Professional Documents
Culture Documents
Fauzan Arkadani
M. Ihsan
Athaya Rana
Rashiqa
Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi BPN di daerah, dibentuk Kantor Wilayah
BPN di provinsi dan Kantor Pertanahan di kabupaten/kota. Kantor Pertanahan dapat
dibentuk lebih dari 1 (satu) Kantor Pertanahan di tiap kabupaten/kota. Sedangkan
kantor pusatnya berada di Jl. Sisingamangaraja Nomor 2, Kebayoran Baru Jakarta
12110
Badan Pertahanan Nasional di
atur oleh peraturan presiden
no. 20 tahun 2015. pada masa
presiden Joko Widodo
organisasi Pertahanan
Nasional dengan direktorat
jendral tata ruang kementrian
pekerjaan umum disatukan
dalam satu organisasi
kementrian yaitu kementrian
Agraria dan Tata Ruang. Yang
diketuai oleh Sofyan Djalil.
BPN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam
melaksanakan tugas, BPN menyelenggarakan fungs (berdasarkan pasal 3 BAB I
PerPres no. 20 Tahun 2015) :
• Prona
• Redistribusi
• IP4T
• SMS
• Pertanian
• UKM
• Konsolidasi
• Rutin
Salah satu program BPN adalah PRONA yaitu salah satu bentuk kegiatan legalisasi asset
dan pada hakekatnya merupakan proses administrasi pertanahan yang meliputi;
adjudikasi, pendaftaran tanah sampai dengan penerbitan sertipikat/tanda bukti hak
atas tanah dan diselenggarakan secara massal.
Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara
terus-menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan,
pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk
peta dan daftar , mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun,
Sejarah
Pada era 1960 sejak berlakunya Undang – Undang Pokok Agraria
(UUPA) , Badan Pertanahan Nasional mengalami beberapa kali
pergantian penguasaan dalam hal ini kelembagaan. tentunya masalah
tersebut berpengaruh pada proses pengambilan kebijakan. ketika
dalam naungan kementerian agraria sebuah kebijakan diproses dan
ditindaklanjuti dari struktur Pimpinan Pusat sampai pada tingkat
Kantah, namun ketika dalam naungan Departemen Dalam Negeri
hanya melalui Dirjen Agraria sampai ketingkat Kantah. disamping itu
secara kelembagaan Badan Pertanahan Nasional mengalami peubahan
struktur kelembagaan yang rentan waktunya sangat pendek.
Lalu pada tahun 1998 hanya pada puncuk pimpinan saja yakni Ir.Soni
Harsono diganti dengan Hasan Basri Durin.
lalu pada tahun 2006 sampai 2012 BPN RI dipimpin oleh Joyo Winoto,
Ph.D. dengan 11 agenda kebijakannya.
• Sedangkan Pada tanggal 14 Juni 2012 Hendarman Supandji dilantik
sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
(BPN RI) menggantikan Joyo Winoto.
Misi
1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir
Nilai-Nilai
Segenap kegiatan nuklir dilandasi nilai-nilai
Visionary, Innovative, Excellent dan Accountable
Kejujuran, Kedisiplinan, Keterbukaan, Tanggungjawab, Kreatif dan
Kesetiakawanan
Serta Berpedoman pada 5
(lima) pedoman BATAN yaitu :
1. Berjiwa pionir
2. Bertradisi ilmiah
3. Berorientasi industri
4. Mengutamakan keselamatan
5. Komunikatif
SEJARAH
Pada awalnya pemerintah membentuk sebuah kelompok yang
mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan
adanya jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di Lautan
Pasifik. Pada penyelidikan radioaktivet 1954. Dengan
memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan
tenaga atom bagi kesejahteraan masyarakat, maka melalui Peraturan
Pemerintah No. 65 Tahun 1958, pada tanggal 5 Desember 1958
dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA),
yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom
Nasional (BATAN)berdasarkan UU NO. 31 Tahun 1964 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Tenaga Atom. Pada perkembangan
berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek
nuklir, maka dibangun beberapa fasilitas penelitian, pengembangan,
dan rekayasa (litbangyasa) yang tersebar di berbagai kawasan,
Sebagai berikut.
Kawasan Nuklir Serpong
Salah satu fasilitas nuklir Batan yang dibangun untuk melaksanakan kegiatan
Litbangyasa iptek nuklir adalah Kawasan Nuklir Serpong. Kawasan Nuklir Serpong
merupakan kawasan pusat Litbangyasa iptek nuklir yang dibangun dengan tujuan
untuk mendukung usaha pengembangan industri nuklir dan persiapan pembangunan
serta pengoperasian PLTN di Indonesia. Pembangunan instalasi dan laboratorium
Kawasan Nuklir Serpong dilaksanakan melalui 3 (tiga) fase yang dimulai sejak tahun
1983 dan selesai secara keseluruhan pada tahun 1992. Luas kawasan mencapai sekitar
25 hektare dan terletak di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(Puspiptek), Serpong.
Kawasan Nuklir Pasar Jumat
Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Jakarta dibangun pada tahun 1966 dan
menempati area sekitar 20 hektare. Di kawasan ini terdapat Pusat
Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR), Pusat Teknologi Keselamatan dan
Metrologi Radiasi (PTKMR), Pusat Teknologi Bahan Galian
Nuklir (PTBGN), Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), serta Pusat
Desiminasi dan Kemitraan (PDK).Berbagai Kegiatan penelitian yang
dilakukan du kawasan ini meliputi litbang radioisotop dan radiasi serta
aplikasinya di berbagai bidang
Kawasan Nuklir Yogyakarta
Kawasan Nuklir Yogyakarta dibangun pada
tahun 1974 dan menempati area sekitar
8,5 hektare. Di kawasan ini terdapat Pusat
Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA)
dan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
(STTN).
Kegiatan yang dilakukan meliputi litbang
fisika, kimia nuklir, teknologi akselerator
zarah energi rendah dan menengah,
teknologi proses, analisis bahan nuklir dan
reaktor, serta pendayagunaan reaktor
untuk penelitian dan pembinaan keahlian.
Disamping itu dilakukan pula pengawasan
keselamatan kerja terhadap radiasi dan
pengawasan radioaktivitas lingkungan.
Sedangkan STTN digunakan untuk
menyelenggarakan pendidikan program
D4 di bidang iptek nuklir.
Kawasan Nuklir Bandung
Kawasan Nuklir Bandung dibangun
pada tahun 1966 yang menempati area
sekitar 3 hektare berlokasi di seberang
kampus ITB tepatnya di Jalan Tamansari
dan merupakan tempat dibangunnya
reaktor pertama di Indonesia. Di kawasan
ini terdapat Pusat Sains dan Teknologi
Nuklir Terapan (PSTNT).