You are on page 1of 10

REKAYASA JALAN RAYA

KELOMPOK 1

IRGI PUTRA IRAWAN 16222010287


INDAH NUR CAHYA 16222010283

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
 PENDAHULUAN REKAYASA JALAN RAYA
Konstruksi jalan raya sebagai sarana transportasi
merupakan salah satu unsur yang sangat penting
dalam usaha meningkatkan kehidupan manusia
untuk mencapai kesejahteraannya. Dalam
kehidupan kita sehari-hari sebagai makhluk sosial,
manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang
lain.
Dengan adanya prasarana jalan yang memadai ini,
maka hubungan antara suatu daerah dengan
daerah lain di dalam suatu negara akan dapat
terjalin dengan baik. Sarana yang dimaksud adalah
sarana perhubungan yang melalui darat, yaitu jalan
raya.
Untuk membangun jalan raya yang memenuhi
kebutuhan lalu lintas pada saat Ini dan masa yang
akan datang serta untuk menciptakan kemajuan
teknik pengangkutan dan lalu lintas, maka perlu
untuk memperdalam pengetahuan mengenai jalan
raya.
 SEJARAH PERKERASAN JALAN
Jalan dikenal sejak adanya manusia, untuk mencari kebutuhan hidup dan
berkomunikasi dengan sesama.
Perkembangan jalan :
• Awalnya jalan hanyalah berupa jejak manusia untuk mencari kebutuhan hidup
seperti binatang buruan atau sumber air.
• Manusia mulai hidup berkelompok jejak-jejak itu berubah menjadi jalan setapak.
• Pierre Marie Jerome Tresaguet (1716-1796) dari Perancis mengembangkan sistem
lapisan batu pecah yang dilengkapi dengan drainase, serta mulai menggunakan
pondasi dari batu.
• Thomas Telford (1757-1834) dari Skotlandia menggunakan batu kali berukuran
15/20 sampai 25/30 yang disusun tegak. Batu-batu kecil diletakkan di atasnya
untuk menutup pori–pori yang ada dan memberikan permukaan yang rata.
• 1920 s/d sekarang teknologi konstruksi perkerasan dengan menggunakan aspal
sebagai bahan pengikat maju pesat. 1828 di London perkerasan menggunakan
semen telah dikenal tapi baru berkembang setelah awal tahun 1900-an.
Sejarah perkembangan jalan Di Indonesia
Umumnya ditemukan pada daerah potensi SDA,
yang dapat menguntungkan penjajah melalui kerja
paksa seperti :
• Jalan yang membentang dari Anyer ke Panarukan
(Jawa Timur)
• Daerah perkebunan (Sumatra Tengah dan Utara)
• Hingga awal tahun 1970 Indonesia mulai
membangun jalan – jalan dengan klasifikasi yang
lebih baik, hal ini ditandai dengan diresmikannya
jalan tol pertama pada tanggal 9 Maret 1978
sepanjang 53 km, yang menghubungkan kota
Jakarta - Bogor – Ciawi dan terkenal dengan
nama Jalan Tol Jagorawi.
 DEFINISI- DEFINISI JALAN RAYA
Dalam undang-undang Jalan Raya No. 38/2004
bahwa :
• Jalan adalah prasarana transportasi darat yang
meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada di atas
permukaan tanah,di bawah permukaan tanah dan
atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan
kereta api dan jalan kabel.
• Jalan umum adalah jalan yang diperuntukan lalu
lintas umum.
• Jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh
instansi,badan usaha, perseorangan, atau
kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri.
 KLASIFIKASI DAN FUNGSI JALAN RAYA
Jalan menurut fungsinya dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor,
jalan lokal, dan jalan lingkungan. Klasifikasi jalan fungsional di Indonesia
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku adalah :
■ Jalan arteri, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi.
■ Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan
rata-rata sedang.
■ Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah.
■ Jalan lingkungan, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan
rata-rata rendah.
 JENIS KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah
batu pecah atau batu belah atau batu kali. Bahan ikat yang dipakai adalah
aspal ataupun semen .
Jenis-Jenis Konstruksi Perkerasan Jalan sebagai berikut:
 Konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement)
Perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan-
lapisan perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu
lintas ke tanah dasar.
 Konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement)
Perkerasan yang menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan
pengikat. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan di atas
tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas
sebagian besar dipikul oleh beton.
 Konstruksi perkerasan komposit (komposit pavement)
Perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur, dapat
berupa perkerasan lentur di atas perkerasan kaku, atau perkerasan kaku di
atas perkerasan lentur.
Sekian Dan Terimakasih

You might also like