You are on page 1of 17

TEKNOLOGI BAHAN

PUPUK & PEMUPUKAN

MUHAMMAD YUSUF, S.P


JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
SMK NEGERI 1 KEPENUHAN HULU

PERTEMUAN 1 :

Pupuk Organik

2018
Pupuk Organik
 Pupuk kandang
 Pupuk kompos
 Pupuk hijau
Pendahuluan
 Seperti namanya pupuk kimia adalah pupuk yang
dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan
pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi
pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk.
Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam
hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki
kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering
digunakan antara lain Urea dan ZA. N; pupuk TSP,
DSP, dan SP-26 untuk hara P, Kcl atau MOP untuk
hara K. Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat
dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal.
Komposisi haranya bermacam-macam, tergantung
produsen dan komoditasnya.
Pupuk Organik
Kompos, pupuk organik yang murah dan mudah dibuat.
 Pupuk organik seperti namanya pupuk yang dibuat dari bahan-
bahan organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk pupuk
organik antara lain adalah pupuk kandang, kompos, kascing,
gambut, rumput laut dan guano. Berdasarkan bentuknya pupuk
organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan
pupuk organik cair. Beberapa orang juga mengkelompokkan
pupuk-pupuk yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam,
kiserit, dan juga abu (yang kaya K) ke dalam golongan pupuk
organik. Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik misalnya
adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk
organik cair antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-
tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi
tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain.
 Pupuk organik memiliki kandungan hara yang
lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga
terdapat senyawa-senyawa organik lain yang
bermanfaat bagi tanaman, seperti asam
humik, asam fulvat, dan senyawa-senyawa
organik lain. Namun, kandungan hara
tersebut rendah. Berdasarkan pengalaman
saya, tidak ada pupuk organik yang memiliki
kandungan hara tinggi atau menyamai pupuk
kimia.
 Orang sering kali menghitung kebutuhan
pupuk organik berdasarkan kandungan
haranya saja. Kandungan hara pupuk organik
disetarakan dengan kandungan hara dari
pupuk kimia yang biasa digunakan. Akibatnya
kebutuhan pupuk organik jadi berlipat-lipat
dibandingkan dengan dosis pupuk kimia.
Sebagai contoh kompos dengan kandungan
sebagai berikut: 2.79 % N, 0.52 % P2O5,
2.29 % K2O. Maka dalam 1000 kg (1 ton)
kompos akan setara dengan 62 kg Urea,
14.44 kg SP 36, dan 38.17 kg MOP.
1. Pupuk Kandang

Susunan kimia & kualitasnya ditentukan oleh


a. Jenis dan umur hewan.
b. Makanan hewan
c. Alas kandang / hamparan
d. penyimpanan

HEWAN H2O KANDUNGAN UH (KG/TON)


(%) N P K
Sapi perah 5 22 5,6 13,7
Sapi daging 85 26,2 4,5 13,0
Unggas 62 65,8 13,7 12,8
Babi 85 28,4 6,8 19,9
Domba 66 50,6 6,7 39,7
Kuda 66 32,8 4,3 24,8
Kandungan UH dalam pupuk kandang

Menurut Benne, et al.


Kandung Unsur haranya :
 Mg = 3,5 – 12,8 kg/ton
 B = 0,04 – 0,26 kg ton
 Ca = 5,3 – 162,8 kg/ton
 Mn = 0,02 – 0,4 kg ton
 S = 2,2 – 13,6 kg/ton
 Cu = 0,02 – 0,07 kg ton
 Fe = 0,02 – 2,05 kg/ton
 Mo = 0,002 – 0,02 kg ton
2. Pupuk Hijau
Adalah bahan organik segar yang belum
terdekomposisi.
penggunaannya langsung dimasukkan ke
dalam tanah :
 bersamaan saat pengolahan lahan
 beberapa minggu sebelum tanam
 Saat tanam pokoknya sudah ada
Syarat pupuk hijau

 Mudah diperbanyak dengan biji


 Cepat tumbuh
 Produksi biomasa tinggi
 Sanggup tumbuh di tanah marginal
 Tidak mempunyai sifat yang tidak menyenangkan
 Resisten terhadap hama dan penyakit
 Dapat menekan gulma
 Sistem perakaran dalam
 Menyemat N (legum)
 Berasosiasi baik dengan mikoriza
 Efisien memanfaatkan air
 Bukan tanaman inang hama / penyakit
 multiguna
1. Lamtoro

 Menghasilkan 20 ton daun kering / th / ha


 Kandungan hara rata-rata
 N 4,0 %
 P 0,4 %
 K 4,0 %
 Ca 2,0 %
 Mg 1,0 %
 Cepat terdekomposisi ( sekitar 2 minggu)
2. Crotalaria juncea

 Dalam 1 ha selama 3 bulan menghasilkan


biomasa 9,50 – 17,50 ton
 Mengandung 1,95 % N
3. Azolla
Tanaman pakuan yang hidup di air,
pada daunnya ditempati oleh bakteri
penyemat N dari udara (Anaebaena
azollae) yang bersimbiose
Azolla mexicana
Jenis Azolla

Azolla filicolodes
Azolla nilotica K

Azolla microphylla Azolla pinnata


Azolla caroliniana
Cara menghitungnya sebagai berikut:
 Hara N =
(%N Kompos x 1000 kg) / %N Urea
= (2.79% x 1000 kg) / 45% = 62 kg
 Hara P=
(%P2O5 kompos x 1000 kg) / %P2O5 SP-36
= (0.52% x 1000 kg) / 36% = 14.44 kg
 Hara K=
(%K2O kompos x 1000 kg) / %K2O MPO
= (2.29% x 1000 kg) / 60% = 38.17 kg
 Misalkan padi biasanya diberi pupuk kimia
dengan dosis 200 kg Urea,100 kg SP-36, dan
150kg MOP/KCl. Agar haranya sama maka
kompos yang diperlukan kurang lebih
sebanyak 7 ton. Dosis yang besar ini akan
berimplikasi langsung terhadap biaya
pemupukan. Jika dihitung biaya pemupukan
dengan pupuk organik/kompos jauh lebih
besar daripada biaya pemupukan dengan
pupuk kimia.
Saya hampir yakin 90% kalau tanaman yang diberi kompos akan tumbuh
lebih baik daripada tanaman yang diberi pupuk kimia, meskipun
kandungan haranya sebanding. Pertanyaannya adalah MENGAPA BISA
DEMIKIAN????
 Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa pupuk organik/kompos
tidak bisa dihitung berdasarkan unsur haranya saja. Kalau Anda tidak
percaya Anda bisa melakukan percobaan sederhana untuk
membandingkan kedua pupuk ini. Ambil tanah, sebaiknya gunakan
tanah-tanah marjinal. Masukkan ke dalam dua polybag yang ukuran
dan isinya sama. Satu polybag diberi kompos dengan dosis 0.5 – 1
kg. Polybag yang lain diberi pupuk kima beberapa sendok. Ya… kira-
kira kandungan haranya sebanding. Trus tanam sembarang tanaman,
bisa biji cabe, tomat, cay sim, mentimum, atau tanaman-tanaman
lainnya. Letakkan di tempat yang sama. Beri perlakuan penyiraman,
penyiangan, dan perlakuan lainnya yang sama. Tunggu beberapa lama
hingga tanaman tumbuh besar dan menghasilkan. Coba bandingkan,
tanaman mana yang lebih bagus hasilnya?
 Cara sederhana menguji pupuk kimia, pupuk organik, dan pupuk
hayati. (A) kontrol, tanpa pemupukan sama sekali. Tanaman terlihat
sangat merana. (B) Diberi pupuk kimia, tanaman tetap merana
meskipun tumbuh lebih baik. (C) Diberi kompos/pupuk organik.
Hasilnya jauh lebih baik. (D) Diberi pupuk organik/kompos dan
biofertilizer. Tumbuhnya paling baik.

You might also like