You are on page 1of 17

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT STARTING MOTOR ID

FAN PADA PLTU PAITON UNIT 6 PT.YTL JAWA POWER

PROPOSAL SKRIPSI

DIGUANAKAN UNTUK PERSYARATAN


MEMPEROLEH GELAR SARJANA SAINS TERAPAN
DISUSUN OLEH:
ACHMAD UBAIDILLAH 1541150052

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
LATAR BELAKANG

• Motor ID Fan merupakan salah satu motor yang penting. Motor ini berfungsi untuk
memutar fan yang akan menghisap abu (ash) hasil pembakaran di boiler yang telah
melewati electrostatic precipitator dan mengalirkannya menuju cerobong. Motor ini
mempunyai kapasitas yang sangat besar yaitu 5,48 MW. Motor ini menggunakan
pengasutan Direct On Line (DOL). Pada saat star up dengan metode DOL maka arus
starting motor akan sangat besar dan bisa mengakibatkan drop tegangan pada sistem yang
dapat menggangu suplay tegangan pada sistem dan beban yang lain. Selain itu motor ini
akan di upgrade kapasitasnya menjadi lebih besar yakni dengan kapasitas 6,8 MW. Maka
jika dilihat dari kapasitasnya yang bertambah besar maka drop tegangan yang terjadi akan
lebih besar juga jika menggunakan metode pengasutan DOL.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh Starting motor ID Fan terhadap kedip tegangan pada sistem
dengan memperhatikan % loading trafo?
2. Bagaimana dampak kedip tegangan terhadap tegangan dan arus beban motor ID Fan
dalam satu bus dan beban motor lainnya disertai proteksinya?
3. Bagaimana efek upgrading motor ID Fan terhadap kedip tegangan pada sistem dan
dampak kedip tegangan terhadap tegangan dan arus beban motor ID Fan dalam satu
bus dan beban motor lainnya?
4. Bagaiman mitigasi kedip tegangan akibat starting motor ID Fan?
TUJUAN

1. Menganalisis kedip tegangan akibat starting motor ID Fan dengan memperhatikan %


loading trafo.
2. Menganalisis dampak kedip tegangan terhadap tegangan dan arus beban motor ID Fan
dalam satu bus dan beban motor lainnya disertai proteksinya.
3. Menganalisis efek upgrading motor ID Fan terhadap kedip tegangan pada sistem dan
dampak kedip tegangan terhadap tegangan dan arus beban motor ID Fan dalam satu
bus dan beban motor lainnya.
4. Menganalisis cara mitigasi kedip tegangan agar tegangan sistem tidak terganggu.
BATASAN MASALAH

Untuk menghindari pembahasan yang menyimpang dari skripsi ini maka permasalahan hanya
dibatasi sebagai berikut :
1. Pengambilan data dilakukan di PLTU Paiton Unit 6 PT. YTL Jawa Power.
2. Software Pendukung untuk menganalisa digunakan ETAP 12.6.0
3. Motor yang dianalisa motor induksi 3-fasa wound Rotor, 10 kV, 5,48 MW dan 6,8 MW.
4. Hanya membahas gambaran umum untuk memitigasi kedip tegangan yang terjadi.
5. Pada simulasi beban bus nantinya akan menggunakan beban Preload yang telah
digunakan oleh PT.YTL Jawa Power.
TINJAUAN PUSTAKA

Kedip Tegangan (Sag)


Menurut standar IEEE 1159-1995, IEEE
Recommended Practice for Monitoring Electric
Power Quality, definisi sag/kedip adalah penurunan
nilai rms tegangan atau arus pada frekuensi daya
selama durasi waktu dari 0,5 cycles (0,01detik)
sampai 1 menit. Dan rentang perubahan dari 0,1
sampai 0,9 pu pada harga rms besaran tegangan atau
arus. Hal ini menyebabkan lepasnya (trip) peralatan-
peralatan yang peka terhadap perubahan tegangan.
Gambar menunjukkan gangguan sag/kedip.
TINJAUAN PUSTAKA

• Penyebab Kedip Tegangan


1. Secara umum disebabkan oleh gangguan pada sistem, seperti gangguan hubung singkat.
Gangguan yang sering terjadi pada sistem adalah gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah.
2. Pemikulan beban yang besar atau pengasutan motor berkapasitas besar.
3. Sesuatu yang terjadi pada saluran penyaluran daya, seperti kecelakaan saat perbaikan dalam
keadaan bertegangan, sambaran petir (lightning strike) dan benda jatuh yang menyebabkan
gangguan ke tanah.
4. Perubahan beban yang berlebihan/di luar batas kemampuan sistem daya
Perubahan beban besar secara mendadak atau pengasutan motor (motor starting) juga dapat
menyebabkan dip tegangan.
TINJAUAN PUSTAKA

• Direct On Line starter Starter


• Direct On Line starter merupakan starting langsung. Penggunaan metoda ini sering
dilakukan untuk motor-motor AC yang mempunyai kapasitas daya yang kecil. Pengertian
penyambungan langsung disini, motor yang akan dijalankan langsung di swich On ke
sumber tegangan jala-jala sesuai dengan besar tegangan nominal motor. Artinya tidak perlu
mengatur atau menurunkan tegangan pada saat starting, arus starting sama dengan arus
hubung singkat. Rangkaian starting DOL ini dapat dilihat pada gambar
• Besar arus startnya dari 4 sampai 7 dari arus
beban penuhnya (bila tidak diketahui biasanya
dipakai 6x arus beban penuhnya). Hal ini terjadi
karena motor pada saat diam memiliki momen
inersia (motor dalam keadaan diam), sehingga
untuk mengalahkan momen inersia ini
dibutuhkan arus yang besar.
MITIGASI KEDIP TEGANGAN

1. Voltage Regulator. Adalah peralatan yg


terdiri dari autotrafo yg dilengkapi dengan
tap-tap tertentu yang bertugas menjaga
kestabilan tegangan dalam batas
toleransi/standard-nya. Jika tegangan
berubah dari nominalnya, tap changer
akan menyesuaikan. Proses perpindahan
tap biasanya berlangsung selama
setengah cycle.
MITIGASI KEDIP TEGANGAN

2. Ferro-resonant Voltage Regulator atau Constant


Voltage Transformer (CVT). Adalah peralatan
pengatur tegangan yg tidak mempunyai komponen
yg bergerak (no moving parts).
Prinsip kerja: ketika rangkaian magnetik sisi sekunder
beroperasi di daerah saturasi, maka kumparan
sekunder tidak banyak dipengaruhi oleh kondisi di
sisi primer sehingga perubahan tegangan di sisi
primer tidak berdampak signifikan di tegangan sisi
sekunder.
Penemu: Joseph Sola
MITIGASI KEDIP TEGANGAN

• Ferro-resonant voltage regulator mempunyai kapasitor di sisi sekunder yang membentuk


rangkaian resonan paralel dg induktansi kumparan sekunder. Besar C disesuaikan
sehingga frekuensi resonansi = frekuensi daya.
• Rankaian resonan LC paralel akan menaikkan arus yang mengalir di induktor dan
kapasitor tersebut. Hal ini akan menghasilkan medan magnet yang besar di inti besi
sekitar kumparan sekunder dan berada dalam kondisi saturasi.
• Ferro-resonant voltage regulator mampu menjaga kestabilan tegangan sisi sekunder  0,5%
untuk setiap perubahan tegangan sisi primer sebesar 20 %.
• Ferro-resonant voltage regulator sangat sensitif jika beroperasi di atas rating nominalnya
sehingga untuk kondisi overload, sag tegangan akan sangat besar.
• Namun, jika dioperasikan dalam batas rating nominal, alat ini cukup efektif.
MITIGASI KEDIP TEGANGAN

3. Penggunaan UPS (Uninterruptable Power Supply). Adalah peralatan yang terdiri dari
batere, charger dan inverter yang bertugas untuk mensuplai daya ke beban ketika
terdeteksi gejala sag tegangan.
Ketika sag tegangan terdeteksi, beban ditransfer dari utility ke UPS. Seberapa lama UPS
mampu mensuplai beban, tergantung dari kapasitas batere. Kelemahan: untuk aplikasi
skala besar, mahal.
MITIGASI KEDIP TEGANGAN

4. Penggunaan Dynamic Voltage Restorer (DVR).


Alat yang kompleks yang bertugas untuk
menginjeksi tegangan yang dibutuhkan ketika
terjadi sag tegangan. Berbeda dengan UPS yg
mensuplai daya dengan tegangan penuh, DVR ini
menginjeksi daya proporsional dengan
penurunan tegangannya. Inejeksi daya tersebut
berasal dari energy storage (batere). Selain
menginjeksi daya, DVR juga dapat menyerap
daya terutama ketika terjadi kenaikan tegangan.
METODE PENYELESAIAN MASALAH

• Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan : Februari 2018 – Mei 2018
Tempat Pelaksanaan : PT.YTL Jawa Power PLTU Unit 6
• Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi Langsung
2. Wawancara
3. Studi Literatur
4. Pengumpulan Data
Mulai (1)

STUDI LITERATUR (2) WAWANCARA (3)

PERENCANAAN DATA YANG DIAMBIL (4)

OBSERVASI DAN PENGAMBILAN DATA (5)

TIDAK
ANALISIS DATA
(6)

YA

PENGARUH STARTING
TIDAK
MOTOR TERHADAP
SISTEM KELISTRIKAN
DAN PERLATAN YANG
LAIN (7)

YA

BAGAIMANA
MITIGASI SAG
TEGANGAN (8)

KESIMPULAN (9)

SELESAI (10)
Mulai (1)

PERENCANAAN DATA YANG DIAMBIL (2)

TIDAK
DATA LENGKAP (3)

SIMULASI DENGAN ETAP (4) PERHITUNGAN KEDIP TEGANGAN (5)

TIDAK

PERBANDINGAN SIMULAIS
DENGAN PERHITUNGAN (6)

YA

ANALISA BUS DAN DAMPAK PADA PERALATAN


SESUAI STANDAR IEEE (7)

KESIMPULAN (8)

You might also like