You are on page 1of 48

REFRESHING

MATA MERAH DENGAN VISUS NORMAL

Dian Ma’rifatul Huda


2011730022

Pembimbing
dr. Hj. Retna D Iskandar, Sp. M
Merah pada Mata

• Vasodilatasi
• Ruptur vascular
1. Mata merah dengan visus normal dan tidak
kotor atau sekret

2. Mata merah dengan visus normal dan kotor

atau sekret
MATA MERAH DENGAN VISUS
NORMAL DAN TIDAK KOTOR ATAU
SEKRET
PTERIGIUM

Definisi : Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular


konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif

Penyebab pasti dari pterigium tidak diketahui. Tetapi, faktor


penyebab yang paling umum adalah :
 Cahaya sinar matahari
 Paparan berlebihan pada lingkungan yang keras seperti debu,
kotoran, panas, angin, kekeringan dan asap.
 Paparan berlebihan pada alergen seperti bahan kimia dan
pembersih
Derajat pertumbuhan Pterigium :
Gejalanya termasuk :
• Derajat I : Hanya terbatas pada limbus
 Mata merah
• Derajat II : Sudah melewati limbus tetapi tidak melebihi dari 2
 Mata kering
mm melewati kornea
 Iritasi
• Derajat III : jika telah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi
 Keluar air mata (berair)
pinggir pupil mata dalam keadaan cahaya (pupil
 Sensasi seperti ada sesuatu dimata
dalam keadaan normal sekitar 3-4 mm)
• Derajat IV : Jika pertumbuhan pterygium sudah melewati pupil
sehingga mengganggu penglihatan
Penatalaksanaan
• Bersifat rekuren, terutama pada pasien yang masih muda
• Tanda peradangan  air mata buatan, dapat diberikan steroid bila
perlu
• Delen  air mata buatan dalam bentuk salep
• Pembedahan  bila terjadi gangguan penglihatan atau telah
menutupi media penglihatan

Pencegahan
Secara umum, lindungi mata dari paparan langsung sinar matahari,
debu, dan angin
PSEUDOPTERYGIUM

• Perlekatan konjungtiva dengan kornea yang cacat. Sering terjadi

pada proses penyembuhan ulkus kornea.

• Letak : pada daerah konjungtiva yang terdekat dengan proses

kornea sebelumnya.

• Tidak memerlukan pengobatan atau pembedahan, kecuali sangat

mengganggu visus atau alasan kosmetik


PTERIGIUM PSEUDOPTERIGIUM

1. Lokasi Selalu di fisura Sembarang lokasi


palpebra
2.Progresifitas Bisa progresif atau Selalu stasioner
stasioner
3.Riwayat penyakit Ulkus kornea (-) Ulkus kornea (+)
4.Tes sondase Negatif positif
PINGUEKULA

• Benjolan pada konjungtiva bulbi yang ditemukan pada

orang tua terutama yg sering mendapat rangsangan sinar


matahari, debu, dan angin panas. Merupakan degenerasi
hialin jaringan submukosa konjungtiva.

• Pengobatan:

Tidak diperlukan, tetapi bila terlihat adanya tanda peradangan


dapat diberikan obat anti radang
HEMATOMA SUBKONJUNGTIVA

• Terjadi pada keadaan dimana


pembuluh darah rapuh dan dapat
juga terjadi akibat trauma yang
kadang menutupi perforasi jaringan
bola mata yang terjadi.
• Biasanya tidak perlu pengobatan
karena akan diserap dengan
spontan dalam waktu 1-3 minggu.
EPISKLERITIS

 Reaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak

antara konjungtiva dan permukaan sklera.

 Reaksi toksik, alergi atau merupakan bagian dari infeksi.

Dapat saja kelainan ini terjadi secara spontan dan


idiopatik.
Gejala Klinis :

• Mata terasa kering

• Rasa sakit yang ringan

• Mengganjal

• Konjungtiva yang kemotik

• Pembuluh darah mengecil bila diberikan fenil efrin 2,5% topikal

• Pengobatan yang diberikan adalah vasokonstriktor, pada keadaan


yang berat diberi kortikosteroid tetes mata atau sistemik atau
salisilat.
SKLERITIS

• Skleritis lebih berat dibandingkan dengan episkleritis

baik dalam gambaran klinis maupun perjalanan


penyakit

Etiologi :

Biasanya disebabkan kelainan atau penyakit sistemik


Skleritis anterior Diffus

 Radang sklera disertai kongesti pembuluh darah episklera dan


sklera, umumnya mengenai sebagian sklera anterior, peradangan
sklera lebih luas, tanpa nodul.

Skleritis nodular

 Nodul pada skleritis noduler tidak dapat digerakkan dari dasarnya,


berwarna merah, berbeda dengan nodul pada episkleritis yang
dapat digerakkan.

Skleritis nekrotik

 Jenis skleritis yang menyebabkan kerusakan sklera yang berat


Gejala Klinis :
 Mata merah dan berair

 Terdapat perasaan sakit yang berat yang dapat


menyebar ke dahi, alis dan dagu yang kadang
membangunkan sewaktu tidur akibat sakitnya yang
sering kambuh.
 Fotofobia

 Penglihatan menurun
Diberikan steroid atau salisilat. Apabila ada penyakit yang
mendasari, maka penyakit tersebut perlu diobati.
MATA MERAH DENGAN VISUS
NORMAL DAN KOTOR ATAU
SEKRET
KONJUNGTIVITIS

• Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang

selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata


dalam bentuk akut maupun kronis.

• Konjungtivitis dapat disebabkan bakteri, virus, klamidia,

alergi, dan berkaitan dengan penyakit sistemik


PERBEDAAN JENIS-JENIS KONJUNGTIVITIS

VIRUS BAKTERI ALERGI

o INJEKSI
KONJUNGTIVITIS
Sedang Mencolok Ringan-Sedang

 GATAL Minimal Minimal Berat

 HIPEREMI Menyeluruh Menyeluruh Menyeluruh

 LAKRIMASI ++ + +

Minimal
 EKSUDAT Banyak (muko-
(SEKRET)
(serous, Minimal (benang)
purulen/purulen)
mukous)

 ADENOPATI + Jarang -

 SEL-SEL Monosit PMN Eosinofil


Gambaran klinis
• Hiperemi konjungtiva bulbi (injeksi konjungtiva)
• Lakrimasi
• Eksudat dengan sekret yang lebih nyata di pagi hari
• Pseodoptosis akibat kelopak membengkak
• Hipertrofi papil
• Mata merasa seperti ada benda asing
KONJUNGTIVITIS BAKTERI

• Konjungtivitis yang disebabkan Streptococcus,


Corynebacterium, pseudomonas, neissesia, dan
Haemoplhilus.
• Gambaran :
o konjungtivitis mukopurulen

atau purulen
o Hiperemi

o Edema kelopak
• Pengobatan kadang diberikan sebelum pemeriksaan

mikrobiologik dengan antibiotik tunggal seperti neosporin,


basitrasin, gentamisin, kloramfenikol, tobramisin,
eritromisin, dan sulfa

• Bila terjadi penyulit pada kornea maka berikan sikloplegik


KONJUNGTIVITIS GONORE

• Merupakan radang konjungtiva akut dan hebat yang

disertai dengan sekret purulen

• Pada neonatus, konjungtivitis terjadi pada saat berada

pada jalan lahir, sedangkan pada orang dewasa


penyakit ini didapatkan dari penularan penyakit
kelamin sendiri
Pada orang dewasa terdapat 3 stadium
penyakit, yaitu :

• Stadium infiltratif : ditemukan kelopak dan


konjungtiva yang kaku disertai rasa sakit
pada perabaan. Kelopak membengkak dan
kaku sehingga sukar dibuka, terdapat
pseudomembran pada konjungtiva tarsal
superior dan konjungtiva bulbi merah,
kemotik, dan menebal.

• Stadium supuratif : terdapat sekret yang


kental

• Stadium penyembuhan
• Penanganan

Sekret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air


hangat atau dengan garam fisiologis setiap 15 menit, kemudian
berikan salep penisilin. Penisilin tetes mata dapat diberikan dalam
bentuk larutan penisilin G 10.000 – 20.000 unit/ml setiap 1 – 30
menit. Kemudian salep diberikan setiap 5 - 30 menit . Disusul
pemberian salep penisilin setiap 1 jam selama 3 hari
OFTALMIA NEONATORUM

• Merupakan konjungtivitis purulen hiperakut yang terjadi pada bayi


dibawah usia 1 bulan, disebabkan penularan di jalan lahir dari
sekret vagina ibu oleh berbagai sebab

Gambaran Klinis :

 Bola mata sakit dan pegal

 Belek yang mukoid atau purulen

 Konjungtiva hiperemia dan kemotik dengan kelopak bengkak


Penyebab :
1. Non-Infeksi
Iritasi akibat nitras argenti akan menyebabkan konjungtivitis
dalam 24 jam pertama
2. Infeksi
Bakteri : stafilokokus dengan inkubasi 5 hari
Klamidia dengan inkubasi 5 – 10 hari
Neiseria gonore dengan inkubasi 2-5 hari
Herpes simpleks
KONJUNGTIVITIS VIRUS AKUT
DEMAM FARINGOKONJUNGTIVA

• Disebabkan oleh infeksi virus; adenovirus tipe 3, 4, dan 7


dengan masa inkubasi 5-12 hari. Terutama mengenai anak-anak
yang disebarkan melalui droplet.

Gejala

o Demam o Sekret serous


o Faringitis o Fotofobia
o Konjungtiva hiperemi o Kelopak bengkak dengan pseudomembran
• Pengobatan hanya suportif karena dapat sembuh sendiri.

Diberikan kompres, astringen, lubrikasi. Pada kasus yang


berat dapat diberikan antibiotik dengan steroid topikal.
Pengobatan biasanya simtomatik dan antibiotik untuk
mencegah infeksi skunder
KERATOKONJUNGTIVITIS EPIDEMI
• Infeksi Adenovirus type 8, 19, 29, 37 dengan masa inkubasi 8-9 hari
• pada anak bs terdapat gejala sistemik (demam, sakit tenggrok, otitis
media)
Gejala
o Injeksi konjungtiva
o Mata berair
o Perdarahan subkonjungtiva
o Pseudomembran
Pengobatan
o Astringen diberikan untuk mengurangi gejala dan hiperemi
o Antibiotik dapat diberikan untuk pencegahan infeksi skunder
KONJUNGTIVITIS HERPETIK
• Dimulai dengan terbentuk vesikel
pada kelopak, konjungtivitis di daerah
periorbita.
• Manifestasi primer herpes, terdapat
pada anak yang terinfeksi,
berlangsung 2-3 minggu
• Infeksi unilateral, iritasi, sekret
mukosa, nyeri dan fotofobia ringan,
vesikel pada kornea membentuk
gambaran dendrit
KONJUNGTIVITIS INKLUSI

Disebabkan oleh Klamidia Okulogenital

- Neonatorum (Konj. inklusi neonatorum, blenore inklusi)

timbul 3-5 hari setelah lahir, konjungtivitis purulen

- Dewasa (konj. inklusi dewasa)

konjungtiva hiperemi, kemotik, pseudomembran, hipertropi papil

Pengobatan:

Pengobatan sistemik dengan eritromisin lebih efektif dibandingkan

dengan topikal
KONJUNGTIVITIS NEW CASTLE

• Disebabkan karena virus New castle dan biasanya mengenai


orang yang sering berhubungan dengan unggas
• Gambaran Klinik :
• Demam ringan
• Sakit kepala
• Nyeri sendi
• Mata terasa sakit, gatal dan berair
• Penglihatan kabur dan fotofobia
• Edema palpebra ringan
• Sekret sedikit

• Dapat diberi antibiotik  mencegah infeksi sekunder


KONJUNGTIVITIS HEMORAGIK EPIDEMI AKUT

• Konjungtivitis yang disertai dengan timbulnya perdarahan


konjungtiva

• Disebabkan oleh enterovirus 70

Gejala

• Kedua mata iritatif seperti kelilipan

• Sakit preorbita

• Adanya perdarahan subkonjungtiva

• Penyakit ini dapat sembuh sendiri, pengobatan hanya


simtomatik dengan antibiotik untuk mencegah infeksi skunder
KONJUNGTIVITIS FLIKTEN

 Disebabkan oleh karena alergi terhadap bakteri atau antigen tertentu

(hipersensitivitas tipe IV)

 Gizi buruk dan sanitasi yang jelek merupakan faktor predisposisi

Gejala

o Mata berair

o Iritasi dengan mata sakit

o Fotofobia

o Pada konjungtiva terlihat sebagai bintik putih yang dikelilingi daerah

hiperemi
 Dapat sembuh sendiri dalam 2

minggu dengan kemungkinan


rekuren

 Pengobatan berupa steroid


topikal, midriatil jika terjadi penyulit
kornea

 Antibiotika salep waktu tidur, air

mata buatan

 Menjaga higienietas
KONJUNGTIVITIS VERNAL

• Termasuk reaksi hipersensitifitas tipe 1


• Mengenai umur 3-25 tahun
2 bentuk utama :
• Bentuk palpebra; adanya papil besar
(coble stone) yang diliputi sekret mukoid
dengan permukaan rata pada konjungtiva
tarsal, hiperemi pada konjungtiva tarsal
inferior,
• Bentuk limbal; hipertrofi papil pada limbus
superior yang dapat membentuk jaringan
hiperplastik gelatin
• Dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Antihistamin

sebagai profilaksis

• Kompres dingin, vasokonstriktor, natrium karbonat dapat

membuat pasien merasa nyaman pada mata


Differential Diagnosis
Bakteri Fungus
Manifestasi Virus Non dan Alergi
Purlen
purulen parasit

Sekret Sedikit Banyak Sedikit Sedikit Sedikit

Air mata Banyak Sedang Sedang Sedikit Sedang

Gatal Sedikit Sedikit Hebat

Injeksi Umum Umum Lokal Lokal Umum


BAKTERI
FUNGUS
MANIFESTASI VIRUS NON DAN ALERGI
PURULEN
PURULEN PARASIT

Nodul pre- Sering Jarang Sering Sering


aurikular
Pewarnaan Monosit Bakteri Bakteri Biasanya Eosinofil
Swab Limfosit PMN PMN Negatif
Konjungtivitis Dry Eyes

• Konjungtivitis dry eyes adalah suatu keadaan keringnya


permukaan konjungtiva akibat berkurangnya sekresi
kelenjar lakrimal

• Etiologi

Terjadi pada penyakit-penyakit yang menyebabkan


defisiensi komponen lemak air mata, kelenjar air mata,
musin, akibat penguapan berlebihan atau karena parut
kornea atau hilangnya mikrovili kornea.
Tanda dan gejala
 Gatal  Edema konjungtiva bulbi
 Mata seperti berpasir  Hiperemis
 Silau  Menebal dan kusam
 Kadang-kadang penglihatan  Kadang tedapat benang mucus
kabur kekuning-kuningan pada
 Sekresi mucus yang forniks konjungtiva bawah
berlebihan  Keluhan berkurang bila mata
 Sukar menggerakkan dipejamkan
kelopak mata
 Mata tampak kering, dan
terdapat
 Erosi kornea.
TRAKOMA
 Suatu bentuk konjungtivitis folikular kronik yang disebabkan oleh
Chlamydia trachomatis
Keluhan
o Fotofobia o Edema palpebra
o Gatal o Kemosis konjungtiva bulbaris
o Berair o Hipertrofi papil

o Eksudasi
Menurut klasifikasi Mac Callan, terdapat 4 stadium :
1. Stadium Insipiens : hipertrofi papil dengan folikel kecil pada
konjungtiva tarsal superior, sekret sedikitdan jernih
2. Stadium established : hipertrofi papil dengan folikel yang
matang, ditemukan pannus trakoma
3. Stadium parut : terdapat parut pada konjungtiva tarsus superior
yang terlihat sebagai garis putih yang halus sejajar dengan
margo palpebra
4. Stadium penyembuhan : trakoma inaktif, folikel, sikatriks
meluas tanpa peradangan
 TERAPI
1. Tetrasiklin 1-1,5gr/hr peroral dalam 4 dosis (3-4 minggu)
2. Doxycyclin 100 mg peroral 2x1 selama 3 minggu, atau
3. Eritromisin 1 g/hari peroral dalam 4 dosis selama 3-4
minggu
THANK YOU

You might also like