You are on page 1of 53

KICK OF MEETING

PELAKSANAAN KAJIAN EFISIENSI ENERGI


UNTUK FASILITAS OPERASI DARAT DAN ANJUNGAN LEPAS PANTAI
SAKA INDONESIA PANGKAH LIMITED

Oleh :
Dr. Ridho Hantoro, S.T., M.T.
Totok Ruki Biyanto, S.T., M.T., PhD
Ary Bachtiar K.P., S.T., M.T., PhD
Aria Yoga Sentana S.T.
Abu Bakar Abdul Karim, S.T.

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
LAPORAN
AKHIR
(PROSES)
TOTOK RUKI BIYANTO, S.T., M.T., PHD
KOLOM DISTILASI

𝐹 =𝐷+𝐵
F = laju aliran feed
D = laju aliran distilate
B = laju aliran bottom product

𝐹𝑋𝐹 = 𝐷𝑋𝐷 + 𝐵𝑋𝐵


𝑋𝐹 = fraksi feed
𝑋𝐷 = fraksi distilate
𝑋𝐵 = fraksi bottom product
KOLOM DISTILASI
KOLOM DISTILASI
𝑑𝑀𝐷
= 𝑉𝑇 − 𝐿 − 𝐷
𝑑𝑡
𝑑(𝑀𝐷 𝑋𝐷 ሻ
= 𝑉𝑇 𝑋𝑉𝑇 − (𝐿 + 𝐷ሻ 𝑋𝐷
𝑑𝑡
𝑑(𝑀𝐷 ℎ𝐷 ሻ
= 𝑉𝑇 ℎ𝑉𝑇 − 𝐿ℎ𝐿 − 𝐷ℎ𝐷 + 𝑄𝐶
𝑑𝑡

VT= laju aliran vapour keluaran top stage kolom


L = laju aliran reflux
hVT= entalpi pada vapour keluaran top stage kolom
hD= entalpi pada distilate
hL= entalpi pada reflux
Qc= heat flow kondenser
KOLOM DISTILASI

𝑑𝑀𝐵
= 𝐿1 − 𝑉𝑅𝐵 − 𝐵
𝑑𝑡
𝑑(𝑀𝐵 𝑋𝐵 ሻ
= 𝐿1 𝑋1 − 𝑉𝑅𝐵 𝑋𝑉𝑅𝐵 − 𝐵𝑋𝐵
𝑑𝑡
𝑑(𝑀𝐵 ℎ𝐵 ሻ
= 𝐿1 ℎ1 − 𝑉𝑅𝐵 ℎ𝑉𝑅𝐵 − 𝐵ℎ𝐵 + 𝑄𝐵
𝑑𝑡

𝑋1
= fraksi keluaran bottom stage kolom

𝑋
= fraksi steam reboiler
𝑉𝑅𝐵

ℎ1
= entalpi keluaran bottom stage kolom

ℎ𝑅𝐵
= entalpi steam reboiler

ℎ𝐵
= entalpi bottom product

𝑄𝐵
= heat flow pada reboiler.
47
52

46
E-24
482-H-09 Cooler
-02
essor 93 92
48 40 41

43 482-V-03
42 Reflux
Accumulator
37 482-C-01 482-V-01
Expander Kolom
De-ethanizer
01 482-V-01
55
as Cold 91
Separator 108
ger
KOLOM
38 39

DEETHANIZER 54
• Ukuran : 2350 mm /1600 mm x 43287 mm
• Jumlah Tray : 50 (tray feed : 15 & 40) 482-H-03
112

Reboiler
KOLOM DEETHANIZER
Spesifikasi Feed 1 Feed 2 Top Bottom
Operating
21.7 17.61 -19% 21.9 17.53 -20% 21.6 17.4 -19% 21.9 17.57 -20%
Press. (barg)
Operating
-72.42 -73 1% 42.22 36.2 -14% -80.89 -73.6 -9% 74.4 65.3 -12%
Temp. (0C)

Unit Feed Distilate Bottom


Flowrate kg/hr 150481 55170 -63% 123854 43354 -65% 26627 11816 -56%
Temperature 0C
45 41.5 -8% 41.1 39.6 -4% 79.9 75.96 -5%
Pressure bar 62.1 60 -3% 19.1 17.4 -9% 20.4 17.73 -13%

Desain Aktual
KOLOM DEETHANIZER
Unit Feed Distilate Bottom
H2S 0.001 0 -100% 0.001 0 -100% 0 0
CO2 2.74 1.2 -56% 2.945 1.28 -57% 0.003 0 -100%
Nitrogen 1.8 2.11 17% 1.935 2.13 10% 0 0
Methane 83.023 84.44 2% 89.226 90.13 1% 0.001 0 -100%
Ethane 5.551 5.46 -2% 5.879 5.84 -1% 1.163 0.87 -25%
Composition

Propane 4.04 3.78 -6% 0.015 0.62 4033% 57.915 51.88 -10%
i-butane 1.03 0.96 -7% 0 0.03 14.815 15.48 4%
n-butane 1.1 1.07 -3% 0 0.02 15.822 17.23 9%
i-pentane 0.34 0.4 18% 0 0 4.89 6.2 27%
n-pentane 0.209 0.25 20% 0 0 3.006 3.8 26%
n-hexane 0.124 0.28 126% 0 0 1.784 4.49 152%
n-heptane 0.027 0 -100% 0 0 0.388 0 -100%
KOLOM DEETHANIZER (TOP COLUMN)
• Feed turun 63% dari desain, ini akan menyebabkan laju aliran refluks
<42> akan turun sebab pengendalian laju refluks yang diaplikasikan
adalah proporsional dengan laju aliran feed <36>.
• Hal ini bisa meminimalkan kesalahan laju aliran distilate (D) namun tetap
akan menyebabkan komposisi distillate (Xd) tidak sesuai dengan komposisi
yang ditargetkan.
• Sebaiknya laju aliran refluks merupakan pengendalian slave dari
pengendalian master berupa temperatur top column yang secara inferensial
merupakan komposisi dari distilate.
• Dalam kasus penurunan laju aliran feed yang menyebabkan tekanan pada
kolom turun, akan berakibat komposisi metana pada distilate akan naik dari
89.2% hingga 90.13% (+0.97%) dan sekaligus akan mengganggu
komposisi propana yang turun dari 57% hingga 51.8% (-5.2%) pada
bottom column.
KOLOM DEETHANIZER (BOTTOM COLUMN)
• Pada bottom column sudah terdapat pengendalian temperatur (TIC-368)
dengan memanipulasi laju aliran panas yang masuk ke reboiler (Qr)
<108>, yang mampu menjaga komposisi produk bawah sesuai dengan
komposisi target.
• Namun, karena komposisi distilate (Xd) yang tidak terkontrol akan
mengganggu komposisi pada bagian bawah (Xb).
KOLOM DEETHANIZER (PRESSURE)
• Laju aliran feed yang menurun dengan luasan pipa dan kolom yang
sama pada temperatur yang serupa akan menyebabkan penurunan
tekanan.
• Penurunan tekanan pada feed dari 21.7 bar hingga 17.6 bar (-19%)
akan menyebabkan titik didih fluida yang menurun, fenomena ini
menguntungkan pada pemakaian energi untuk memisahkan
komponen-komponen.
• Namun, penurunan tekanan pada feed akan menurunkan tekanan
mulai bagian bawah kolom dari 21.9 bar hingga 17.57 bar (-20%)
sampai atas kolom dari 21.6 bar hingga 17.4 bar (-19%).
KOLOM DEETHANIZER (ENERGY)
Kolom Energi/Distilate Energi/Feed
Kolom
111 196 77% 91 154 69%
Deethanizer

• Untuk menaikkan fluida dari bawah sampai atas kolom


memerlukan energi yang lebih besar pada reboiler (Qr) pada kolom
deetanizer.
• Rasio D/F mengalami penurunan dari 0.82 ke 0.79 walaupun sudah
ada pengendalian D terhadap F yang secara proporsional, hal ini
disebabkan untuk menaikkan vapour dari tray feed ke top column
(rectifier) memerlukan energi hidrolik yang sama.
• Namun, karena tekanan pada feed yang sudah lebih rendah akan
menyebabkan vapour tidak sampai pada top column sehingga rasio
distilate terhadap feed menurun.
KOLOM
DEPROPANIZER
• Ukuran : 2000 mm x 37026 mm
• Jumlah Tray : 50 (tray feed : 32)
KOLOM DEPROPANIZER
Spesifikasi Feed Top Bottom
Operating Press.
16.40 15.50 -5% 16.20 15.39 -5% 16.40 15.50 -5%
(barg)
Operating Temp.
69.12 71.90 4% 48.78 47.50 -3% 104.53 101.20 -3%
(0C)

Unit Feed Distilate Bottom


Flowrate kg/hr 26627 11816 -56% 13422 4821 -64% 13205 6995 -47%
Temperature 0C 70.2 71.9 2% 48.3 47.5 -2% 110.6 105.9 -4%

Pressure bar 16.4 15.5 -5% 20 15.25 -24% 13.205 15.55 18%

Desain Aktual
KOLOM DEPROPANIZER
Unit Feed Distilate Bottom
H2S 0 0 0 0 0 0
CO2 0.003 0 -100% 0.005 0 -100% 0 0
Nitrogen 0 0 0 0 0 0
Methane 0.001 0 -100% 0.002 0 -100% 0 0
Ethane 1.163 0.87 -25% 1.966 1.56 -21% 0 0
Composition

Propane 57.915 51.88 -10% 96.922 96.94 0% 1.5 0.02 -99%


i-butane 14.815 15.48 4% 1.094 1.47 34% 34.659 25.22 -27%
n-butane 15.822 17.23 9% 0.01 0.02 100% 38.691 37.08 -4%
i-pentane 4.89 6.2 27% 0 0 11.963 14.02 17%
n-pentane 3.006 3.8 26% 0 0 7.354 7.34 0%
n-hexane 1.784 4.49 152% 0 0 4.363 16.32 274%
n-heptane 0.388 0 -100% 0 0 0.95 0 -100%
KOLOM DEPROPANIZER (TOP COLUMN)
• Laju aliran refluks merupakan pengendalian slave dari
pengendalian master berupa temperatur top column yang secara
inferensial merupakan komposisi dari distilate.
• Hal ini menyebabkan komposisi distilate masih terjaga walaupun
laju aliran feed turun 56% dari desain. Komposisi propana pada
distilate masih sesuai dengan desain, yakni 96.9%.
KOLOM DEPROPANIZER (BOTTOM COLUMN)
• Pada bottom column sudah terdapat pengendalian temperatur (TIC-
119) dengan memanipulasi laju aliran panas yang masuk ke
reboiler (Qr) <109>, yang mampu menjaga komposisi bottom
product sesuai (B) dengan komposisi target.
KOLOM DEPROPANIZER (PRESSURE)
• Laju aliran feed yang menurun dengan luasan pipa dan kolom yang
sama pada temperatur yang serupa akan menyebabkan penurunan
tekanan.
• Penurunan tekanan pada feed dari 16.4 bar hingga 15.5 bar (-5%) akan
menyebabkan titik didih fluida yang menurun, fenomena ini
menguntungkan pada pemakaian energi untuk memisahkan komponen-
komponen.
• Namun, penurunan tekanan pada feed akan menurunkan tekanan mulai
bagian bawah kolom dari 16.4 bar hingga 15.5 bar (-5%) sampai atas
kolom dari 16.2 bar hingga 15.4 bar (-5%).
KOLOM DEPROPANIZER (ENERGY)

Kolom Energi/Distilate Energi/Feed


Kolom
1848 3862 109% 932 1517 63%
Depropanizer
• Untuk menaikkan fluida dari bawah sampai atas kolom
memerlukan energi yang lebih besar pada reboiler (Qr) pada kolom
depropanizer.
• Hal ini juga dapat dibuktikan bahwa rasio D/F mengalami
penurunan dari 0.5 ke 0.41 (-18%), hal ini disebabkan untuk
menaikkan vapour dari tray feed ke top column (rectifier)
memerlukan energi hidrolik yang sama.
• Namun, tekanan pada feed yang sudah lebih rendah akan
menyebabkan vapour tidak sampai pada top column sehingga rasio
distilate terhadap feed menurun
KOLOM
DEBUTANIZER
• Ukuran : 1400 mm x 34903 mm
• Jumlah Tray : 48 (tray feed : 26)
KOLOM DEBUTANIZER
Spesifikasi Feed Top Bottom
Operating Press.
4.85 4.5 -7% 4.64 4.43 -5% 4.85 4.5 -7%
(barg)
Operating Temp.
62.91 64.1 2% 49.56 47.7 -4% 98.35 97 -1%
(0C)

Unit Feed Distilate Bottom


Flowrate kg/hr 13205 6995 -47% 9215 3481 -62% 3990 3514 -12%
Temperature 0C 63 64.1 2% 46.6 47.7 2% 103 69.66 -32%

Pressure bar 4.9 4.5 -8% 19 4.24 -78% 4.9 4.5 -8%

Desain Aktual
KOLOM DEBUTANIZER
Unit Feed Distilate Bottom
H2S 0 0 0 0 0

CO2 0 0 0 0 0

Nitrogen 0 0 0 0 0

Methane 0 0 0 0 0

Ethane 0 0 0 0 0
Composition

Propane 1.5 1.991 33% 1.991 0.02 -99% 0

i-butane 34.65945.993 33% 45.993 46.68 1% 0.001

n-butane 38.69151.326 33% 51.326 58.35 14% 0.052

i-pentane 11.963 0.683 -94% 0.683 0.93 36% 46.458

n-pentane 7.354 0.007 -100% 0.007 0.01 43% 29.82

n-hexane 4.363 0 -100% 0 0 17.705

n-heptane 0.95 0 -100% 0 0 3.855


KOLOM DEBUTANIZER (TOP COLUMN)
• Laju aliran refluks merupakan pengendalian slave dari
pengendalian master berupa temperatur top column yang secara
inferensial merupakan komposisi dari distilate.
• Hal ini menyebabkan komposisi distilate masih terjaga walaupun
laju aliran feed turun 47% dari desain. Komposisi butana pada
distilate masih sesuai dengan desain, yakni 97%.
KOLOM DEBUTANIZER (BOTTOM COLUMN)
• Pada bottom column sudah terdapat pengendalian temperatur (TIC-
219) dengan memanipulasi laju aliran panas yang masuk ke reboiler
(Qr) <110>, yang mampu menjaga komposisi produk bawah sesuai
dengan komposisi target.
KOLOM DEBUTANIZER (PRESSURE)
• Laju aliran feed yang menurun dengan luasan pipa dan kolom yang
sama pada temperatur yang serupa akan menyebabkan penurunan
tekanan.
• Penurunan tekanan pada feed dari 4.85 bar hingga 4.5 bar (-7%)
akan menyebabkan titik didih fluida yang menurun, fenomena ini
menguntungkan pada pemakaian energi untuk memisahkan
komponen-komponen.
• Namun, penurunan tekanan pada feed akan menurunkan tekanan
mulai bagian bawah kolom dari 4.85 bar hingga 4.5 bar (-7%)
sampai atas kolom dari 4.64 bar hingga 4.43 bar (-5%).
KOLOM DEBUTANIZER (ENERGY)
Kolom Energi/Distilate Energi/Feed
Kolom
1225 2442 99% 855 1215 42%
Debutanizer
• Untuk menaikkan fluida dari bawah sampai atas kolom memerlukan
energi yang lebih besar pada reboiler (Qr) pada kolom debutanizer.
• Hal ini juga dapat dibuktikan bahwa rasio D/F mengalami penurunan dari
0.7 ke 0.5 (-28%), hal ini disebabkan untuk menaikkan vapour dari tray
feed ke top column (rectifier) memerlukan energi hidrolik yang sama.
• Tekanan pada feed yang sudah lebih rendah akan menyebabkan vapour
tidak sampai pada top column sehingga rasio distilate terhadap feed
menurun.
• Selain itu, penggunaan energi yang semakin besar dikarenakan letak feed
tray yang semakin ke bawah.
KOLOM
AMINE
REGENERATOR
• Ukuran : 1200 mm x 22100 mm
• Jumlah Tray : 20 (tray feed : 1)
KOLOM AMINE REGENERATOR
Spesifikasi Feed Top Bottom
Operating Press. -
5.02 4.7 -6% 0.55 0.49 -11% 0.69 0.62
10%
(barg)
Operating Temp.
93.54 84 -10% 93.3 85 -9% 118.6 116 -2%
(0C)

Unit Feed Distilate Bottom


Flowrate kg/hr 49471 27650 -44% 3924 1019 -74% 47367 26631 -44%
Temperature 0C 93.54 84 -10% 94.74 34 -64% 118.54 116 -2%

Pressure bar 5.02 4.7 -6% 0.55 0.46 -16% 6 5.92 -1%

Desain Aktual
KOLOM AMINE REGENERATOR (TOP COLUMN)
• Laju aliran refluks merupakan pengendalian slave dari
pengendalian master berupa level refluks drum. Laju aliran feed
turun 44% dari desain.
• Pada top column sudah terdapat pengendalian temperatur (TIC-
301) dengan memanipulasi laju aliran panas yang masuk ke
reboiler (Qr) <4519> agar CO2 dan H2S dapat terpisahkan dari
amine.
KOLOM AMINE REGENERATOR (PRESSURE)
• Laju aliran feed yang menurun dengan luasan pipa dan kolom yang
sama pada temperatur yang serupa akan menyebabkan penurunan
tekanan.
• Penurunan tekanan pada feed dari 5.02 bar hingga 4.7 bar (-6%)
akan menyebabkan titik didih fluida yang menurun, fenomena ini
menguntungkan pada pemakaian energi untuk memisahkan
komponen-komponen.
• Namun, penurunan tekanan pada feed akan menurunkan tekanan
mulai bagian bawah kolom dari 0.69 bar hingga 0.62 bar (-11%)
sampai atas kolom dari 0.55 bar hingga 0.49 bar (-11%).
KOLOM AMINE REGENERATOR (ENERGY)
Kolom Energi/Distilate Energi/Feed
Kolom Amine
7530 8254 10% 369 304 -18%
Regenerator
• Untuk menaikkan fluida dari bawah sampai atas kolom memerlukan
energi yang lebih besar pada reboiler (Qr) pada amine regenerator.
• Hal ini juga dapat dibuktikan bahwa rasio D/F mengalami penurunan
dari 0.049 ke 0.037 (-25%).
• Penurunan rasio energi terhadap feed disebabkan adanya penurunan
set point pada controller (TIC-301) dari 93 0C ke 85 0C (-9%). hal ini
menyebabkan laju aliran panas (Qr) sebagai manipulated variable
pada loop TIC-301 mengalami penurunan dari 161440 kg/hr menjadi
40370 kg/hr (-75%) yang pada akhirnya menurunkan konsumsi energi.
• Penurunan temperatur ini mungkin akan menyebabkan komposisi
distilate dan bottom product yang tidak sesuai dengan desain.
KOLOM
TEG
(TRIETHYLENE
GLYCOL)
• Ukuran : 559 mm x 3400 mm
KOLOM TEG (TRIETHYLENE GLYCOL)
Spesifikasi Feed Top Bottom
Operating Press. -
0.14 0.12 -14% 0.1 0.08 -20% 0.14 0.12
14%
(barg)
Operating Temp.
165 146 -12% 102 100 -2% 204 192 -6%
(0C)

Unit Feed Distilate Bottom


Flowrate kg/hr 7872 5333 -32% 313 961 207% 7558 4371 -42%

Temperature 0C 165 146 -12% 102 100 -2% 204 192.18 -6%

Pressure bar 0.14 0.12 -14% 0.1 0.1 0% 0.14 0.12 -14%

Desain Aktual
KOLOM TEG (TRIETHYLENE GLYCOL)
(BOTTOM COLUMN)
• Laju aliran feed turun 32% dari desain.
• Pada bottom column sudah terdapat pengendalian temperatur (TIC-
160) dengan memanipulasi laju aliran panas yang masuk ke
reboiler (Qr) <4513>, yang mampu memisahkan H2O dari
TEGlycol.
KOLOM TEG (TRIETHYLENE GLYCOL)
(PRESSURE)
• Laju aliran feed yang menurun dengan luasan pipa dan kolom yang
sama pada temperatur yang serupa akan menyebabkan penurunan
tekanan.
• Penurunan tekanan pada feed dari 0.14 bar hingga 0.12 bar (-14%)
akan menyebabkan titik didih fluida yang menurun, fenomena ini
menguntungkan pada pemakaian energi untuk memisahkan
komponen-komponen.
• Namun, penurunan tekanan pada feed akan menurunkan tekanan
mulai bagian bawah kolom dari 0.14 bar hingga 0.12 bar (-14%)
sampai atas kolom dari 0.1 bar hingga 0.08 bar (-29%).
KOLOM TEG (TRIETHYLENE GLYCOL) (ENERGY)
Kolom Energi/Distilate Energi/Feed
Kolom TEG 7543 1577 -79% 300 284 -5%

• Kolom TEG dengan ukuran 559 mm x 3400 mm tidak memerlukan energi


hidrolik yang besar untuk menaikkan fluida dari bottom ke top column.
Sehingga penurunan laju dan tekanan feed mempunyai efek yang kecil.
• Adanya pengendalian temperature yang inferensial terhadap komposisi
dapat menjaga komposisi sesuai tekanan & temperatur yang diatur pada set
point kontroler.
• Penurunan rasio energi terhadap feed dan terhadap distilate disebabkan
adanya penurunan set point pada controller (TIC-160) dari 204 0C ke 192 0C (-
6%). Hal ini menyebabkan laju aliran panas (Qr) sebagai manipulated
variable pada loop TIC-160 mengalami penurunan dari 50228 kg/hr menjadi
31004 kg/hr (-38%) yang pada akhirnya menurunkan konsumsi energi pada
kolom TEG.
• Kenaikan rasio D/F dari 0.04 ke 0.18 (+350%) disebabkan oleh kadar air
yang terkandung pada TEG semakin besar.
REKOMENDASI
KOLOM DEETANIZER
47
49 52

46
E-24
482-H-09 Cooler
482-C-02
Recompressor P F T 93 92
48 40 41
P T
43 482-V-03
42 Reflux
P
Accumulator
36 37 482-C-01 482-V-01
F Expander Kolom
De-ethanizer
T 482-H-01 482-V-01
55
Inlet Gas Cold 91
Separator 108
Exchanger 38 39
P T

54
REKOMENDASI
P F T P-85
T 112
REKONSILIASI 482-H-03
Reboiler
ADA
KOLOM DEPROPANIZER
482-V-04
Condenser

59

58

482-V-05
Reflux Drum
60

P T 61

P F T

57 P F T

63
482-V-04
Kolom
Depropanizer 109

P T

62

REKOMENDASI
113
482-H-05 T
REKONSILIASI
(Reboiler)
ADA
64 P F T
KOLOM DEBUTANIZER
482-V-06
Condenser

67

66
482-V-08
Reflux Drum

68
P T
69

65 P F T

71
P F T 482-V-07
Kolom
Debutanizer 110

P T

70

REKOMENDASI
114
482-H-07 T
REKONSILIASI (Reboiler)

ADA
72 P F T
KOLOM AMINE REGENERATOR
135-H-05 P F T
Condenser 3519
3517 3517

135-V-09
P F T
KO Drum
3514
3518
P T 135-V-07
135-H-02
Amine
Amine dP
RegeneratorP-65
Exchanger P-53 135-V-11
3510 3506
P T Reflux Drum
4519
3501 3514

3511
3612
3514 4520

135-P-04 135-H-03
Reboiler T
P F T
135-V-06 135-V-10
Amine Flash Drum
Contactor 135-V-02
REKOMENDASI
Surge Vessel

REKONSILIASI 3510
135-P-01
ADA
KOLOM TEG
3612 P F T

4325
136-H-06
136-H-08 3611 PE-41T Vent Exchanger
Hot TEG 3615
Exchanger P F T
4523

m
P T
E-40 T
3609
3616 4524
136-H-10
3614 TEG Reboiler
REKOMENDASI

REKONSILIASI
4111
6-H-21
ADA P F T
ld TEG
changer
PENAMBAHAN INSTRUMENT PENGUKURAN
Peralatan Kolom Harga satuan Harga Total
• Feed (Amine, TEG)
Flow
• Distillate (Deethanizer, Amine, TEG) Rp. 600.000.000
Transmitter
• Bottom (Debutanizer)
• Feed (Depropanizer, Debutanizer,
Amine, TEG)
Pressure • Top/bottom (Amine)
Rp. 800.000.000
Transmitter • Distillate (TEG)
• Bottom Product (TEG) Rp.
• Top (TEG) 100.000.000
• Reboiler (Deethanizer,
Depropanizer, Debuthanizer, TEG,
Amine)
Temperatur
• Feed (TEG) Rp. 900.000.000
Transmitter
• Distillate (TEG)
• Bottom Product (TEG)
• Top (TEG)
Total Rp. 2.300.000.000
PENAMBAHAN INSTRUMENT PENGUKURAN
(DATA REKONSILIASI)
Peralatan Kolom Harga satuan Harga Total
Flow
• Feed (Amine) Rp. 100.000.000
Transmitter
• Feed (Depropanizer, Debutanizer,
Amine, TEG)
Pressure
• Top (Amine) Rp. Rp. 700.000.000
Transmitter
• Distillate (TEG) 100.000.000
• Bottom Product (TEG)
• Feed (TEG)
Temperatur
• Distillate (TEG) Rp. 300.000.000
Transmitter
• Bottom Product (TEG)
Rp.
Data Rekonsiliasi 500.000.000 Rp. 500.000.000

Total Rp. 1.600.000.000


KOLOM DEETANIZER
SET POINT
FIC
49 52 REKOM
XD

ADA

46
E-24
482-H-09 Cooler
482-C-02 42
Recompressor 93
48 40 T
41

43 482-V-03
L Reflux
Accumulator
37 482-C-01 482-V-01
Expander Kolom V-7

De-ethanizer
482-H-01 482-V-01
55
Inlet Gas Cold 91 S-24
Separator 108
Exchanger 38 39 T
F

V-6
54
XB

112
482-H-03
Reboiler
KOLOM DEPROPANIZER
482-V-04
Condenser SET POINT

REKOM
59

58 ADA

482-V-05
Reflux Drum
60

L 61
T

57 XD

T
F
482-V-04 63
Kolom
Depropanizer

109

62

482-H-05
(Reboiler) 113

XB
64
KOLOM DEBUTANIZER
482-V-06
Condenser SET POINT

67 REKOM

66 ADA
482-V-08
Reflux Drum

68

L 69
T

65 XD

T 71
482-V-07 F
Kolom
Debutanizer 110

70

114
482-H-07
(Reboiler)

XB
72
KOLOM AMINE REGENERATOR
135-H-05
Condenser 3519
3517 3517

135-V-09
KO Drum T
3514
3518
135-V-07
135-H-02
Amine
Amine
RegeneratorP-65 F
Exchanger P-53 135-V-11
3510 3506 Reflux Drum
3514 4519

3511 V-4
3612
3514 4520

135-P-04 135-H-03
Reboiler
SET POINT

6 135-V-10
REKOM
Flash Drum
or 135-V-02 ADA

Surge Vessel

3510
135-P-01
KOLOM TEG
3612
SET POINT

REKOM

ADA

4325
136-V-23 136-H-06
KO Drum 136-H-08 E-41 Vent Exchanger
3611 S-23
Hot TEG 3615 F
Exchanger 4523

136-V-16 T V-5
Flash Drum

E-40
3609
3616 4524
136-H-10
3614 TEG Reboiler
3803

4111
136-H-21
-07 Cold TEG
er Exchanger
3617
3606 136-V-22
Stripping Gas
Column
PENAMBAHAN PENGENDALIAN
• Pada kolom deethanizer, tidak terdapat pengendalian temperature sebagai inferensial control
terhadap komposisi, sehingga komposisi distilate bisa tidak terjaga.
• Pada kolom-kolom yang lain, sudah terdapat pengendalian temperatur, namun set point
temperature perlu diatur ulang untuk mencapai komposisi terbaik pada komposisi distilate dan
bottom serta pemakaian energi pada reboiler dan condenser.
• Ada kemungkinan tuning parameter pada inventory control dan quality control belum optimal
sehingga proses variabel tidak mencapai set point yang ditargetkan.
• Pada kolom deethanizer, diperlukan kajian tentang perubahan strategi control yang ada yaitu
pengendalian flow pada refux dengan rasio laju aliran feed menjadi cascade control dan
feedforward control. Cascade control dengan temperatur top column sebagai master control dan
flow reflux control sebagai slave, serta laju aliran feed sebagai feedforward control.
• Untuk mendapatkan plant yang terkendali dengan baik, maka diperlukan

Biaya
Tuning Rp. 500.000.000
Perubahan Struktur Kontrol Rp. 500.000.000
Biaya Total Rp. 1.000.000.000
OPTIMISASI KONDISI OPERASI KOLOM DISTILASI
• Keberadaan kolom yang terlalu tinggi/besar pada kolom deetanizer,
depropanizer, dan debutanizer dengan feed yang menurun menyebabkan tekanan
pada kolom yang semakin rendah sehingga diperlukan konsumsi energi termal
untuk menaikkan fluida dari bottom ke top column yang besar.
• Kondisi ini bisa diatasi dengan menambah kapasitas produksi atau laju aliran
feed pada kolom. Alternatif lain adalah perlu kajian kondisi operasi yang optimal
pada kolom dengan mengoptimisasi set point pada masing-masing kontroler dan
penambahan peralatan akibat perubahan kondisi operasi.
• Untuk mendapatkan plant yang teroptimisasi dengan baik, maka diperlukan
pengaturan set-point

Biaya
Secara Manual Rp. 1.000.000.000
Advanced Process Rp. 10.000.000.000
Control
THANKS FOR
ATTENTION

You might also like