Professional Documents
Culture Documents
Proses SAKA v4
Proses SAKA v4
Oleh :
Dr. Ridho Hantoro, S.T., M.T.
Totok Ruki Biyanto, S.T., M.T., PhD
Ary Bachtiar K.P., S.T., M.T., PhD
Aria Yoga Sentana S.T.
Abu Bakar Abdul Karim, S.T.
𝐹 =𝐷+𝐵
F = laju aliran feed
D = laju aliran distilate
B = laju aliran bottom product
𝑑𝑀𝐵
= 𝐿1 − 𝑉𝑅𝐵 − 𝐵
𝑑𝑡
𝑑(𝑀𝐵 𝑋𝐵 ሻ
= 𝐿1 𝑋1 − 𝑉𝑅𝐵 𝑋𝑉𝑅𝐵 − 𝐵𝑋𝐵
𝑑𝑡
𝑑(𝑀𝐵 ℎ𝐵 ሻ
= 𝐿1 ℎ1 − 𝑉𝑅𝐵 ℎ𝑉𝑅𝐵 − 𝐵ℎ𝐵 + 𝑄𝐵
𝑑𝑡
𝑋1
= fraksi keluaran bottom stage kolom
𝑋
= fraksi steam reboiler
𝑉𝑅𝐵
ℎ1
= entalpi keluaran bottom stage kolom
ℎ𝑅𝐵
= entalpi steam reboiler
ℎ𝐵
= entalpi bottom product
𝑄𝐵
= heat flow pada reboiler.
47
52
46
E-24
482-H-09 Cooler
-02
essor 93 92
48 40 41
43 482-V-03
42 Reflux
Accumulator
37 482-C-01 482-V-01
Expander Kolom
De-ethanizer
01 482-V-01
55
as Cold 91
Separator 108
ger
KOLOM
38 39
DEETHANIZER 54
• Ukuran : 2350 mm /1600 mm x 43287 mm
• Jumlah Tray : 50 (tray feed : 15 & 40) 482-H-03
112
Reboiler
KOLOM DEETHANIZER
Spesifikasi Feed 1 Feed 2 Top Bottom
Operating
21.7 17.61 -19% 21.9 17.53 -20% 21.6 17.4 -19% 21.9 17.57 -20%
Press. (barg)
Operating
-72.42 -73 1% 42.22 36.2 -14% -80.89 -73.6 -9% 74.4 65.3 -12%
Temp. (0C)
Desain Aktual
KOLOM DEETHANIZER
Unit Feed Distilate Bottom
H2S 0.001 0 -100% 0.001 0 -100% 0 0
CO2 2.74 1.2 -56% 2.945 1.28 -57% 0.003 0 -100%
Nitrogen 1.8 2.11 17% 1.935 2.13 10% 0 0
Methane 83.023 84.44 2% 89.226 90.13 1% 0.001 0 -100%
Ethane 5.551 5.46 -2% 5.879 5.84 -1% 1.163 0.87 -25%
Composition
Propane 4.04 3.78 -6% 0.015 0.62 4033% 57.915 51.88 -10%
i-butane 1.03 0.96 -7% 0 0.03 14.815 15.48 4%
n-butane 1.1 1.07 -3% 0 0.02 15.822 17.23 9%
i-pentane 0.34 0.4 18% 0 0 4.89 6.2 27%
n-pentane 0.209 0.25 20% 0 0 3.006 3.8 26%
n-hexane 0.124 0.28 126% 0 0 1.784 4.49 152%
n-heptane 0.027 0 -100% 0 0 0.388 0 -100%
KOLOM DEETHANIZER (TOP COLUMN)
• Feed turun 63% dari desain, ini akan menyebabkan laju aliran refluks
<42> akan turun sebab pengendalian laju refluks yang diaplikasikan
adalah proporsional dengan laju aliran feed <36>.
• Hal ini bisa meminimalkan kesalahan laju aliran distilate (D) namun tetap
akan menyebabkan komposisi distillate (Xd) tidak sesuai dengan komposisi
yang ditargetkan.
• Sebaiknya laju aliran refluks merupakan pengendalian slave dari
pengendalian master berupa temperatur top column yang secara inferensial
merupakan komposisi dari distilate.
• Dalam kasus penurunan laju aliran feed yang menyebabkan tekanan pada
kolom turun, akan berakibat komposisi metana pada distilate akan naik dari
89.2% hingga 90.13% (+0.97%) dan sekaligus akan mengganggu
komposisi propana yang turun dari 57% hingga 51.8% (-5.2%) pada
bottom column.
KOLOM DEETHANIZER (BOTTOM COLUMN)
• Pada bottom column sudah terdapat pengendalian temperatur (TIC-368)
dengan memanipulasi laju aliran panas yang masuk ke reboiler (Qr)
<108>, yang mampu menjaga komposisi produk bawah sesuai dengan
komposisi target.
• Namun, karena komposisi distilate (Xd) yang tidak terkontrol akan
mengganggu komposisi pada bagian bawah (Xb).
KOLOM DEETHANIZER (PRESSURE)
• Laju aliran feed yang menurun dengan luasan pipa dan kolom yang
sama pada temperatur yang serupa akan menyebabkan penurunan
tekanan.
• Penurunan tekanan pada feed dari 21.7 bar hingga 17.6 bar (-19%)
akan menyebabkan titik didih fluida yang menurun, fenomena ini
menguntungkan pada pemakaian energi untuk memisahkan
komponen-komponen.
• Namun, penurunan tekanan pada feed akan menurunkan tekanan
mulai bagian bawah kolom dari 21.9 bar hingga 17.57 bar (-20%)
sampai atas kolom dari 21.6 bar hingga 17.4 bar (-19%).
KOLOM DEETHANIZER (ENERGY)
Kolom Energi/Distilate Energi/Feed
Kolom
111 196 77% 91 154 69%
Deethanizer
Pressure bar 16.4 15.5 -5% 20 15.25 -24% 13.205 15.55 18%
Desain Aktual
KOLOM DEPROPANIZER
Unit Feed Distilate Bottom
H2S 0 0 0 0 0 0
CO2 0.003 0 -100% 0.005 0 -100% 0 0
Nitrogen 0 0 0 0 0 0
Methane 0.001 0 -100% 0.002 0 -100% 0 0
Ethane 1.163 0.87 -25% 1.966 1.56 -21% 0 0
Composition
Pressure bar 4.9 4.5 -8% 19 4.24 -78% 4.9 4.5 -8%
Desain Aktual
KOLOM DEBUTANIZER
Unit Feed Distilate Bottom
H2S 0 0 0 0 0
CO2 0 0 0 0 0
Nitrogen 0 0 0 0 0
Methane 0 0 0 0 0
Ethane 0 0 0 0 0
Composition
Pressure bar 5.02 4.7 -6% 0.55 0.46 -16% 6 5.92 -1%
Desain Aktual
KOLOM AMINE REGENERATOR (TOP COLUMN)
• Laju aliran refluks merupakan pengendalian slave dari
pengendalian master berupa level refluks drum. Laju aliran feed
turun 44% dari desain.
• Pada top column sudah terdapat pengendalian temperatur (TIC-
301) dengan memanipulasi laju aliran panas yang masuk ke
reboiler (Qr) <4519> agar CO2 dan H2S dapat terpisahkan dari
amine.
KOLOM AMINE REGENERATOR (PRESSURE)
• Laju aliran feed yang menurun dengan luasan pipa dan kolom yang
sama pada temperatur yang serupa akan menyebabkan penurunan
tekanan.
• Penurunan tekanan pada feed dari 5.02 bar hingga 4.7 bar (-6%)
akan menyebabkan titik didih fluida yang menurun, fenomena ini
menguntungkan pada pemakaian energi untuk memisahkan
komponen-komponen.
• Namun, penurunan tekanan pada feed akan menurunkan tekanan
mulai bagian bawah kolom dari 0.69 bar hingga 0.62 bar (-11%)
sampai atas kolom dari 0.55 bar hingga 0.49 bar (-11%).
KOLOM AMINE REGENERATOR (ENERGY)
Kolom Energi/Distilate Energi/Feed
Kolom Amine
7530 8254 10% 369 304 -18%
Regenerator
• Untuk menaikkan fluida dari bawah sampai atas kolom memerlukan
energi yang lebih besar pada reboiler (Qr) pada amine regenerator.
• Hal ini juga dapat dibuktikan bahwa rasio D/F mengalami penurunan
dari 0.049 ke 0.037 (-25%).
• Penurunan rasio energi terhadap feed disebabkan adanya penurunan
set point pada controller (TIC-301) dari 93 0C ke 85 0C (-9%). hal ini
menyebabkan laju aliran panas (Qr) sebagai manipulated variable
pada loop TIC-301 mengalami penurunan dari 161440 kg/hr menjadi
40370 kg/hr (-75%) yang pada akhirnya menurunkan konsumsi energi.
• Penurunan temperatur ini mungkin akan menyebabkan komposisi
distilate dan bottom product yang tidak sesuai dengan desain.
KOLOM
TEG
(TRIETHYLENE
GLYCOL)
• Ukuran : 559 mm x 3400 mm
KOLOM TEG (TRIETHYLENE GLYCOL)
Spesifikasi Feed Top Bottom
Operating Press. -
0.14 0.12 -14% 0.1 0.08 -20% 0.14 0.12
14%
(barg)
Operating Temp.
165 146 -12% 102 100 -2% 204 192 -6%
(0C)
Temperature 0C 165 146 -12% 102 100 -2% 204 192.18 -6%
Pressure bar 0.14 0.12 -14% 0.1 0.1 0% 0.14 0.12 -14%
Desain Aktual
KOLOM TEG (TRIETHYLENE GLYCOL)
(BOTTOM COLUMN)
• Laju aliran feed turun 32% dari desain.
• Pada bottom column sudah terdapat pengendalian temperatur (TIC-
160) dengan memanipulasi laju aliran panas yang masuk ke
reboiler (Qr) <4513>, yang mampu memisahkan H2O dari
TEGlycol.
KOLOM TEG (TRIETHYLENE GLYCOL)
(PRESSURE)
• Laju aliran feed yang menurun dengan luasan pipa dan kolom yang
sama pada temperatur yang serupa akan menyebabkan penurunan
tekanan.
• Penurunan tekanan pada feed dari 0.14 bar hingga 0.12 bar (-14%)
akan menyebabkan titik didih fluida yang menurun, fenomena ini
menguntungkan pada pemakaian energi untuk memisahkan
komponen-komponen.
• Namun, penurunan tekanan pada feed akan menurunkan tekanan
mulai bagian bawah kolom dari 0.14 bar hingga 0.12 bar (-14%)
sampai atas kolom dari 0.1 bar hingga 0.08 bar (-29%).
KOLOM TEG (TRIETHYLENE GLYCOL) (ENERGY)
Kolom Energi/Distilate Energi/Feed
Kolom TEG 7543 1577 -79% 300 284 -5%
46
E-24
482-H-09 Cooler
482-C-02
Recompressor P F T 93 92
48 40 41
P T
43 482-V-03
42 Reflux
P
Accumulator
36 37 482-C-01 482-V-01
F Expander Kolom
De-ethanizer
T 482-H-01 482-V-01
55
Inlet Gas Cold 91
Separator 108
Exchanger 38 39
P T
54
REKOMENDASI
P F T P-85
T 112
REKONSILIASI 482-H-03
Reboiler
ADA
KOLOM DEPROPANIZER
482-V-04
Condenser
59
58
482-V-05
Reflux Drum
60
P T 61
P F T
57 P F T
63
482-V-04
Kolom
Depropanizer 109
P T
62
REKOMENDASI
113
482-H-05 T
REKONSILIASI
(Reboiler)
ADA
64 P F T
KOLOM DEBUTANIZER
482-V-06
Condenser
67
66
482-V-08
Reflux Drum
68
P T
69
65 P F T
71
P F T 482-V-07
Kolom
Debutanizer 110
P T
70
REKOMENDASI
114
482-H-07 T
REKONSILIASI (Reboiler)
ADA
72 P F T
KOLOM AMINE REGENERATOR
135-H-05 P F T
Condenser 3519
3517 3517
135-V-09
P F T
KO Drum
3514
3518
P T 135-V-07
135-H-02
Amine
Amine dP
RegeneratorP-65
Exchanger P-53 135-V-11
3510 3506
P T Reflux Drum
4519
3501 3514
3511
3612
3514 4520
135-P-04 135-H-03
Reboiler T
P F T
135-V-06 135-V-10
Amine Flash Drum
Contactor 135-V-02
REKOMENDASI
Surge Vessel
REKONSILIASI 3510
135-P-01
ADA
KOLOM TEG
3612 P F T
4325
136-H-06
136-H-08 3611 PE-41T Vent Exchanger
Hot TEG 3615
Exchanger P F T
4523
m
P T
E-40 T
3609
3616 4524
136-H-10
3614 TEG Reboiler
REKOMENDASI
REKONSILIASI
4111
6-H-21
ADA P F T
ld TEG
changer
PENAMBAHAN INSTRUMENT PENGUKURAN
Peralatan Kolom Harga satuan Harga Total
• Feed (Amine, TEG)
Flow
• Distillate (Deethanizer, Amine, TEG) Rp. 600.000.000
Transmitter
• Bottom (Debutanizer)
• Feed (Depropanizer, Debutanizer,
Amine, TEG)
Pressure • Top/bottom (Amine)
Rp. 800.000.000
Transmitter • Distillate (TEG)
• Bottom Product (TEG) Rp.
• Top (TEG) 100.000.000
• Reboiler (Deethanizer,
Depropanizer, Debuthanizer, TEG,
Amine)
Temperatur
• Feed (TEG) Rp. 900.000.000
Transmitter
• Distillate (TEG)
• Bottom Product (TEG)
• Top (TEG)
Total Rp. 2.300.000.000
PENAMBAHAN INSTRUMENT PENGUKURAN
(DATA REKONSILIASI)
Peralatan Kolom Harga satuan Harga Total
Flow
• Feed (Amine) Rp. 100.000.000
Transmitter
• Feed (Depropanizer, Debutanizer,
Amine, TEG)
Pressure
• Top (Amine) Rp. Rp. 700.000.000
Transmitter
• Distillate (TEG) 100.000.000
• Bottom Product (TEG)
• Feed (TEG)
Temperatur
• Distillate (TEG) Rp. 300.000.000
Transmitter
• Bottom Product (TEG)
Rp.
Data Rekonsiliasi 500.000.000 Rp. 500.000.000
ADA
46
E-24
482-H-09 Cooler
482-C-02 42
Recompressor 93
48 40 T
41
43 482-V-03
L Reflux
Accumulator
37 482-C-01 482-V-01
Expander Kolom V-7
De-ethanizer
482-H-01 482-V-01
55
Inlet Gas Cold 91 S-24
Separator 108
Exchanger 38 39 T
F
V-6
54
XB
112
482-H-03
Reboiler
KOLOM DEPROPANIZER
482-V-04
Condenser SET POINT
REKOM
59
58 ADA
482-V-05
Reflux Drum
60
L 61
T
57 XD
T
F
482-V-04 63
Kolom
Depropanizer
109
62
482-H-05
(Reboiler) 113
XB
64
KOLOM DEBUTANIZER
482-V-06
Condenser SET POINT
67 REKOM
66 ADA
482-V-08
Reflux Drum
68
L 69
T
65 XD
T 71
482-V-07 F
Kolom
Debutanizer 110
70
114
482-H-07
(Reboiler)
XB
72
KOLOM AMINE REGENERATOR
135-H-05
Condenser 3519
3517 3517
135-V-09
KO Drum T
3514
3518
135-V-07
135-H-02
Amine
Amine
RegeneratorP-65 F
Exchanger P-53 135-V-11
3510 3506 Reflux Drum
3514 4519
3511 V-4
3612
3514 4520
135-P-04 135-H-03
Reboiler
SET POINT
6 135-V-10
REKOM
Flash Drum
or 135-V-02 ADA
Surge Vessel
3510
135-P-01
KOLOM TEG
3612
SET POINT
REKOM
ADA
4325
136-V-23 136-H-06
KO Drum 136-H-08 E-41 Vent Exchanger
3611 S-23
Hot TEG 3615 F
Exchanger 4523
136-V-16 T V-5
Flash Drum
E-40
3609
3616 4524
136-H-10
3614 TEG Reboiler
3803
4111
136-H-21
-07 Cold TEG
er Exchanger
3617
3606 136-V-22
Stripping Gas
Column
PENAMBAHAN PENGENDALIAN
• Pada kolom deethanizer, tidak terdapat pengendalian temperature sebagai inferensial control
terhadap komposisi, sehingga komposisi distilate bisa tidak terjaga.
• Pada kolom-kolom yang lain, sudah terdapat pengendalian temperatur, namun set point
temperature perlu diatur ulang untuk mencapai komposisi terbaik pada komposisi distilate dan
bottom serta pemakaian energi pada reboiler dan condenser.
• Ada kemungkinan tuning parameter pada inventory control dan quality control belum optimal
sehingga proses variabel tidak mencapai set point yang ditargetkan.
• Pada kolom deethanizer, diperlukan kajian tentang perubahan strategi control yang ada yaitu
pengendalian flow pada refux dengan rasio laju aliran feed menjadi cascade control dan
feedforward control. Cascade control dengan temperatur top column sebagai master control dan
flow reflux control sebagai slave, serta laju aliran feed sebagai feedforward control.
• Untuk mendapatkan plant yang terkendali dengan baik, maka diperlukan
Biaya
Tuning Rp. 500.000.000
Perubahan Struktur Kontrol Rp. 500.000.000
Biaya Total Rp. 1.000.000.000
OPTIMISASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI
• Keberadaan kolom yang terlalu tinggi/besar pada kolom deetanizer,
depropanizer, dan debutanizer dengan feed yang menurun menyebabkan tekanan
pada kolom yang semakin rendah sehingga diperlukan konsumsi energi termal
untuk menaikkan fluida dari bottom ke top column yang besar.
• Kondisi ini bisa diatasi dengan menambah kapasitas produksi atau laju aliran
feed pada kolom. Alternatif lain adalah perlu kajian kondisi operasi yang optimal
pada kolom dengan mengoptimisasi set point pada masing-masing kontroler dan
penambahan peralatan akibat perubahan kondisi operasi.
• Untuk mendapatkan plant yang teroptimisasi dengan baik, maka diperlukan
pengaturan set-point
Biaya
Secara Manual Rp. 1.000.000.000
Advanced Process Rp. 10.000.000.000
Control
THANKS FOR
ATTENTION