You are on page 1of 17

OBJECT RELATIONS

THEORY: HEINZ
KOHUT
HELLO!
Kelas C
◉ Elda Heldiani 10050017233
◉ Safira Nura Hanjani 10050018118
◉ Dhine Pujiastuti 10050018119
◉ Yoery Sukmana Dewi 10050018126
◉ Marchya Devana 10050018131

2
Object Relations Theory Memfokuskan
pada 3 Hal :
◉ Lebih menekankan pada hubungan interpersonal
◉ Bersifat keibuan dengan memfokuskan keintiman
dari pengasuhan ibu
◉ Melihat kontak antar manusia sebagai motif
utama perilaku manusia

3
1
Pandangan Heinz
Kohut
4
◉ Kohut menekankan proses diri (self) yang berkembang
dari gambaran yang tidak terdiferensiasi dan samar-
samar, hingga menjadi identitas diri pribadi yang jelas
dan tepat
◉ Kohut yakin bahwa inti dari kepribadian manusia
adalah hubungan antarmanusia, bukan insting
bawaan.
◉ Hubungan ibu dan anak sebagai pemahaman kunci
untuk pengembangan manusia di kemudian hari

5
Melalui proses interaksi yang menimbulkan rasa
empati, bayi menerima respon objek terhadap diri
sendiri sebagai rasa bangga, bersalah, malu, atau iri
hati, dimana semua sikap yang pada akhirnya
membentuk struktur bentukan diri sendiri.

6
BAYI MEMILIKI SIFAT NARSISTIK ALAMI
Mereka berpusat pada diri sendiri dan
mencari kesejahteraan untuk mereka sendiri
secara eksklusif serta berharap dikagumi
orang lain sebagai diri mereka sendiri atas
apa yang mereka lakukan

7
Self Terbentuk di Seputar Kebutuhan
Narsistik
Kebutuhan untuk menampilkan Kebutuhan untuk mencapai suatu
kemegahan diri gambaran ideal mengenai salah
Dibangun ketika bayi satu/kedua orang tuanya
menghubungkan objek diri yang Gambaran orang tua yang ideal
merefleksikan pembenaran dari menyiratkan adanya orang lain yg
perilakunya. Lalu bayi membentuk sempurna juga. Meskipun demikian,
gambaran diri yang mendasar dari gambaran tersebut juga memenuhi
pesan-pesan seperti “jika orang kebutuhan narsistik karena bayi
lain melihat saya sempurna, maka mengadopsi sikap “anda sempurna, tapi
saya memang sempurna” saya juga bagian dari anda”

8
Kedua gambaran diri yang narsistik tersebut merupakan
bagian yang penting bagi pengembangan kepribadian yang
sehat. Namun keduanya harus berubah seiring dengan
tumbuhnya anak menjadi dewasa.
• Gambaran kemegahan ini harus berubah menjadi pandangan
yang realistis terhadap diri sendiri.
• Gambaran orang tua yang ideal juga harus tumbuh menjadi
gambaran yang realistis dari orang tua.

9
Kedua gambaran ini sebenarnya tidak
hilang sama sekali

Orang dewasa yang


sehat tetap memiliki Orang dewasa yang
sikap positif terhadap narsistik tetap menjadi
diri sendiri dan tetap individu yang berpusat
melihat sifat baik pada pada diri sendiri
orang tua mereka

10
2
Kasus dan
Analisisnya
11
AH, pemimpin Partai Nazi Jerman (1920 - 1945), adalah salah
satu diktator paling kuat dan terkenal di abad ke-20. Ia
bertanggung jawab atas pembunuhan 11 juta orang, termasuk
pembunuhan massal terhadap 6 juta orang Yahudi.
Masa kecil AH dihabiskan di Linz, ibu kota Austria Hulu.
Sebagai seorang anak, AH selalu mendapatkan perilaku kasar
dari sang ayah karena ia menolak mengikuti keinginan ayahnya
dan memilih menjadi seniman. Ia menjadi yatim piatu di umur
18 tahun, kemudian ia tinggal di rumah pekerja miskin yang
penuh dengan rasisme.

12
Sebagai pecinta seni, ia mencoba mendaftar ke sebuah
fakultas seni di Wina, Austria, tetapi ditolak karena nilainya yang
kurang bagus. Penolakan ini memiliki dampak besar bagi dirinya.
Frustasi, yatim-piatu, dan tidak ada uang. Selama itu, dia juga
mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup
lebih mewah. Pendapat Lueger (Walikota Wina) yang
menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum
Yahudi, mengispirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi
sepanjang hidupnya. Ini pula yang membangun ideologinya dan
menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi.

13
Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia I. Sewaktu
Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena
bagi AH, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para
"pengkhianat" sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab
Jerman kalah perang. Kecewa dengan kekalahan Jerman, AH pun
masuk menjadi Anggota Partai Buruh yang kemudian menjadi
NSDAP/Nazi (National Socialistische Deutsche Arbeiter Partei) dan
meninggalkan karir militernya. Tahun 1920, AH menjadi Kepala
Bagian Propaganda. Disinilah terlihat bakat AH dibidang pidato dan
agitasi. AH adalah orator ulung, “singa podium”, ahli berpidato
yang bisa yang dapat menghipnotis para pendengarnya.

14
Pada tahun 1930, pamor AH semakin menanjak, dan pada
tahun 1932, NSDAP menjadi partai yang paling kuat. Semua
tunduk atas perintah AH. Setelah benar-benar kuat, seluruh
partai disapu bersih kecuali NSDAP. Serikat-serikat buruh
dihancurkan, tidak ada kebebasan pers, sensor ditingkatkan,
hak asasi manusia dianggap remeh dan tidak dihargai. Sebab,
yang harus didahulukan adalah kepentingan umum dan
kepentingan negara, bukan kepentingan individu. Sehingga
teror dan kekejaman merajalela. Siapapun yang tidak sepaham
dianggap musuh negara, karena mengahalangi tujuan mulia
yaitu memajukan kejayaan dan keagungan Jerman.

15
Analisis Kasus
◉ Dalam hal ini AH menunjukan kebutuhan menampilkan
kemegahan diri yang berlebih dimana AH disebut sebagai
orator ulung, “singa podium”, ahli berpidato yang bisa yang
dapat menghipnotis para pendengarnya. Lalu partainya
menjadi yang paling kuat dan semua tunduk pada
perintahnya.
◉ AH merupakan orang yang berpusat pada dirinya sendiri
(egosentris). Hal yang paling penting baginya adalah
menjayakan Jerman.

16
THANKS!
Any questions?

17

You might also like