Professional Documents
Culture Documents
PX Fisik Hidung
PX Fisik Hidung
HIDUNG
Anamnesis
Identitas
Keluhan utama :
1. Nama
1. Sumbatan hidung
2. Umur 2. Sekret hidung
3. Jenis Kelamin 3. Bersin
4. Alamat 4. Nyeri daerah muka dan
5. Pekerjaan kepala
- Deformitas
- Deviasi septum nasi
- Kelainan bentuk hidung
/anomali kongenital
- Udem→hidung
- Produksi sekret
- Tanda –tanda trauma
Palpasi Hidung & Sinus Paranasal
c) Aplikator
d) Pipa penghisap
Rinoskopi Posterior
hidung (normal berwarna - Nasopharing → muara tuba,
merah pudar, lembab, dan -torus tubariur, fossa rossen
mempunyai permukaan muller
halus dan bersih).
• Tanda-tanda peradangan,
pembengkakan atau infeksi
• Eksudat atau sekret
• Massa tumor /polip (
kebanyakan ditemukan
pada meatus media)
Transiluminasi sinus
Sinus Maksilaris
-Dilakukan dalam kamar gelap
-Pasien diminta untuk membuka mulut. Masukkan lampu
dlm rongga mulut lalu pasien diminta menutup mulut.
Sinar lampu akan menembus rongga sinus
maksila→terlihat dipipi→bandingkan kanan dan
kiri→sinus yang berisi cairan tampak suram/gelap.
-Bermakna bila ada perbedaan kanan dan kiri
Sinus Frontalis
-Ujung lampu ditekan pada epikantes, di bawah tulang
dahi.
*Transluminasi pada sinus frontal hasilnya lebih
meragukan. Dasar dan bentuk kedua sinus seringkali tidak
sama.
SINUS FRONTAL SINUS MAKSILA
Tes Penciuman sederhana
Prosedur :
1. Tes dilakukan pd ruangan tertutup (tidak berAC/kipas angin, tanpa parfum
ruangan)
2. Pemeriksa dan pasien duduk berhadapan
3. Alcohol pad dibuka dan pasien di minta u/ mengenali bau
4. Pasien diminta menutup kedua mata→pad secara perlahan di naikkan sampai
dari posisi setinggi umbilikus hingga hidung dgn inhalasi normal
5. Hitung jarak (cm) dari pertama kali terdeteksi alcohol pad sampai hidung
Interpretasi :
1. Normosmia : terdeteksi pada jarak >10 cm
2. Hiposmia : terdeteksi pada jarak 5-10 cm
3. Hiposmia berat : terdeteksi pada jarak <5 cm
4. Anosmia : tidak terdeteksi sama sekali
Ammonia
Prosedur :
1. Pemeriksa dan pasien duduk saling berhadapan
2. Ammonia secara cepat ditempat di depan hidung pasien
3. Dinilai apakah pasien merasakan efek menyengat dan stimulus lakrimal atau
tidak
Interpretasi :
1. Anosmia murni : terdapat efek menyengat
dan stimulus lakrimal
2. Anosmia malingering : menyangkal adanya
efek menyengat dan stimulus lakrimal