You are on page 1of 60

Anatomi Terapan

Pelvic Hip Complex


Locomsi bipedal.
Hanya manusia makhluk hidup bipedal
Manusia makhluk unik.
Harus posisi tegak
Hip VS Shoulder
• HIP adalah "weight bearing" joint.
• Keduanya sendi ball-and-socket joints.
• Acetabulum jauh lebih dalam dari glenoid
fossa
• Keduanya memiliki "labrum" untuk
meningkatkan kedalaman soket
Colum hip lebih cekung
• Girdle bahu yang lebih mandiri daripada
bagian yang sesuai dari pelvis / femur
Fungsi Bipedal & Posture
Stabilisasi posisi postur tegak.
Kemampuan untuk menaikkan &
pengendalian trunk lebih dari hindlimbs.
Kemampuan keseimbangan one leg.
Kemampuan berjalan dengan kaki.
Stability
ekstremitas bawah lebih besar
dan lebih berat dari ekstremitas
atas

Weebles bergerak ttp


tidak jatuh!
Kemampuan untuk
menaikkan &
pengendalian
trunk lebih dari
hindlimbs.

Gluteus
Maximus
sacral
attachment
Kemampuan
keseimbangan one leg.

Well-developed
Hip Abductors
gluteus medius
gluteus minimus

Tm TW

W
Hip Joint & Pelvic Girdle Bones
Femur
Pelvic bones: Three sections (menyatu saat
matur)
Ilium
Ischium
Pubis
Sacrum
Extension spine (5 vertebrae yang menyatu)
Coccyx
Pelvic girdle  Pelvic bones, sacrum & coccyx
Sacrococcygeal Joint
Umumnya menyatu
oleh discus fibro-
cartilage.
Tak ada gerak
Symphysis Pubis
Jenis sendi
cartillagenius, terdapat
discus interpubica.
Gerakan : gerak geser
mengikuti gerak nutasi-
kontra nutasi
Hip Joint
 Jenis : ball and socked joint.
 Dibentuk: acetabulum pertemuan antara os ilium,
os ischium, dan os pubis sebagai mangkuk sendi.
 Dilapisi cartilago hyalin dan tertutup lagi glenoid
labrum yg mrpk cartilago fibrosa, keduanya tebal
ditepi dan tipis di tengah.
 Caput femoris ½ bola dilapisi cartilago hyaline
kedistal sbg collum femoris (sering fraktur), ke
distal terdapat trochantor mayor dan minor,
selanjutnya kedistal sbg femur.
 Sistem ligamenta:
 Diperkuat oleh 5 ligamenta yg kuat: lig teres
femoris, lig acetabulare, lig acetabulare
tranversus, lig iliofemorale, dan lig ischiofemorale
Pelvic bones

Femur

Sacrum

Coccyx
Ilium
Upper 2/5

Ischium

Pubis Posterior/lower 2/5


Anterior/lower 1/5
Hip Joint & Pelvic Girdle
Hip Joint  Joint classification
Multiaxial ball and socket
Pelvic Girdle: Two joints
 1. Symphisis pubis:
Amphiarthrodial (cartilagenous)
 2. Sacroiliac joints:
Diarthrodial nonaxial
Sacroiliac Joints

Symphisis pubis
Acetabular femoral
joint
Femoral & Pelvic Landmarks
Head

Neck

Greater Lesser
trochanter trochanter

Gluteal tuberosity
Lateral epicondyle

Medial epicondyle

Patella
Anterior superior iliac spine Iliac crest
Ilium

Anterior inferior
iliac spine
Pubis

Acetabulum

Ischium Obturator foramen

Ischial tuberosity
Anterior
Medial tibial condyle
Lateral tibial condyle

Fibular head
Tibial tuberosity
Hip Range of Motion

Movement Range
flexion 70-140o
hyperextension 4-15o
adduction 20o
abduction 30o
internal rotation 70o
external rotation 90o
Primary Hip Flexors

psoas major

iliacus

(aka iliopsoas)
Assisting Hip Flexors:
pectineus

rectus femoris

sartorius

tensor fascia latae


Assisting Hip Flexors:
pectineus

tensor fascia latae

sartorius

rectus femoris
Hip Extensors

Gluteus maximus

Hamstrings

biceps femoris

semitendinosus

semimembranosus
semimembranosus semitendinosus biceps femoris

M T B
medial lateral
long head short head

Biceps Femoris
Hip Extensor Hip Abductors
gluteus maximus
gluteus medius & minimus
Hip Adductors
pectineus

adductor brevis

adductor longus

adductor magnus

anterior view
Hip Adductors

gracilis

posterior view
SUDUT FEMUR
14-15 derajat
Laki-laki VS Perempuan
Wanita memiliki pelvic girdle
yang lebih ringan, lebih tipis
dan lebih luas dari pada
pria.
Panggul perempuan lebih
lateral di depan dan sakrum
lebih lebar di belakang,
menciptakan rongga
panggul yang lebih luas dari
pada laki-laki.
Hip Joint
capitis femoris ligament
(round ligament) acetabular
labrum
Caput femoral dan
acetabulum memiliki
jumlah besar spons,
tulang trabekular untuk
membantu
meminimalkan tekanan.
Sekitar 70% dari caput
femur berartikulasi
dengan acetabulum. sagittal view of right hip
Hip Ligaments

anterior view of
right hip
iliofemoral
(Y-shaped)
menahan extension, internal
rotation dan sebagian
external rotation.

pubofemoral ligament
Menahan abduction dan
sebagian external rotation.
Hip Ligaments

ischiofemoral ligament
Menahan adduction &
internal rotation.

Note: tidak ada ligament


yang membatasi gerak
flexi

posterior view of right hip


Femoral Neck
Colum femur lebih
panjang menjauhi pelvis
Sudut kemiringan diukur
pada bidang frontal dan
biasanya berkisar 90-135
derajat
Coxa Vara
•Jika sudut kemiringan kurang
dari 125 derajat itu disebut
coxa vara.
•Mempengaruhi tinggi badan
sehingga lebih pendek,
meningkatkan efektivitas
abduktor, mengurangi beban
pada kepala femoral dan
meningkatkan beban pada
leher femoralis.
Coxa Valga
•Jika sudut kemiringan lebih
besar dari 125 derajat itu
disebut coxa Valga.
•Memperpanjang anggota
badan, mengurangi efektivitas
abductor, meningkatkan
beban pada kepala femoral
dan mengurangi beban pada
leher femoralis.
Angle of Anteversion
•Sudut leher femoralis bidang
tranversal disebut sudut
anteversion.
•Biasanya leher femoralis
rotasi anterior 12 sampai 14
derajat terhadap tulang paha.
Excessive Anteversion

•Sudut anteversion lebih 14


derajad
•Sehingga memicu gejala
internal rotasi
Retroversion

•Jika sudut anteversion dibalik


sehingga bergerak posterior,
itu disebut retroversi.
•Sehingga cenderung eksternal
rotasi
PELVIS
Struktur tulang
pembentuk pelvis:
Ilium - Pubis –
Ischium.
Sacrum – Coccygeus
 Merupakan satu rantai tertutup.
 Sacrum berhubungan dg kolumna vertebralis sbg
lumbosacral joint dan berhubungan dengan pelvis
sbg sacroiliac joint, coccygeus berhubungan dg
sacrum sebagai sacrococcygea. Antar pelvis kiri-
kanan dihubungkan symphisis pubis dan
berhungan dg anggota gerak bawah sbg hip joint.
 Hubungan antara lumbale-pelvis-hip merupakan
satuan fungsi kompleks, dmn dalam fungsi gerak
tubuh, ambulasi dan gerak anggota bawah selalu
terjadi secara bersama. Pada gerak fleksi lumbale
posisi berdiri selalu diikuti gerak sacroiliaca dan
hip secara proporsional. Demikian pula gerak
fleksi panggul ataupun berjalan, gerak panggul
diikuti gerak sacro iliac dan lumbale
Sacro Iliac Joint
 Bentuk sendi huruf “L“
merupakan jenis : Sendi
sinovial dan syndesmosis.
 Permukaan sacrum konkaf.
 Ilium: fibrocartilage,
sacrum hyaline cartilage,
tebal 3 kali, makin tua 
tak rata.
 Gerak rotasi kecil dlm
bentuk nutasi–kontra
nutasi.
 Oleh BB  nutasi 
lumbar lordosis
Sistem ligamenta
• Dihubungkan oleh lig sacrointerosseus
(terkuat), lig. sacrospinal, dan lig sacrotuberal
 menahan nutasi, Lig sacroiliaca anterior
(tertipis) dan lig sacroiliaca posterior yg
menahan kontra nutasi, serta lig iliolumbal.
• Muskulotendinogen
• Tak ada otot yg langsung melekat pada sacrum
dan pelvis.
• Innervasi
• Dari seg. L3-S1 dan N. Gluteus superior (L3-S1)
HIP OSTEOARTHROSIS
• Patologi:
– Degenerative joint disease
– Over used
– Overweight
Collum Femoris Fracture
• Patologi:
– Usia lanjut perempuan
– Jatuh
– Sering tidak disadari
Piriformis Syndrome
• Patologi:
– Kontraktur m.
piriformis yang
menyebabkan
penjepitan n.
ischiadicus
– Spasme akibat
patologi lain daerah
lumbopelvic complex
– Nyeri paresthesias
gluteal dan regio
hamstrings
Bursitis Ischiogluteal
• Patologi:
– Inflamasi bursa
ischiogluteal pasca
trauma
– Duduk ditempat keras
atau jok keras

You might also like