You are on page 1of 17

Pe m b e r i a n , p e n g o l a h a n d a n

p e n a f s i r a n s ko r h a s i l
penilaian
OLEH
Bima Maulana Cahyo Bagus S.
NIM 1505136096 NIM 160513609611
Panelis 1 Panelis 2

1
Skor merupakan nilai mentah yang diperoleh oleh siswa.
Skor ini diperoleh berdasarkan kriteria penilaian hasil
evaluasi pembelajaran. Eha (2011)

Nilai adalah hasil dari pengolahan skor atau beberapa


skor yang disesuaikan dengan pengaturan dan standar
tertentu yang berlaku. Bentuk dari nilai bisa berupa angka
atau huruf
Manfaat
1.Tolak ukur pemahaman peserta didik terhadap materi yang
disampaikan
2.Sebagai archievment terhadap peserta didik
3.Diagnosa permasalahan belajar pada masing-masing peserta
didik
4.Pengukuran hasil belajar peserta didik

1.Nilai tidak bisa 100% mengukur hasil belajar peserta didik


2.Menurunkan semangat belajar peserta didik
3. Sistem penilaian yang kurang tepat
Dalam hal pekerjaan menskor atau menentukan angka, dapat digunakan 3 macam alat
bantu yaitu:

Pembantu menentukan
jawaban yang benar, disebut
kunci jawaban.

TEKNIK Pembantu menyeleksi


PEMBERIAN SKOR jawaban yang benar dan
yang salah, disebut kunci
skoring.

Pembantu menentukan
angka, disebut pedoman
penilaian.
1. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk
tes bentuk betul-salah

Untuk tes bentuk betul-salah (true-false) yang dimaksud dengan kunci jawaban
adalah deretan jawaban yang kita persiapkan untuk pertanyaan atau soal-soal
yang kita susun, sedangkan kunci skoring adalah alat yang kita gunakan untuk
mempercepat pekerjaan skoring.
a) Tanpa hukuman atau tanpa denda.

b) Dengan hukuman atau dengan denda.

Tanpa hukuman adalah apabila banyaknya angka


yang diperoleh siswa sebanyak jawaban yang cocok
dengan kunci. Sedangkan dengan hukuman di
gunakan 2 2 macam rumus, tetapi hasilnya sama.

Pertama, dengan rumus:

S=R–W
Dalam menentukan angka (skor)
untuk tes bentuk B-S ini kita dapat Singkatan dari :
menggunakan 2 cara yaitu: S: Score
R: Right
W: Wrong

Skor yang diperoleh siswa sebanyak jumlah soal yang


benar dikurangi dengan jumlah soal yang salah.

Kedua, dengan rumus:

S = T – 2W

T singkatan dari total, artinya jumlah soal dalam tes.


Kunci jawaban dan kunci
pemberian skor untuk tes bentuk
jawaban singkat (Short answer
test)

Cara pemberian skor untuk jenis tes ini dengan


memberikan skor 2 (dua) untuk setiap soal. Akan
tetapi, bisa juga skornya kita samakan dengan
bentuk tes betul-salah atau pilihan ganda jika
memang jawabannya ringan atau mudah. Tetapi
sebaliknya apabila jawabannya bervariasi
misalnya lengkap sekali, lengkap dan kurang
lengkap maka dapat diberi skor yang bervariasi
pula misalnya 2; 1,5; dan 1.
Kunci jawaban dan kunci
pemberian skor untuk tes bentuk
menjodohkan (matching)

Pada dasarnya tes bentuk menjodohkan adalah tes bentuk pilihan


ganda, dimana jawaban-jawaban dijadikan satu, demikian pula
pertanyaan-pertanyaanya. Dengan demikian, maka pilihan
jawabannya akan lebih banyak. Satu kesulitan lagi adalah bahwa
jawaban yang dipilih dibuat sedemikian rupa sehingga jawaban
yang satu tidak diperlukan bagi pertanyaan lain..
Kunci jawaban dan kunci pemberian
skor untuk tes bentuk uraian (essay
test)

Dalam tes bentuk uraian setiap jawaban yang diberikan oleh siswa tentu berbeda-
beda. Maka cara meberikan angka/skor menggunakan cara pemberian angka
yang relative. Misalnya untuk suatu nomor soal jawaban yang paling lengkap
hanya mengandung 3 unsur, padahal kita menghendaki 5 unsur, maka kepada
jawaban yang paling lengkap itulah kita berikan angka 5, sedangkan untuk yang
menjawab hanya 2 atau 1 unsur, kita ber angka lebih sedikit, yaitu misalnya 3,5; 2;
1,5; dan seterusnya.
Kunci jawaban dan kunci
pemberian skr untuk tugas

Kunci jawaban untuk memeriksa tugas merupakan pokok-pokok


Dalam mempertimbangkan nilai akhir
yang harus termuat di dalam pekerjaan siswa. Hal ini menyangkut perlu dipikirkan peranan masing-masing
criteria tentang isi tugas. Namun sebagai kelengkapan dalam aspek criteria tersebut, misalnya
pemberian skor, digunakan suatu tolak ukur tertentu. demikian:
A1 : ketepatan waktu, diberi bobot 2
Tolak ukur yang disarankan dalam buku ini sebagai ukuran A2 : bentuk fisik, diberi bobot 1
keberhasilan tugas adalah: A3 : Sistematika, diberi bobot 3
A4 : kelengkapan isi, diberi bobot 3
a) Ketepatan waktu penyerahan tugas. A5 : mutu hasil, diberi bobot 3
b) Bentuk fisik pekerjaan tugas yang menandakan keseriusan Maka nilai akhir untuk tugas tersebut
mahasiswa dalam mengenakan tugas. diberikan dengan rumus:
2 x A1 + 1 x A2 + 3 x A3 + 3 x A4 +
c) Sistematika yang menunjukan alur keruntutan pikiran. 3 x A5
d) Kelengkapan isi menyangkut ketuntasan penyelesaian dan NAT = ———————————————
——
kepadatan isi. 12
e) Mutu hasil tugas, yaitu kesesuaian hasil dengan garis-garis NAT adalah Nilai Akhir Tugas.
yang sudah ditentukan oleh dosen.
PENDEKATAN PENILAIAN Apa yang dapat dicapai oleh
seorang siswa dengan skor mentahnya (dari
hasil ulangan), sebetulnya belum mempunyai
makna sebelum diolah lebih lanjut. Sesuai
dengan namanya, skor itu masih mentah
karena diperoleh dari langsung dari koreksi.
Untuk menjadi bermakna, ia masih harus
diolah menjadi nilai akhir.
Untuk mengubah skor mentah menjadi nilai
akhir, adalah dengan membandingkannya
dengan skor standard. Prinsip yang
mendasarinya adalah bahwa kepandaian
seseorang di dalam suatu tes, dapat dilihat
dari perbandingan antara skor mentah (yang
berhasil dicapai) dengan skor standard (yang
mungkin dicapainya).
Disekolah, terutama tingkat menengah,
mempunyai standard penilaian menurut skala
ordinal.

Taraf-taraf kualitatif dapat dilambangkan dengan menggunakan angka-


angka atau huruf-huruf, seperti terjadi pada skala penilaian yang lazimnya
digunakan di sekolah menengah dan di perguruan tinggi. Disekolah
menengah skematis skala itu digambarkan sebagai berikut:
1 = amat buruk 6 = cukup
2 = buruk 7 = lebih dari cukup
3 = amat kurang 8 = baik
4 = kurang 9 = amat baik
5 = tidak cukup 10 = istimewa
Dalam proses penilaian selain menggunakan skala penilaian seperti yang
diuraikan di atas juga perlu adanya pendekatan-pendekatan penilaian lain.
Pendekatan tersebut diantaranya dengan menggunakan standar. Ada dua
macam standar yaitu standard mutlak dan standard relatif

Dengan standar mutlak


Apabila nantinya pengolahan dan penentuan nilai hasil tes uraian itu akan didasarkan
pada standar mutlak (dimana enentuan nilai secara mutlak akan didasarkan pada
prestasi individual), maka prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
a) Membaca setiap jawaban yang diberikan oleh testee untuk butir soal tes uraian
dan membandingkannya dengan pedoman / ancar-ancar jawaban betul yang sudah
disiapkan.
b) Atas dasar hasil pembandingan antara jawaban testee dengan pedoman / ancar-
ancar jawaban betul yang telah disiapkan itu, tester lalu memberikan skor untuk setiap
butir soal dan menuliskannya dibagian kiri dari jawaban testee tersebut.
c) Menjumlah skor-skor yang telah diberikan kepada testee (yang nantinya akan
dijadikan bahan dalam pengolahan dan penentuan nilai lebih lanjut).
Dengan standar relatif
Apabila nantinya pengolahan dan penentuan nilai akan
didasarkan pada standar relative (dimana penentuan nilai
akan didasarkan pada prestasi kelompok), maka prosedur
pemeriksaannya adalah sebagai berikut:

a) Memberikan skor terhadap jawaban soal nomor 1 untuk seluruh testee;


misalnya, untuk jawaban lengkap diberi skor 2, kurang lengkap diberikan skor 1, dan
yang menyimpang atau tidak memberikan jawaban sama sekali diberikan skor 0.
b) Setelah pemeriksaan atas jawaban butir soal nomor 1 dari seluruh testee dapat
diselesaikan, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap jawaban butir soal nomor
2, dengan cara yang sama.
c) Memberikan skor terhadap jawaban butir soal nomor 2 dari seluruh testee,
dengan cara yang sama.
d) Setelah jawaban atas seluruh butir soal yang diberikan oleh seluruh testee
dapat diselesaikan, akhirnya dilakukanlah penjumlahan skor (yang nantinya akan
dijadikan bahan dalam pengolahan dan penentuan nilai).
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANYA
DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan

Skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan


angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa. Sedangkan menskor
merupakan proses pemberian angka atau sering disebut dengan pengukuran.
Sedangkan nilai merupakan angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan
tertentu, yakni acuan normal atau acuan standar. Penilaian berarti menilai sesuatu.
Sedangkan menilai itu mengandung arti: mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan
mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai
atau bodoh dan sebagainya. Jadi penilaian itu bersifat kualitatif.
Dalam proses penilaian perlu adanya pendekatan-pendekatan. Pendekatan tersebut
diantaranya menggunakan skala penilaian. Skala penilaian tersebut baik skala berupa
angka maupun skala berupa huruf. Selain menggunkan skala tersebut pendekatan
penilaian juga menggunakan standar. Standard tersebut dibagi menjadi 2 yaitu standar
mutlak dan standar relatif.

You might also like