You are on page 1of 12

ANEMIA HEMOLITIK

 SILKA M
 TARISA T
TIRANA R
DEFINISI
Anemia hemolitik : kondisi di mana hancurnya
eritrosit lebih cepat dibandingkan
pembentukannya.
Terjadinya anemia hemolitik dapat dipicu oleh
faktor dari dalam sel darah merah (intrinsik)
maupun faktor dari luar sel darah merah
(ekstrinsik).
Anemia hemolitik eksintrik anemia hemolitik intrinsik
merupakan anemia
merupakan anemia hemolitik yang disebabkan
hemolitik yang disebabkan oleh sel darah merah yang
tidak normal. (menyebabkan
oleh respons sistem imun
sel darah merah tidak memiliki
yang merangsang limpa masa hidup seperti sel normal)
untuk menghancurkan sel Anemia hemolitik intrinsik
umumnya diturunkan secara
d a r a h m e r a h . genetik seperti anemia sel
sabit atauThalassemia.
PENYEBAB ANEMIA HEMOLITIK
anemia hemolitik intrinsik Anemia hemolitik eksintrik
• Anemia sel sabit. • Pembesaran limpa.
• Infeksi virus Epstein-Barr dan
• Talassemia. Hepatitis.
• Defisiensi enzim • Infeksi bakteri Coli, Salmonella
typhi, dan Streptococcus sp.
glukosa-6-fosfat • Leukemia.
dehidrogenase (G6PD). • Limfoma
• Defisiensi enzim piruvat • Tumor.
kinase • Lupus
• Sindrom Wiskott-Aldrich.
• Sindrom HELLP.
Salah satu penyebab utama anemia hemolitik
berat adalah kesalahan transfusi darahdimana
golongan darah pendonor dan penerima tidak
cocok. Jika penerima donor diberikan darah
yangtidak sesuai golongannya, maka antibodi
yangterkandung dalam plasma darah orang
Tersebut akan menyerang sel darah merah
pada darah yangdidonorkan. Kondisi ini dapat
Menyebabkan kerusakan sel darah merah
secara luas di dalam tubuh.
anemia hemolitik mikroangiopatik,
yaitu kondisi pada saat eritrosit
terfragmentasi. Beberapa penyakit
yang dapat menimbulkan kondisi
tersebut adalah:
• Gangguan katup jantung buatan.
• Sindrom hemolitik uremia (SHU).
• Thrombotic thrombocytopenic
purpura (TTP).
• Disseminated Intravascular
Coagulation (DIC).
Sedangkan pada
bayi yang baru lahir,
terdapat suatu
kondisi anemia
hemolitik yang
dinamakan
eritroblastosis
fetalis. Kondisi ini
terjadi akibat
ketidakcocokan
golongan darah
rhesus antara ibu
hamil dengan janin.
Gejala Anemia Hemolitik Gejala Lainnya Yang
Yang Sering Muncul Mungkin Juga Dapat
Adalah: Muncul :
• Kulit pucat. • Urine yang berubah jadi
• Kelelahan. gelap.
• Demam. • Kulit dan putih mata
• Kepala terasa berat dan menguning.
berkunang-kunang. • Jantung terasa berdesir.
• Pusing. • Denyut jantung
• Letih dan tidak dapat meningkat.
melakukan aktivitas fisik • Pembesaran limpa dan
berat. hati.
PARAMETER YANG DI CEK
• Jumlah sel darah total, guna • Tes urine, guna mendeteksi keberadaan sel
mengetahui jumlah sel darah darah dalam urine.
pada pasien. • Biopsi sumsum tulang, untuk menentukan
jumlah sel darah merah yang diproduksi
• Bilirubin, guna mengetahui
beserta bentuknya.
jumlah sel darah merah yang
• Pewarnaan darah (peripheral blood
dihancurkan oleh hati. Pada
smear). Pewarnaan darah digunakan untuk
penderita anemia hemolitik, melihat bentuk sel darah melalui
konsentrasi bilirubin yang tidak pengamatan mikroskopis.
terkonjugasi dalam tubuh • Studi enzim laktat dehidrogenase. Enzim
umumnya di bawah 0,3 mg/L. laktat dehidrogenase merupakan salah satu
• Hemoglobin, guna mengetahui indikator penting dalam menentukan
jumlah sel darah merah yang adanya hemolisis pada pasien. Pasien yang
masih hidup. menderita anemia hemolitik dapat
didiagnosis dari peningkatan serum laktat
• Jumlah retikulosit, guna dehidrogenase dalam darah.
mengetahui banyaknya sel • Studi serum haptoglobin. Penurunan
darah merah yang diproduksi serum haptoglobin dalam darah dapat
oleh tubuh. mengindikasikan adanya anemia hemolitik
• Fungsi hati. menengah hingga berat.
Metode pengobatan anemia hemolitik
• Transfusi darah. Transfusi • Kortikosteroid. Pada pasien
darah bertujuan untuk anemia hemolitik ekstrinsik
meningkatkan jumlah sel yang disebabkan oleh penyakit
darah merah pasien dan autoimun, kortikosteroid
mengganti sel darah yang berfungsi untuk menekan
respons sistem imun agar sel
rusak secara cepat. darah merah tidak dihancurkan
• Imunoglobulin intravena dengan mudah.
(IVIG). Kekurangan sel darah • Operasi pengangkatan
merah dapat menyebabkan limpa. Limpa merupakan organ
pasien lebih rentan terkena yang befungsi menghancurkan
infeksi. Untuk mencegah hal sel darah merah. Pada kasus
tersebut, pasien akan anemia hemolitik yang berat
diberikan imunoglobulin dan tidak dapat diatasi dengan
melalui cairan intravena. metode pengobatan lain, limpa
pasien dapat diangkat untuk
mengurangi kerusakan sel
darah merah.
Komplikasi Anemia Hemolitik
• Tingkat keparahan anemia meningkat. Pada
pasien penderita hemolisis intravaskular,
kekurangan zat besi akibat hemoglobinuria
kronis dapat memperparah anemia yang
sudah muncul.
• Sakit kuning (jaundice).
• Gagal jantung.

You might also like