You are on page 1of 43

GANGGUAN PSIKOTIK

SINGKAT

dr. Mutiara Anissa, Sp.KJ


PENDAHULUAN
Urutan Hirarki Blok Diagnosis Gangguan Jiwa berdasarkan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III :
I. Gangguan Mental Organik dan Simptomatik (F00-F09)
II. Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Menetap (F20-
F29)
III. Gangguan Susana Perasaan (Mood/Afektif) (F30-F39)
IV. Ganggan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Stres (F40-F48)
V. Sindrom perilku yang berhubunga dengan gangguan fisiologis dan faktor
fisik (F50-F59)
VI. Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewas (F60-F69)
VII. Retadasi Mental (F70-F79)
VIII. Gangguan Perkmebangan Psikologis (F80-F89)
IX. Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Masa Kanak Remaja (F90-
F98)
X. Kondisi Lain yang menjadi Fokus Perhatian (Kode Z)
Yang tergolong dalam blok ini adalah :
• F20:Skizofrenia
• F21:Gangguan Skizotipal
• F22:Gangguan Waham Menetap
• F23:Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
• F24:Gangguan Waham Terinduksi
• F25:Gangguan Skizoafektif
• F28:Gangguan Psikotik Lainnya

Ciri khas : gejala psikotik dan tidak disebabkan oleh


Gangguan Mental Organik dan Gangguan Mental dan Perilaku
akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
• Waham : keyakinan yang salah (tidak sesuai dengan
kenyataan, budaya dan norma yang berlaku), yang tetap
dipertahankan walaupun telah dikoreksi dan diberikan
bukti-bukti.

• Halusinasi adalah adanya persepsi yang dirasakan (dapat


berupa pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan)
yang dialami walaupun tidak ada rangsang..
EPIDEMIOLOGI

• Insiden & Prevalensi pasti tidak diketahui, tetapi secara


umum dianggap jarang.

• >> Pasien muda (20 dan 30 tahunan)


• Wanita >>
• Kelompok sosioekonomi rendah, mengalami bencana alam
atau perubahan kebudayaan yg besar (imigran).
• Pasien dengan gangguan kepribadian (gangguan
kepribadian histrionik, narsistik, paranoid, skizotipal, dan
borderline).
• Seseorang yang mengalami stresor psikososial berat
ETIOLOGI

• Tidak diketahui pasti.

• Pasien dengan gangguan kepribadian memiliki kerentanan


biologikal/ psikologikal terhadap timbulnya gejala
psikotik, terutama borderline, skizoid, skizotipal atau
paranoid.

• Adanya riwayat gangguan skizofrenia atau mood dalam


keluarganya.
ETIOLOGI

• Formulasi psikodinamik :
• Adanya mekanisme koping yang tidak adekuat
• Gejala psikotik merupakan suatu mekanisme
pertahanan terhadap fantasi yang terlarang,
pemenuhan terhadap keinginan yang tidak
tercapai, atau sebagai pelarian dari situasi yang
penuh dengan stres psikososial.
DIAGNOSIS

• Karena variasi dan sifatnya yang tidak stabil dari gangguan ini
 sulit untuk membuat diagnosis pada praktek klinik.

• Kriteria diagnosis dapat menggunakan :


• Diagnostic and Statistik Manual of Mental Disorders (DSM) V
• International Statistical Classification of Diseases and Related
Health Problems (ICD-10)
• Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
(PPDGJ) III
Kriteria Diagnosis Gangguan Psikotik Singkat
(DSM V)
A. Terdapat satu (atau lebih) gejala berikut ini :
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara kacau (misalnya, sering menyimpang atau inkoheren)
4. Perilaku kacau atau katatonik yang nyata
(jangan memasukkan suatu gejala jika merupakan pola
respon yang dinilai secara kulltural).
B. Durasi paling kurang 1 hari tetapi kurang 1 bulan, yang pada
akhirnya kembali pada fungsi premorbid.
C. Bukan karena gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan
skizoafektif, atau skizofrenia dan bukan efek fisiologis
langsung dari zat (misalnya penyalahgunaan zat, pengobatan)
atau suatu kondisi medik umum.
Kriteria Diagnosis Gangguan Psikotik Singkat
(DSM V)

Sebutkan jika :
Dengan stressor yang jelas : gejala terjadi sesaat setelah
dan secara jel;as merupakan respon terhadap peristiwa
tersebut, sendiri atau bersamaan penderitaan yang nyata
bagi orang tersebut.

Tanpa stressor yang jelas: jika gejala tidak terjadi sesaat


setelah peristiwa tersebut.

Dengan onset post partum : jika onset terjadi dalam 4


minggu post partum.
Kriteria Diagnosis Gangguan Psikotik Singkat
(PPDGJ III/ICD 10)
• Menggunakan urutan diagnosis dengan ciri-ciri utama terpilih dari
gangguan ini. Urutan priortitasnya adalah :
1. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang, gejala
psikotik menjadi nyata dan mengganggu pekerjaan sehari-hari,
tidak termasuk periode prodromal yang tidak jelas.
2. Adanya sindrom yang khas berupa polimorfik (beraneka ragam
dan berubah cepat) atau schizophrenia-like (gejala skizofrenia
yang khas)
3. Adanya stres akut yang berkaitan (tidak selalu ada).
4. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung.
• Tidak memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif.
• Tidak ada penyebab organik seperti trauma kapitis, delirium, atau
demensia, tidak merupakan intoksikasi obat-obatan/alkohol.
Kriteria Diagnosis Gangguan Psikotik Singkat
(PPDGJ III/ICD 10)

• Apabila gejala skizofrenia menetap > 1 bulan, diagnosis


yang tepat untuk dipertimbangkan adalah skizofrenia.

• Apabila waham menetap > 3 bulan , gangguan waham


menetap.
• Diagnosis tidak hanya diperoleh dari pasien (gejala
psikotik yang jelas.

• Alloananmesis keluarga atau teman  riwayat penyakit


seperti gejala prodromal, episode gangguan mood
sebelumnya, penggunaan terakhir tentang penggunaan zat
psikomimetik, adanya faktor pencetus.
GAMBARAN KLINIK
• Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk setidaknya
satu gejala psikotik utama, biasanya onset mendadak, tetapi
tidak selalu terdapat seluruh pola gejala skizofrenia.

• Gejala mood yang labil, kebingungan, dan gangguan


perhatian.

• Perubahan emosional, pakaian atau perilaku yang aneh,


berteriak-teriak, diam membisu, dan gangguan daya ingat
yang belum lama terjadi.

• Karena mendadak  mengarah pada delirium dan psikotik


organik pikirkan pemeriksaan fisik dan laboratorium
STRESSOR PENCETUS

• Stressor pencetus adalah peristiwa kehidupan yang besar


yang dapat menyebabkan kemarahan emosional yang
bermakna pada tiap orang, misalnya : meninggalnya
keluarga dekat atau kecelakaan mobil yang berat.
DIAGNOSIS BANDING

• Gangguan waham menetap


• Skizofrenia
• Gangguan psikotik karena kondisi medis umum (epilepsi
atau delirium)  pemeriksaan fisik, Laboratorium
• Gangguan psikotik yang disebabkan oleh penggunaan
zat.
• Gangguan kepribadian disosiatif
• Episode psikotik yang berhubungan dengan gangguan
kepribadian borderline
• Gangguan kepribadian skizotipal.
PERJALANAN DAN PROGNOSIS

• Beberapa kasus dengan gangguan psikotik singkat


kemudian menunjukan sindrom psikiatri kronik seperti
skizofrenia dan gangguan mood.

• Secara umum pasien gangguan psikotik singkat mempunyai


prognosis yang baik.
PERJALANAN DAN PROGNOSIS
• Beberapa indikator prognosis yang baik :
- Penyesuaian diri premorbid yang baik
- Sedikit ciri skizoid pada premorbid
- Faktor pencetus yang berat
- Onset gejala yang akut
- Gejala afektif
- Kebingungan dan kekacauan selama psikosis
- Penumpulan afek sedikit
- Durasi gejala yang singkat
- Tidak adanya riwayat keluarga dengan skizofrenia
PENGOBATAN

• Perawatan Rumah Sakit


• Indikasi rawat : perilaku membahayakan diri sendiri
dan orang lain.
• Monitoring ketat gejala dan tingkat keberbahayaan
pasien terhadap diri dan orang lain.
• Memperoleh kembali realitasnya.
• Mungkin membutuhkan fiksasi fisik dan fiksasi kimia
PENGOBATAN
• Farmakoterapi
• Antipsikostik  gejala psikotik yang dominant dan efek
samping obat.
• Antipsikotik tipikal/konvensional vs antipsikotik atipikal
Mengontrol Mengontrol gejala
gejala posistif positif dan negatif
Efek samping Efek samping sindrom
sindrom parkinson <<
parkinsom >>

• Pengobatan sekitar 2-5 tahun untuk mencegah


kekambuhan.
DOSIS ADEKUAT ANTIPSIKOTIK

Episode Multi
Episode Multi Dosis
Hari Episode
Konvensio Pertama Episode harian
Maintena Maintena
nal /Tipikal Akut Akut maksi
nce nce
(mg/hari) (mg/hari) mal
(mg/hari) (mg/hari)

Chlorprom
200-650 150-600 400-800 250-750 950
azine

Haloperidol 3.0-13.5 1.5-10.5 7.0-18.5 6.0-13.5 25.0

Trifluopera
5 - 30 2 - 20 10 - 35 10 - 30 40
zine
DOSIS ADEKUAT ANTIPSIKOTIK (PER ORAL)

Episode Multi
Episode Multi
Pertama Episode Episode Dosis
Anti-psikotik Pertama harian
Maintena Mainte-
Atipikal Akut Akut maksi
nce nance
(mg/hari) (mg/hari) mum
(mg/hari) (mg/hari)

Clozapine 300-500 250-500 400-600 300-550 850

Quetiapine 350-700 300-600 500-800 400-750 950

Olanzapine 10 - 20 10 - 20 15 - 25 12.5-22.5 40
DOSIS ADEKUAT ANTI-PSIKOTIK
(PER ORAL)

Dosis
Episode Episode Multi Multi harian
Atipikal
Pertama Pertama Episode Episode maksi
mum

Risperidone 2.5–5.0 2.0– 4.5 4.0–6.5 3.5 –5.5 10.5

Ziprasidone 100-160 80-160 140-180 120-180 180

Aripiprazole 10 - 20 10 - 20 15 -30 15 - 20 30
PENGOBATAN
• Pengaturan dosis antipsikosis adalah:
Pertimbangkan :
• efek klinis sekitar 2-4 minggu
• efek samping sekitar 2-6 jam
• waktu paruh 12-24 jam (pemberian obat 1-2 x sehari).
• dosis pagi lebih kecil daripada malam agar tidak
mengganggu aktivitas pasien.
• Antipsikotik :
• Haloperidol 2 x 5 mg
• Chlorpromazin 3 x 100 mg
• Risperidon 2x 2 mg
PENGOBATAN
• Pada pemberian antipsikotik dapat terjadi sindrom Parkinson,
untuk mengatasinya berikan:
• Tablet Trihexyphenidyl 3-4 x 2 mg/hari; atau
• Sulfas Atropin 0,5-0,75 mg im
• Diphenhidramin 20 mg im
PENGOBATAN

• PSIKOTERAPI
• Psikoterapi individual, terapi kelompok, terapi
keluarga.
• Diskusi tentang stressor, episode psikotik dan strategi
untuk mengatasi
• Meningkatkan self esteem pasien
GANGGUAN WAHAM
MENETAP
GANGGUAN WAHAM
MENETAP/DELUSIONAL

• Definisi : Gangguan psikiatri dengan gejala utama yang


menonjol adalah waham.
• Dulunya dikenal dengan paranoia atau gangguan
paranoid.
• Istiah tersebut tidak tepat  Isi waham bukan hanya
waham kejar , bisa berupa waham eratomania, waham
kebesaran,waham somatik dan lainnya.
EPIDEMIOLOGI

• Kasus jarang dapat dikarenakan kurang dilaporkan dan


perubahan definisi selama sejarahnya.

• Usia onset rata-rata 40 th,dengan rentang usia 18 th – 90 th.


• Wanita > Pria
• Status sosioekonomi yang rendah.
ETIOLOGI
• Belum diketahui pasti.
• Faktor Biologis
• Berbagai kondisi medis nonpsikiatri
• Patologi sistim limbik atau ganglia basalis
• Faktor Psikodinamika
• Teori psikodinamika spesifik : orang yang
hipersensitif dan mekanisme ego spesifik, formasi
reaksi,proyeksi dan penyangkalan.
Teori Psikodinamik
Freud :
• Gangguan waham merupakan suatu proses
penyembuhan, bukan sebagai suatu gejala gangguan.
• Homoseksualitas secara sadar tidak dapat diterima 
perasaan mencintai sejenis ditransformasikan menjadi
suatu penyangkalan  proyeksi  pasien dibenci
sehingga ia dapat merasionalisasikan kemarahannya
pada orang yang membenci.
Kriteria Diagnosis Gangguan Waham
(DSM V)

A. Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi dalam
kehidupan nyata,seperti sedang diikuti, diracuni, terinfeksi, dicintai dari
jarak jauh, atau dikhianti kekasih atau menderita penyakit) selama
sekurangnya satu bulan.
B. Tidak pernah memenuhi Kriteria A untuk skizofrenia.
catatan : Halusinasi taktil dan olfaktorius mungkin ditemukan jika
berhubungan dengan tema waham.
C. Terlepas dari pengaruh waham atau akibatnya, fungsi tidak jelas
terganggu dan perilaku tidak terlihat kacau atau aneh.
D. Gangguan bukan oleh akibat langsung dari suatu zat (misalnya obat yang
disalah gunakan) atau suatu kondisi medis umum.
Kriteria Diagnosis Gangguan Waham
(DSM V)
Sebutkan tipe berikut : (tipe berikut berdasarkan tema waham yang predominan )
• Tipe erotomanik : bahwa orang lain biasanya dengan status yang lebih tinggi
mencintai orang tersebut.
• Tipe kebesaran : waham peningkatan
kemampuan,kekuatan,pengetahuan,identitas,atau hubungan khusus dengan
dewa atau orang terkenal.
• Tipe cemburu : waham bahwa pasangan seksual pasien tidak setia.
• Tipe Kejar : waham nahwa seseorang ( atau seseorang yang dekat
dengannya ) diperlakukan secara dengki.
• Tipe somatik : waham bahwa pasien memiliki suatu cacat fisik atau kondisi
medis umum.
• Tipe campuran : karakteristik waham salah satu atau lebih tipe diatas tanpa
adanya penonjolan tema.
• Tipe yang tidak ditentukan seperti pada :
• Sindroma Capgras : waham bahwa orang yang akrab dengan pasien telah
digantikan oleh penipu yang identik.
GAMBARAN KLINIS

• Status Mental.
• Deskripsi umum : Pasien biasanya berdandan rapi tanpa
adanya disintegritas kepribadian dan aktivitas harian,
tetapi memiliki sikap yang eksentrik,aneh dan curiga.
• Pemeriksaan status mental : tampak sangat normal kecuali
jika terdapat sistim waham abnormal yang sangat jelas.
• Mood, perasaan dan afek : konsisten dengan isi waham.
• waham kebesaran  euforik, waham kejar adalah
pencuriga,
GAMBARAN KLINIS
• Status mental
• Gangguan persepsi : tidak memiliki halusinasi
• Pikiran  Waham : sistematis dan karakteristik nya dapat
diterima logika.
• Sensorium dan kognisi  Tidak terdapat gangguan
orientasi.
• Daya ingat : tidak terganggu.
• Tilikan : derajat 1
• Kejujuran : biasanya dapat dipercaya
DIAGNOSIS BANDING

• Delirium, demensia dan gangguan yang berhubungan


dengan zat.
1. Delirium dibedakan dari fluktuasi tingkat kesadaran
2. Demensia dibedakan dari hasil test neurofisiologis
yang menunjukkan gangguan pada fungsi kognitif
3. Gangguan berhubungan dengan zat,seperti psikotik
akibat alkohol dibedakan dengan adanya halusinasi
yang menonjol.
• Diagnosis banding gangguan waham lainnya
1. Berpura-pura dan gangguan buatan  dibedakan
berdasarkan adanya penonjolan tanda dan gejala
psikologis.
2. Skizofrenia : dibedakan berdasarkan dengan tidak
adanya gejala skizofrenik dan kualitas waham yang
tidak kacau.
3. Gangguan Depresi : dibedakan dari tidak adanya
tanda dan kualitas depresi yang menetap.
4. Gangguan somatoform : dibedakan oleh derajat
kepercayaan somatik yang dipertahankan.
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

• Gangguan delusional onsetnya biasanya tiba-tiba, jarang


yang perlahan-lahan.
• 25% penderita gangguan delusional  skizofrenia
• < 10 %  Gangguan mood
• ± 50 % pulih pada follow up jangka panjang.
• 20 %  mengalami penurunan gejala
• 30 %= tidak mengalami perubahan gejala.
• Prognosis
Faktor yang mendukung prognosis kearah baik :
1. Tingkat pekerjaan sosial
2. Penyesuain funsional tinggi
3. Jenis kelamin wanita
4. Onset < 30 th,terjadi tiba-tiba
5. Lama penyakit yang singkat
6. Dan adanya faktor pencetus.
7. Waham kejar,somatik dan erotik lebih baik prognosisnya
dibandingkan waham kebesaran dan cemburu.
TERAPI

• Fokus terapi : mengatasi morbiditi penyakit dan mengurangi


akibatnya pada kehidupan pasien.
• Perawatan Rumah Sakit
• Rawat jalan kecuali ada indikasi seperti
• perlu pemeriksaaan medis dan neurologi lengkap untuk
memastikan kondisi non-psikiatrik
• adanya kesulitan pengendalian impuls  kekerasan
• waham telah menganggu kehidupan sehari-hari misalnya
keluarga dan pekerjaan.
• Psikoterapi
• Membangun rapport antara pasien dan dokter
• Psikoterapi supportif berorientasi tilikan, Cognitif
behavior therapi  efektif
• Terapis hendaknya tidak menyetujui atau menantang
waham pasien
• Terapis memotivasi pasien berobat melalui kecemassan
atau iritabilitasnya, mengatakan akan mengobati
wahamnya.
TERAPI

• Farmakoterapi.
• Pemberian antipsikotik (AP) intramuskular  emergensi
(keadaan agitasi berat)
• Terapi AP dimulai dari dosis rendah dan dievaluasi selama 6
minggu dengan dosis adekuat bila tidak ada respon 
ganti dengan obat AP kelas yang lain.
• Bila AP tidak memberikan respon  Lithium atau
antikonvulsan (Carbamazepin, As.Valproat).

You might also like