You are on page 1of 35

TEORI DASAR

ISI

1. Dasar Hidrolis
2. Pemindah Daya (Torque Converter)

Service Training
DASAR HIDROLIS 2

Pelajaran kali ini akan menerangkan sistem hidrolis pada transaxle. Sistem
dan sirkuit yang ada dalam materi ini penting untuk diketahui agar kita dapat
mengetahui cara kerja transaxle.
Tanpa adanya sirkuit hidrolis pada transaxle, semua komponen yang ada di
dalam transaxle untuk memperoleh gerakan tidak dapat dikombinasikan dan
transaxle tidak berfungsi secara otomatis.
Transaxle dilumasi, didinginkan, dipindahkan dan dihubungkan ke engine
melalui pelumas. Tanpa adanya oli hidrolis di dalam transaxle, sistem tidak
akan berjalan dengan baik.
Karenanya sangat penting mempelajari dasar hidrolis, sebelum melakukan
penyelidikan kerusakan atau melakukan diagnosa menggunakan tabel
hydraulic.
90% kerusakan A/T dapat didiagnosa tabel menggunakan hydraulic. Bila
pengetahuan dasar hidrolisnya kurang, penggunaan tabel diagnosa akan
kurang berarti bagi teknisi.

Service Training
DASAR HIDROLIS 3

HUKUM PASCAL
Pada awal abad 17, seorang ilmuan asal Francis bernama Pascal
menemukan alat pengungkit dari hidrolis. Melalui percobaan yang
dilakukannya didalam laboratorium Dia berhasil membuktikan bahwa daya
dan gerak dapat ditransfer oleh cairan yang dipadatkan (misalnya oli).
Percobaan selanjutnya dengan menggunakan berat dan pistron yang
bervariasi, Pascal juga menemukan bahwa mekanikal atau multi daya
dapat diperoleh dari sistem tekanan hidrolis.
Dari data laboratorium Pascal yang diperoleh, Dia merumuskan hukum
Pascal dengan menyatakan : “Takanan pada suatu cairan padat yang
ditransmisikan ke segala arah akan sama.”

Service Training
DASAR HIDROLIS 4

HUKUM PASCAL
100 kgf

10 kgf

Ruas : Ruas : 10m2


1m2

P1=10kgf/m2

Oli (pelumas) hidrolis

Service Training
DASAR HIDROLIS 5

Hubungan Gaya dan Tekanan


Gaya
Definisi sederhana dari gaya adalah : dorongan atau tarikan terhadap suatu
objek. Ada dua jenis gaya yaitu friction (gesek) dan gravity (berat).
Gaya gravity adalah massa atau berat suatu objek. Bila satu balok baja
mempunyai berat 100 kg ditempatkan diatas lantai, dia mempunyai gaya
sebesar 100 kg. Gaya gesek timbul ketika kedua objek mencoba bergerak
bertolakan satu sama lainnya. Satu batang balok seberat 100 kg dan
diluncurkan ke lantai, maka terjadi suatu gaya gesekan antara batang baja
dan lantai.
Ada daya lainnya yang timbul dari hydraulic valves, gaya ini disebut gaya
spring (pegas). Gaya pegas adalah suatu gaya yang terjadi saat spring
ditekan atau direntangkan. Unit ukuran yang biasa digunakan untuk
mengukur gaya adalah kilogram (kg), atau ukuran yang sejenis seperti gram
(g).

Service Training
DASAR HIDROLIS 6

Hubungan Antara Gaya dan Tekanan


Tekanan
Tekanan adalah gaya (kg) dibagi ruas (m2), atau gaya per ruas. Balok baja
dengan berat 100kg dan ruas 10m2 pada lantai; tekanannya adalah
100kg/10m2 .

Tekanan Oli
Yaitu suatu tekanan yang didorong oleh cairan padat dari beberapa ruas
yang terisi oleh cairan padat.
Satu contoh, bila suatu cylinder diisi dengan cairan dan sebuah piston
didalam cylinder tersebut, kemudian piston tersebut ditekan sehingga
mendesak cairan didalamnya. Apakah terjadi tekanan.?, tentu tidak karena
ada rongga yang melewati piston. Untuk itu harus ada suatu yang
menahan aliran oli tersebut agar membentuk tekanan, yaitu menggunakan
piston sealing.

Service Training
DASAR HIDROLIS 7

Tekanan yang terbentuk pada oli sama dengan tekanan yang diberikan
dibagi oleh ruas piston.
Bila tekanan 100 kg, dan ruas piston 10m2, tekanan yang terbentuk sama
dengan 10kg/m2 = 100kg/10m2.
Teori hukum Pascal yang lain : “Tekanan oleh oli yang ditransmisikan ke
segala arah tidak akan berkurang.” Tanpa dipengaruhi oleh besar atau
bentuk ruas, tekanan akan tetap sama selama terdesak oleh oli tersebut.
Dengan kata lain, tekanan oleh oli dimana saja akan tetap sama.
Tekanan dalam ruang yang ada di atas piston sama persis dengan tekanan
yang berada dibawah piston, juga, tekanan yang berada di sisi ruas akan
sama dengan yang ada di atas dan dibawah.

Service Training
DASAR HIDROLIS 8

Multi Gaya
Pada gambar ilustrasi sebelumnya diterangkan bahwa dengan
menggunakan ruas sebesar 10kg/m2 , benda seberat 1,000kg dapat
digerakkan oleh benda seberat 100kg.
Rahasia dari multi gaya didalam sistem hidrolis adalah total kontak pada oli
didalam ruang. Dalam gambar sebelumnya suatu ruas yang besarnya 10
kali lipat dari ruas aslinya. Tekanan yang dibentuk oleh input lebih kecil
100kg adalah 10kg/m2.
Konsep “Tekanan dimana saja sama”, artinya bahwa tekanan dibawah
piston yang lebih besar juga 10 kg/m2. Lihat kembali rumus : Tekanan =
Gaya/Ruas atau P = F/A, dengan menggunakan perhitungan sederhana
output gayanya dapat ditemukan. Contoh: 10kg/m2 = F(kg) / 100m2.
Konsep ini dipakai untuk transaxle melalui kerja katup.

Service Training
DASAR HIDROLIS 9

Pergerakan Piston

Kembali ke ruas piston besar dan kecil, hubungannya dengan pengungkit


secara mekanik juga sama.
Lihat gambaran berikut, gunakan gaya dan ruas yang sama seperti contoh
sebelumnya; terlihat bahwa piston yang lebih kecil harus bergerak 10 kali
untuk menggerakkan piston yang lebih besar. Jadi, untuk setiap meter
piston besar bergerak, piston kecil bergerak 10 kali.
Prinsip ini juga bisa dipakai untuk hal lainnya, misalnya dongkrak yang
biasa kita pakai. Untuk mengangkat mobil seberat 1,000kg, hanya
memerlukan usaha seberat 25kg. Untuk setiap meternya mobil terangkat,
tuas dongkrak harus berkali-kali dinaik-turunkan.
Contoh lain adalah Ram hidrolis dimana total input akan lebih besar dari
total output, jadi kebalikan dari contoh sebelumnya, sedikit usaha yang
diperlukan untuk menghasilkan gaya yang lebih besar.

Service Training
DASAR HIDROLIS 10

Sistem Hidrolis
Sistem hidrolis mempunyai beberapa komponen dasar, yaitu Reservoir,
Pump, Valving, Pressure lines, Actual mechanism atau valve mechanisms.
Fluid Reservoir
Agar berfungsi dengan baik, sistem hidrolis memerlukan pelumas. Reservoir
atau tempat oli, sebagai wadah pelumas sangat diperlukan dalam sistem.
Pada beberapa sistem, (termasuk automatic transaxle), dimana pelumas
terus bersirkulasi, reservoir juga berperan dalam mendinginkan pelumas
dengan cara membuang panas ke udara luar melalui housing atau pan

Service Training
DASAR HIDROLIS 11

Fluid Reservoir
Fluid reservoir berisi pelumas. Reservoir adalah sumber penampungan
pelumas untuk sistem hidrolis. Reservoir mempunyai vent line, pressure
line, dan return line.
Agar supaya oil pump bekerja dengan baik, pelumas harus didorong keluar
dari reservoir ke pump. Tujuan dari vent line adalah membiarkan udara
masuk kedalam reservoir.
Saat pump berputar, ada suatu aliran yang dihasilkan dari pump turun
reservoir melalui pressure line. Tekanan udara kemudian mendorong oli
atau pelumas ke pump dikarenakan adanya tekanan yang berbeda didalam
sistem. Return line berfungsi untuk tetap menjada sistem bekerja secara
konstan, Cairan harus dikembalikan kedalam reservoir untuk sirkulasi.
Pump
Pump memompa aliran agar menekan pelumas. Ingat aliran diperlukan
untuk membentuk tekanan di dalam sistem. Pump hanya membentuk
aliran. Bila aliran tidak bertemu tahanan, akan seperti aliran bebas
sehingga tidak ada tekanan.
Service Training
DASAR HIDROLIS 12

Untuk itu harus ada sesuatu yang menahannya agar membentuk tekanan.
Pump dapat bekerja seperti gerakkan maju mundur piston (seperti dalam
brake master cylinder) atau, berupa putaran. Gambar yang dipakai pada
sistem hirolis disini adalah jenis rotari. Disain pump yang digunakan
dewasa ini semakin beragam mengikuti perkembangan automatic transaxle.

Mekanisme Valve (katup)


Setelah pump memompakan oli, sistem memerlukan beberapa katup
singkat, yang akan mengarahkan dan mengatur pelumas. Beberapa
katup ada yang saling berhubungan, mengarahkan pelumas kapan dan
kemana harus pergi. Sebaliknya, katup-katup lainnya mengontrol atau
mengatur aliran dan tekanan pelumas. Pump akan terus memompakan
oli agar sesuai kapasitasnya menurut katup-katup yang mengatur aliran
dan tekanan di dalam sistem. Satu hal penting dalam mempelajari katup
hidrolis pada automatic transaxle adalah katup-katup dapat bergerak satu
arah atau lebih dalam satu aliran, membuka atau menutup aliran lainnya.

Service Training
DASAR HIDROLIS 13

Katup dapat bergerak ke kiri atau kanan, tergantung dari arah tekanan
mana yang lebih kuat. Saat tekanan pegas lebih besar dari daya hydraulic,
katup akan terdorong ke kiri untuk menutup aliran.
Ketika tekanan hydraulic mendapat tenaga yang cukup kuat untuk
mengalahkan tekanan spring, tekanan hydraulic akan mendorong katup ke
kanan untuk memuka aliran. Ketika tekanan hilang dikarenakan lepasnya
oli, tekanan spring akan menutup kembali aliran tersebut. Sistem ini
disebut katup seimbang (balanced valve). Katup yang hanya membuka
dan menutup aliran atau sirkuit disebut katup relay (relay valve).

Actual Mechanism

Sekali pelumas lewat melalui pipa, katup, pompa, dll, akan berakhir pada
actual mechanism (mekanisme nyata). Yaitu titik dimana tekanan hydraulic
akan mendorong piston untuk melakukan pekerjaan secara mekanik.
Mekanisme ini sebenarnya adalah akhir dari aliran oli yang terdorong yang
pada akhirnya melawan sistem.

Service Training
DASAR HIDROLIS 14

Actual Mechanism
Tekanan yang bekerja melawan beberapa luas permukaan (piston)
menyebabkan suatu daya. Pada teknologi hydraulic dan transaxle,
mekanisme nyata juga disebut dengan istilah servo.
Servo adalah suatu alat diamana transformasi energi mengganti usaha
menjadi hasil kerja. Clutch yang terdapat pada alpha automatic transaxle
sebenarnya adalah servo, namun umumnya dinamakan “clutch”.

Service Training
TORQUE CONVERTER 15

Connection with Oil Pump


Oil pump body
Torque converter
Drive plate Oil pump cover

Stator

From Engine

One-way T/A input shaft


clutch

Damper clutch
(lock-up clutch) Pump impeller
Turbine runner
Service Training
TORQUE CONVERTER 16

Tiga Elemen Torque Converter


Impeller Vortex flow
To r q u e c on ve r te r terdiri dari tiga Torque
Turbine
elemen yaitu impeller, turbine dan converter hub
stator assembly. Impeller adalah satu Stator
Pump assembly
kesatuan dari t o r q u e c o n v e r t e r
Reaction
housing yang juga mencakup turbine shaft support
dan stator. Turbine terhubung pada
transaxle input shaft.
Stator assembly menyatu dengan
o n e - w a y c l u t c h yang terhubung
dengan extention front pump housing.
Transaxle
Perpanjangan ini dinamakan reaction Engine One-way clutch input shaft
crankshaft
shaft. (stator hub)

Service Training
TORQUE CONVERTER 17

Torque Converter Pump Impeller

Impeller, atau driving member terdiri dari blade yang di


tempatkan melingkar di dalam cover. Ketika impeller berputar,
pelumas terlempar kedalam turbin melalui celah melengkung
oleh tenaga sentrifugal.

Service Training
TORQUE CONVERTER 18

Turbine
Turbine vane
Turbine adalah penggerak, atau
o u t p u t , salah satu dari bagian Oil flow within Engine rotation
turbine section
converter. Desain turbine sama
dengan i m p e l l e r kecuali arah
baling-balingnya (turbine blade)
berlawanan dengan baling-balingEngine rotation
impeller.
Pelumas dari impeller menembus
t u r b i n e b l a d e s mengakibatkan Input shaft
t u r b i n e berputar bersama-sama
dengan i m p e l l e r , kemudian
memutar input shaft pada transaxlePortion of torque
converter cover Vane
dengan arah putaran sama dengan construction
putaran engine crankshaft.
Service Training
TORQUE CONVERTER 19

Stator Assembly
Less than
Pelumas meninggalkan t u r b i n e ‘A’
kembali ke impeller melalui ketiga Outer race
baling-baling yang lebih dikenal Sprag
dengan stator assembly. stator Greater than
‘A’ ‘A’
dipasang pada stationary shaft
yang merupakan kesatuan
Inner race
komponen dari oil pump.
Inner race Sprag off free
O n e - w a y c l u t c h hanya (Rotating member)
Sprag
memperbolehkan s ta to r berputar
satu arah dengan putaran impeller.
Clutch mengunci stator (ke shaft)
untuk memberikan efek Location of sprag Sprag on
clutch in stator
multi gaya. 3/4view from engine side of Outer race
stator showing vane curvature (Stationary member)

Service Training
TORQUE CONVERTER 20

Fungsi Stator pada Torque Converter


CATATAN : Saat kendaraan dalan keadaan stationer, turbine juga dalam
keadaan stationer. Ketika engine mulai berputar, oli terlempar kedalam
turbine dari impeller dengan dorongan yang sangat kuat; dikarenakan
perbedaan kecepatan antara kedua member.
Tendensi pengaruh bounce-back yang terjadi, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Yaitu oli meninggalkan baling-baling turbine dengan arah
“ sembunyi ” . Dengan begitu , bila arahnya tidak dirubah sebelum
memasuki impeller, akan cendurung memperlambat impeller. Pada
kondisi diam, oli menyentuh muka baling-baling stator dan mencoba
memutar stator dengan arah kebalikan dari putaran engine. One-way
clutch mengunci dan menahan stator agar stationer. Sekarang, ketika ole
menyentuh baling-baling stator, diputar pada dalam arah “bantu” direction
sebelum memasuki impeller. Perputaran ini dari impeller ke turbine,
turbine ke stator, dan stator kembali ke impeller dapat menghasilkan
maksimum multi gaya sebesar 2.17:1.
Service Training
TORQUE CONVERTER 21

Kerja Stator Pada Torque Converter


Direction stator is locked
Saat kecepatan kendaraan up due to oil pushing
bertambah , kecepatan t u r b i n e against stator vanes
mendekati kecepatan impeller dan Direction stator is locked
up due to oil pushing Flow is more nearly
tenaga putaran menurun menjadi straight through
against stator vanes
1:1. Di titik ini, oli mulai kembali (angle is less)
menabrak s t a t o r v a n e s .
Menyebabkan stator mulai bebas
berbalik atau overrun.
Efeknya, oli keluar dari stator dan
tidak ada lagi yang masuk untuk
menghasilkan pemindah daya .
Converter selanjutnya bertindak
seperti fluid coupling.
Increases angle as oil At stall Cruise
strikes vane Front of engine
Service Training
TORQUE CONVERTER 22

Aliran Pelumas pada Coupling Stage


Ketika kecepatan turbine bertambah
menyamai impeller, atau kecepatan
engine, hampir semua oli yang berada
dalam pusaran yang sangat kuat, dan Rotary flow
aliran berputar, tidak semuanya berada
diluar kedua daerah . Disana masih
terdapat aliran putaran dan pusaran
yang terjadi di dalam torque converter,
dalam jumlah yang sangat terbatas. Ini
titik dimana stator sedang dalam ke
adaan overrunning (kebanjiran oli) dan
converter sebatas hanya fluid coupling.
The activity that took place at stall has Very little vortex flow at
coupling stage
decreased immensely at a cruising
speed (approximately 20km/h(12mph)
and up) where this coupling stage
Service Training
TORQUE CONVERTER 23

Lock-Up Converters

Gagasan dari lock-up torque converter bukanlah hal yang baru, sudah
ada sejak bebera tahun yang lalu. Keuntungan dari sistem lock-up ada
tiga :
1. Lebih hemat bahan bakar.
2. Temperatur kerja pada transmission lebih rendah ketika melaju pada
kecepatan tinggi.
3. Kecepatan engine lebih sedikit ketika melaju pada kecaptan tinggi.
Sisten l ock -u p terus dikembangkan untuk dapat di pakai dalam
pengoperasian normal.

Service Training
TORQUE CONVERTER 24

Fluid Couplings Sedikit Selip

Meskipun fluid couplings dapat memperlancar, shock-free power dan


torque transfer, namun ada terjadi sedikit selip meskipun saat kendaraan
melaju, merupakan hal normal pada sistem fluid coupling.
L o c k - u p c l u t c h menambah hemat bahan bakar yaitu dengan
menghilangkan selip pada momen puntir saat perpindahan gigi.
Dengan adanya converter konvensional di dalam direct drive, impeller dan
turbine berputar dengan kecepatan yang sama. Status bebas berputar,
dan tidak ada gaya momen yang dihasilkan atau dibutuhkan. Bila kita
dapat mengunci turbine dan impeller secara bersamaan, kita dapat
memperoleh kondisi nol selip pada direct drive.

Service Training
TORQUE CONVERTER 25

Piston Locks Turbine ke Impeller


Piston yang bisa bergerak dipasang pada turbine, dan bahan keras anti
gesek dipasang didalam impeller housing. Sekarang, dengan tekanan oli,
turbine piston dapat memaksa melawan impeller yang terbuat dari baja
keras untuk menghasilkan converter lock-up.
Torque converter clutch bila dijalankan mempunyai daya kira-kira sebesar
800pounds. Angka ini lebih kecil dibanding dengan yang ada pada
manual transmission clutch, karena lock-up clutch dijalankan hanya pada
direct drive dengan kendaraan melaju. Bebannya lebih kecil dari yang
dibutuhkan untuk mengait manual transmission dari titik henti. Tidak
diperlukan daya yang lebih besar untuk mengunci dua member momen
puntir dengan kendaraan melaju.]
Hasilnya sama 1:1 koneksi secara mekanik dari engine dan transmisi
ditambah hilangnya selip.

Service Training
TORQUE CONVERTER 26

Damper Springs
Semenjak mode locked-up dapat menghilangkan efek getaran yang
biasanya timbul pada sistem fluid coupling yang konvensional, adanya
getaran torsi yang dioper oleh engine sekarang dapat diserab oleh
delapan damper springs antara lock-up piston dan turbine.
Mode lock-up diaktifkan hanya oleh direct drive. Sekalipun ada beberapa
kejadian selip hidrolic pada seluruh gears, keunggulan lock-up tidak dapat
dijalankan pada gear kedua atau rendah karena lock-up menghilangkan
momen yang dibutuhkan untuk untuk akselerasi. Artinya lock-up hanya
terjadi setelah perpindahkan gigi 2-3.
[Lock-up dapat jalan pada gear yang lebih rendah bila ada *failsafe valve.
Perpindahan gigi ke lebih tinggi akan lebih keras dari biasanya, dan akan
kehilangan tenaga pada gigi yang lebih renda dikarenakan hilangnya
daya momen pada momen puntir]
* fail safe valve : Damper clutch yang mengatur solenoid valve
Service Training
TORQUE CONVERTER 27

Damper Springs

Valve body (tidak


Damper spring dirubah)

Solenoid valve

Control module (ROM


Damper clutch akan dirubah)

Service Training
28

Service Training
29

Service Training
30

Service Training
31

Service Training
32

Service Training
33

Service Training
34

Service Training
35

Service Training

You might also like