengakuan
kepentingan individu, semua milik umum,
kebebasan manusia pribadi pada dasarnya tidak
diakui dan tidak dilindungi. Dalam pandangan ini
yang ada hanya keadilan legalis. Tidak diakui
adanya keadilan komutatif, (karena setiap
anggota harus taat kepada keseluruhan) dan
keadilan distributif (karena semua hal adalah
milik bersama)
Sila ke 5 (lanjutan)
Sosial
Berasal dari kata “socius”, bahasa latin,
yang berarti kawan atau teman yang
dalam perbendaharaan bahasa Indonesia
telah mengalami perubahan menjadi
“sosial” yang berarti persaudaraan dalam
pergaulan hidup manusia.