You are on page 1of 86

Chapter 5

Network Layer:
The Control Plane

A note on the use of these Powerpoint slides:


We’re making these slides freely available to all (faculty, students, readers).
They’re in PowerPoint form so you see the animations; and can add, modify,
and delete slides (including this one) and slide content to suit your needs.
They obviously represent a lot of work on our part. In return for use, we only
ask the following:

 If you use these slides (e.g., in a class) that you mention their source
Computer
Networking: A Top
(after all, we’d like people to use our book!) Down Approach
 If you post any slides on a www site, that you note that they are adapted
from (or perhaps identical to) our slides, and note our copyright of this
material.
7th edition
Thanks and enjoy! JFK/KWR Jim Kurose, Keith Ross
All material copyright 1996-2016 Pearson/Addison Wesley
J.F Kurose and K.W. Ross, All Rights Reserved April 2016
Network Layer: Control Plane 5-1
Chapter 5: network layer control plane

chapter goals: memahami prinsip-prinsip dari control


plane pada jaringan
 Algoritma routing tradisional
 Pengendali pada SDN
 Internet Control Message Protocol
 Pengelolaan jaringan

and their instantiation, implementasi pada jaringan:


 OSPF, BGP, OpenFlow, ODL dan ONOS controllers,
ICMP, SNMP
Network Layer: Control Plane 5-2
Chapter 5: outline
5.5 SDN
5.1 Pengantar
control plane
5.2 ICMP:
5.6 protokol
Therouting
Internet Control Message Protocol
 link
5.7 Pengelolaan
state jaringan dan SNMP
 distance vector
5.3 Routing intra-AS dalam Internet: OSPF
5.4 routing antar ISPs: BGP

Network Layer: Control Plane 5-3


Fungsi Layer Network
Ingat kembali: dua fungsi layer network:
 forwarding: Meneruskan paket
dari jalur kedatangan dan data plane
menerukan ke jalur keluar
 routing: Menentukan rute
untuk paket dari pengirim ke control plane
penerima

da dua pendekatan untuk menyusun control plane :


Secara tradisional, kontrol ada di tiap router
Kendali yang tersentralisasi secara logic (software defined
networking)

Network Layer: Control Plane 5-4


Chapter 5: outline
5.5 SDN
5.1 Pengantar
control plane
5.2 ICMP:
5.6 protokol
Therouting
Internet Control Message Protocol
 link
5.7 Pengelolaan
state jaringan dan SNMP
 distance vector
5.3 Routing intra-AS dalam Internet: OSPF
5.4 routing antar ISPs: BGP

Network Layer: Control Plane 5-7


Protokol Routing

Tujuan protokol routing: menentukan jalur


yang “bagus” (equivalently, routes),dari host
pengirim ke host penerima, melaui beberapa
router dalam jaringan
 Jalur: Urutan paket router yang akan melintasi
dari host asal awal ke host tujuan akhir
 “bagus”: paling sedikit “cost”, “tercepat”,
“sedikit congestion”
 routing: merupakan “top-10” permasalahan
dalam jaringan!

Network Layer: Control Plane 5-8


Klasifikasi algoritma routing
Q: Informasi global atau Q: statis atau dinamis?
desentralisasi?
statis:
global:
 Semua router memiliki topologi  Rute berubah perlahan
lengkap, informasi cost tiap jalur seiring berjalannya waktu
 Algoritma “link state”  dynamic:
desentralisasi : Rute berubah lebih cepat
 Router mengetahui tetangga yang
terhubung secara fisik, cost pada • Update berkala
jalur dengan tetangga
• Sebagai tanggapan
 Proses perhitungan secara iteratif,
pertukaran informasi dengan terhadap perubahan
tetangga cost pada jalur
 Algorithms “distance vector”

Network Layer: Control Plane 5-11


Chapter 5: outline
5.1 Pengantar 5.5 SDN control plane
5.2 protokol routing 5.6 ICMP: The Internet Control Message
 link state Protocol
 distance vector 5.7 Pengelolaan jaringan dan SNMP
5.3 Routing intra-AS
dalam Internet: OSPF
5.4 routing antar ISPs:
BGP

Network Layer: Control Plane 5-


12
Algoritma routing link-state
Algoritma Djikstra notasi:
 Topologi jaringan, cost antar jalur  c(x,y): cost dari node x ke y; =
diketahui seluruh node ∞ Kalau tidak langsung
tetangganya
• Dapat terpenuhi melalui “link  D(v): Nilai dari cost sebuah jalur
state broadcast” dari sumber ke tujuan. v
• Semua node mempunyai  p(v): Node pendahulu di
informasi yang sama sepanjang jalur dari sumber ke v
 Menghitung cost paling rendah dari  N': sekumpulan node yang telah
satu node(sumber) ke node lainnya. diketahui cost terkecil pada
masing-masih jalur
• Menyajikan tabel forwarding
untuk node tersebut
 iteratif: setelah iterasi k, diketahui
jalur tependek menuju k

Network Layer: Control Plane 5-13


Algoritma Dijsktra
1 Inisialisasi :
2 N' = {u}
3 Untuk semua node v
4 if v berdekatan ke u
5 then D(v) = c(u,v)
6 else D(v) = ∞
7
8 Loop
9 cari w tidak dalam N' seperti yang D(w) adalah minimum
10 Tambahkan w ke N'
11 perbarui D(v) untuk semua v yang berdekatan ke w dan tidak dalam N' :
12 D(v) = min( D(v), D(w) + c(w,v) )
13 /* cost terbaru ke v adalah cost lama ke v atau yang diketahui
14 Cost jalur terpendek ke w ditambah cost dari w ke v */
15 until all nodes in N'

Network Layer: Control Plane 5-14


Chapter 5: outline
5.1 Pengantar 5.5 SDN control plane
5.2 protokol routing 5.6 ICMP: The Internet
 link state Control Message Protocol
 distance vector 5.7 Pengelolaan jaringan
5.3 Routing intra-AS dalam dan SNMP
Internet: OSPF
5.4 routing antar ISPs: BGP

Network Layer: Control Plane 5-


19
Algoritma Distance vector
Persamaan Bellman-Ford (dynamic programming)

let
dx(y) := cost terendah dari jalur x ke y
then
v
dx(y) = min {c(x,v)Cost
+ ddari
v
tetangga
(y) } v ke tujuan y

cost ke tetangga v

min dari seluruh tetangga v of x


Network Layer: Control Plane 5-20
Algoritma Distance vector
 Dx(y) = estimasi dari cost terendah antara x ke y
• x memelihara distance vector Dx = [Dx(y): y є N ]
 node x:
• Diketahui cost pada masing-masing tetangga
v: c(x,v)
• Memelihara distance vector tetangganya. Untuk
setiap tetangga v, x dipelihara
Dv = [Dv(y): y є N ]

Network Layer: Control Plane 5-22


Algoritma Distance vector
Ide pokok:
 Dari waktu ke waktu, setiap node mengirim estimasi distance vector
dirike ketetangganya
 ketika x menerima estimasi DV baru dari tetangganya, berikutnya
dilakukan perbaruan DV dirinya dengan persamaan B-F berikut :

Dx(y) ← minv{c(x,v) + Dv(y)} untuk setiap node y ∊ N


 dibawah minor, kondisi alam, perkiraan Dx(y) menyatu dengan cost
terendah dx(y)

Network Layer: Control Plane 5-23


Algoritma Distance vector
iterasi, asynchronous: setiap iterasi Setiap node:
lokal disebabkan oleh:
 Cost di jalur lokal berubah
wait untuk (perubahan cost
 Pesan pembharuan DV dari
tetangga pada jalur lokal atau pesan
dari tetangga)
terdistribusi:
 Setiap node memberitahu
tentanngnya hanya ketika DV recompute perkiraan
dirinya berubah
• Tetangga kemudian
memberitahu tetangga jika DV ke semua tujuan
mereka jika perlu berubah, notify tetangga

Network Layer: Control Plane 5-24


Perbandingan algortima LS dan DV
Kompleksitas pesan ketannguhan: Apa yang terjadi jika
 LS: dengan n node, E link, O(nE) router malfungsi?
pesan terkirim
LS:
 DV: pertukaran hanya dengan
tentangga saja • Node dapat memberitahu cost
• Waktu konvergensi bervariasi link yang tidak tepat
• Setiap node melakukan kalkulasi
Kecepatan konvergensi pada tabelnya sendiri
 LS: O(n2) algoritma membutuhkan DV:
O(nE) pesan
• Node dapat memberitahu cost
• Mungkin memiliki osilasi
yang tidak tepat
 DV: waktu konvergensi bervariasi
• Setiap tabel dari node dapat
• Memungkinan pengulangan
digunakan oleh yang lain
routing
 Kesalahan menyebar
• Permasalahan count-to-infinity
melalui jaringan

Network Layer: Control Plane 5-29


Chapter 5: outline
5.5 SDN control plane 5.1 Pengantar
5.6 ICMP: The Internet 5.2 protokol routing
Control Message  link state
Protocol  distance vector
5.7 Pengelolaan jaringan 5.3 Routing intra-AS
dan SNMP dalam Internet: OSPF
5.4 routing antar ISPs:
BGP

Network Layer: Control Plane 5-


30
Membuat routing terukur
Studi routing kita sejauh ini - ideal
 Semua router identik
 network “flat”
… Tidak sesuai dalam praktek

terukur: dengan miliaran tujuan: Otonomi administratif


 Tidak dapat menyimpan smeua  internet = network of networks
tujuan di tabel routing!
 Setiap admin jaringan mungkin
 Pertukaran routing tabel akan ingin mengendalikan routing di
membanjiri jalur/link!
jaringannya sendiri

Network Layer: Control Plane 5-31


Pendekatan Internet untuk skalabel
routing
Agregat router menjadi wilayah dikenal dengan
“autonomous systems” (AS) (a.k.a. “domains”)

intra-AS routing inter-AS routing


 Routing antar host, router di AS
yang sama ("jaringan")  routing diantara AS
 Semua router di dalam AS harus  Gateway melakukan
menjalankan intra-domain protokol routing antar domain (dan
yang sama juga routing intra-domain)
 Router di AS yang berbeda dapat
menjalankan protokol routing intra-
domain yang berbeda
 Gateway router: di "edge" miliknya
sendiri AS, memiliki link ke router di
AS lainnya

Network Layer: Control Plane 5-32


Intra-AS Routing
 Juga dikenal dengan interior gateway protocols (IGP)
 Istilah umum pada intra-AS routing protocols:
• RIP: Routing Information Protocol
• OSPF: Open Shortest Path First (IS-IS protocol
essentially same as OSPF)
• IGRP: Interior Gateway Routing Protocol
(Cisco proprietary for decades, until 2016)

Network Layer: Control Plane 5-35


OSPF (Open Shortest Path First)
 “open”: tersedia untuk umum
 Menggunakan algoritma link-state
• Menyebarluarkan paket di link state
• Terdapat peta topologi di setiap node
• Komputsi jalur menggunakan algoritma Dijkstra’s
 router floods OSPF link-state advertisements to all other routers in entire
AS
• carried in OSPF messages directly over IP (rather than TCP or UDP
• link state: for each attached link
 IS-IS routing protocol: nearly identical to OSPF

Network Layer: Control Plane 5-36


Lebih lanjut tentang fitur OSPF
 Keamanan: semua paket OSPF diotentikasi (untuk menghindari gangguan
yang berbahaya)
 Beberapa jalur dengan cost yang sama diijinkan(pada rip hanya satu jalur
saja)
 Setiap jalur, terdapat beberapa metric cost yang berbeda sesuai dengan
ToS(contoh, jalur pada saterlit diatur rendah untuk ToS terbaik, ToS pada
jalur tersebut tinggi kalau dilihar secara real-time)
 Mendukung unicast dan mulitcast:
• Muliticast pada OSPF (MOSPF) menggunakan database topologi yang
sama dengan OSPF
 Struktur hirarki OSPF mencakup domain yang besar

Network Layer: Control Plane 5-37


Struktur hirarki OSPF
 Hirarki 2-level: local area, backbone.
• Pengiriman pesan advertise link-state hanya di area
• each nodes has detailed area topology; only know direction (shortest
path) to nets in other areas.
• Setiap node memiliki detile area topologi; hanya diketahui jalur
terpendek
 area border routers: “meringkas” jarak ke network di area sendiri, mengirim
advertise ke Area Border routers lainnya.
 backbone routers: menjalankan routing OSPF routing terbatas untuk
backbone.
 boundary routers: terhubung ke AS lainnya.

Network Layer: Control Plane 5-39


Chapter 5: outline
5.5 SDN control plane 5.1 Pengantar
5.6 ICMP: The Internet Control 5.2 protokol routing
Message Protocol  link state
5.7 Pengelolaan jaringan dan SNMP  distance vector
5.3 Routing intra-AS
dalam Internet:
OSPF
5.4 routing antar ISPs:
BGP

Network Layer: Control Plane 5-


40
Internet inter-AS routing: BGP
 BGP (Border Gateway Protocol): Secara de-facto merupakan inter-
domain protokol
• “Sebuah lem yang mengikat internet menjadi satu”
 BGP membuat masing-masing AS sebagai sarana untuk :
• eBGP: mendapatkan informasi jangkauan subnet dari tetangga AS
• iBGP:Menyebarkan informasi reachability ke semua router pada
internal AS
• Menentukan jalur yang “bagus” ke jaringan lainnya berdasarkan
informasi reachability dan policy
 Memungkinkan subnet untuk memberitahu keberadaannya ke seluruh
Internet : “I am here”

Network Layer: Control Plane 5-41


Atribut jalur dan rute BGP
 Advertis prefik meliputi atribut BGP
• prefik + atribut = “jalur”
 Dua atribut penting:
• AS-PATH: Daftar dari AS berdasarkan prefix dari advertise yang telah
lalu
• NEXT-HOP: Menunjukkan router internal-AS tertentu ke next-hop AS
 Routing berdasarkan aturan:
• gateway menerima advertise jalur menggunakan import policy untuk
menerima dan menolak jalur(contoh, tidak pernah melewatkan melalui
jalur AS Y).
• Aturan ini juga menetapkan apakah akan mengirim advertise jalur ke AS
lainnya yg masih merupakan tetangga

Network Layer: Control Plane 5-44


Pesan BGP
 Pertukaran pesan BGP antar peer melaluikoneksi TCP
 Pesan BGP meliputi:
• OPEN: Membuka koneksi TCP ke remote peer BGP dan melakukan
otentikasi terhadap engiriman peer BGP
• UPDATE: memberitahu jalur terbaru (atau mencabut jalur lama)
• KEEPALIVE: Menjaga koneksi tetap hidup selama tidak ada pesan
UPDATES ; juga membuka permintaan ACK
• NOTIFICATION: Melaporkan adanya error pada pesan sebelumnya;
juga digunakan untuk menutup koneksi

Network Layer: Control Plane 5-47


Pemilihan jalur pada BGP
 Router mungkin memperlajari lebih dari satu jalau
untuk sebuah tujuan (AS), pemilihan jalur
berdasarkan:
1. Isi dari atribut local preference : policy decision
2. Jalur terpendek dari AS-PATH
3. Router terdekat yang merupakan NEXT-HOP : hot
potato routing
4. Kriteria tambahan lainnya

Network Layer: Control Plane 5-50


Kenapa intra, inter-domain routing berbeda?
aturan:
 inter-AS: Admin ingin mengatur bagaimana jalur dari trafiknya, siapa yang
memilih jalur dan lewat jaringan mana
 intra-AS: Satu admin, sehingga tidak ada aturan yang harus diputuskan
skala:
 Hirarki routing menyimpan ukuran tabel, menurunkan trafik dari
mekanisme update
kinerja:
 intra-AS: Dapat fokus pada kinerja
 inter-AS: Aturan mungkin mendominasi dari pada kinerja

Network Layer: Control Plane 5-54


Chapter 5: outline
5.1 Pengantar 5.5 SDN control plane
5.2 protokol routing 5.6 ICMP: The Internet Control
 link state Message Protocol
 distance vector 5.7 Pengelolaan jaringan dan SNM
5.3 Routing intra-AS dalam
Internet: OSPF
5.4 routing antar ISPs: BGP

Network Layer: Control Plane 5-


55
Software defined networking (SDN)
 Layer network pada internet: menurut sejarahnya
telah diimplementasi secara distribusi, dengan
pendekatan per-router
• Monolitik: router terdiri dari perangkat keras untuk
swithing, menjalan standart protokol routing (IP, RIP, IS-
IS, OSPF, BGP) pada sistem operasi router (cisco IOS)
yang bisa jadi proprietary
• Terdapat middlebox yang berbeda untuk mendukung
fungsi yang berbeda-beda pada layer network
contohnya: firewall, load balancers, NAT boxes, ..
 ~2005: Ada ketertarikan baru untuk memikirkan
ulang tentang kontrol plane pada jaringan

Network Layer: Control Plane 5-56


Software defined networking (SDN)

Kenapa sebuah logic di sentralisasi pada control plane?


 Menghindari salah konfigurasi pada router,
meningkatkan fleksibilitas atau aliran trafik
 Tabel forwarding (ingat kembali OpenFlow API)
mengijinkan “pemrograman” pada router
• Kemudahan “pemrograman” terpusat : komputasi tabel
secara terpusan dan distribusi
• “Pemrograman” terdistribusi: tabel merupakan hasil
komputasi dari algoritma yang terdistribusi(protokol)
dan diterapkan pada masing-masing router
 Implementasi kntrol plane secara terbuka (bukan-
proprietary)
Network Layer: Control Plane 5-59
SDN: tantangan
 Mengamankan control plane: Dapat diandalkan,
handal, berkinerja tinggi, sistem terdistribusi
secara aman
• Pengaruh penggunaan teori pada sistem terdistribusi
yang andal untuk control plane
• Ketergantungan, keamanan: "dipanggang di" dari hari
pertama?
 Jaringan, protokol yang memenuhi persyaratan
khusus
• e.g., real-time, ultra-reliable, ultra-secure
 Internet-scaling

Network Layer: Control Plane 5-76


Chapter 5: outline
5.5 The
5.1 introduction
SDN control plane
5.2 ICMP:
5.6 routingThe
protocols
Internet Control Message Protocol
 link
5.7 Network
state management and SNMP
 distance vector
5.3 intra-AS routing in the Internet: OSPF
5.4 routing among the ISPs: BGP

Network Layer: Control Plane 5-77


ICMP: internet control message protocol

 Digunakan oleh host &


router untuk Type Code description
0 0 echo reply (ping)
mengkomunikasikan 3 0 dest. network unreachable
informasi tingkat jaringan 3 1 dest host unreachable
• Pelaporan kesalahan: host tak 3 2 dest protocol unreachable
terjangkau, jaringan, port, protokol 3 3 dest port unreachable
• echo request/reply 3 6 dest network unknown
(digunakan oleh ping) 3 7 dest host unknown
 Lapisan jaringan "di atas" 4 0 source quench (congestion
control - not used)
IP: 8 0 echo request (ping)
• Pesan ICMP dibawa dalam 9 0 route advertisement
datagram IP 10 0 router discovery
 Pesan ICMP : tipe, Kode 11
12
0
0
TTL expired
bad IP header
ditambah 8 byte pertama
pada datagram yang
menyebabkan error Network Layer: Control Plane 5-78
Chapter 5: outline
5.5 The
5.1 introduction
SDN control plane
5.2 ICMP:
5.6 routingThe
protocols
Internet Control Message Protocol
 link
5.7 Network
state management and SNMP
 distance vector
5.3 intra-AS routing in the Internet: OSPF
5.4 routing among the ISPs: BGP

Network Layer: Control Plane 5-80


Apa itu pengelola jaringan?
 Sistem Otonom(aka “jaringan”): Interaksi dari ribuan
perangkat keras/perangkat lunak
 Sistem kompleks lainnya yang membutuhkan pemantauan,
pengendalian:
• Pesat Jet
• pembangkit listrik tenaga nuklir
• lainnya?
"Network management Termasuk pemasangan, integrasi dan
koordinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan elemen
manusia untuk memantau, menguji, membuat jajak pendapat,
mengkonfigurasi, menganalisa, mengevaluasi, dan
mengendalikan sumber daya jaringan dan elemen
untuk memenuhi Real-time, operasional kinerja, dan
Persyaratan Quality of Service dengan biaya yang wajar."

Network Layer: Control Plane 5-81


Protokol SNMP : tipe pesan
Tipe pesan fungsi
GetRequest
GetNextRequest Manajer-ke-agen: “ambilkan saya data”
GetBulkRequest (data berikutnya dalam daftar, jumlah data

InformRequest Manajer-ke-manajer: ini isi MIB

SetRequest Manajer-ke-agen: menentukan isi MIB

Response Agen-ke-manajer: isi, respon ke


permintaan

Trap Agen-ke-manajer: memberi informasi ke


manajer atas kejadian kusus

Network Layer: Control Plane 5-84


Protokol SNMP : Format pesan
Get/set header Variables to get/set
PDU Error
Request Error ….
type Status Name Value Name Value
ID Index
(0-3) (0-5)

PDU Trap
Agent Specific Time ….
type Enterprise Type Name Value
Addr code stamp
4 (0-7)
Trap header Trap info

SNMP PDU

Network Layer: Control Plane 5-85


Chapter 5: Ringkasn
Banyak yang telah kita pelajari!
 Pendekatan control plane pada jaringan
• Kontrol di setiap router (tradisional)
• Kontrol secara logic terpusat (software defined networking)
 Algoritma routing tradisional
• Implementasi dari internet :OSPF, BGP
 SDN controllers
• Praktik dalam implementasi: ODL, ONOS
 Internet Control Message Protocol
 Pengelolaan jaringan
next stop: link layer!
Network Layer: Control Plane 5-86

You might also like