Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing:
dr.Pagan Pambudi,M.Si,Sp.S
2
Tinjauan Pustaka
Definisi
Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah kondisi dimana aliran darah menuju ke
jantung berkurang secara tiba-tiba dan menyebabkan kerusakan sel
jantung yang merupakan masalah kardiovaskular yang utama karena
menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang
tinggi.
3
Tinjauan Pustaka
Klasifikasi
4
Tinjauan Pustaka
Patofisiologi
5
Tinjauan Pustaka
Faktor Resiko
6
Tinjauan Pustaka
DIAGNOSIS
* ANAMNESIS
* PEMERIKSAAN FISIK
* PEMERIKSAAN PENUNJANG
7
Tinjauan Pustaka
TATALAKSANA
MONA
MORFIN-OKSIGEN-NITRAT-ASPIRIN
8
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 78 tahun
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan: SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jl. Pangeran Samudra
MRS : 18 September 2018
9
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri dada
Autoanamnesis
Pasien datang ke RSUD Ulin dengan keluhan nyeri dada kurang lebih
sejak sepuluh hari yang lalu SMRS. Nyeri dirasakan seperti ditusuk,
berada ditengah dada dan tembus kebelakang serta menjalar
sampai ke bahu sebelah kiri. Pasien mengaku bahwa nyeri dirasakan
memberat dan hilang timbul kurang lebih sembilan hari yang lalu.
Nyeri dirasakan muncul kira-kira 10 menitan atau lebih. Pasien
mengaku pernah masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama
beberapa minggu yang lalu dengan keluhan yang sama tapi tidak
sampai sembuh pulang atas permintaan sendiri.
10
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri dada
Autoanamnesis
Nyeri juga disertai nyeri ulu hati yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, mual(+) dan muntah(+) sejak 10 hari
yang lalu. Kurang lebih tiga hari yang lalu di rumah, pasien merasa tambah tidak enak pada daerah ulu
hati, terutama setelah makan dan nafsu makan menurun. Sudah mencoba untuk minum obat maag tetapi
tidak ada perubahan. Pasien juga mengeluhkan sesak. Sesak muncul perlahan-lahan. Pasien mengaku
sesak akan bertambah berat jika beraktivitas dan berkurang jika dibawa beristirahat, selain itu pasien juga
merasa lebih nyaman jika tidur disangga oleh 2 bantal atau lebih karena jika terlentang maka sesaknya
akan muncul terutama saat tidur dimalam hari. Pasien mengeluhkan juga jika dalam beberapa minggu ini
sering merasa ngantuk dan mudah lelah. Pasien tidak ada mengeluhkan batuk, bengkak dikedua kaki,
sakit kepala, BAB berwarna hitam, muntah darah dan BAK dalam batas normal.
Pasien mengaku memiliki riwayat darah tinggi sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu dan rutin berobat di
puskesmas dekat rumah, pasien lupa nama obat darah tinggi yang sering diminum. Kencing manis dan
asma disangkal, penyakit jantung disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit serupa, riwayat masuk rumah sakit RSUD Ulin dengan diagnosa stroke sejak 10 tahun yang lalu
tetapi sekarang tidak ada keluhan apa-apa.
Riwayat Keluarga
HT (+), DM (+), Asma (-), Alergi (-), Asam urat (-), Hepatitis
11 (-), Keganasan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan kulit Konjungtiva Pucat (+) tidak didapatkan adanya rash, hematom, dan ekskoriasi.
Sklera ikterik tidak ditemukan
Pupil isokor (+) 3 mm/3mm
Kulit berwarna sawo matang dan
tidak tampak ikterik,turgor kulit
baik
Leher tidak ada sikatrik, pembengkakan, nyeri tekan, bruit tiroid, tidak didapatkan peningkatan tekanan JVP, tidak teraba
pembesaran KGB.
Palpasi:
FV (+) gerakan
FV (+) simetris,
Son fremitus
Son fokal
Vessimetris
Ves - - - -
FV (+) FV (+) Son Son Ves Ves - - - -
12
Abdomen Inspeksi: Kontur cembung, tidak terdapat striae
Auskultasi: BU 8x/menit, bruit (-)
Palpasi: Shifting dullness (-), tidak teraba massa, hepar teraba 2 jari
dibawah arcus coste, Splenomegali (-)
Perkusi Palpasi (nyeri) Palpasi (massa)
R T T - + + - - -
T T T - - - - - -
T T T - - - - - -
Ekstremitas Atas: Akral hangat, gerak sendi normal
Bawah: Akral hangat, gerak sendi normal
Status Gizi :
BB = 60 kg
TB = 165 cm
IMT = 22 kg/m2 (Normal)
13
Pemeriksaan penunjang
14
Pemeriksaan penunjang
15
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
SGOT 20 5 – 34 U/L
SGPT 23 0 – 55 U/L
PEMERIKSAAN
GINJAL
LABORATORIUM
Ureum 75 0–50 Mg/dL
(18 September 2018)
Creatinin 2,75 0.72-1.25 Mg/dL
Jantung
SGOT 20 5 – 34 U/L
SGPT 23 0 – 55 U/L
PEMERIKSAAN
GINJAL
LABORATORIUM
Ureum 75 0–50 Mg/dL
(18 September 2018)
Creatinin 2,75 0.72-1.25 Mg/dL
Jantung
19
No. Masalah Data Pendukung
Pemeriksaan Fisik:
TD: 140/90
HR: 102 x/m
Jantung: Pembesaran jantung sebelah kiri
Paru: Penurunan pernafasan (-), WH (-), RH (-)
Abdomen: Nyeri tekan regio umbilical dan hipokondrium kiri
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium:
CKMB: 9
Foto Thorak:
CTR 60% kesan cardiomegali
EKG:
Interpretasi EKG: Sinus rythm,
20 68 Bpm, Normoaxis, LVH (+), terdapat gelombang LV-Strain
pada gelombang sadapan V1, V2, dan V3,
2 Sindrom Dispepsia Anamnesis:
- Nyeri ulu hati
2.1 PUD - Seperti ditusuk-tusuk
- mual(+) dan muntah(+) sejak 10 hari yang lalu.
- Nyeri terutama setelah makan dan nafsu makan menurun.
2.2 Gastritis Kronis
Pemeriksaan Fisik:
Abdomen: Nyeri tekan regio umbilical dan hipokondrium kiri
21
4 Anemia Normositik Anamnesis:
- Kurang nafsu makan
Normokromik - Mudah lelah
Pemeriksaan Fisik:
1.1 Blood loss
Konjungtiva Anemis (+/+)
1.2 Penyakit kronik Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
Hb: 9,1
MCV: 77,3
MCH: 28,8
5 Hipertensi Grade 1 TD: 140/90 mmHg
6.2 CKD
22
No Masalah Rencana Diagnosis Rencana Terapi Rencana Rencana Edukasi
Monitoring
1.1 Acute Coronary - Pemeriksaan Enzim p.o amlodipin 1x10 - TTV pasien
Jantung mg
Syndrome
1.2 Gastroesofageal
Refluks Disease
hematemesis
umum
16 mg
mg
24
FOLLOW UP
DARI TANGGAL 21-22 SEPTEMBER
2018
25
21 September 2018 1. Chest Pain
Subjective Nyeri dada (+) mulai berkurang, nyeri epigastrik (+), nafsu makan a. Acute Coronary Syndrome
(<), sesak nafas (<), mual (+), muntah(-) b. Gastroesofageal Refluks Disease
2. Sindrom dispepsia
Objective Tekanan darah : 140/80 mmHg Nadi 73 x/menit SpO2: 97%
a. PUD
tanpa O2
b. Gastritis Kronis
Frek. Nafas : 22 x/menit Suhu 36,8 oC
3. Heart Failure Stage C class III
Konjungtiva anemis (+/+)
4. Anemia normositik normokromik
b. Penyakit kronik
- + +
5. Hipertensi Grade 1
- - -
6. Azotemia renal
- - -
6.1 AKI acute on chronic
Ekstremitas:
6.2 CKD
Ptx:
Assesment 1. Chest Pain
Subjective Nyeri dada (+) mulai berkurang, nyeri epigastrik (-), nafsu makan a. Acute Coronary Syndrome
membeaik, sesak nafas (-), mual (-), muntah(-) b. Gastroesofageal Refluks Disease
2. Sindrom dispepsia
Objective Tekanan darah : 140/80 mmHg Nadi 65 x/menit SpO2: 98%
a. PUD
tanpa O2
b. Gastritis Kronis
Frek. Nafas : 20 x/menit Suhu 36,5 oC
3. Heart Failure Stage C class III
Konjungtiva anemis (+/+)
4. Anemia normositik normokromik
b. Penyakit kronik
- + -
5. Hipertensi Grade 1
- - -
6. Azotemia Renal
- - -
6.1 AKI acute on Chronic
Ekstremitas:
6.2 CKD
endoskopi
- -
Ptx:
Assesment 1. Chest Pain
28
Teori:
KASUS: Keluhan pasien memenuhi kriteria
pasien mengeluhkan nyeri seperti ditusuk di pada anamnesis, pemeriksaan fisik
bagian dada tengah yang dan tembus kebelakang dan juga penunjang. Dimana pasien
serta menjalar sampai ke bahu. Nyeri muncul kira- memiliki nyeri dada yang bersifat
kira 10 menit atau lebih. Pasien juga mengeluhkan atipikal lalu dari pemeriksaan fisik
nyeri dibagian ulu hati disertai mual dan muntah. pasien memiliki pelebaran batas
Pemeriksaan fisik didapatkan pelebaran jantung jantung sebelah kiri tetapi tidak
sebelah kiri ditemukan adanya kelaianan lain
Abdomen: Nyeri tekan regio umbilical dan pada jantung. Pemeriksaan EKG
hipokondrium kiri menunjukan adanya LVH tanpa
peningkatan biomarka jantung. Hal
ini menunjukan diagnosis ACS
Pemeriksaan Penunjang: dengan klasifikasi ke arah NSTEMI
Laboratorium: berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan
CKMB: 9 pemeriksaan penunjang. Selain itu
Foto Thorak: keluhan nyeri dada yang non
CTR 60% kesan cardiomegali cardiac yang paling sering diderita
oleh pasien adalah GERD dimana
EKG:
GERD sering memberikan
LVH(+) manifestasi nyeri pada dada dan
disertai mual dan muntah
29
Teori:
KASUS: Keluhan pasien memenuhi kriteria
pasien mengeluhkan nyeri seperti ditusuk di pada anamnesis, pemeriksaan fisik
bagian dada tengah yang dan tembus kebelakang dan juga penunjang. Dimana pasien
serta menjalar sampai ke bahu. Nyeri muncul kira- memiliki nyeri dada yang bersifat
kira 10 menit atau lebih. Pasien juga mengeluhkan atipikal lalu dari pemeriksaan fisik
nyeri dibagian ulu hati disertai mual dan muntah. pasien memiliki pelebaran batas
Pemeriksaan fisik didapatkan pelebaran jantung jantung sebelah kiri tetapi tidak
sebelah kiri ditemukan adanya kelaianan lain
Abdomen: Nyeri tekan regio umbilical dan pada jantung. Pemeriksaan EKG
hipokondrium kiri menunjukan adanya LVH tanpa
peningkatan biomarka jantung. Hal
ini menunjukan diagnosis ACS
Pemeriksaan Penunjang: dengan klasifikasi ke arah NSTEMI
Laboratorium: berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan
CKMB: 9 pemeriksaan penunjang. Selain itu
Foto Thorak: keluhan nyeri dada yang non
CTR 60% kesan cardiomegali cardiac yang paling sering diderita
oleh pasien adalah GERD dimana
EKG:
GERD sering memberikan
LVH(+) manifestasi nyeri pada dada dan
disertai mual dan muntah
30
Penutup
Neuralgia Trigeminal adalah suatu keadaan nyeri yang sangat hebat dengan
ditandai serangan nyeri yang mendadak dan terus menerus seperti menusuk atau
seperti tersengat aliran listrik yang berlangsung singkat dan berakhir dalam
beberapa detik sampai beberapa menit. Neuralgia trigeminal kebanyakan bersifat
unilateral dan mengenai daerah yang disarafi nervus trigeminus. Patofisiologi
sampai sekarang masih belum jelas dan sejauh ini belum ada pemeriksaan spesifik
baik secara klinis maupun laboratorium untuk mendiagnosa Neuralgia Trigeminal.
Pada saat sekarang terapi rasional pengobatan utama adalah pemberian dengan
cara farmakologik dengan menilai efektivitas dan keamanan pengobatan dan bila
tidak berhasil dapat dipertimbangkan dengan cara pembedahan.