You are on page 1of 10

ANALISIS KETAHANAN

PANGAN DI DALAM KULKAS


Present By
~ Maria Agnes Valentina Simangunsong
~ Helya Chafshoh Nafisah
~ Adi Setiawan
PENDAHULUAN
• Selain sebagai mesin pendingin makanan, kulkas juga berfungsi sebagai
alat penjaga kelembaban makanan dengan menurunkan temperatur pada
makanan yang akan memperlambat pertumbuhan bakteri penyebab
pembusukan.

• Terjadinya mati listrik menyebabkan tidak beroperasinya kerja kulkas


sehingga kelembaban makanan menjadi tinggi dan terjadi pembusukan.
Dengan mengetahui sistem kerja kulkas saat mati listrik, diharapkan
penanganan terhadap kebusukan makanan dapat lebih ditanggulangi.
SISTEM KERJA KULKAS

listrik dibutuhkan sebagai


regulator untuk mengaktifkan
kerja kondensor yang nantinya
akan memompa sirkulasi
refrigeran.
ANALISIS
• Hukum Kedua Termodinamika dirumuskan untuk menyatakan batasan yang
berkaitan dengan pengubahan kalor menjadi kerja dan menunjukkan arah
perubahan proses di alam dengan menggunakan suatu fungsi keadaan
yang disebut entropi.

• Ukuran penampilan dari sebuah mesin pendingin disebut koefisien


performansi yang dirumuskan sebagai berikut :

𝑄2
𝐶𝑝 =
𝑊
• Dengan W = Q1 – Q2, sehingga :

𝑄2
𝐶𝑝 =
𝑄1 − 𝑄2

• Dengan gas ideal sebagai fluida kerja, persamaan tersebut menjadi :

𝑇2
𝐶𝑝 =
𝑇1 − 𝑇2
SISTEM KULKAS SAAT LISTRIK MATI
• Mati listrik menyebabkan kondensor tidak bekerja sehingga tidak ada
refrigeran yang disirkulasikan. Akibatnya, kelembaban dalam kulkas tidak
lagi terjaga dan dalam kurun 4 jam (FDA, 2019), fungsi penjaga
kelembaban pada kulkas akan benar-benar tidak berfungsi.

• Kelembaban udara didefinisikan sebagai tingkat kebasahan udara. Saat


terjadi mati listrik, angka kelembaban udara di kulkas akan naik karena
cairan yang disebabkan oleh gas refrigerant terperangkap

• Tempat yang lembab menjadi salah satu pacuan bakteri yang


menyebabkan pembusukan makanan untuk berkembang biak dengan
cepat.
• Salah satu sifat udara adalah lentur, yaitu setiap lapisan udara akan
menindih lapisan udara di bawahnya karena pengaruh gravitasi bumi.

• sistem dalam kulkas akan mengalami kenaikan kerapatan udara karena


dapat diketahui bahwa suhu kulkas mengalami kenaikan, tekanannya juga
mengalami kenaikan. Hal ini sesuai dengan persamaan gas ideal:

𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇
• Udara yang rapat juga menjadi salah satu faktor kemudahan
perkembangbiakan bakteri. Semakin tinggi kerapatan udara, semakin
banyak juga molekul yang terkandung dalam udara tersebut.

• Sesuai dengan Teori Gerak Brown (Browning Motion), molekul gas terus
bergerak sepanjang waktu menghasilkan energi kinetik. Selanjutnya, akan
terjadi oksidasi berulang antara makanan dengan gas reduksinya karena
udara tidak tersirkulasi.
KESIMPULAN
• Kulkas bekerja sesuai dengan prinsip Hukum Kedua Termodinamika.

• Salah satu penyebab pembusukan makanan dalam kulkas adalah


terputusnya aliran arus listrik pada kulkas.

• Pembusukan makanan di dalam kulkas oleh mati listrik disebabkan karena


naiknya angka kelembaban udara dan tingginya tingkat kerapatan udara.
DAFTAR PUSTAKA
• Susanto, Yudi. 2016. Penerapan Konsep Termodinamika Pada Mesin
Pendingin (Kulkas). Jawa Barat: Universitas Negeri Singaperbangsa
Karawang.
• Admin. (2016, 24 Agustus). Mengapa semakin tinggi suatu daratan,
temperatur udara menjadi semakin rendah?. Dikutip 21 Maret 2019 dari
Kerapatan dan Suhu Udara https://perspektifofficial.com
• Amrih, Pitoyo. (2015, 26 Maret). Engineering : Kelembaban Relatif. Dikutip 21
Maret 2019 dari https://www.pitoyo.com

You might also like