Etik Pengacara Melalui Kasus Setyo Novanto Kasus Setyo Novanto • Korupsi pengadaan E – KTP tahun 2011 – 2012 yang merugikan negara 2,3 Triliun
• Dijerat dengan kurungan selama 16 tahun dan denda
sebesar 1 Miliyar
• Setya Novanto melakukan percobaan menghindari
pemeriksaan, sehingga terjadilah rekayasa kecelakaan yang mengakibatkan tertundanya proses pemeriksaan. Sumber : BBC news Indonesia (29 Maret 2018) Kasus Pengacara Fredrich Yunadi • Merintangi penyidikan dalam perkara tindak pidana korupsi • Memanipulasi kecelakaan lalu lintas sebagai usaha dalam mengindari klien dari penyidakan/pemeriksaan • Bekerja sama dengan oknum dokter di rumah sakit Medika Hijau dalam memanipulasi rekam medis untuk menghindari klien dari penyidakan/pemeriksaan Kode Etik Pengacara yang Dilanggar • Kode Etik Advokat Indonesia Pasal 3B Bab II tentang kepribadian advokat yang berbunyi advokat dalam melaksanakan tugasnya tidak bertujuan untuk semata – mata memperoleh imbalan materi tetapi lebih mengutamakan tegaknya hukum, kebanaran dan keadilan • Undang – Undang Advokat Pasal 16 advokat tidak bisa di tuntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalan kan tugas profesinya dengan etikad baik untuk kepentingan pembelaan klien dalam sidang pengadilan. • Undangan – Undangan RI NO 18 tahun 2003 tentang Advokat bagian 4 tentang penindakan pasal 6F yaitu melanggar sumpah/janji advokat dan/atau kode etik profesi advokat Sanksi Pelanggaran Pengacara • Diberhentikan secara tetap oleh dewan kehormatan daerah (DKD) PERADI Jakarta. • Dijatuhi vonis 7 tahun penjara karena mengahalangi penegakkan hukum dalam kasus E – KTP sesuai dengan Undang – Undang NO 20 tahun 2001 tentang pemberatasan korupsi junto pasal 55 Ayat 1 KUHP.