Professional Documents
Culture Documents
Ummi Kultsum
22010114130156
1. Nilam (Pogostemon cablin)
Nama Tanaman
Species: P. cablin
IDENTIFIKASI TANAMAN
Sumber:
Hariana, Arief. 2013. Buku 262 Tanaman Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya Grup
http://www.wisegeek.com/what-is-patchouli.htm
2. Rumput lidah ular (Hedyotis diffusa Willd.)
Nama Tanaman
Taksonomi
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Hedyotis
Spesies : Hedyotis diffusa Willd
IDENTIFIKASI TANAMAN
• Terna, semusim, merayap atau sedikit tegak, tinggi 10- 20 cm.
• Batang bulat, beruas-ruas, dari ruas yang menempel tanah tumbuh akar, licin, kuning
kehijauan atau hijau kemerahan.
• Daun tunggal, bersilang berhadapan, bentuk garis, panjang 2-4 cm, lebar 2-3 mm, ujung dan
pangkal runcing, tepi beringgir, tidak bertangkai, permukaan halus, hijau.
• Bunga tunggal, terletak di ketiak daun, kelopak hijau, 4 helai, berlepasan, panjang 1-2 mm,
ujung mahkota berlepasan, dasar membentuk tabung, terdiri dari 4 helai,panjang 2-3 mm,
warna putih gading.
• Buah tunggal, bentuk bulat dengan ujung runcing bekas kelopak, diameter 2-3 mm, hijau
kemerahan dengan biji di dalam buah berbentuk lanset, kecil, berwarna coklat.
• Akar serabut, berwarna putih kekuningan.
KHASIAT DAN KANDUNGAN KIMIA
• Peluruh air seni, penurun panas, anti-bakteri, anti inflamasi, anti bakteri,
antidot racun ular, obat susunan saraf pusat, dan anti kanker : kanker
payudara, leukimia, dan kanker hati
• Herba Hedyotis diffusa rnengandung saponin, flavonoid, polifenol, triterpen,
polisakarida, glikosida antrakuinon, asam stearat, asam oleanolat, asam
trans p-kumarat, asam ursolat, dan sitosterol.
• Ekstrak etanolik herba lidah ular dapat menekan peroksidasi lipid pada
homogenat sel hati sebesar 1,05% dan pada mitokondria sel jantung
sebesar 51,61% (Liao et al, 2000).
• Kandungan glikosida flavonoid pada lidah ular yaitu kaemferol dan
quercetin menunjukkan neuroprotektif tehadap kultur sel cotical tikus yang
dipejan 1-glutamat (Kim et al., 2000).
(TAMBAHAN) PENELITIAN
MEKANISME ANTIKANKER
• Yadav et al. (2007) melaporkan bahwa ekstrak etanolik tanaman lidah ular
memacu apoptosis sel leukimia HL60 melalui aktivasi caspase oleh ledakan
peroksida intraseluler. Senyawa metil-antrakuinon pada lidah ular mampu
memediasi apoptosis pada sel kanker payudara manusia yaitu MCF-7 melalui jalur
Ca2+/calpain/caspase-4 (Liu et al., 2009).
• Dua senyawa antrakuinon yang terdapat pada lidah ular yaitu 2-hidroksi-3-
metilantrakuinon dan 1-metoksi-2-hidroksiantrakuinon mempunyai aktivitas induksi
apoptosis pada sel kanker SPC-1-A, Bcap37, dan HepG2 melalui jalur apoptosis
mitokondria dengan adanya peningkatan aktivitas caspase-3 akibat perubahan
potensial membran mitokondria (Shi et al., 2008).
• Asam stearat memiliki efek apoptosis pada sel hepatoma manusia, HepG2 dan
Hep3B melalui induksi populasi sel pada fase G1, fragmentasi DNA, perubahan
potensial membran mitokondria, dan aktivasi prekursor caspase (Tang et al., 2007).
• http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2295
• Graham, J.G., Quinn, M.L., Fabricant, D.S., dan Farnsworth, N.R., 2000, Plants Used Against Cancer – An Extension of The Work of
Jonathan Hartwell, Journal of Ethnopharmacology 73:347–377
• Kim Y., Park, E.J., Kim, J., Kim, Y.B., Kim, S.R., dan Kim, Y.C., 2000, Neuroprotective Constituents from Hedyotis diffusa, J. Nat. Prod.,
64 (1) 75–78
• Liao, H.R., Bo, C.W., 2000, Vegetable Nutrient Liquid of Land Herb against Lipid Peroxidation on Rat Liver Homogenate and Heart
Mitochondria, J Nutr ; 123, 1343-1348.
• Liu, Z., Liu, M., Liu, M., dan Li, J., 2009, Methylnthraquinon from Hedyotis diffusa WILLD Induces Ca(2+)-mediated Apoptosis in
Human Breast Cancer Cells, Toxicology In Vitro, 29:456-464
• Shi, Y., Wang, C.H., dan Gong, G.X., 2008, Apoptosis-Inducing Effects of Two Anthraquinones from Hedyotis diffusa WILLD., Biol.
Pharm. Bull. 31(6) 1075—1078
• Tang, P., et al, 2007, Apoptotic Effects of Stearic Acid an Active Compound Isolated from Oldenlandia diffusa, on Human
Hepatoma Cells, Research Journal of Medical Sciences 1 (1) 30-38
• Yadav, S.K., dan Lee, S.C., 2006, Evidence for Oldenlandia diffusa Evoked Cancer Cell Apoptosis Through Superoxide Burst and
Caspase Activation, Journal of Chinese Integrative Medicine 4(5) 485-489
• http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/5-035.pdf
3. Daun selasih (Ocimum
basilicum)
• Di Indonesia secara umum dikenal dengan nama selasih, kecuali di Sulawesi
dikenal dengan amping
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Amaranthaceae
Suku : Lamiaciae (Labiatae)
Marga : Ocimum
Jenis : Ocimum basilicum forma violaceum Back (Backer
& van den Brink, 1965)
IDENTIFIKASI TANAMAN
• Merupakan herba tegak, sangat harum, tinggi 0,6-
1,6 m.
• Batang cokelat, segi empat.
• Daun tunggal berhadapan, bertangkai, panjang
0,5-2 cm, bulat telur, ujung dan pangkal agak
meruncing, permukaan daun agak halus dan
bintil-bintik kelenjar, tulang daun menyirip, tepi
bergerigi, panjangnya 3,5-7,5 cm, lebar 1,5-2,5
cm, warna hijau tua.
• Bunga berwarna putih atau lembayung, kelopak
sisi luar berambut, bulat telur terbalik dengan tepi
mengecil sepanjang tabung.
• Biji keras, cokelat tua, bila dimasukkan dalam air
akan mengembang (Backer & van den Brink,
1965;Wijayakusuma et al., 1996).
KANDUNGAN KIMIA DAN KHASIAT
• Daun mengandung: asam kafeat, p-asam kumarat, Myresin, Rutin, Kuersetin. Seluruh herba
mengandung minyak menguap yang terdiri dari: 1,8-Sineol, p-Cymene, Limonen, Linalool,
Metilkaviol, Metil sinamat, Pinen, Safrol, alfa-Terpinen (Anonim, 2005)
• Kegunaan dan Khasiat
Berdasarkan hasil penelitian, minyak menguapnya beraktivitas sebagai antibakteri yang
telah diuji dengan S. aureus, S. enteritidis dan E. coli dan aktivitas antifungalnya efektif
terhadap C. albicans, P. notatum, dan Microsporeum gyseum. Kamfor, d-limonen, myresen,
dan timol mempunyai aktivitas sebagai antireppelant, dengan kemampuan membunuh
serangga sampai 90% pada konsentrasi 113-283 ppm. Selasih juga telah digunakan sebagai
antiekspektoran (Anonim, 2005).
• Hasil penelitian terhadap ekstrak air O. sanctum, yang segenus dan kandungannya relatif
serupa dengan O. basillicum, flavonoidnya diketahui mempunyai aktivitas sebagai agen
kemopreventif dengan melindungi limfosit dari induksi kanker (Devi et al., 2004).
• Senyawa lain yang kelimpahannya juga besar adalah minyak atsiri (terpenoid), yang mampu
berperan dalam penghambatan tumor, dengan cara meningkatkan kinerja Human Natural
Killer dalam sistem imun (imunostimulan), sehingga mampu melisis sel tumor. Senyawa ini juga
mampu meningkatkan makrofag yang berperan sebagai fagosit sel-sel rusak. Selain itu
senyawa terpen meningkatkan jumlah sel darah putih diatas normal, yang sangat berperan
dalam sistem imun (Mills and Bone, 2000).
• Anonim, 2005, Treating Livestock with Medicinal Plants: Beneficial or Toxic? Ocimum
basilicum, O. americanum, and O. micranthum, diambil dari
http://www.probe.nalusda.gov:8300/
Backer, C.A., and Van Den Brink, R.C.B., 1965, Flora of Java (Spermatophytes Only), Vol
II., N.V.D. Noordhoff-Groningen-The Netherlands.
Devi, Uma P., Nayak, V., and Kamath, R., 2004, Lack of solid tumour protection by
Ocimum extract and its flavonoids orientin and vicenin, Current Science, 86 (10): 1401-
1404. [Abstract]
Huang, C., Kohno, N., Inufosa, H., Kodama, K., Taki, T., and Miyaki, M., 1999, Over
Expression of Bax Associated with Mutations in The Loop-Sheet-Helix Motif of
p53, American Journal of Pathology, 155 (3): 955-965.
Mills, S., and Bone, K., 2000, Principles and Practice of Phytotherapy, Toronto, 385-437.
• Wijayakusuma, H., Wirian, S.A., Yaputra, T., Dalimartha S., Wibowo, B., 1996, Tanaman
Berkhasiat Obat di Indonesia, Jilid IV, Pustaka Kartini, Jakarta.