Professional Documents
Culture Documents
Nama : An. S
Usia/BB/TB : 9 th/ 28kg/ 127 cm
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ds. Bangunasri, Barat, Magetan
Rekam Medis : 085991
4
Pasien datang ke RSAU Lanud Iswahyudi pada
tanggal 31 Oktober 2018 pukul 19.50
KELUHAN UTAMA
Bengkak di seluruh tubuh
(auto dan alloanamnesis)
5
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
6
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
9
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
10
POHON KELUARGA
Keterangan
: Laki - laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Penderita Hipertensi
Pasien minum ASI hingga 2 tahun. Pada usia 6
Pasien adalah anak tunggal. Lahir dari ibu bulan diberikan bubur susu dan pada 10 bulan
G1P0A0 usia 35 th melalui persalinan spontan diberikan bubur nasi. Pasien makan dengan
dengan usia kehamilan 41 minggu dan berat nasi, sayur, dan lauk pauk berupa tahu, tempe,
badan lahir 2900 gram. Pasien langsung telur, dan daging ayam bergantian. Pasien
menangis kuat setelah lahir dan tidak makan 3 kali sehari sebanyak ¾ sampai dengan
ditemukan cacat tubuh bawaan. Ibu pasien rutin 1 porsi orang dewasa. Selama sakit, nafsu
memeriksakan kehamilan dan minum vitamin makan menurun, namun frekuensi makan masih
dan tablet besi selama kehamilan 3 kali per hari. Kesan kualitas cukup dan
kuantitas nutrisi cukup selama sakit.
12
RIWAYAT IMUNISASI
BCG : 1 bulan
Hepatitis Bo : 0 bulan
DPT-HB I-III : 2,3,4 bulan
Polio I-IV : 1,2,3,4 bulan
Campak : 9 bulan, 18 bulan
DT : 7 tahun
13
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Lemas /CM
• Kesadaran : GCS E4M5V6
• Vital Sign
• Tekanan Darah : 125/92 mmHg
• Nadi : 130 x/menit
• Pernapasan : 26 x/meni
• Suhu : 36,9o C
• Status Antropometri
• Berat Badan : 28 kg
• Tinggi Badan : 127 cm
• Pemeriksaan kepala
• Kepala : mesocephal, simetris, jejas (-), wajah sedikit edem (+)
• Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflek cahaya +/+,
pupil isokor Ø 3mm/3mm, strabismus -/-
• Pemeriksaan Hidung : discharge -/- , hiperemis -/-
• Pemeriksaan Mulut : sianosis (-), faring hiperemis (-), T1 – T1
14
• Paru
• Inspeksi : Dada simetris, ketertinggalan gerak (-), retraksi intercostals (-), jejas (-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-), lokal fremitus kanan = kiri, ketertinggalan gerak (-)
• Perkusi : Sonor bagian superior dekstra dan sinistra / redup bagian inferior dekstra
dan sinistra
• Auskultasi
• Superior : Suara dasar vesikuler +/+,Ronkhi basah halus -/-, Ronkhi basah kasar -/-,
Wheezing -/-
• Inferior : Suara dasar vesikuler +/+ (menurun) , Ronkhi basah halus -/-, Ronkhi
basah kasar -/-, Wheezing -/-
• Jantung
• Inspeksi : tampak pulsasi ictus cordis di SIC VI 2 jari medial LMCS
• Palpasi : ictus cordis teraba SIC VI 2 jari medial LMCS, ictus cordis kuat angkat
• Perkusi : batas jantung kanan atas SIC II LPSD
batas jantung kiri atas SIC II LPSS
batas jantung kanan bawah SIC IV LPSD
batas jantung kiri bawah SIC VI 2 jari medial LMCS
• Auskultasi : S1 > S2, regular, murmur (-), gallop (-)
15
• Pemeriksaan Abdomen
• Inspeksi : jejas (-), cembung, supel
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani (+), pekak alih (+), pekak sisi (+), undulasi (-)
• Palpasi : nyeri tekan (+) hipocondriaca dextra dan sinistra
• Pemeriksaan Hepar dan Lien : tak teraba pembesaran
• Pemeriksaan ekstermitas
• Superior : edema (+ minimal /+ minimal), sianosis (-/-), akral hangat (+/+),
CR < 2 detik
• Inferior : edema (+/+), sianosis (-/-), akral hangat(+/+), CR < 2 detik
16
31 Oktober 2018
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
17
PEMERIKSAAN EKG
31 Oktober 2018
Kesan
• Cardiomegali
• Saat ini tak
tampak jelan
gambaran efusi
pleura kanan kiri
19
DIAGNOSIS BANDING
- Sindroma Nefrotik dengan Asites Minimal dan Suspect
Efusi Pleura Dextra dan Sinistra
- CHF e.c Suspect PJB Asianotik
- CHF e.c Suspect Kardiomiopati
DIAGNOSIS KERJA
20
TERAPI
• Terapi di IGD (tanggal
• O2 2 lpm (NK)
• IVFD RL 5 tpm (iv)
• Inj. Furosemid 2 x 20 mg (iv)
• Inj. Ranitidin 2 x 25mg (iv)
• Monitoring Balance Cairan tampung urin
21
22
WAKTU SOAP
S: Bengkak pada kedua kaki dan mata 5 hari yang lalu (berkurang),demam (-),
mual (+), muntah (-) sering sesak (+). RPD : ISPA 1 bulan yang lalu
O: Ku/Kes : cukup/CM
1 November TD: 100/80, N: 98 x/m RR:24x/m S: 36,4 C
2018 K/L : ca -/- si -/- edem wajah (berkurang)
Paru : S1>S2 reg, m (-) g(-)
Abdomen : supel, datar, Bu + N, asites (menurun)
Ekstrimitas : pitting edem superior -/- , inferior +/+ (berkurang)
Urin Output : (+)
A : Edem Anasarka Membaik e.c CHF dd SN
P : IVFD RL 8 tpm (makro)
Inj Furosemid 20mg – 0 – 0 (iv)
Konsul Sp.Jp
Tirah Baring ½ duduk
Hasil Konsul dr. Abu, Sp.JP
O : Pemeriksaan fisik : Murmur tidak ada,
1 November Ro : Cardiomegali
2018 A : CHF e.c Cardiomiopati dd PJB Asianotik
P : EKG, Cek Albumin
PO Digoxin 0,25 mg 1 x ½ tablet
PO Ramipril 1 x 2,5 mg 23
WAKTU SOAP
Hasil Cek Albumin Darah ( 1 Nov 2018)
2 November 2018 3,5 gr/dL (dbn)
25
26
• gagalnya mekanisme kompensasi otot
jantung dalam mengantisipasi
peningkatan beban volume/beban
Definisi tekanan >> tidak mampu
memompakan darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan tubuh
27
Epidemiologi
15% - 25% anak dg
penyakit jantung
struktural CHF
28
Etiologi
Faktor mekanik (kelainan struktur jantung);
miokardium normal, dari beban kerja
berlebihan (preload/afterload)
30
Patofisiologi
• Jantung kanan lemah tidak kuat memindahkan venosa (vena
kava, atrium, dan ventrikel kanan) ke pembuluh darah arteriosa
(arteri pulmonalis)
• Darah tertimbun di dalam ventrikel kanan, atrium kanan, dan di
dalam vena kava desakan darah meninggi vena makin
mengembang (dilatasi) vena jugularis eksterna meningkat
• Penimbunan darah venosa sistemik hepatomegali
• Timbunan darah venosa pada vena-vena di bagian bawah
udem, asites (sering pada anak CHF), hidrotoraks (dispnea)
• Kelemahan jantung kanan kompensasi dilatasi dinding
jantung kanan keregangan miokardium penambahan curah
jantung dengan menaikkan frekuensi jantung (takikardi)
dekompensasi lagi darah ke paru << paru untuk bernapas >>
takipnea
Fungsi miokardium
33
Sistem Klinis Gagal Jantung Anak
(Reitmann dkk)
34
Penegakkan Diagnosis
Tanda dan Gejala Klinis
• kelelahan, tidak tahan kerja fisik, batuk, anoreksia, dan nyeri abdomen, kesukaran bernafas
• kesukaran hidup sehari-hari, termasuk naik tangga di sekolah
• ortopnea
• proses lebih kronik kurang gizi dan kurang energi
Pemeriksaan Klinis
• takikardi
• akral dingin, pucat dan sianosis jari
• tekanan vena jugularis >>
• pembesaran hati >> tepinya lunak karena meregangnya kapsul hati
• udem perifer atau dapat anasarka
• asites dan hidrothoraks.
• kardiomegali, kadang gallop
Pemeriksaan Penunjang
• sinar-x dada kardiomegali , oedem pulmo , bronchitis, pneumonia
• Kronik Proteinuria dan berat jenis kencing yang tinggi merupakan Elektrolit normal
• Kenaikan bilirubin (jarang gangguan hepar)
• Elektrokardiografi tipe defek, adanya sinur takikardia, pembesaran atrium dan hipertrofi ventrikel
• Analisis gas darah asidosis metabolik
• Ekokardiografi mengetahui pembesaran ruang jantung dan etiologi 35
Penatalaksanaan Umum
Tirah baring, posisi setengah duduk
Penggunaan oksigen
36
Penatalaksanaan
Farmakologi
Memperbaiki
Mengurangi kinerja
beban kerja pompa
jantung
Mengendalikan
retensi garam dan
air yang berlebihan
37
Prognosis
Berat
ringannya
Umur
penyakit
primer
Dubia ad Malam
Seringnya
kambuh akibat
Hasil terapi
etiologi yang
digitalis
tidak dikoreksi.
38
39