You are on page 1of 18

Analisis Kelompok

sensitivitas
4:
Arfarani Rosalindari (F1C217
Ananda Arko Ujung (F1C217
Fevi Hanesti (F1C217017
Neni Andriani (F1C217018
Arridho Hakim (F1C2170
Khoirunisa Vivi Adtria
(F1C217029)
Riset Operasi
DEFINISI
Analisis Sensitivitas adalah analisis yang
digunakan untuk menjawab nilai variabel dual dan
untuk mengisi tabel simpleks optimum yang
kosong.
Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan
dapat dijawab melalui analisis sensitivitas, yaitu:
1. Perubahan pada koefisien tujuan
2. Perubahan pada kendala
3. Penambahan variabel keputusan baru
4. Penambahan kendala baru
CONTOH
Maksimumkan : Z=800A+400B+600C
Kendala :
2A+2B+C≤250
5A+4B+3C ≤350
6B+5C ≤500
A, B, C ≥0
MENGISI KOLOM = MATRIKS KUNCI X KOEFISIEN
KENDALA DARI VARIABEL
1  0,4 0,04  2 0 1  0,4 0,04  250 130
kolom A  0 0,2  0,12 5  1 nilai variabel  0 0,2  0,12 350    10 
0 0 0,2  6 0 0 0 0,2  500  100
1  0,4 0,04  2 0,64 1  0,4 0,04 
kolom B  0 0,2  0,12 4  0,08 variabel dual  0 800 6000 0,2  0,12
0 0 0,2  6  1,2  0 0 0,2 
1  0,4 0,04  1 0 variabel dual  0 160 24
kolom C  0 0,2  0,12 3  0
0 0 0,2  5 1
1. Perubahan pada koefisien tujuan
a. Perubahan pada koefisien tujuan pada variabel dasar ( A dan C )
koefisien A : koefisien C naik dari 800 ke 900 :
0,64 0,64
B  0 C1 6000,08  400  0,08C1  320 B  0 900 6000,08  400  392
 1,2   1,2 
1  1 
S1  0 C1 6000  0  0
S1  0 900 6000  0  0
0
0
 0,4
S 2  0 C1 600 0,2   0  C1  0  0,4
 0  S 2  0 900 600 0,2   0  180
 0,04   0 
S1  0 C1 600 0,12  0  C1  1000  0,04 
 0,2  S1  0 900 600  0,12  0  12
sehingga, tabel akan tetap optimum jika koefisien C berada dalam  0,2 
interval 0  C1  1000.
sehingga, nilai Z yang baru adalah :
Z  900 A  400 B  600C
Z  900(10)  400(0)  600(100)
Z  69.000
koefisien C naik dari 800 ke 1100 :
0,64  0,4
B  0 1100 6000,08  400  408 S 2  0 1100 600 0,2   0  220
 1,2   0 

1  0,04 
S1  0 1100 6000  0  0 S1  0 1100 600 0,12  0  12
0  0,2 
koefisien C :
koefisien C berubah dari 600 ke 500 :
0,64
0,64
B  0 800 C3 0,08  400  C3  280
 1,2  B  0 800 5000,08  400  264
1
 1,2 
S1  0 800 C3 0  0  0 1 
0 S1  0 800 5000  0  0
 0,4 0
S 2  0 800 C3  0,2   0  160
 0 
  0,4
S 2  0 800 500 0,2   0  160
 0,04 
S1  0 800 C3  0,12  0  C3  480  0 
 0,2   0,04 
sehingga, tabel akan tetap optimum jika koefisien C berada dalam S1  0 800 500  0,12  0  4
interval C3  480.  0,2 
sehingga, nilai Z yang baru adalah :
Z  900 A  400 B  500C
Z  900(10)  400(0)  500(100)
Z  59.000
koefisien C 3 turun dari 600 ke 450 :
0,64  0,4
B  0 800 4500,08  400  204 S 2  0 800 450 0,2   0  160
 1,2   0 
1   0,04 
S1  0 800 4500  0  0 S1  0 800 450 0,12  0  6
0  0,2 
b. Perubahan pada koefisien tujuan bukan pada variabel dasar
0,4
B  0 800 600 0,8  C2  C2  4.240
 6 
contoh :
a. koefisien B dinaikkan dari 400 ke 600, sehingga B  4.240 - 2.000
 2.240(tela h optimum)
b. koefisien B dinaikkan menjad 4.300, sehingga B  4.300 - 4.240  -60
b. Perubahan pada koefisien tujuan dan pengaruhnya
terhadap variabel dual

semula :
1  0,4 0,04 
nilai variabel dual  0 800 6000 0,2  0,12  0 160 240
0 0 0,2 
Y1  0, Y2  160, Y3  240

menjadi :
1  0,4 0,04 
nilai variabel dual  0 900 5000 0,2  0,12  0 180  8
0 0 0,2 
Y1  0, Y2  180, Y3  8
2. Perubahan pada kendala
a. Perubahan pada pembatas kanan kendala
1  0,4 0,04  250 270  0,4 
nilai variabel  0 0,2  0,12      0,2  60 
0 0 0,2  500   100 
a ) 270  0,4  0 b)0,2  60  0
  675   300
 pembatas pada kendala ke - 2 yaitu 300    675
contoh :
misal kendala ke - 2 berubah menjadi 400
1  0,4 0,04  250 110
nilai variabel  0 0,2 0,12 400   20 
0 0 0,2  500  100
sehingga, nilai Z yang baru :
Z  800 A  400 B  600C
Z  800(110)  400( 20)  600(100)
Z  156.000
b. Perubahan pada koefisien kendala
MISAL. koefisien kendala pada variabel B awalnya 2,4,6 berubah menjadi
3,5,4. sehingga dalam bentuk dual yaitu : 3Y1  5Y2  4Y3  400
lalu substitusi kan nilai dualnya : 3(0)  5(160)  4(24) - 400  496
MISAL. koefisien kendala berubah menjadi 3,1,9, maka nilai dual :
3(0)  1(160)  9(24) - 400  24 (merubah t abel optimum)
1  0,4 0,04  3  2,96 
nilai kolom B  0 0,2  0,12 1   0,88
0 0 0,2  9  1,8 
c. Penambahan variabel keputusan yang baru

13
d. Penambahan kendala baru
Cj Varia Zj 800 400 600 0 0 0 0
bel bj A B C S1 S2 S3 S4
Dasa
r
0 S1 130 0 0,64 0 1 -0.4 0,04 0
800 A 10 1 0,08 0 0 0,2 -0,12 0

600 C 100 0 1,2 1 0 0 0,2 0


0 Cj 300 1 1 3 0 0 0 1
- Cj-Zj

14
Dari tabel simpleks tersebut yang menjadi variabel dasar (basis)
adalah variabel A dan C sehingga pada baris S4 kolom A dan C
harus dijadikan 0

300 1 1 3 0 0 0 1
10 1 0,08 0 0 0,2 -0,12 0
290 0 0,92 3 0 -0,2 0,12 1

290 0 0,92 3 0 -0,2 0,12 1


300 0 3,6 3 0 0 0,6 0
-10 0 -2,68 0 0 -0,2 -0,48 1

15
Masukkan nilai S4 yang telah
Cj Varia Zj diperbaiki
800 400 600 0 0 0 0
bel bj A B C S1 S2 S3 S4
dasar
0 S1 130 0 0,64 0 1 -0,4 0,04 0
800 A1 10 1 0,08 0 0 0,2 -0,12 0
600 C 100 0 1,2 1 0 0 0,2 0
0 S4 -10 0 -2,68 0 0 -0,2 -0,48 1
- Cj 68.000 800 784 600 0 160 24 -
- Cj-Zj 68.000 0 384 0 0 160 24 -

16
Cj Varia Zj 800 400 600 0 0 0 0 Indek
bel bj A B C S1 S2 S3 S4 s
dasar
0 S1 130 0 0,64 0 1 -0,4 0,04 0 203,1
3
800 A1 10 1 0,08 0 0 0,2 -0,12 0 125
600 C 100 0 1,2 1 0 0 0,2 0 83,33
0 S4 -10 0 -2,68 0 0 -0,2 -0,48 1 5,95
- Cj 68.00 800 784 600 0 160 24 -
0
- Cj-Zj 68.00 0 384 0 0 160 24 -
0

Proses selanjutnya mengikuti langkah yang


telah ada dalam pengerjaan metode
simpleks
SOAL
1. PT Alphonsus memiliki sebuah pabrik yang memproduksi 2 jenis produk yakni A dan B. untuk
memproduksi kedua produk ini dibutuhkan bahan baku benang sutera, wool dan tenaga kerja.
Persediaan benang sutera yang dimiliki tidak lebih dari 60 pintal, sedangkan untuk benang wool
adalah 30 pintal. Tuan alphonsus mempekerjakan karyawannya selama 40 jam per 2 hari.

Bahan baku dan jam tenaga kerja


Kendala-kendala
Kain sutera Kain wool
Benang sutera 2 3
Benang wool - 2
Tenaga kerja 2 1

Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar RP 40.000.000,- untuk sebuah produk A
dan RP 30.000.000,- untuk produk B. Lengkapilah tabel dibawah ini dengan menggunakan
analisis sensitivitas

Variabel Nilai Kunci


Z A B S1 S2 S3
dasar (NK)
Z 1 0 0
B 0 0,5 0 -0,5
S2 0 -1 1 1
A 0 0,25 0 0,75

You might also like